Anda di halaman 1dari 36

PENYUSUNAN SOAL SOAL

EVALUASI PENDIDIKAN DAN


PELATIHAN GIZI
KELOMPOK 7
1.AMALIA NURDIANA (P23131116003)
2.CAHYA AYU SULASTRI (P23131116005)
3.DZAKIYATUL ITSNA (P23131116009)
4.TJUT NANDA (P23131116038)
5.YUSMA WARIFAN (P23131116039)
PENGERTIAN EVALUASI

TUJUAN EVALUASI

MANFAAT/ FUNGSI EVALUASI

MODEL MODEL EVALUASI

QUESTIONER EVALUASI

CONTOH SOAL EVALUASI


EVALUASI PELATIHAN
Evaluasi Evaluasi
pelatihan instruktur
peserta pelatihan
EVALUASI PESERTA PELATIHAN

adalah evaluasi yang Evaluasi Kemajuan Peserta


bertujuan merupakan evaluasi yang
untuk mengetahui dan dilaksanakan untuk
mencari informasi mengenai mengetahui peningkatan
ketercapaian program peningkatan pengetahuan dan
pelatihan dilihat dari keterampilan
peningkatan kemampan atau melalui Pretest dan Post Test.
kopetensi peserta. (Moekijat, 1990:8).
(Moekijat, 1990:9).
LANGKAH LANGKAH EVALUASI PESERTA PELATIHAN

Mengetahui reaksi peserta terhadap materi yang diberikan


Evaluasi
awal Mengetahui tingkat pengetahuan atau tingkat kompetensi teknis pe
TUJUAN serta
pelatihan
Sebagai informasi bagi pelatih

Mengetahui reaksi peserta terhadap sebagian atau keseluruhan


program pelatihan
Evaluasi
proses TUJUAN Mengetahui hasil pembelajaran peserta
pelatihan
Mengantisipasi tindakan tertentu ketika diperlukan untuk mengam
bil langkah-langkah perbaikan
EVALUASI INSTRUKTUR PELATIHAN

Memberikan feedback tentang apakah peserta puas


TRAINER dengan isi program training, kedalaman meteri training
, caranya mengajar, caranya mendelivery ilmunya dan
sebagainya

Trainer dituntut untuk dapat bertindak secara efektif


dan efisien agar seluruh materi dapat
terserap dan seluruh peserta puas dengan caranya
mentransfer seluruh isi materi
TUJUAN EVALUASI
diarahkan kepada program
Tujuan Umum secara keseluruhan
Menurut
Suharsimi
Arikunto
(2004 : 13) lebih difokuskan pada
Tujuan Khusus
masing-masing komponen

Implementasi program harus


senantiasa di evaluasi untuk melihat
sejauh mana program tersebut telah evaluasi program bertujuan untuk
berhasil mencapai maksud menyediakan data dan informasi serta
pelaksanaan program yang telah rekomendasi bagi pengambil kebijakan
ditetapkan sebelumnya. Tanpa adanya (decision maker) untuk memutuskan apakah
evaluasi, program-program yang akan melanjutkan, memperbaiki atau
berjalan tidak akan dapat dilihat menghentikan sebuah program.
efektifitasnya.
TUJUAN EVALUASI
bertujuan dalam membantu pengembangan, implementasi,
kebutuhan suatu program, perbaikan program,
EVALUASI
pertanggungjawaban, seleksi, motivasi, menambah
pengetahuan dan dukungan dari stakeholders

Untuk memperoleh dasar bagi pertimbangan akhir suatu


periode kerja, apa yang telah dicapai, apa yang belum dicapai,
dan apa yang perlu mendapat perhatian khusus

Sujono, Untuk menjamin cara kerja yang efektif dan efisien yang
2007:25 membawa organisasi pada penggunaan sumber daya yang di
miliki secara efesien dan ekonomis

Untuk memperoleh fakta tentang kesulitan, hambatan,


penyimpangan dilihat dari aspek-aspek tertentu
MANFAAT EVALUASI PELATIHAN

Fungsi Fungsi Fungsi


Formatif sumatif diagnostik

evaluasi dipakai
untuk perbaikan dan
evaluasi dipakai untuk
pengembangan untuk mendiagnostik
pertanggungjawaban,
kegiatan yang sebuah program
keterangan, seleksi atau
sedang berjalan
lanjutan.
(program, orang,
produk, dsb
MODEL MODEL EVALUASI PELATIHAN

Evaluasi Evaluasi Evaluasi


model model model
CIPP Brinkerhoff Kirkpatrick
EVALUASI MODEL CIPP

Konsep evaluasi model Tujuan penting evaluasi


Stufflebeam CIPP ( Context, Input, adalah bukan
1965 Prosess and Product) membuktikan tetapi untuk
memperbaiki.

menggolongkan sistem Model evaluasi diberi


context, input, nama CIPP model
pendidikan atas 4
process dan product merupakan singkatan ke empat
dimensi dimensi tersebut.
Nana Sudjana & Ibrahim (2004: 246)

situasi atau latar belakang yang mempengaruhi jenis-jenis tujuan


dan strategi pendidikan yang akan dikembangkan dalam sistem
Context yang bersangkutan, seperti misalnya masalah pendidikan yang
dirasakan, keadaan ekonomi negara, pandangan hidup masyarakat

Input sarana/modal/bahan dan rencana strategi yang ditetapkan untuk


mencapai tujuan-tujuan pendidikan

pelaksanaan strategi dan penggunaan sarana/modal/ bahan di dalam ke


Process
giatan nyata di lapangan

Product hasil yang dicapai baik selama maupun pada akhir pengembangan
sistem pendidikan yang bersangkutan.
EVALUASI MODEL BRINKERHOFF

Tiga golongan evaluasi yang disusun


Brinkerhoff berdasarkan penggabungan elemen-
& CS elemen yang sama, seperti evaluator –
(1993:111) evaluator yang lain, namun dalam
komposisi dan versi mereka sendiri

Experimental
Fixed vs and Quasi
Formative
Emergent experimental
vs Sumative
Evaluation Design vs
Evaluation
Design Naural/
Unotrusive
Fixed vs Emergent Evaluation Design

Desain evaluasi yang tetap


(fixed) ditentukan dan
Walaupun desain fixed ini
direncanakan secara sistematik
lebih terstuktur daripada desain
sebelum implementasi
emergent, desain fixed juga
dikerjakan. Desain
dapat disesuaikan dengan
dikembangkan berdasarkan
kebutuhan yang mungkin
tujuan program disertai
berubah. Kebanyakan evaluasi
seperangkat pertanyaan yang
formal yang dibuat secara
akan dijawab dengan
individu dibuat berdasarkan
informasi yang akan
desain fixed, karena tujuan
diperoleh dari sumber-sumber
program telah ditentukan
tertentu. Rencana analisis
dengan jelas sebelumnya,
dibuat sebelumnya dimana
dibiayai dan melalui usulan
sipemakai akan menerima
atau proposal evaluasi
informasi seperti yang telah
ditentukan dalam tujuan
Formative vs Sumative Evaluation
untuk memperoleh informasi yang dapat membantu memperbaiki
program

dilaksanakan pada saat implementasi program sedang berjalan


Evaluasi
formatif Evaluator sering merupakan bagian dari pada program dan
kerjasama dengan orang-orang program

Strategi pengumpulan informasi mungkin juga dipakai tetapi


penekanan pada usaha memberikan informasi yang berguna
secepatnya bagi perbaikan program

Evaluasi Untuk menilai manfaat suatu program sehingga dari hasil


evaluasi akan dapat ditentukan suatu program tertentu akan
Sumatif diteruskan atau dihentikan
Experimental and Quasi experimental Design vs Naural/Unotrusive

Dalam hal seperti ini subyek


Metode menilai manfaat suatu
penelitian diacak, perlakuan TUJUAN
Klasik diberikan dan pengukuran dampak program yang dicobakan
dilakukan

program Strategi pengumpulan data


dipilih maka generalisasi dibuat terutama menggunakan instrument
secara pada populasi yang agak formal seperti tes, suvey,
acak lebih luas kuesioner serta memakai
metode penelitian yang terstandar
EVALUASI MODEL KIRKPATRICK

Kirkpatrick, seorang ahli evaluasi pelatihan dan


pengembangan SDM, mengembangkan model
evaluasi pelatihan yang terkenal dengan
Kirkpatrick Four Levels Evaluation Model
Evaluasi Level 1 : Reaksi (Reaction)

Pada tingkat ini keberhasilan


suatu pelatihan dapat dievaluasi
dari reaksi atau respon peserta Kepuasan peserta dalam
pelatihan. Minat dan keaktifan mengikuti pelatihan juga menjadi
peserta dalam pelatihan menjadi indikasi bahwa pelatihan diikuti
indikasi bahwa peserta dapat dengan suasana yang
mengikuti pelatihan dengan menyenangkan. Di ujung
antusias dan penuh semangat pelatihan, dalam pelatihan yang
bersifat berkesinambungan,
peserta menunjukkan minat yang
tinggi untuk mengikuti pelatihan
lanjutan.
Evaluasi Level 2 : Evaluasi Belajar (Learning)

Cara melakukan evaluasi


Dengan demikian, efektifitas pelatihan, dalam
pelatihan lainnya adalah
level ini, diukur dari dampaknya terhadap
dengan melakukan pretest dan post
peserta. Apakah setelah pelatihan berakhir
test, yaitu peserta
ada perubahan dari aspek pengetahuan,
diberikan tes terlebih dahulu
ketrampilan atau perilaku kerja
sebelum pelatihan dijalankan
ke arah yang lebih baik, sesuai tujuan
dan sesudah pelatihan
diselenggarakannya pelatihan
dijalankan.
Evaluasi Level 3 : Tingkah Laku (Behavior)

Evaluasi training level 3 ini Kalau pada level 2, evaluasi pelatihan


lebih memfokuskan pada hanya menekankan perubahan sikap
evaluasi pelatihan karyawan (internal), pada level 3, evaluasi akan
dari aspek perubahan perilaku menilai apakah setelah mengikuti
pelatihan peserta mengalami perubahan
perilaku yang berdampak pada kinerja.

Oleh karena itu, pada evaluai pelatihan pada level ini disebut sebagai
evaluasi terhadap outcomes pelatihan.
Evaluasi tahap 4 : Evaluasi Hasil (Result)

Evaluasi training pada level 4 menekankan pada hasil akhir (result) setelah
mengikuti diklat. Hasil akhir dalam hal ini dapat berupa indicator-indikator
kinerja yang nyata seperti kenaikan produktifitas, peningkatan laba, penurunan
biaya, penurunan tingkat kesalahan, peningkatan kualitas, penurunann
keluhan pelanggan.

Oleh karena dampaknya yang langsung pada kinerja perusahaan, diklat yang
berorientasi hasil menjadi kegiatan yang sangat strategis. Oleh sebab itu,
sebaiknya dalam penyusunan proposal kegiatan diklat dapat diidentifikasi
secara lebih konkret dampak dari pelaksanaan diklat sehingga
pelaksanaannya dapat lebih terarah.
QUESTIONER EVALUASI PELATIHAN

kuesioner atau sering pula Kuesioner sangat cocok digunakan


disebut angket merupakan suatu bila jumlah respondennya banyak.
daftar yang berisi pertanyaan- Kuesioner harus sesuai dengan mas
pertanyaan yang harus dijawab alah yang diteliti. Oleh karena itu
atau dikerjakan oleh sebelum menyusun kuesioner, masa
orang yang menjadi sasaran lah penelitian harus dirumuskan
questionnaire tersebut dengan jelas

kuesioner merupakan suatu alat atau teknik


pengumpulan data yang berupa sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis
yang diberikan kepada responden untuk mengungkap sikap atau persepsi
responden
4 (EMPAT) KOMPONEN INTI KUESIONER

Pertanyaan atau
Ajakan 
Petunjuk pernyataan,
Subyek, personal permohonan dari
pengisian beserta tempat
atau kelompok, periset kepada
kuesioner yang untuk mengisi
instansi yang responden untuk
mudah dipahami jawaban baik
melaksanakan turut serta mengisi
dan dimengerti secara tertutup,
riset kuesioner secara
dan tidak bias semi tertutup,
aktif dan subyektif
ataupun terbuka,
TUJUAN QUESTIONER

Menghimpun sejumlah informasi yang relevan dengan


keperluan bimbingan dan konseling, seperti identitas pribadi
peserta didik, keterangan tentang keluarga, riwayat kesehatan,
riwayat pendidikan, kebiasaan belajar di rumah, hobi atau
informasilainnya dan memperoleh data dengan reliabilitas dan
validitas setinggi mungkin
FUNGSI QUESTIONER
Mengumpulkan informasi sebagai bahan dasar dalam rangka
penyusunan program.

Untuk menjamin validitas informasi yang diperoleh dengan metode


lain

Untuk evaluasi program

Untuk mengambil sampling sikap atau pendapat dari responden


SYARAT-SYARAT MENDESAIN QUESTIONER

Mendesain kata-kata Pertanyaan tidak boleh


yang tepat dan jelas memimpin.

Pada
Pada pertanyaan tidak
pertanyaan/pernyataan
diperkenankan terlalu
jangan melebar dan
panjang atau double
terlalu luas
Langkah-langkah praktis cara membuat angket :
1. Menentukan judul atau variabel kuesioner
2. Menentukan tujuan kuesioner
3. Menentukan responden kuesioner
4. Menentukan kisi-kisi kuesioner
5. Menentukan item kuesioner

Beberapa tipe pertanyaan yang biasa digunakan dalam kuesioner:


1. Pertanyaan dikotomis
2. Pertanyaan terbuka
3. Pertanyaan berupa pilihan berganda
4. Pertanyaan berupa skala ordinal/skala peringkat
5. Pertanyaan berupa skala bertingkat
CARA MENYUSUN ANGKET /QUESTIONER

Penelitian yang pengumpulan datanya


Turunkan variable ke dalam menggunakan angket umumnya didahului
pertanyaan yang simple dengan pembuatan variabel yang jelas

Misalnya, peneliti menggunakan variabel status perkawinan untuk mengetahui


apakah responden sudah menikah atau belum. Maka pertanyaan yang simpel
adalah sebagai berikut:

- Apakah Anda sudah menikah?


- Apakah Anda beristri/bersuami?

Pertanyaan tersebut jelas lebih simpel dan mudah dipahami ketimbang pertanyaan
- Bagaimana status perkawinan Anda?
Tidak ada cara yang baku dalam
Mengelompokkan pengelompokkan karena kebutuhan
pertanyaan angket peneliti dan penelitian tidak selalu
sama

Contoh penelitian tentang ”Penggunaan Sosial Media di Kalangan Pelajar”.

Maka pengelompokan lanjutannya bisa dibuat sebagai berikut:


1. Pertama, identitas responden (nama jika diperlukan)
2. Kedua, data demografis responden (jenis kelamin, usia, status perkawinan,
pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dsb)
3. Ketiga, aplikasi favorit (apa saja app sosmed yang diinstal, mengapa
4. memilih app tersebut, dsb)
5. Keempat, intensitas penggunaan (berapa kali sehari login, apakah selalu
6. posting/komen/likes, dsb)
7. Kelima, model konsumsi medsos (apa saja yang diposting, mengapa
8. posting konten tertentu, dsb)
- Praktis, dalam waktu singkat dapat memperoleh data
yang banyak, sekalipun tempatnya berjauhan.
- Ekonomis, terutama dari segi tenaga. Artinya sedikit
tenaga yang diperlukan. Kelebihan
- Klien dapat menjawab dengan terbuka dan leluasa,
tidak terpengaruh oleh teman-teman yang lain

- Jika ada pertanyaan yang kurang jelas, sulit untuk


mendapatkan keterangan labih lanjut.
- Pertanyaan dalam questionnaire biasanya bersifat agak
Kekurangan
kaku, tidak dapat diubah sesuai dengan sekitarnya.
- Sulit untuk memberikan jaminan bahwa semua
questionnaire yang telah dikeluarkan itu akan kembali
seluruhnya
CONTOH SOAL EVALUASI

KUESIONER

PENGARUH PENYULUHAN MENYUSUI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP


IBU HAMIL TENTANG PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI KELURAHAN ALUR DUA
KECAMATAN SEI LEPAN KABUPATEN LANGKAT

KECAMATAN : ................................................................
ALAMAT RUMAH : ................................................................
................................................................
WILAYAH PUSKESMAS : ................................................................
TGL. PENELITIAN : ................................................................
IDENTITAS RESPONDEN
1. No responden : 6. Pekerjaan responden : 10. Penghasilan per bulan :
2. Nama responden : a. Ibu rumah tangga a. Rp.100.000-500.00
3. Alamat responden : b. Wiraswasta 0
4. Umur responden : c. Buruh b. Rp.600.000-1.000.0
a. < 18 tahun d. Pegawai swasta 00
b. 18-25 tahun e. Pegawai negeri/TNI/POLRI c. Rp.1.000.000-3.000.
c. 26-30 tahun 7. Jumlah anak : 0000
d. > 30 tahun a. 1-2 d. >Rp.3.000.0
5. Pendidikan terakhir : b. 3-4
a. Tidak tamat sekolah atau c. >5
tidak tamat SD 8. Berapa jumlah orang anak yang
b. SD tergolong bayi
c. SLTP a. 1
d. SLTA b. 2
e. Perguruan tinggi c. >2
9. Berapa bulan usia anak terakhir :
a. 0-6 bulan
b. 7 bulan-1 tahun
c. >1 tahun
A. Post Test dan Pre test
Petunjuk :
Pilihlah jawaban dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang
paling benar menurut saudara.

1. Pemberian ASI eksklusif diberikan pada saat anak berusia...


a. 0-6 bulan
b. 2-6 bulan
c. 0-2 bulan

2. Makanan yang boleh di berikan pada bayi usia 0-6 bulan adalah...
a. ASI saja
b. Nasi Tim
c. Madu

3. Asi yang keluar pada hari pertama setelah melahirkan disebut...


a. Colostrum
b. Transisi
c. MP-ASI

4. Setelah bayi di berikan ASI eksklusif, sampai umur berapa bayi dilanjutkan di berikan ASI ...
a. ASI diberhentikan setelah pemberian ASI eksklusif
b. 1 tahun
c. 2 tahun
5. Pada usia berapa bayi boleh di berikan makanan 8. Apa kelebihan antara ASI daripada PASI (Pengganti
pendamping ASI... ASI)?
a. 1 tahun a. Kandungan nutrisi ASI lebih baik
b. 6 bulan b. ASI dapat meningkatkan kasih sayang ibu dan
c. 5 bulan anak
c. Semua jawaban benar
6. Menurut ibu, berapa kali ibu menyusui bayi dalam
satu hari ...... 9. Faktor yang mempengaruhi produksi ASI tidak
a. 1-2 kali maksimal...
b. 3-4 kali a. Ibu selalu gelisah, kurang percaya diri dan tert
c. Sesuai dengan keinginan anak ekan
b. Bayi keseringan menyusu hingga produksi se
7. Asi yang keluar pada hari pertama setelah makin berkurang
melahirkan disebut... c. a dan b benar
a. Colostrum
b. Transisi 10. Tempat keluarnya ASI pada bagian payudara
c. MP-ASI dinamakan
a. Putting
b. Areola
c. a dan b benar
ANGKET / KUESIONER

Petunjuk :
Di bawah ini ada pertanyaan-pertanyaan tentang sikap Berilah tanda silang pada jawaban
yang paling sesuai Ingat, jawaban tidak harus sama dengan orang lain, karena setiap orang
harus mempunyai kebebasan untuk menjawab. Pilihan jawaban :

SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat Tidak setuju

No Pertanyaan – Pertanyaan SS S TS STS


1 Asi merupakan makanan yang paling baik
untuk anak

2 Asi eksklusif adalah pemberian ASI tanpa


memberikan makanan/minuman lainnya yang
di berikan pada anak berusia 0 sampai 6 bulan
ASI dapat memenuhi kebutuhan zat gizi anak,
3
menjadikan anak pintar, dan mempererat kasih
sayang anatara ibu dan anaknya

4 Susu formula adalah makanan yang baik untuk


anak berusia 0 sampai 6 bulan
Dengan memberikan ASI dapat mempererat hubungan batin antara i
5
bu dengan anak
Dengan memberikan ASI ibu dapat menghemat biaya pengeluaran k
6
eluarga
Pada usia 0-6 bulan, ketika anak merasa lapar ibu langsung member
7
ikan ASI
8 Air susu hanya diberikan sampai 2 bulan
9
Bagi ibu bekerja ASI dapat diganti dengan susu formula

10 Ibu harus memberikan ASI saja pada bayi 0-6 bulan tanpa makanan
dan minuman tambahan apapun
ASI yang diperah ibu bisa basi dan tidak boleh diberikan kepada ana
11
k
12
Air putih boleh diberikan pada bayi umur 0-6 bulan

Anda mungkin juga menyukai