Anda di halaman 1dari 62

PRINSIP-PRINSIP DALAM

FARMAKOLOGI
Ramadhani RB,dr.,M.Kes
PENGGUNAAN OBAT DI RUMAH SAKIT

Peran dokter:
 Bertanggung jawab atas DIAGNOSA dan TERAPI

 Obat dipesan melalui penulisan resep

 Bila ragu / sulit dibaca  hubungi penulis resep


untuk penjelasan.

Peran apoteker:
 Pasokan dan distribusi obat

 Pembuatan produk farmasi RS (lar.antiseptik dll)

 Narasumber informasi obat u prwt/dokter dll.


2
 Beri konsultasi ke pasien ttg obatnya.
Peran perawat :

 Obat => RACUN . Dapat mengobati atau


merugikan pasien.
 Mata rantai terakhir pemberian obat.
 Pastikan Px sdh menerimanya dan sudah
meminumnya.
 Yang paling mengetahui kondisi pasien,
kebutuhan dan respon pasien terhadap obat yg
diberikan.
 Rencana perawatan harus mencakup rencana
pemberian obat dan program dokter. (persiapan
Operasi dll).
 Memahami kerja obat/ efek samping obat /
interaksi obat dan lama kerja obat
3
PHARMACOLOGI AND NURSING PROCESS

Assessment / penilaian:
1. Perintah pemberian obat
2. Riwayat alergi klien
3. Kondisi klien saat ini
4. Maksud pemberian obat yang
diresepkan
5. Pengertian klien akan maksud
pemb.obat
6. Perlu tanya jawab/ komunikasi
dalam persiapan pemberian obat. 4
Definisi2

 Farmakologi :
Ilmu khasiat obat. Bertujuan menggunakan
obat utk pencegahan, diagnosis dan
pengobatan penyakit.

 Farmasi :
Ilmu yang mempelajari cara membuat,
memformulasikan, menyimpan dan
menyediakan obat.
5
 Farmakinetik:
mempelajari NASIB obat dalam tubuh
(A.D.M.E)

 Farmakodinamik :
 mempelajari efek obat terhadap sistim
tubuh (fisiologi dan biokimia berbagai
organ tubuh ) serta mekanisme kerjanya.

6
PENGANTAR FARMAKOLOGI

1. Definisi-definisi.
2. Farmakokinetik
1. Absorbsi dan bioavailabilitas
2. Distribusi
3. Metabolisme /biotransformasi
4. Ekskresi

3. Farmakodinamik
1. Mekanisme kerja obat
2. Reseptor obat
3. Transmisi sinyal biologis
4. Interaksi obat-reseptor
7
Obat memasuki tubuh ?
Nasib obat didlm tubuh ?
Hubungan antara kadar obat
dlm tubuh dengan efek obat ?

Aturan regimentasi dosis ?


Interaksi obat ? 8
Farmakologi Umum
(dasar dasar farmakologi)
Pharmacokinetics Pharmacodynamics

The Right drug


The Right dose
The Right time
The Right Response
9
Absorption
Distribution
Metabolism
Excretion
10
Absorption Distribution

Route

Parenteral
Enteral Topical
IV
oral sublingual transdermal inhalation

Absorption Absorption
11

Systemic circulation
Tempat kerja Depot jaringan
(reseptor)
Terikat Bebas Bebas Terikat

Sirkulasi sistemik

Absorbsi OBAT BEBAS Ekskresi

Obat terikat Metabolit

Biotransformasi 12

Gambar: Berbagai proses farmakokinetik obat


ISTILAH-ISTILAH DALAM FARMAKOKINETIK:

1. Rute
2. Penyerapan (A)
3. Distribusi (D)
4. Metabolisme (di hati) (M)
5. Ekskresi ginjal (E)
6. produk metabolit (matabolit)
7. Ikatan dgn protein
8. Half-life (T ½ ), waktu paruh
9. Keracunan (toxic)

13
FAKTOR YANG MENENTUKAN RESPON
PASIEN THDP OBAT

A. Interaksi obat dan Durasi efek obat.


B. Efek Samping (ES)
C. Akumulasi pd pengulangan dosis.
D. Penyerapan dari tempat pemberian.
E. Distribusi ke lokasi/tempat kerja obat.
F. Efek di lokasi/tempat kerja obat.
G. Eliminasi keluar tubuh.

14
Pharmacodynamic

• Respon obat
• Reseptor dan Mekanisme Obat
• Kurva dosis – efek
• Fenomena farmakodinamik

15
FASE FARMASETIKA
(BIOFARMASI)

Pharmacological effect
pH = 1 - 3

absorption hepatic
disso-
metabolism
lution
disintegration

gastric emptying rate

pH = 5 - 7
intestinal transit rate disso- intestinal
metabolism
lution
absorption
disintegration
16

faeces clearance
BIOAVAILABILITAS

 "Bioavailabilitas
adalah proporsi dari
dosis yang mencapai sirkulasi
sistemik."

 Bioavailabilitas
obat oral secara
langsung berkaitan dengan kelarutan
obat dalam cairan tubuh.

 Kelarutan sulit= bioavailabilitas rendah

17
Bioavailability

Bioavailability = (AUC oral/AUC iv) x 100

Dosis intravena

Kadar
Obat
dalam
Dosis oral
Plasma
(mcg/ml)

18
Waktu
Pemberian dosis (jam)
DOSE-RESPONSE FUNCTIONS
 Efficacy (ED50 = median effective
dose)
 Lethality (LD50 = median lethal

Farmakologi Umum
dose)
 Therapeutic Index = LD 50 /ED 50
100
100
Sedation Death
Percent of Subjects Sedated

75
Percent of Subjects Dead

75

50 50

25 25

0
19
0

0.01 0.1 1 10 100 10 100 1000 10000


Dose (mg/kg) Dose (mg/kg)
EFEK DARI MAKANAN

 Bioavailabilitas dari beberapa obat dipengaruhi


oleh adanya makanan. Misalnya penisilin,
eritromisin, rifampisin, tiroksin

 Beberapa obat yang diminum sebelum makan


untuk memberikan waktu bagi obat untuk
diserap sebelum penyerapan makanan
berlangsung.

 Iritasi lambung dapat disebabkan oleh obat ttt


yang diminum pada saat perut kosong.

20
 Pengaruh makanan pada penyerapan obat
METABOLISM
 Obat dimetabolisme di hati, paru-paru,
ginjal, darah dan usus.

 Agar obat untuk melintasi membran sel lipid


mereka harus lipofilik
Semakin tinggi kelarutan dalam lipid
dibandingkan dengan air, semakin cepat
masuk jaringan.

 Tingkat metabolisme menentukan durasi aksi


obat

21
FIRST PASS EFFECT

 Obat-obatan yang diserap melalui GIT


diedarkan ke hati pertama melalui
pembuluh darah portal
 Hati kemudian bertindak sebagai filter
Hanya sebagian dari obat ini
beredar secara sistemik
 Kombinasi
proses disebut
efek “Efek Lintas Pertama”
(First-Pass Effect)

22
FIRST-PASS EFFECT

HEART
LIVER BODY

GUT

23
HEART
LIVER BODY

GUT

24
HEART
LIVER BODY

GUT

25
HEART
LIVER BODY

GUT

26
HEART
LIVER BODY

GUT

27
HEART
LIVER BODY

GUT

28
HEART
LIVER BODY

GUT

29
EKSKRESI OBAT

1. Rute ekskresi obat : feses,


urine, ASI, keringat dll.
2. Ekskresi lewat ginjal : renal
artery, renal vein,
3. Mekanisme ekskresi lewat
ginjal
4. Faktor-2 yg mempengaruhi
ekskresi 30
MEKANISME EKSKRESI LEWAT GINJAL

Renal artery renal vein.


1. All drugs of low MW  glomerular filtration.

2. Lipid soluble drugs  Passive reabsorbtion.


3. Active transport or secretion.

 Nonlipid soluble drugs (more polar) 

31
URINE
FAKTOR-2 YG MEMPENGARUHI EKSKRESI

 Filtrasi pd glomerulus
 MW (berat molekul) kurang dari
60 Da.
 Tidak terikat protein

 Un-ionized & lipid soluble


diresorbsi kembali ke peritubular
capillaries dari renal tubule.
 Ionized/ polar  renal tubule 
URINE.

32
T ½ (WAKTU PARUH) , VD, CL, AUC

T ½ waktu yg dibutuhkan utk obat mencapai ½


dari dosis maksimal dlm darah.

Obat mencapai 50% stlh satu T½ ; 75% stlh dua T½


; 88% stlh tigaT½ ; 94% stlh empatT½ ; 97% stlh
limaT½ (half-life)

Farmakologi Umum 33
HALF LIFE OF DRUGS

34
35
LOADING DOSES

 Digunakan ketika kondisi medis yang


menuntut konsentrasi tinggi dan sangat
cepat.

 Hal ini dicapai dengan pemberian dosis awal


yang dua kali dosis pemeliharaan
(maintenance dose).

36
BEBERAPA HAL YG PERLU DIKETAHUI.

CONTOH

37
SATU DARI PERNYATAAN YANG MANAKAH
BERIKUT INI YG MEMPENGARUHI
PENYERAPAN?

 Formulasi obat

 Waktu pemberian

 Cara kerja dari obat

38
SEORANG PASIEN DENGAN GANGGUAN
GINJAL, DIBERI OBAT YANG EKSKRESINYA
MELALUI GINJAL, MAKA PERLU DILAKUKAN
YANG SATU DARI BERIKUT INI?

 Pengurangan Dosis

 Peningkatan Dosis

 Dosis tetap / sama.

39
MANAKAH PERNYATAAN BERIKUT INI
YANG MENJELASKAN TENTANG
BIOAVAILABILITAS ?

 Proporsi obat mencapai sirkulasi

 Metabolisme Lintas Pertama

 Jumlah obat yang diserap di


saluran pencernaan.
40
41
PHARMACODYNAMICS

“ adalah studi tentang kerja obat


dalam tubuh "atau bagaimana
obat memberikan efek mereka
pada tingkat sel
 Reseptor
 saluran ion
 Enzim

42
RECEPTORS

 Reseptor
adalah molekul target
yang mana molekul obat harus
bergabung membentuk komplek,
untuk menghasilkan EFEK tertentu.

 Reseptorharus kompatibel seperti 2


buah jigsaw. Misalnya neurotransmisi.

 Jenis utama kerja reseptor:


1. agonis reseptor
2. antagonis reseptor
43
HUBUNGAN ANTARA DOSIS – KONSENTRASI
OBAT DALAM PLASMA – EFEK FARMAKOLOGI
OBAT

44
• hubungan antara dosis – konsentrasi
obat dalam plasma – efek farmakologi
obat

45
Saluran Ion
 Saluran ion ligand-gated, cepat/milidetik
mis. GABA benzodiazepin, Ach

Molekul Pembawa (Carrier)


 Obat2 yang tidak larut dalam lemak dapat
menyeberangi membran sel dengan
bantuan transporter ( Carrier).

46
47
ACH RECEPTORS M1,3,5

48
ENZYME

 Inducer enzyme (Induksi)

 Inhibitor enzyme ( Inhibisi)

49
PHYSIOLOGICAL VARIABILITY

 Liver disease
 Chronic alcoholism
 Renal disease
 Allergy

50
MCQS

Antagonis reseptor:

1. Mengikat reseptor dan


mengaktifkannya
2. Mengikat reseptor tanpa menyebabkan
aktivasi
3. Mem-blok enzim

51
Warfarin memiliki:

 Terapi Indeks sempit


 Kisaran terapeutik yang luas
 Tidak ada hal yg penting

52
SHORT ANSWER QUESTIONS:

 Apakah itu indeks terapeutik yang sempit?


 Apakah itu bioavailabilitas?

 Apa yg dimaksud dgn Waktu paruh T ½ ?

 Apa yang dimaksud dengan dosis loading?

 Apa yg dimaksud dgn farmakodinamik?

53
DRUG-RECEPTOR SPECIFICITY
 Perubahan struktur kimia akan
mempengaruhi potensi (kekuatan) obat.
 e.g., amphetamine vs. methamphetamine
 Banyak obat mempunyai “multiple sites of
action”
 Beberapa site of action tsb bertanggung jawab
utk terjadinya efek samping (ES)
 e.g., tricyclic antidepressants: sedation, dry
mouth, blurred vision

Farmakologi Umum 54
DOSE-RESPONSE RELATIONSHIPS

Potency
Efficacy

55

Farmakologi Umum
ROUTES OF DRUG ADMINISTRATION
 Oral Drug Administration
 Advantages:
relatively safe, economical, convenient,

practical
 Disadvantages:
Blood levels are difficult to predict due

to multiple factors that limit absorption.


Some drugs are destroyed by stomach
acids.
Some drugs irritate the GI system.
Farmakologi Umum 56
ROUTES OF DRUG ADMINISTRATION (SAMB)
Injection
Advantages of Injection Routes
 Absorption is more rapid than with oral
administration.
 Rate of absorption depends on blood flow to
particular tissue site (I.P. > I.M. > S.C.).
Advantages specific to I.V. injection
 No absorption involved (inject directly into
blood).
 Rate of infusion can be controlled.
 A more accurate prediction of dose is
obtained.
Farmakologi Umum 57
ROUTES OF DRUG ADMINISTRATION 3

 Disadvantages/Risks of Injection
 A rapid onset of action can be
dangerous in overdosing occurs.
 If administered too fast, heart and
respiratory function could collapse.
 Drugs insoluble in water or
dissolved in oily liquids can not be
given I.V.
 Sterile techniques are necessary to
avoid the risk of infection.
Farmakologi Umum 58
59
Clinical Sketch
1
Pasien menderita infeksi otot
jantung, diterapi dengan Penisilin
dosis tinggi dan Gentamicin. Kadar
Pnc tidak di monitoring, tetapi
kadar Gentamicin di dalam darah
terus dimonitoring.

Farmakologi Umum 60
KOMENTAR FARMAKODINAMIK :
 Infeksi endocard ini sgt fatal bila
pengobatan tidak benar. Pnc
mempunyai “therapeutic window”
yg lebar dan sepanjang Px tdk
alergi, toksisitas jarang terjadi.
Tidak demikian dgn Gentamicin.
Therapeutic indexnya kecil, dan
bila tdk dimonitoring dgn hati2 , Px
akan mengalami ototoxic dan
nephrotoxic.
Farmakologi Umum 61
Penderita luka bakar intensif, diberi inyeksi Opioid
i.m untuk
menghilangkan rasa sakit. Tekanan darahnya
turun. Efek analgesik
ternyata sangat lama munculnya.

Komentar farmakokinetik:

Shock  aliran darah menuju otot menurun 


kecepatan absorpsi
obat jelek  efek obat menurun

Farmakologi Umum 62

Anda mungkin juga menyukai