Mikroorganisme
Lokasi lesi Clinical
penyebab
Pneumonia
CAP Bakteri
lobaris
Round
Pneumonia
Bakteri
Virus
• Patofisiologi: peradangan interstitial disertai dengan penimbunan infiltrat dalam dinding alveolus,
sedangkan didalam rongga alveolar tidak terdapat eksudat.
• Tidak disertai dengan proses konsolidasi
• Gambaran bercak/awan
• Agen: RSV, H.influenza, adenovirus
Jamur
• Gambaran granuloma berbercak disebabkan adanya nekrosis caseosa disertai dengan pembentukan
caverne.
• Agen: Aspergilus, candida
Proses Perjalanan Penyakit
Kongesti (4-12 jam)
• Eksudat serosa masuk ke dalam alveoli melalui pembuluh darah yang
berdilatasi dan bocor edema alveolar
• Bakteri di alveoli
THORAX:
Inspeksi : otot tambahan, retraksi, ekspansi
menurun
PALPASI : Hepatisasi: VF ↓
Konsolidasi: VF ↑
PERKUSI : sonor memendek (timpanic dullness)
AUSKULTASI: VBS ↑ (Subbronchial breath sound)
Ronchi ↑ (basah yang nyaring)
PENUNJANG
• Efusi pleura
– Exudat: PMN 300-100.000, protein: > 2,5
• Radiologi Gold Standard!
– Infiltrat ringan bercak konsolidasi merata di kedua
lapang paru / konsolidarsi di 1 lobus
– Unilateral seringnya di kanan
GAMBARAN RADIOLOGIS
1. Lobar Pneumonia.
• Keseluruhan lobus paru
• gambaran konsolidasi yang bersifat
homogen
• Infiltrat di parenkim paru perifer yang
semiopak, inhomogen, berbatas
tegas, bagian perifer lebih opak
dibanding bagian sentral
• Air bronkogram (+)
• Pelebaran dinding bronkiolus.
• Tidak ada volume loss pada
pneumonia tipe ini.
Air Bronchogram
Udara yang terdapat pada percabangan
bronkus yang dikelilingi oleh bayangan
opak di sekitarnya akibat alveoli yang
terisi oleh cairan/ eksudat
--- = bronkitis
4. Round Pneumonia
• Hanya terlihat pada anak-anak
• Gambaran opak berbentuk bulat, well-
defined, tepi ireguler, umumnya
terdapat di segmen superior lobus
bawah paru, biasanya soliter.
Checkpoint !
Seorang anak laki-laki usia 15 tahun datang ke unit gawat
darurat dengan keluhan demam tinggi sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan disertai menggigil dan batuk yang disertai sputum
kehijauan. Pasien sudah minum antipiretik dan antitusif
namun tidak membaik. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 120x/menit, respirasi
20x/menit, suhu 39oC. Pada pemeriksaan auskultasi paru-
paru terdapat ronkhi basah kasar. Apakah diagnosis yang
paling mungkin?
a. Asma
b. Pneumonia
c. Tuberkulosis
d. Bronkiektasis
e. Bronchiolitis
TATALAKSANA CAP
C U R B - 65
CONSCIOUSNESS RR BP USIA
Somnolen = 1 >30 = 1 <90/60 = 1 ≥ 65 = 1
UREMIA
BUN >20 = 1
TOTAL SKOR:
0-1 : RAWAT JALAN 2: RAWAT INAP 3: ICU
Inpatient
moksifloksasin INHIBITOR
Checkpoint !
Seorang wanita 45 tahun dirujuk setelah dirawat
selama 10 hari karena ulkus diabetikus. Panas
badan tinggi, onset gradual. Tidak ada mengi.
Pernapasan cuping hidung (+). Effort of
breathing meningkat. Auskultasi didapatkan
coarse crackles di lapang paru tengah
hemitoraks kanan. Rontgen didapatkan infiltrat
paru kanan. Di RSUD tidak ada inflitrat pada
rontgen. Golongan antibiotik empiris apa yang
paling tepat diberikan?
BRONKOPNEUMONIA
ETIOLOGI ANAK
0-2 bulan 2 bulan- 5 tahun > 5 tahun
Pneumonia Berat
• Benzyl penicillin IV 50.000 unit/kgBB 4x sehari, ATAU
• Ampicillin IV 25 mg/kgBB 3x sehari sampai keadaan membaik, ganti
dengan ampisilin oral. Total pemberian selama 5 hari
TATALAKSANA PNEUMONIA (WHO)
Pneumonia Sangat Berat
• Benzyl penisillin IV 50.000 unit/kgBB 4x sehari selama 10
hari, ATAU Ampicillin IV 50 mg/kgBB 3x sehari selama 10 hari
• Ditambah Gentamicin IV 7.5 mg/kgBB 1x sehari selama 10
hari
• Ampicillin + Gentamicin DAPAT DIGANTI dengan
kloramfenikol 25 mg/kgBB 3x sehari (namun tingkat
kegagalan tinggi)
Terapi Oksigen
• Beri oksigen pada semua anak dengan pneumonia berat
• Bila tersedia pulse oximetry: gunakan sebagai panduan untuk terapi
oksigen (berikan pada anak dengan saturasi oksigen < 90%, bila tersedia
oksigen yang cukup) Hentikan oksigen bila saturasi tetap stabil > 90%.
Pemberian oksigen setelah saat ini tidak berguna.
• Gunakan nasal prongs (metode terbaik untuk menghantarkan oksigen pada
bayi muda. ), kateter nasal, atau kateter nasofaringeal. Masker wajah tidak
direkomendasikan.
• Lanjutkan pemberian oksigen sampai tanda hipoksia tidak ditemukan lagi.
Terapi Antibiotik untuk CAP
Antibiotik Dosis rekomendasi Rute Lini terapi
Neonatus (0-4 minggu)
Amoksisilin + gentamisin 100 mg/kg/hari tiap 12 jam IV Terapi lini pertama
6 mg/kg/hari tiap 12 jam IV
Ceftazidim + 75-100 mg/kg/hari tiap 8 jam IV Terapi lini kedua
Flucloxacillin 100 mg/kg/hari tiap 6 jam IV
Bayi >4-8 minggu
Ampisilin + 100 mg/kg/hari tiap 6 jam IV Terapi lini pertama
Gentamisin 6 mg/kg/hari tiap 12 jam IV
Ceftriaxon + 75-100 mg/kg/hari 1x sehari IV Terapi lini kedua
Gentamisin 6 mg/kg/hari tiap 12 jam IV
Bayi> 8 minggu sampai anak-anak usia 5 tahun dan di atas 5 tahun
Amoksisilin 100 mg/kg/hari tiap 8 jam IV Terapi lini pertama
Azitromisin 10 mg/kg/hari sekali sehari IV Terapi lini kedua
Ceftriaxon 75-100 mg/kg/hari 1x sehari IV Terapi lini ketiga
Pneumonia berat dengan malnutrisi berat
Ampisilin + 100 mg/kg/hari tiap 6 jam IV Terapi lini pertama
Gentamisin 6 mg/kg/hari tiap 12 jam IV
Ceftriaxon + 75-100 mg/kg/hari 1x sehari IV Terapi lini kedua
Gentamisin 6 mg/kg/hari tiap 12 jam IV
Ceftazidim + 75-100 mg/kg/hari tiap 8 jam IV Terapi lini ketiga
Flucloxacillin 100 mg/kg/hari tiap 6 jam IV
Suspek pneumonia disebabkan oleh S. aureus
Amoksisilin + 100 mg/kg/hari tiap 8 jam IV Terapi lini pertama
flukloksasilin 100 mg/kg/hari tiap 6 jam IV
Ceftriaxon + 75-100 mg/kg/hari 1x sehari IV Terapi lini kedua
Flukloksasilin (klindamisin/vankomisin untuk 100 mg/kg/hari tiap 6 jam
MRSA)
Etiologi tersering:
- <2 bln : Streptokokus grup B
- 2 bln -5 th : S. pneumonia, Hib Etiologi tersering: Pseudomonas aeruginosa
- > 5 th: mikoplasma pneumonia Tatalaksana :
Tatalaksana : Nosokomial - Non MDR : amoks-clav/seftri/levo
- Ringan : Ampicilin oral - MDR : kombinasi
- Sedang : Ampicillin iv
- Berat : Ampicilin iv + Gentamicin iv
TERIMA KASIH