DEFINISI
Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis)
sebagai respons terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen,
Contoh :
• Berdasarkan etiologi (dermatitis kontak, dermatitis
medikamentosa, solar dermatitis)
• Berdasasrkan bentuk (dermatitis numularis)
• Berdasarkan lokalisasi (hand dermatitis, dermatitis
intertriginosa)
DERMATITIS
1.Dermatitis Stasis
2.Dermatitis Numularis
3.Dermatitis Kontak
4.Dermatitis Atopik
5.Neurodermatitis Sirkumskripta
DERMATITIS STASIS
DEFINISI
Penyakit peradangan pada kulit tungkai bawah yang
disebabkan insufisiensi dan hipertensi vena yang
bersifat kronis.
EPIDEMIOLOGI
• Umumnya terjadi pada usia di atas 50 tahun,
• Lebih sering dialami perempuan dibandingkan laki-laki,
• Berhubungan dengan peningkatan tekanan vena pada
tungkai bawah yang dialami selama kehamilan.
Etiopatogenesis
1. Hipertensi vena pada insufisiensi
vena
2. Peningkatan tekanan hidrostasis
3. Permeabilitas pembuluh darah
kapiler meningkat, memungkinkan
ekstravasasi makromolekul,
termasuk fibrinogen
4. Penumpukan fibrinogen
menyebabkan terkumpul disekitar
pembuluh darah
Pemeriksaan Penunjang
• Topikal : Jika basah dikompres dengan larutan KMnO4 1/5000 atau larutan
asam borat 3%. Jika sudah kering diberi salep kortikosteroid seperti
hidrokortison 1-2%.
Prognosis:
Sering residif. Jika faktor penyumbat dapat dihilangkan, prognosis baik.
DERMATITIS NUMULARIS
Definisi dan Sinonim
Gejala klinis
• Lesi akut berupa plak eritematosa berbentuk koin dengan batas tegas
yang terbantuk dari papul dan papuloveisikel.
• Lambat laun vesikel pecah dan terjadi eksudasi berbentuk pinpoint.
• Selanjutnya eksudat mengering dan menjadi krusta kekuningan.
• Dalam 1-2 minggu lesi memasuki fase kronik berupa plak dengan
skuama dan likenifikasi
Pemeriksaan kulit
Lokalisasi : Punggung kaki, punggung tangan, bagian ekstensor ekstremitas, bokong dan
bahu.
Diagnosis
Diagnosis dermatitis numularis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis
Penatalaksanaan
• Antihistamin sebagai sedatif dan mengurangi gatal.
• Kortiksoteroid sistemik maupun topikal.
• Antibiotik seperti eritromisin, tetrasiklin 20-40 mg/kg BB selama 7-14hari, atau
amoksilin 4 x 500 mg/hari selama 7-10hari. (jika ditemukan infeksi sekunder)
Prognosis Baik.
3. DERMATITIS KONTAK
Dermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan
oleh bahan/substansi yang menempel pada kulit
DKI Akut
Disebabkan : Iritan kuat, misalnya larutan asam sulfat dan asam hidroklorid atau basa kuat, misalnya
natrium dan kalium hidroksida.
Ciri : Sekali kontak langsung bereaksi
Gejala : Pedih, panas, rasa terbakar, eritema edema, bula, mungkin juga nekrosis. Luka bakar
oleh bahan kimia juga termasuk dermatitis kontak iritan akut.
DKI kronik:
Disebabkan : kontak berulang dengan iritan lemah, misalnya deterjen, sabun, pelarut.
Ciri :Kontak terus menerus/akumulatif
Gejala : kulit kering, eritema ,skuama , yang lambat laut menjadi tebal (hiperkeratosis)
dengan likenifikasi lanjut:fisura, contoh: tumit “tukang cuci”
Penatalaksanaan
Umum :Yang terpenting adalah menghindari pajanan bahan iritan yang menjadi penyebab. Bila hal ini dapat
dilaksanakan dengan sempurna, dan tidak terjadi komplikasi, maka DKI akan sembuh tanpa pengobatan
topikal. Mungkin cukup dengan pemberian pelembab untuk memperbaiki sawar kulit.
Prognosis:
Baik.Yang terpenting ialah menghindari kontak dengan bahan-bahan yang dicurigai
menyebabkan kelainan kulit. Hal ini dapat dilakukan dengan memakai alat-alat
pelindung seperti: sarung tangan, kaca mata, pakaian kerja, topi pengaman, sepatu
bot, dan lain-lain.
DERMATITIS KONTAK
ALERGI
Definisi
Dermatitis kontak alergi adalah suatu dermatitis
yang timbul setelah kontak dengan alergen
melalui proses sensitisasi.
Penyebab dan Epidemiologi
Pemeriksaan pembantu/laboratorium :
Uji tempel (patch test)
Penatalaksanaan:
Umum : Hindari faktor penyebab
Prognosis : Bonam
UJI TEMPEL (PATCH TEST)
Pemeriksaan kulit
Lokalisasi : Bentuk bayi : Kedua pipi, kepala, badan, lipat siku, lipat lutut.
Bentuk anak : tengkuk, lipat siku, Iipat 1utut.
Bentuk dewasn : tengkuk, lipat lutut, lipat siku, punggung kaki.
Efloresensi Bentuk bayi : eritema berbatas tegas, papula/vesikel miliar disertai erosi dan eksudasi
serta krusta.
Bentuk anak : papula-papula miliar, likenifikasi, tak eksudatif .
Bentuk dewasa : biasanya hiperpigmentasi, kering dan likenifikasi.
Usia 2 bln - 2 thn Usia 3-10 thn
Muka, leher>> Lutut, Fossa Cubiti-Poplitea
madidans Lesi kering
Tipe Tipe
Infantil Anak
Dermatitis
Atopik
Tipe
Remaja-Dewasa
Usia 13-30 thn
Fossa Cubiti- Poplitea
Frontal periorbita
KRITERIA DIAGNOSTIK
(WILLIAM)
Sistemik:
• Antihistamin golongan H1, untuk mengurangi gatal dan sebagai penenang.
• Kortikosteroid jika gejala klinis berat dan sering mengalami kekambuhan.
Topikal:
• Pada bentuk bayi diberi kortikosteroid ringan dengan efek samping sedikit, misahya krim hidrokortison 1-
1,5%.
• Pada bentuk anak dan dewasa dengan likenifikasi dapat diberi kortikosteroid kuat seperti betametason
dipropionat 0,05% atau desoksimetason 0,25%. Untuk efek yang lebih kuat, dapat dikombinasi dengan
asam salisilat 1-3% dalam salep.
Prognosis Baik.
NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA
Definisi
Peradangan kulit kronis, gatal, sirkumskrip,
Trauma mekanik
leher, tungkai bawah, pergelangan kaki dan tangan, di atas kelopak mata,
lubang telinga, punggung, belakang telinga, skrotum, vulva, area anal,
daerah pubis, lipat siku dan fleksor lutut.
eritem dan edema atau kelompok papul
ANAMNESA
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan Penunjang
• Histopatologi : Diharapkan Terdapat
proliferasi dari sel schwan dimana dapat
membuat infiltrasi seluler yang cukup besar,
dan juga ditemukan neural hyperplasia.
PENATALAKSANAAN
Farmakologi
Non Farmakologi
Antipruritus / Antihistamin sedatif
kuat • Menjelaskan kepada pasien bahwa garukan akan
• Antihistamin AH1 memperburuk keadaan, oleh karena itu harus
1. Hidroksizin (Piperazin) dihindari. Apabila kebutuhan menggaruk tidak
tertahankan, maka gosok atau garuk area yang
2. Difenhidramin (Etanolamin) bersangkutan dengan telapak tangan.
3. Prometazin (Derivat fenotiazin)
• Mencegah faktor pencetus, seperti pakaian yang
Kortikosteroid kasar, suhu yang terlalu panas, makanan atau
• Deksametason tab 3 x 1 , (sistemik) minuman yang dapat menimbulkan vasodilatasi
(kafein) , dan kecemasan.
• Hidrokortison salep 2 x 1 (topikal)
• Konsultasi Psikiatri
PROGNOSIS