Mochtar (1989)
Etiologi Asfiksia Stright (2004)
a. Faktor ibu : amnionitis, anemia, diabetes hioertensi yg
diinduksi oleh kehamilan, obat-obatan iinfeksi
b. Faktor uterus : persalinan lama, persentasi janin
abnormal
c. Faktor plasenta : plasenta previa, solusio plasenta,
insufisiensi plasenta
d. Faktor umbilikal : prolaps tali pusat, lilitan tali pusat
e. Faktor janin :disproporsi sefalopelvis, kelainan
kongenital, kesulitan kelahiran
Manisfestasi Klinis
1. Pada Kehamilan 2. Pada bayi setelah lahir
Denyut jantung janin lebih cepat • Bayi pucat dan kebiru-biruan
dari 160 x/mnt atau kurang dari • Usaha bernafas minimal atau
100 x/mnt, halus dan ireguler tidak ada
serta adanya pengeluaran • Hipoksia
mekonium.
• Asidosis metabolik atau
• Jika DJJ normal dan ada respiratori
mekonium : janin mulai
asfiksia • Perubahan fungsi jantung
• Jika DJJ 160 x/mnt ke atas dan • Kegagalan sistem multiorgan
ada mekonium : janin sedang • Kalau sudah mengalami
asfiksia perdarahan di otak maka ada
• Jika DJJ 100 x/mnt ke bawah gejala neurologik : kejang,
dan ada mekonium : janin nistagmus, dan menangis
dalam gawat kurang baik/ tidak menangis.
Pada asfiksia tingkat selanjutnya akan terjadi
perubahan yang disebabkan oleh beberapa keadaan
diantaranya :
• Hilang sumber glikogen dalam jantung akan
mempengaruhi fungsi jantung
• Terjadinya asidosis metabolic akan mengakibatkan
menurunnya sel jaringan termasuk otot jantung
sehingga menimbulkan kelemahan jantung
• Pengisian udara alveolus yang kurang adekuat akan
menyebabkan tetap tingginya resistensi pembuluh
darah paru sehingga sirkulasi darah mengalami
gangguan
Gejala Lanjut pada Asfiksia
• Pernafasan megap-magap dalam
• Denyut jantung terus menurun
• Tekanan darah mulai menurun
• Bayi terlihat lemas (flaccid)
• Menurunnya tekanan O2 anaerob (PaO2)
• Meningginya tekanan CO2 darah (PaO2)
• Menurunnya PH (akibat acidosis respiratorik dan
metabolik)
• Dipakainya sumber glikogen tubuh anak metabolisme
anaerob
• Terjadinya perubahan sistem kardiovaskular
Penyebab Depresi bayi pada saat lahir ini
mencakup
• Asfiksia intra uterin
• Bayi kurang bulan
• Obat-obat yang diberikan/diminum oleh ibu
• Penyakit neuromuskular bawaan
• Cacat bawaan
• Hipoksia intra partum
Pemeriksaan Penunjang
• Foto polos dada
• USG kepala
• Laboratorium : darah rutin, analisa gas darah,
serum elektrolit
Penyulit
• Otak : hipoksik iskemik ensefalopati, edema
serebri, palsi serebralis
• Jantung dan paru : hipertensi pulmonal
persisten pada neonatus, perdarahan paru,
edema paru
• Gastrointestinal : enterokolitis nekrotikans
• Ginjal : tubular nekrosis akut, SIADH
• Hematologi : DIC
Sebelum Resusitasi Dikerjakan
• Faktor waktu sangat penting
• Riwayat kehamilan dan partus
• Resusitasi yang dilakukan harus adekuat
Prioritas Keperawatan
• Meningkatkan upaya kardiovaskuler efektif
• Memberikan lingkungan termonetral dan
mempertahankan suhu tubuh
• Mencegah cidera atau komplikasi
• Meningkatkan kedekatan orang tua-bayi
Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d produksi mukus
banyak
2. Pola nafas tidak efektif b.d hipoventilasi/ hiperventilasi
3. Kerusakan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan perfusi
ventilasi
4. Risiko cedera b.d anomali kongenital tidak terdeteksi atau
tidak teratasi pemajanan pada agen-agen infeksius
5. Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d kurangnya
suplai O2 dalam darah
6. Proses keluarga terhenti b.d pergantian dalam status
kesehatan anggota keluarga
Thank you!