Anda di halaman 1dari 33

Administrasi Server

Dasar Bagian 1
Modul

Andri Priyanto 14 Juni 2016 Pelatihan Server Labnet CS UPI


Administrasi Server Dasar Bagian 1
Andri Priyanto (andri.priyanto@windowslive.com)
Versi 1.0 Mei 2016

https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/
Modul ini dibuat dengan lisensi Creative Common BY-NC-SA 4.0, lisensi ini mengizinkan setiap orang
untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial
dengan catatan kredit kepada penulis tetap dicantumkan serta melisensikan ciptaan turunan dengan
syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Daftar Isi
Pendahuluan ........................................................................................................................................ 2
Bagian 1: Instalasi Sistem Operasi Server ............................................................................................ 4
Bagian 2: Konfigurasi IP Address........................................................................................................ 15
Bagian 3: Aktivasi Layanan SSH .......................................................................................................... 18
Bagian 4: Instalasi Layanan Web Server ............................................................................................ 20
Bagian 5: Instalasi FTP ........................................................................................................................ 25
Bagian 6: Instalasi Layanan DNS ........................................................................................................ 26
Referensi ............................................................................................................................................ 30

1
Pendahuluan
Server adalah komputer yang berfungsi untuk melayani, membatasi, dan mengontrol akses terhadap
klien-klien dan sumber daya pada suatu jaringan komputer. Klien akan mengakses server sesuai
dengan kebutuhannya. Server ibarat pelayan yang memiliki hak untuk mengatur. Kenapa server
disebut sebagai pelayan? Server disebut sebagai pelayan dikarenakan fungsi server secara
keseluruhan adalah memberi layanan (service) kepada klien yang saling terhubung satu sama lain
dalam satu jaringan. Sedangkan fungsi server dalam mengatur adalah bagai mana server mengatur
dalam memberi hak akses terhadap klien yang terhubung dengan server tersebut. Contohnya hak
akses internet, akses directory, dan lain-lain.

Gambar. Komunikasi Client-Server


(Sumber: Feridi & Yana, Modul Jaringan Komputer)

Server didukung spesifikasi atau kemampuan hardware yang besar (berbeda dengan komputer biasa),
server juga menggunakan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan.
Umumnya, di dalam sistem operasi server terdapat berbagai macam layanan yang menggunakan
arsitektur klien/server. Contoh dari layanan server adalah DHCP, Mail, HTTP, FTP, DNS, dan
sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya membundel layanan-layanan tersebut, meskipun
pihak ketiga dapat pula membuat layanan tersendiri. Setiap layanan tersebut akan merespon request
dari klien. Sebagai contoh, DHCP klien akan memberikan request kepada server yang menjalankan
layanan DHCP Server ketika sebuah klien membutuhkan alamat IP, klien akan memberikan request
kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh DHCP Server, yaitu protokol DHCP itu sendiri.

Contoh sistem operasi server dari windows adalah Windows NT 3.51, Windows NT 4.0, Windows 2000
Server dan Windows Server 2003. Kemudian lainnya yaitu Sun Solaris, Unix. Dan terakhir sistem
operasi berbasis GNU/Linux contohnya Ubuntu Server, Debian Server, Redhat, CentOS dan lain-lain.
Server biasanya terhubung dengan klien dengan kabel UTP dan sebuah kartu jaringan. Kartu jaringan
ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA.

Gambar. Kartu Jaringan


(Sumber: Oracle.com)

Jenis-Jenis Server:
1. Server Platform: Server platform adalah hardware atau software dasar untuk sistem yang
bertindak sebagai mesin yang menggerakkan server.

2
2. Server Aplikasi: Juga dikenal sebagai jenis middleware, berfungsi sebagai pengolah perintah
dari klien dan database.
3. Server Audio/Video: Menyediakan kemampuan multimedia ke situs web dengan membantu
pengguna untuk menyiarkan streaming konten multimedia.
4. Chat Server: Untuk menangani chatting beberapa user.
5. Fax Server: Fax server memungkinkan user untuk mengirim dan menerima fax melalui jaringan
komputer.
6. FTP Server: File Transfer Protocol Server untuk transfer data, dari atau ke klien
7. Groupware Server: Ini adalah software yang dirancang yang memungkinkan pengguna untuk
bekerja sama, terlepas dari lokasi, melalui Internet atau intranet perusahaan dan berfungsi
bersama-sama dalam suasana virtual.
8. IRC Server: Internet Relay Chat server memungkinkan user untuk berdiskusi lewat jaringan.
9. List Server: Menyediakan cara yang lebih baik mengelola milis. Server dapat berupa diskusi
interaktif terbuka untuk orang-orang atau daftar satu arah yang memberikan pengumuman,
buletin atau iklan.
10. Mail Server: Server yang bertugas untuk menangani e-mail
11. News Server: Ini berfungsi sebagai sumber distribusi dan pengiriman untuk banyak kelompok
berita umum, didekati melalui jaringan berita USENET.
12. Proxy Server: Proxy Server bertindak sebagai mediator antara klien dan server diluar jaringan
untuk menyaring/membatasi permintaan, meningkatkan kinerja koneksi dan sharing.
13. Telnet Server: Untuk login ke komputer host dengan cara remote dari komputer lain.
14. Virtual Server: Virtual server adalah metode untuk mengurangi jumlah server fisik, jadi pada
satu server fisik seolah-olah ada beberapa server.
15. Web Server: Menyediakan konten ke web browser, Web Server berkomunikasi menggunakan
HTTP (Hypertext Transfer Protocol).

Pada modul ini akan dibahas mengenai beberapa hal mengenai server diantaranya: instalasi Ubuntu
Server 14.04, konfigurasi IP address, SSH, FTP, DHCP, DNS, web server, mail server, serta proxy server.
Untuk sistem operasi server yang digunakan adalah Ubuntu, mengapa ubuntu? Sebenarnya OS
apapun itu, sebut saja Microsoft Windows, FreeBSD, dan keluarga linux lainya juga dapat digunakan
sebagai server namun untuk pembelajaran tingkat dasar ini idealnya digunakan ubuntu karena sistem
operasi ini termasuk tidak terlalu sulit untuk dipelajari dan juga tidak terlalu mudah untuk dipelajari.
Ubuntu ini dapat digunakan secara bebas tanpa dipungut biaya karena memiliki lisensi GNU/GPL,
selain itu Ubuntu juga merupakan project open source sehingga pengguna pun dapat memodifikasi
ataupun mengembangkan kembali fitur yang ada pada sistem operasi ini.

Ubuntu Server dapat didapatkan secara gratis dengan cara mengunduhnya di web resmi Ubuntu yaitu
http://www.ubuntu.com.

3
Bagian 1: Instalasi Sistem Operasi Server
Sebelum melakukan instalasi ubuntu server pastikan terlebih dahulu perangkat Anda memiliki
spesifikasi minimal sebagai berikut:
Space Hardisk: 20 GB
RAM: 4 GB
NIC Card: 1 buah
Processor: 1 GHz, dual core
Terdapat koneksi internet

Jika spesifikasi minimal telah terpenuhi, sebelum instalasi dimulai pastikan ISO installer Ubuntu telah
diunduh dari web resmi Ubuntu. Setelah ISO Ubuntu sudah dimiliki, selanjutnya adalah membuat
media instalasinya. Instalasi Ubuntu dapat dilakukan pada media CD/DVD ataupun flash Drive. Pada
modul ini diasumsikan menggunakan media instalasi CD/DVD.

Langkah pertama, masukan media instalasi Ubuntu Server pada drive yang sesuai kemudian atur BIOS
agar melakukan boling awal dari CD/DVD.

Langkah kedua, pilih bahasa pengantar untuk instalasi. Pada tahap ini disarankan menggunakan
bahasa Inggris.

Langkah ketiga, terdapat banyak pilihan pada tahap ini. Pilih Install Ubuntu Server.

4
Langkah keempat, pilih bahasa yang akan digunakan dalam instalasi. Direkomendasikan memilih
bahasa Inggris.

Langkah kelima, pilih teritorial negara Anda berada.

Catatan: untuk memilih negara Indonesia pilih ke Other -> Asia -> Indonesia

5
Langkah keenam, pilih untuk pengaturan lokal (format mata uang, jam, tanggal, penulisan, dan lain
sebagainya). Di sini tidak terdapat pilihan Indonesia, jadi pilih saja United States.

Langkah ketujuh, installer akan menawarkan pada Anda layanan pendeteksian keyboard layout secara
otomatis, namun di langkah ini saya sarankan untuk memilih No saja.

Langkah kedelapan, karena pada tahap sebelumnya kita memilih pilihan No, maka munculah jendela
seperti berikut. Disini pilih keyboard layout yang pas dengan keyboard yang Anda gunakan. Untuk
pengguna Indonesia pada umumnya menggunakan layout US, jadi pilih saja pilihan English (US).

Langkah kesembilan, pilih yang English US (layout keyboard QWERTY).

6
Setelah itu akan muncul kotak yang berisi tahapan loading, tunggu beberapa saat hingga muncul
jendela instalasi tahap selanjutnya.

Setelah mulai jenuh menunggu, pada akhirnya Anda akan disuguhkan dengan jendela pemilihan
interface jaringan. Jendela ini muncul apabila pada server yang Anda gunakan terdapat lebih dari 1
network card. Tentukan network card mana yang Anda gunakan sebagai jalur utama, pada kasus ini
saya menggunakan eth0 sebagai jalur utama dan eth1 sebagai jalur.

Langkah kesepuluh, isikan nama hostname server Anda. Nama ini bisa bebas tergantung server akan
Anda gunakan sebagai apa. Hostname berfungsi sebagai identitas komputer Anda di dalam jaringan.

Langkah kesebelas, masukan nama lengkap Anda, atau nama pengguna Anda, atau administrator
pada jaringan Anda, atau apapun itu yang penting nama. Nama ini digunakan sebagai identifier juga.

7
Langkah keduabelas, masukan nama pengguna (username) untuk Anda.

Langkah ketigabelas, masukkan password untuk login kedalam server Anda. Pemasukan password
ini dilakukan 2x untuk meminimalisir kesalahan penulisan password (typo) pada saat menulis
password yang pertama. Jadi ketika ditanyakan lagi password yang kedua kalinya, masukan lagi saja
password yang Anda pakai pada langkah ini.

Langkah keempatbelas, kemudian akan muncul jendela seperti dibawah ini. Disini kita ditawari
apakah kita akan melakukan enkripsi terhadap data-data di home directory? Jika ya pilihlah Yes, jika
tidak pilihlah No. Terserah Anda mau pilih yang mana juga, pilihan di tangan Anda tapi kalau saya sih
No.

Langkah ketujuhbelas, kemudian akan terdapat tahap dimana penentuan time zone, pilih saja Yes
karena installer telah memilihkan yang terbaik untuk Anda. Namun perlu dicatat, jendela ini bisa saja

8
tidak muncul tergantung dari apakah Anda ketika melakukan instalasi sedang dalam keadaan
terhubung internet atau tidak, jika sedang dalam keadaan luring tentu saja pilihan ini tidak muncul
dan Anda yang harus menentukan sendiri.

Jika baik secara kebetulan atau tidak komputer Anda dalam keadaan luring maka akan muncul jendela
pemilihan zona waktu, pilihlah zona waktu yang sesuai dengan kawasan Anda.

Langkah kedelapanbelas, setelah menentukan zona waktu, tiba saatnya untuk melakukan partisi pada
hardisk dimana terdapat 4 pilihan:
Guided use entire disk: pilih ini jika Anda ingin menyerahkan tugas pemartisian pada kepada
installer. Ini sangat memudahkan kita, tapi ingat jika memilih pilihan ini maka installer akan
menghapus seluruh partisi yang telah ada sebelumnya dan menggantinya dengan yang baru.
Jahat banget ya? Iya sih, tapi kan memudahkan...
Guided use entire disk and setup LVM: sama seprti pilihan diatas namun ditambah dengan
pengaturan LVM untuk hardisk Anda.
Guided use entire disk and setup encryted LVM: sama seperti pada pilhan sebelumnya
namun ditambah dengan fitur enkripsi pada LVM nya.
Manual: melakukan proses pemartisian secara manual oleh Anda sendiri.
Agar kita dapat mempelajari pemartisian lebih lanjut, pilih pilihan manula eh manual.

Pada jendela yang muncul berikutnya, pilih di nama hardisk yang akan diinstalkan ubuntu. Dalam hal
ini contohnya yang bernama SCSI3 (0,0,0) (ada)...bla..bla..bla. Blok tulisan tersebut kemudian tekan
enter.

9
Pada kotak dialog berikutnya tekan pilihan YES.

Kemudian tampilan akan kembali ke jendela sebelumnya, pada jendela ini pilihlah pilihan
pri/log... untuk membuat partisi baru.

Selanjutnya pilih Create a new partition.

Masukan ukuran kapasitas untuk partisi pertama. Pada partisi pertama ini kita akan membuat SWAP,
dimana partisi ini berfungsi sebagai backup apabila memori utama (RAM) kehabisan kapasitas. Ukuran
ideal sebuah SWAP adalah 2x kapasitas RAM, sebagai latihan kita masukan SWAP sebanyak 2GB saja.

10
Pilih Primary

Pilih Beginning

Kemudian pada bagian Use as, pilih SWAP area.

Kemudian pilih pilihan Done setting up the partition.

11
Kemudian pilihlah partisi kedua yang masih ada keterangan FREE SPACE, pada partisi ini gunakan
sebagai root (/) dan pilih file System ext4 serta gunakan seluruh sisa kapasitas yang ada.

Kemudian tampilan pengaturan partisi akan seperti berikut:

Jika sudah seperti pada gambar diatas, pilih pilihan Finish partitioning and write changes to disk.
Kemudian pada kotak dialog selanjutnya pilih YES.

12
Langkah kesembilanbelas, tunggu beberapa saat selama proses instalasi masih berlangsung.

Ditengah proses menunggu, ada kalanya kita harus diganggu dengan form isian yang harus diisi.
Contohnya pada tahap ini, kita dapat mengisikan alamat proxy apabila di server Anda menggunakan
proxy untuk mengakses jaringan. Tetapi jika server Anda tidak menggunakan proxy, cukup kosongkan
saja pilihan ini lalu tekan enter.

Kemudian akan muncul pertanyaan untuk menentukan perihal automatic update. Pilih saja No
automatic updates.

Lalu pada tahap ini pilihlah paket-paket software yang akan diinstal, pilih saja pilihan OpenSSH. Untuk
memilih paket, sorot pilihan paket yang akan diinstal kemudian tekan tombol spasi.

Langkah keduapuluh, sampai pada tahap ini proses instalasi sudah hampir berakhir, disini kita akan
ditanya apakah akan menginstall GRUB loader? Kalau aku sih YES.

13
Setelah penantian yang panjang akhirnya proses instalasi pun selesai. Ucapkan hamdallah kemudian
pilih tombol Continue. Jangan lupa keluarkan media instalsi terlebih dahulu dari tempatna sebelum
menekan tombol kontinu.

Proses instalasi telah selesai, lama proses instalasi ini bergantung pada spesifikasi komputer yang
digunakakan namun pada umumnya proses instalasi berlangsung antara 10-15 menit.

Gambar. Tampilan Awal Ubuntu Server

14
Bagian 2: Konfigurasi IP Address
Apa itu IP address? Secara bahasa IP address dapat diartikan sebagai alamat IP. Di dalam dunia
jaringan komputer alamat IP ini digunakan sebagai alamat untuk saling berkomunikasi tiap client.
Konfigurasi IP ini merupakan hal yang wajib dilakukan oleh seorang administrator jaringan karena jika
IP tidak dikonfigurasikan dengan benar maka server pun tidak bisa melakukan komunikasi dengan
perangkat jaringan yang lain.

Pada Ubuntu, untuk dapat melakukan konfigurasi IP Address kita harus menggunakan user dengan
tingkatan root dimana ditandai dengan terdapatnya tanda pagar pada terminal. Untuk melakukan
konfigurasi IP, berikut langkah-langkahnya.

Langkah pertama, aktifkan pengguna root dengan menggunakan perintah berikut:


sudo su
jika muncul prompt untuk memasukan password, masukan pasword Anda. Jika berhasil masuk ke root,
maka tampilan akan berubah menjadi terdapat tanda pagar (#).

Langkah kedua, ketikan perintah berikut untuk membuka file konfigurasi interface. Tapi terlebih
dahulu lihat interface yang ada di server dengan cara ifconfig -a
# nano /etc/network/interfaces

kemudian akan terbuka sebuah jendela seperti dibawah:

Pada jendela yang terbuka, pada baris terakhir tambahkan beberapa baris perintah sehingga tampilan
menjadi kurang lebih seperti dibawah ini:

15
Kemudian simpan hasil perubahan file tersebut dengan cara pencet CTRL+X kemudian ikuti dengan
menekan tombol Y.

Perhatikan pada baris berikut:


Baris yang diawali tanda pagar adalah komentar dimana baris tersebut tidak akan dieksekusi.
Baris auto enp0s8 menunjukan bahwa interface enp0s8 akan diload secara otomatis
meskipun komputer di restart.
Baris iface enp0s8 inet static artinya kita mengkonfigurasikan interface enp0s8
menggunakan IP STATIS.
Baris address adalah alamat IP yang sedang kita konfigurasi.
Baris netmask adalah netmask dari IP yang dikonfigurasikan.

Langkah ketiga, setelah file konfigurasi berhasil disimpan lakukan restart terhadap service networking
dengan cara mengetikan perintah berikut:
# /etc/init.d/networking restart

Jika tidak terdapat notifikasi kegagalan, maka konfigurasi sudah berhasil. Untuk melihat konfigurasi
sudah berhaisl atau belum, dapat dipastikan menggunakan perintah ifconfig.

16
Konfigurasi IP address sudah selesai

17
Bagian 3: Aktivasi Layanan SSH
Secure Shell (SSH) adalah sebuah protokol jaringan kriptografi untuk komunikasi data yang aman, login
antarmuka baris perintah, perintah eksekusi jarak jauh, dan layanan jaringan lainnya antara dua
jaringan komputer. Ini terkoneksi, melalui saluran aman atau melalui jaringan tidak aman, server dan
klien menjalankan server SSH dan SSH program klien secara masing-masing (Network Working Group
of the IETF, January 2006, The Secure Shell (SSH) Authentication Protocol). Aplikasi yang paling
terkenal dari protokol ini adalah untuk akses ke akun shell pada sistem operasi mirip Unix, tetapi juga
dapat digunakan dengan cara yang sama untuk akun pada Windows. Ia dirancang sebagai pengganti
Telnet dan protokol remote shell lainnya yang tidak aman seperti rsh Berkeley dan protokol rexec,
yang mengirim informasi, terutama kata sandi, dalam bentuk teks, membuat mereka rentan terhadap
intersepsi dan penyingkapan menggunakan penganalisa paket (SSH Hardens the Secure Shell,
Serverwatch.com). Enkripsi yang digunakan oleh SSH dimaksudkan untuk memberikan kerahasiaan
dan integritas data melalui jaringan yang tidak aman, seperti Internet.

Pada modul pelatihan ini, penggunaan SSH lebih difokuskan untuk melakukan konfigurasi administrasi
server secara jarak jauh (remote). Dengan SSH kita dapat login ke dalam sistem melalui jalur yang
aman dan terenkripsi. Dari sisi client kita dapat menggunakan software yang banyak digunakan yaitu
putty untuk mengakses SSH ini.

Pada bagian pertama modul ini, kita telah memilih OpenSSH sebagai paket aplikasi yang terinstal
sehingga sebenarnya layanan telah aktif kita dapat langsung memakainya. Untuk mencoba layanan
SSH ini, dari komputer client lakukan langkah berikut (Windows):

Langkah pertama, jalankan putty.


Langkah kedua, masukan alamat IP pada bagian Hostname or IP Address.
Langkah ketiga, pada bagian port isikan nomor port SSH yang diaktifkan pada server (default adalah
22)

Langkah keempat, pada connection type pilih SSH kemudian akhiri dengan klik tombol Open.

Jika muncul jendela peringatan, klik saja YES.

18
Jika koneksi berhasil terjalin, maka akan terbuka jendela terminal ubuntu.

Pada jendela ini kita dapat melakukan hal yang sama jika login ke server yang sebenarnya. Instal
aplikasi, update sistem, ataupun mematikan server juga dapat dilakukan.

19
Bagian 4: Instalasi Layanan Web Server
Web server merupakan layanan yang diperlukan memberikan layanan data yang berfungsi menerima
permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali
hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Paket
aplikasi yang diperlukan untuk mengaktifkan web server pada server adalah:
Apache: digunakan untuk memberikan layanan web server.
PHP: digunakan sebagai interpreter bahasa pemrograman web dinamis PHP sehingga dapat
memungkinkan membuat web yang dinamis.
MySQL: digunakan sebagai layanan database yang berfungsi untuk menyimpan data yang
diperlukan dalam pengembangan web dinamis.
Phpmyadmin: digunakan untuk manajemen database MySQL.

Install Apache
Pertama kita instal apache terlebih dahulu dengan menggunakan perintah berikut:
# apt-get install apache2

Proses instalasi tidak memakan waktu yang begitu lama, tergantung dari kecepatan internet yang anda
miliki. Setelah beberapa saat proses instalasi selesai, uji menggunakan browser dengan mengetikan
alamat IP server.

Gambar. Instalasi server apache telah selesai dan aktif.

20
Atau selain menggunakan cara diatas, melalui terminal kita juga dapat mengecek apakah service telah
aktif atau belum dengan menggunakan perintah:
# service apache2 status

Jika mendapat keterangan seperti pada gambar diatas, artinya apache2 telah aktif.

Instal MySQL & PHP


Untuk instalasi MySQL, ketikan perintah berikut pada terminal:
# apt-get install mysql-server

Di pertengahan proses instalasi Anda akan ditanya password untuk akses ke MySQL, masukan
password yang menurut anda aman dan mudah diingat

Setelah proses instalasi selesai, kita bisa cek layananya telah aktif atau belum dengan menggunakan
perintah berikut:

Jika muncul notifikasi seperti pada gambar diatas, artinya proses instalasi telah selesai dan layanan

21
telah aktif.

Instal phpMyAdmin
Phpmyadmin dapat diinstal dengan cara mengetikan perintah berikut:
# apt-get update
# apt-get install phpmyadmin

Di pertengahan proses instalasi, akan muncul kotak dialog untuk memilih server web yang kita
gunakan. Karena pada tahap sebelumynya kita menggunakan Apache, maka pilih Apache kemudian
tekan enter pada OK. Untuk memilih, gunakan panah atas/panah bawah kemudian gunakan tombol
spasi untuk mengaktifkan pilihan. Pilihan yang aktif ditandai dengan tanda asterik (*).

22
Pada kotak selanjutnya pilih YES.

Kemudian masukan password MySQL yang sebelumnya kita masukan pada tahap instalasi MySQL.

Masukan kembali password untuk mengakses MySQL.

Tak lama dari itu, proses instalasi pun selesai.


Untuk menguji PHP sudah berfungsi atau belum, kita bisa membuat 1 buah halaman PHP yang
disimpan di direktori yang dapat diakses oleh apache yaitu di /var/www/html dengan perintah
berikut:
nano /var/www/html/info.php

21
kemudian tambahkan baris berikut:

Lalu simpan file tersebut dengan memencet tombol CTRL+X lalu diikuti pencet tombol Y.
Kemudian untuk menguji scrip PHP dapat dieksekusi atau tidak, akses dari browser dengan
mengunjungi alamat http://nomor_ip_server/info.php jika berhasil, maka Anda akan menjumpai
tampilan seperti pada gambar berikut.

Selanjutnya adalah kita sedikit ubah konfigurasi pada Apache. Ketikkan perintah dibawah ini:
# nano /etc/apache2/apache2.conf

Kemudian pada baris paling bawah, tambahkan baris berikut:

22
Lalu simpan file konfigurasi tadi dengan memencet CTRL+X dan diikuti dengan Y. Setelah itu restart
Apache dengan perintah berikut:
# /etc/init.d/apache2 restart

Untuk menguji phpmyadmin telah berfungsi atau belum, dari browser ketikan alamat
http://alamat_ip_server/phpmyadmin jika instalasi sukses, akan muncul tampilan seperti pada
gambar berikut:

Cobalah untuk login dengan memasukan username root dan password sesuai dengan yang anda
masukan sebelumnya.

23
Bagian 5: Instalasi FTP
FTP merupakan suatu layanan yang memungkinkan pengguna dapat bertukar file menggunakan
protokol FTP. Pengguna cukup menggunakan aplikasi FTP client untuk dapat melakukan transfer file
dari/ke server. Dari sisi server, aplikasi FTP yang bisa dipakai ada banyak namun yang umunya dipakai
adalah proftpd. Aplikasi ini mudah dari sisi konfigurasi dan juga instalasi. Untuk menginstal proftpd,
berikut langkah-langkahnya.

Langkah pertama, ketikan perintah berikut:


# apt-get update
# apt-get install proftpd

Langkah kedua, di tengah proses instalasi (setelah mengetikan perintah pada langkah pertama) akan
muncul kotak dialog, pilih yang standalone.

Kemudian tunggulah hingga proses instalasi selesai. Jika sudah selesai, sampai pada titik ini layanan
FTP sudah bisa dinikmati dengan pengaturan default. Kita bisa coba dengan mengakses pada browser
dengan alamat ftp://alamat_ip_server_anda lalu login menggunakan username dan password untuk
masuk ke ubuntu Anda. Selain menggunakan browser, juga bisa mencoba menggunakan software FTP
client pihak ke-3 seperti Filezilla, WinSCP, ataupun yang lain sebagainya.

24
Bagian 6: Instalasi Layanan DNS
DNS digunakan untuk menerjemahkan nama domain untuk mengakses server menjadi alamat IP
server sehingga pengguna dapat memasukan cukup nama domain saja daripada nomor IP. Di ubuntu
untuk layanan DNS dapat menggunakan aplikasi dengan nama BIND9 (Berkeley Internet Name Domain
Versi 9). Untuk menginstal BIND9 pada Ubuntu, berikut langkah-langkahnya:

Langkah pertama, ketikkan perintah berikut:


# apt-get install bind9

Jika sudah mendapat tampilan seperti berikut, berarti instalasi sudah selesai.

Langkah kedua, sudah selesai.

Setelah DNS selesai diinstal, selanjutnya adalah lakukan konfigurasi terhadap pengaturan DNS nya. Di
sini kita akan membuat skenario seperti ini:
Nama domain: http://pelatihanserver.net.
Server IP: 192.168.10.5.

Langkah pertama, ketikan perintah berikut:


# nano /etc/resolv.conf
Kemudian edit file tersebut menjadi seperti berikut:

Baris search pelatihanserver.net adalah nama domain yang akan dipakai


Baris nameserver 127.0.0.1 adalah IP lokal dari server
Baris nameserver 192.168.10.5 adalah IP yang dimiliki oleh server

Langkah kedua, ketikan perintah berikut:


# cd /etc/bind
# nano named.conf.local

Lalu tambahkan baris berikut pada baris paling akhir.

25
Kemudian simpan file tersebut dengan menekan kombinasi CTRL+X diikuti menekan Y.

Langkah ketiga, membuat Froward zone. Salin file db.local menggunakan perintah berikut:
# cp db.local db.ps

Kemudian editlah file hasil persalinan menggunakan nano dan tambahkan beberapa baris sehingga
tampilan seperti pada gambar.
# nano db.ps

Seperti biasa, jika sudah simpan hasil perubahan dengan menekan kombinasi tombol CTRL+X dan
diikuti pencet Y.

Langkah keempat, membuat reverse zone. Di sini hampir mirip seperti pada langkah ketiga diatas
hanya saja file yang disalin bernama db.127. Salin file tersebut dan ubah beberapa isinya
menggunakan perintah yang hampir sama dengan langkah ketiga diatas.
# cp db.127 db.192
# nano db.192

26
Sudah? Jika sudah simpan hasil perubahan dengan menekan tombol CTRL+X dan diikuti Y.
Sampai di sini konfigurasi BIND9 sebagai DNS telah selesai namun perlu diperhatikan pada tahap
ketiga dan keempat diatas, pada bagian serial terdapat angka, angka tersebut haruslah ditambah 1
dari data yang sebelumnya. Contoh ketika pertama membuka angka pada serial adalah 2, maka pada
file yang baru harus diubah menjadi 3.

Langkah kelima, restart layanan BIND9 dengna perintah berikut:


# /etc/init.d/bind9 restart

Jika tidak terdapat pesan kesalahan artinya Anda sudah berhasil menginstal layanan DNS pada server.
Untuk menguji apakah layanan DNS sudah aktif atau belum kita bisa menggunakan perintah berikut:
# nslookup pjk2016.net

DNS yang telah aktif akan ditandai dengan notifikasi menampilkan alamat IP server dari domain yang
benar.

Atau bisa juga menggunakan perintah dig:


# dig pjk2016.net

27
Daaaaannn yang pasti kita harus mencoba mengakses dengan nama domain dari browser, apabila
sudah benar-benar benar tentunya halaman web akan terbuka pada browser seperti yang terlihat
pada gambar berikut.

28
layanan DNS telah berhasil diterapkan pada server ubuntu kita.

29
Referensi
Modul Praktikum Jaringan Komputer 2016
http://www.anasfalahuddin.tk/
http://asudahlah.com
https://www.liquidweb.com/
https://www.digitalocean.com/

30

Anda mungkin juga menyukai