PIL KOMBINASI
• Harus diminum setiap hari
• Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual dan
perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera akan hilang
• Efek samping yang serius sangat jarang terjadi
• Dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, baik yang sudah
mempunyai anak maupun belum
• Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil
• Tidak dianjurkan pada ibu menyusui
• Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
JENIS –JENIS
• Monofasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
• Bifasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet yang mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dengan dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif.
• Tifasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif.
Cara kerja
• Menekan ovulasi
• Mencegah implantasi
• Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma
• Pergerakkan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan
terganggu pula
Manfaat
15/08/2019 6
Keterbatasan
• Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
• Mual, terutama pada 3 bulan pertama
• Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan pertama
• Pusing
• Nyeri payudara
• BB naik sedikit
• Berhenti haid, jarang pada pil kombinasi
• Tidak boleh diberikan pada ibu menyusui
• Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan
• Tidak mencegah IMS (infeksi menular seksual)
Yang boleh mengkonsumsi pil kombinasi
• Sangat efektik
• Pencegahan kehamilan jangka panjang
• Tidak mengandung istrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung,
dan gangguan pembekuan darah
• Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
• Sedikit efek samping
• Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
• Dapat digunakan oleh perempuan usia >15 tahun sampai perimenopause
• Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
• Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
• Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
• Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sicel cell)
Keterbatasan
• Sering didapatkan gangguan haid seperti :
Siklus haid yang memendek atau yang • Terlambatnya kembali kesuburan setelah
memanjang penghentian pemakaian
Perpanjangan yang banyak atau sedikit • Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena
Perdarahan tidak teratur atau bercak terjadinya kerusakan atau kelainan pada organ
genetalia, melainkan karena belum habisnya
Tidak haid sama sekali pelepasan obat suntik dari depo.
• Klien sangat bergantung pada tempat sarana • Terjadi perubahan pada lipit serum pada
pelayanan kesehatan (harus kembal untuk penggunaan jangka panjang
suntikan) • Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit
• Tidak dapat dihentikan suwaktu-waktu sebelum menurunkan kepadatan tulang atau densitas
suntikan berikut • Pada penggunaan jangka panjang menimbulkan
• Permasalahan berat badan merupakan efek kekeringan pada vagina, menurunkan libido,
samping tersering gangguan emosi (jarang), sakit kepala,
nervositas dan jerawat
• Tidak menjamin perlindungan terhadap
penularan infeksi seksual seperti HIV, hepatitis
Yang dapat mengguanakan kontrasepsi suntikan
progestin
• Usia reproduksi
• Mulipara dan yang telah meimiki anak
• Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efek tinggi
• Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi sesuai
• Setelah melahirkan dan tidak menyusui
• Setelah abortus atau keguguran
• Telah banyak anak tetapi menghendaki tubektomi
• Merokok
• Tekanan darah kurang dari 180/110 Mmhg dengan masalah pembekuan darah dan
anemia
• Anemia defisiensi besi
• Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil
Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi
suntikan
• Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada janin 7/100 ribu
kelahiran)
• Oerdarahan pervagina yang tidak jelas penyebabnya
• Tidak dapat menerima gangguan haid, terutama amenorrhea
• Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara
• Diabetes mellitus disertai komplikasi
Mulai menggunakan kontrasepsi
• Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil
• Mulai hari pertama sampai hari ketujuh siklus haid
• Pada ibu tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat, asalkan
saja ibu tersebut tidak hamil. Selama tujuh hari setelah suntikan tidak
boleh melakukan hubungan seksual
• Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal dan inin mengganti dengan
suntikan. Bila ibu telah menggunakan kontrasepsi hormonal sebelumnya
secara benar, dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan pertama dapat segera
diberikan. Tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya
• Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi lain dan ingin
menggantiknya dengan kontrasepsi suntikan yang lain, kontrasepsi suntikan
yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan
sebelumnya.
LANJUTAN....
• Ibu yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya
dengan kontrasepsi hormonal, suntikan pertama konyrasepsi hormonal
yang akan diberikan dapat segera doberikan, asal saja ibu tersebut tidak
hamil. Dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya. Bila ibu
disuntik setelah hari ketujuh haid, ibu tersebut selama tujuh hari setelah
suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual
• Ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan
pertama dapat diberikan hari pertama sampai hari ketujuh siklus haid. Asal
ibu tidak hamil
• Ibu tidak haid atau dengan perdarahan tidak teratur. Suntikan pertama
dapat diberikan setiap saat, asal ibu tersebut tidak hamil.
Cara penggunaan kontrasepsi
• Pemberian kontrasepsi suntik sering menimbulkan gangguan haid(anemonia). Gagguan haid ini biasanya
bersifat sementara dan sedikit sekali mengganggu kesehatan
• Dapat terjadi efek samping seperti peningkatan berat badan, sakit kepala, dan nyeri payudarah. Efek-efek
samping ini jarang , tidak berbahaya dan cepat hilang
• Karena terlambat kembalinya kesuburan, penjelasan perlu diberikan kepada ibu usaia mudah yang ingin
menunda kehamilan/ bagi ibu yang ingin merencanakan kehamilan beriktnya dalam waktu dekat.
• Setelah suntikan dihentikan, haid tidak segera datang. Haid baru datang kembali pada umumnya setelah 6
bulan.
• Bila klien tidak kembali pada jadwal yang sudah ditentukan, suntikan diberikan 2 minggu sebelum jadwal,
klien tidak dibenarkan melakukan hunungan seksual selama 7 hari, atau menggunakan kontrasepsi lainnya
selama 7 hari. Bila perlu dapat juga menggunakan kontrasepsi darurat.
• Bila klien, misalnya sedang menggunakan salah satu kontrasepsi suntikan dan kemudian meminta untuk
digantikan kontrasepsi suntikan yang lain, sebaiknya jangan dilakukan. Andaikata terpaksa juga dilakukan,
kontasepsi yang akan diberikan tersebut diinjeksi sesuai dengan jadwal suntikan dari kontrasepsi hormonal
yang sebelumnya.
• Bila klien lupa jadwal suntikan, suntikan dapat segera diberikan, asal di yakini ibu tersebut tidak hamil.
Peringatan bagi Pemakai Kontrasepsi Suntikan
Progestin
• Setiap terlambat haid harus dipikirkan adanya kemungkinan
kehamilan
• Nyeri abdomen bawah yang berat kemungkinan gejala kehamilan
ektopik terganggu
• Timbulnya abses atau pendarahan tempat injeksi
• Sakit kepala migraine, sakit kepala berulang yang berat tau kaburnya
penglihatan
• Pendarahan berat yang 2 kali lebih panjang dari masa haid atau 2 kali
lebih banyak dalam satu periode masa haid
Penanganan Gangguan Haid
• Amenorea :Tidak perlu dilakukan tindakan apa pun, cukup konseling saja , Bila klien tidak dapat menerima
kelainan haid tersebut, suntikan jangan dilanjutkan. Anjurkan pemakaian jenis kontrasepsi yang lain.
• Pendarahan : Pendarahan ringan / spotting sering dijumpai, tetapi tidak berbahaya.
1. Bila pendarahan/ spotting terus berlanjut atau setelah tidak haid, namun kemudian terjadi pendarahan,
maka perlu dicari penyebabnya pendarahan tersebut. Obatilan penyebab pendarahan tersebut dengan
cara yang sesuai.
2. Bila ditemukan penyakit radang panggul atau penyakit akibat hubungan seksual , klien perlu diberi
pengobatan yang sesuai dan suntikan terus dilanjutkan.
3. Pendarahan banyak atau memanjang ( lebih dari 8 hari atau 2 kali banyak dari pendarahan yang biasanya
dialami pada siklus haid normal). Jelaskan bahwa pendarahan banyak atau memanjang tersebut biasa
ditemukan pada bulan pertama suntikan.
4. Bila gangguan tersebut menetap, perlu dicari penyebabnya dan bila ditemukan kelainan ginekologik, klien
perlu berobat atau rujukan.
5. Bila pendarahan yang terjadi mengancam kesehatan klien atau klien tidak dapat menerima pendarahan
yang terjadi, suntikan jangan dilanjutkan lagi. Pilihkan jenis kontrasepsi yang lain. Untuk mencegah
anemia perlu diberikan preparat besi atau makanan yang banyak mengandung zat bezi.
Keadaan yang memperlukan perhatian
khusus
Keadaan Anjuran
15/08/2019 46
Jenis minipil:
• Kemasan dengan isi 35 pil: 300 µg levonorgestrel atau 350 µg
neroidron
• Kemasan dengan isi 28 pil: 75 µg norgestrel
IPIN
Cara kerja minipil:
• Sangat efekif bila digunakan secara benar • Mengurangi nyeri haid • Dapat mengurangi keluhan
premenstrual sindrom (sakit kepala,
• Tidak mengganggu hubungan seksual • Mengurangi jumlah darah haid kembung, nyeri payudara, nyeri pada
• Idak mempengaruhu ASI • Menurunkan tingkat anemia betis, lekas marah)
• Kesuburan cepat kembali • Mencegah kanker endometrium • Sedikit sekali mengganggu metabolisme
karbohidrat sehingga relatif aman
• Nyaman dan mudah digunakan • Melindungi dari penyakit radang diberikan pada perempuan pengindap
panggul kencing manis ang belum mengalami
• Sedikit efek samping komplikasi
• Tidak meningkatkan pembekuan darah
• Dapat dihentikan setiap saat
• Dapat diberikan pada penderita
• Tidak mengandung esterogen endometriosis
• Kurang menyebabkan peningkatan
tekanan darah, nyeri kepela, dan
depresi
Keterbatasan
• Hampir 30-60% mengalami haid
• Peningkaan/penurunan berat badan
• Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama
• Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
• Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis, dan jerawat
• Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100 kehamilan), tetapi resiko ini lebih rendah
jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan minipil
• Efektiviasnya menjadi rendah bila digunakan bersamaan dengan obat tuberkolosis atau obat
epilepsi
• Tidak melindungi diri dan infeksi menular seksual atau HIV/AIDS
• Hirsutisme (tumbuh rambut/bulu berlebihan didaerah muka,) tetapi sangat jarang terjadi
YANG BOLEH MENGGUNAKAN MINIPIL YANG TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN MINIPIL
•Pendarahan tidak teratur (spotting) •Bila tidak menimbulkan masalah kesehatan atau
tidak hamil tidak perlu tindakan khusus. Bila klien
tetap saja tidak dapat menerima kejadian
tersebut, perlu dicari metode kontrasepsi lain
KONTRASEPSI SUNTIK
Penggunaan alat kontrasepsi suntik, seperti Depo Provera, merupakan
suatu tindakan invasif. Karena menembus pelindung kulit, penyuntikan
harus dilakukan hati-hati dengan teknik aseptik untuk mencegah
infeksi. Kekhawatiran lain adalah meningkatnya penyebaran virus
hepatitis B,hepatitis C, dan AIDS kepada klien, provider dan petugas
klinik, khususnya petugas kebersihan dan rumah tangga. Untuk
mengurangi resiko tersebut, sedapat-dapatnya gunakan jarum dan alat
suntik sekali pakai (dispossible) atau alat suntik jenis baru, yaitu
“autodisable syringe”. Bila menggunakan jarum dan alat suntik pakai
ulang (reusable), setelah digunakan, dekontaminasi segera dengan
direndam dalam larutan klorin 0,5% atau disinfektan lain yang tersedia
didaerah setempat.
PELAKSANAAN PELAYANAN
• Ruangan tersebut harus:
1. mendapat cahaya yang memadai
2. menggunakan lantai leramik atau semen agar mudah
dibersihkan
3. bebas dari debu dan serangga dan memiliki ventilasi yang baik
Fasilitas untuk mencuci tangan juga harus tersedia didekat ruang
tersebut, termasuk persediaan air bersih yang mengalir, serta tersedia
wadah atau kantung plastik untuk pembuangan limbah
terkontaminasi. Wadah tahan tusuk harus diletakkan ditempat yang
aman untuk pembuangan jarum dan alat suntik.
PERSIAPAN KLIEN
• Periksa daerah suntik apakah bersih atau kotor
• Bila lengan atas atau pantat yang akan disuntik terlihat kototr, calon
klien diminta membersihkan dengan sabun dan air
• Biarkan daerah tersebut kering
PERSIAPAN YANG DILAKUKAN PETUGAS
• Cuci tangan
• Buka dan buang tutup kaleng vial yang menutupi karet. Hapus karet yang
ada diatas vial dengan alkohol 60-90%. (pada Depo provera/cylofem)
• Jika menggunakan jarum dan semprit sekali pakai segera buka plastiknya
• Jika menggunakan jarum dan semprit yang sudah disterilkan dengan DTT,
pakai korentang atau forsep yamg telah di DTT untuk mengambilnya
• Pasang jarum suntik semprit dengan memasukkan jarum pada mulut
semprit penghubung
• Balikkan vial dengan mulut vial kebawah, masukkan cairan suntik dalam
semprit
PERSIAPAN DAERAH SUNTIKAN
• Bersihkan kulit yang akan disuntikk dengan kapas alkohol yang
dibasahi oleh ethil atau isopropil alkohol
• Biarkan kulit tersebut kering sebelum dapat disuntik
PERALATAN
• Obat yang akan disuntikkan
• Semprit suntik dan jarumnya sekali pakai
• Alkohol
TEKNIK SUNTIKAN
• Kocok botol dengan baik, hindarkan terjadinya gelembung udara pada
obat
• Suntikkan secara IM dalam didaerah pantat. Apabila suntikan terlalu
diberikan pada bagian dangkal, penyerapak kontrasepsi akan lambat
dan tidak bekerja secara segera dan efektif
• Depo provera (3 ml/150 mg) diberikan setiap 3 bulan (12 minggu)
• Noriserat (200 mg) diberikan setiap 2 bulan
• Cyclofem (25 mg medroksi progestweron asetat dan 5 mg estrogen
sipionate diberikan setiap bulan. diIndonesia didapatkan haid teratur
pada 85% peserta suntikan cyclofen)