Anda di halaman 1dari 26

KEGAWATDARURATAN

PSIKIATRIK
PENGERTIAN
 Adalah cabang psikiatri yang mempelajari tindakan segera
dalam upaya penyelamatan nyawa maupun upaya
pertolongan segera untuk mencegah terjadinya gangguan
berlanjut (KMK RI/ Menkes RI No 1627 th 2010 ttg Pedoman
Pelayanan Kegawatdaruratan psikiatri)

 Sub bagian dari psikiatri yang mengalami gangguan alam


pikiran, perasaan, atau perilaku yang membutuhkan
intervensi terapeutik segera
EVALUASI INISIAL
KATAGORI OBYEKTIF MANAJEMEN
GAWAT  Penurunan kesadaran  Mengatasi permasalahan kondisi
 Tanda vital abnormal medis umum
 Perilaku yang mengancam  Mengontrol situasi : apakah perlu
bantuan petugas yang
mendampingi, tempat yang
tenang/aman, restrain.
AKUT  Perilaku kacau, ancaman perilaku  Mengontrol situasi, pemberian
kekerasan bagi diri pasien/lingkungan, psikofarmaka
derealisasi, kecemasan yang tinggi,
inkoherensi,dll
 Tidak ada penurunan kesadaran, tanda
vital normal
TIDAK GAWAT,  Kesadaran tak terganggu  Kontrol ke poliklinik
NON AKUT  Tanda vital normal
 Tidak ada perilaku mengancam
APA YANG HARUS DILAKUKAN SAAT DI IGD?

1. Pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan psikiatrik
3. Bila perlu dilakukan pengekangan fisik (restrain)
4. Pemeriksaan penunjang
5. Penatalaksanaan
a. Intervensi medik
b. Intervensi krisis
c. Edukasi
GANGGUAN PSIKIATRI
Neurolep DI IGD
tik
malignant Suicide
syndrome
(SNM)

Kekerasan Gaduh
Seksual Gelisah

Tindakan
kekerasan
(violence)
BUNUH DIRI (SUICIDE)
 Bunuh diri adalah kematian yang diniatkan dan dilakukan seseorang
terhadap dirinya sendiri

 Penderita yang melakukan bunuh diri dikelompokkan menjadi 4


golongan:

a. Orang yang berhasil melakukan bunuh diri


b. Orang yang mengancam melakukan bunuh diri
c. Orang yang telah menjalankan tingkah laku bunuh diri
d. Mereka yang mengancurkan diri secara kronik
SLIDE TITLE

Faktor yang mendasari Gejala


 Ketidakmampuan  Perilaku yang sering
seseorang menyendiri
mengendalikan krisis
 Situasi kehidpuan yang  Perasaan sedih yang
penuh dengan tekanan terus-menerus
 Tidak mampu mencari  Perasaan tertekan dan
jalan keluar terbaik mudah emosi
 Waham bersalah
PENATALAKSANAAN
 Do no harm
 Hindarkan dari barang berbahaya
 Berikan harapan kepada pasien
 Psikofarmaka: Antidepresan (Fluoxethine, Sertralin)
GADUH GELISAH
GEJALA PASIEN GADUH GELISAH
 Gangguan psikomotorik yang sangat meningkat
 Gangguan afek-emosi dan proses berpikir yang tidak realistic lagi
 Jalan pikiran cepat, mudah tersinggung dan cepat emosi
 Tingkah laku lepas kendali dan jauh dari realitas sehingga dapat bersifat destruktif
dan berbahaya
 Tidak jarang sampai timbul halusinasi visual terutama pada sindr otak organic yang
akut, atau timbul halusinasi auditorik pada skizofrenia
PENANGANAN DENGAN RESTRAINT
RESTRAINT:
 Terapi dengan alat-alat mekanik/ manual untuk membatasi mobilitas
fisik klien
 Dilakukan pada kondisi khusus, intervensi yg terakhir jika perilaku klien
sudah tidak dapat diatasi/ dikontrol dengan strategi perilaku maupun
modifikasi lingkungan

INDIKASI:
Perilaku amuk, perilaku agitasi, klien dgn gangguan kesadaran, ancaman
thdp integritas fisik
JENIS-JENIS RESTRAINT

CAMISOLE (jaket pengekang)

Manset/ tali untuk pergelangan tangan dan kaki


PENATALAKSANAAN
 Lakukan allo-anamnesa dan pemeriksaan untuk menentukan
kelainan organik atau non-organik
 Bila organik: dikonsulkan
 Bila nonorganik: disuntik haloperidol 2 -5 mg i.m atau i.v
dapat diulang tiap 30 menit (maksimal 20 mg/hari); dapat
diberikan juga diazepam 10 mg (1 ampul) i.m., fiksasi dan
isolasi pasien, rawat
TINDAKAN KEKERASAN DAN
MENYERANG (VIOLENCE)
 Violence adalah agresi fisik yang dilakukan seseorang terhadap orang
lain
 Jika hal itu diarahkan kepada dirinya sendiri, disebut mutilasi diri
atau suicidal behavior/ perilaku bunuh diri
GANGGUAN PSIKOTIK
1. Psikotik akut NON PSIKOTIK
2. Gangguan mental organik 1. Gangguan cemas
3. Skizofrenia 2. Depresi
4. Gangguan bipolar dengan ciri psikotik 3. Post Traumatic Disorder
5. Gangguan waham 4. Gangguan kepribadian antisosial (misal
6. Gangguan mental dan perilaku akibat gang kepribadian ambang, ansos)
penggunaan zat
GEJALA
PSIKOTIK
 Marah
 Mengancam Inj. Haloperidol 5-10 mg/IM (dapat
dikombinasikan dengan diazepam 10
 Menyerang mg/IM)
 Merusak/membanting barang-
barang Inj. Olanzapin 10 mg
 Berpikir irasional Inj. Clorpromazin 100mg/IM
 Tidak kooperatif
NON PSIKOTIK
 Waham
 Halusinasi Inj. Diazepam 5-10 mg/IM
 paranoid
Jauhkan dari sumber pemicu kekerasan!
KEKERASAN SEKSUAL
 >> Perempuan
 Pasien dibawa ke instalasi kegawatdaruratan psikiatrik oleh
teman atau polisi, dapat datang dalam kondisi depresi,
ketakutan dan gejala anxietas
PENATALAKSANAAN
 Tujuan tindakan medis adalah untuk mencegah terjadi infeksi,
penyakit menular seksual, kehamilan dan mengumpulkan
bukti perkosaan dengan merujuk pada dokter yang
berkompeten.
 Cegah pasien melakukan perbuatan membahayakan
 Beri pemahaman bahwa tindakan tersebut bukan salah korban
 Bimbing keluarga untuk mendampingi korban, mencegah timbul
perasaan tidak bersih dan tidak berguna
NEUROPLEPTIC MALIGNANT
SYNDROME (SNM)
 Adalah suatu reaksi yg bersifat fatal terhadap satu macam atau lebih
obat neuroleptik/kombinasi
 Ditandai adanya timbulnya Sindrom Ekstra Pyramidal (EPS) berupa 4
gejala khas
 Biasanya timbul segera setelah pemberian neuroleptik atau setelah
dosis ditingkatkan
 Insidensi
a. >> laki-laki usia muda
b. Resiko meningkat pd dehidrasi, kelelahan dan malnutrisi
c. Angka mortalitas cukup tinggi berkaitan dg komplikasinya spt
trombosis vena, emboli paru, rhabdomyolisis, gagal ginjal
KLINIS &
DIAGNOS 1. GEJALA EPS
IS  a. Parkinsonisme
 b. Peningkatan tonus otot 6. Bukti laboratorium adanya
rigiditas kerusakan otot rangka (peningkatan
katatonik  c. Rigiditas sampai stupor
kadar serum kalium yg berkaitan dg
 d. Tremor
kerusakan otot, konsentrasi serum Iron
 e. Disartria menurun scr dramatis yg merupakan
ketidaksta  f. Disfagia tanda penting utk SNM)
bilan  g. Gerakan koreiform
2. GEJALA AUTONOMIK
autonomik
 a. Demam tinggi/ hiperpireksia
 b. Tekanan darah yang meningkat atau labil
hiperpireks  c. Takikardi, takipneu
 d. Diaforesis
ia
 e. Inkontinensia urin
3. Penurunan kesadaran (dari delirium dg gejala lethargi, kebingungan, koma)
gangguan 4. Mutism
kesadaran 5. Leukositosis (lebih dr 15.000/cc yg berkaitan dg dehidrasi & trombositosis)
TATALAKSANA
Apabila pasien dgn gangguan psikotik datang ke IGD dlm keadaan demam tinggi
yg tdk jelas penyebabnya disertai keadaan rigiditasnya tdk membaik dgn obat
antiparkinson spt triheksifenidil (artane)  sudah memenuhi syarat utk
meegakkan diagnosis kerja SNM
1. Hentikan semua obat neuroleptic
2. Atasi demamnya dg kompres es. Obat antipiretik umumnya tdk berhasil
3. Pantau tanda vital setiap 15 menit
4. Rehidrasi untuk mengatasi keadaan dehidrasi
5. Perhatikan keseimbangan cairan tubuh dan keadaan fungsi ginjal
6. Lakukan pemeriksaan laboratorium darah rutin, darah lengkap, kadar
elektrolit, kimia darah (kadar urea kreatinin, fungsi hati)
PSIKOFARMAKA

 Mekanisme Perifer : obat relaksasi otot skeletal spt diazepam 10 mg i.v setiap 6 jam
(sampai rigiditas teratasi)
 Mekanisme Sentral : utk memperbaiki aktivitas dopaminergik dg menggunakan :
a. Bromokriptin (parlodel tab 2,5 mg) suatu agonis dopamin yg aktivitasnya
berlawanan dg antagonis dopamin pd fungsi pusat pengatur suhu di
hipotalamus & kontraksi otot perifer dg dosis 20-30 mg per hari yg dibagi dlm 4
dosis per oral, dpt dinaikkan sampai 60 mg/hr dlm 3 dosis per oral
b. Amantadine (symmetral) suatu uptake inhibitor dgn dosis 200 mg/hr
c. L dopa, levodopa (laradopa, madopar tab 100 mg dgn dosis 2 dd 100 mg
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai