Anda di halaman 1dari 15

Syok Anafilaksis

Made Asmarani Dira,S.Farm.,M.Biomed.,Apt


PENGERTIAN
 Anafilaksis merupakan reaksi alergi
sistemik yang berat dan dapat
menyebabkan kematian, terjadi
secara tiba-tiba segera setelah
terpapar oleh allergen atau pencetus
lainnya
 Reaksi anafilaksis termasuk ke dalam
reaksi Hipersensitivitas Tipe 1
menurut klasifikasi Gell dan Coombs
 Syok anafilaktik merupakan salah satu
manifestasi klinis dari anafilaksis &
merupakan bagian dari syok distributif
 ditandai oleh adanya hipotensi yang
nyata akibat vasodilatasi mendadak
pada pembuluh darah & disertai kolaps
pada sirkulasi darah yg menyebabkan
terjadinya sinkop dan kematian pada
beberapa pasien
What is anaphylaxis?

Anaphylaxis

Allergic anaphylaxis Non-allergic anaphylaxis

IgE-mediated anaphylaxis Non-IgE-mediated allergic anaphylaxis

Johansson SGO, et al. Allergy 2001;56:813-824


Patofisiologi

• Anafilaksis dikelompokkan dalam


Hipersensitivitas Tipe 1 (immediate type
reaction) oleh Coombs dan Gell (1963),
timbul segera setelah tubuh terpajan
dengan alergen
• Anafilaksis diperantarai melalui interaksi
antara antigen dengan IgE pada sel mast,
yang menyebabkan terjadinya pelepasan
mediator inflamasi.
Patofisiologi
• Fase Sensitisasi
– Waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan IgE sampai
diikatnya oleh reseptor spesifik pada permukaan mastosit
dan basofil.
• Fase Aktivasi
– Waktu selama terjadinya pemaparan ulang dengan antigen
yang sama. Mastosit dan Basofil melepaskan isinya yang
berupa granula yang menimbulkan reaksi pada paparan
ulang.
• Fase Efektor
– Waktu terjadinya respon yang kompleks (anafilaksis)
sebagai efek mediator yang dilepas mastosit atau basofil
dengan aktivitas farmakologik pada organ organ tertentu
Mekanisme & Pencetus Anafilaksis

Anafilaksis (melalui IgE)

Antibiotik (penisilin, sefalosporin)


Ekstrak alergen (bisa tawon, polen)
Obat (analgetik, anestesi, thiopental, suksinilkolin)
Enzim (kemopapain, tripsin)
Serum heterolog (antitoksin tetanus,
globulin antilimfosit)
Protein manusia (insulin, vasopresin, serum)
Mekanisme & Obat Pencetus
Anafilaksis
Anafilaktoid (tidak melalui IgE)
Zat penglepas histamin secara langsung :
•Obat (opiat, vankomisin, kurare)
•Cairan hipertonik (media radiokontras, manitol)
•Obat lain (dekstran, fluoresens)

Aktivasi komplemen
•Protein manusia (imunoglobulin, & produk darah lainnya)
•Bahan dialisis

Modulasi metabolisme asam arakidonat


•Asam asetilsalisilat
•Antiinflamasi nonsteroid
Reaksi Anafilaktik

1. Reaksi lokal
- Urtikaria & angioedema.
- Jarang menimbulkan kematian

2. Reaksi sistemik
- Melibatkan berbagai organ.
- Biasanya terjadi dalam 30 menit setelah paparan.
- Dapat fatal
Gejala Klinis Anafilaksis

1. Reaksi sistemik ringan

• Rasa gatal, hangat sering disertai rasa


penuh di mulut dan tenggorokan
• Hidung tersumbat, bersin-bersin
• Edema di sekitar mata serta berair
• Kulit gatal
• Onset biasanya terjadi 2 jam setelah
paparan antigen
Cont …

2. Reaksi sistemik sedang

• Serupa reaksi sistemik ringan disertai


spasme bronkus &/atau edema saluran
napas
• Sesak, batuk, dan mengi
• Angioedema, urtikaria menyeluruh, mual,
dan muntah
• Gatal, badan terasa hangat, serta gelisah
Cont …

3. Reaksi sistemik berat

• Spasme bronkus, edema laring, serak,


stridor, sesak, sianosis, henti napas
• Sakit menelan, kejang perut, diare, muntah
• Hipotensi, aritmia, syok, koma
• Kejang
• Terjadi mendadak

Syok anafilaksis bagian dari reaksi sistemik berat


Gejala & Tanda Anafilaksis Berdasarkan
Organ Sasaran

Sistem Gejala dan Tanda


Umum Lesu, lemah, rasa tak enak yang sukar dilukiskan,
Prodromal rasa tak enak di dada & perut, rasa gatal di hidung
& palatum
Pernapasan
- Hidung Hidung gatal, bersin, & tersumbat
- Larings Rasa tercekik, suara serak, sesak napas, stridor,
edema, spasme
- Lidah Edema
- Bronkus Batuk, sesak, mengi, spasme
Kardiovaskular Pingsan, sinkop, palpitasi, takikardia, hipotensi
sampai syok, aritmia. Kelainan EKG : gelombang T
datar, terbalik, atau tanda infark miokard
Gastrointestinal Disfagia, mual, muntah, kolik, diare yang kadang
disertai darah, peristaltik usus meninggi
Kulit Urtika, angioedema di bibir, muka atau ekstremitas
Mata Gatal, lakrimasi
Susunan saraf pusat Gelisah, kejang
KONDISI GAWAT DARURAT
 hipoksia, hipotensi, syok dan
manifestasi neurologis), seperti:
sianosis (SpO2 ≤ 90%), hipotensi
(SBP < 90 mmHg pada dewasa),
kolaps, penurunan kesadaran dan
inkontinensia.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai