Oleh:
Tuti Novianti
P07131116129
Latar Belakang
Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyebab utama kematian
di dunia, yang bertanggung jawab atas 68% dari 56 juta kematian yang
terjadi pada tahun 2012 (WHO, 2014 dalam Herman Nur Widiansyah
2016). Salah satu PTM yang menjadi masalah kesehatan yang sangat
serius saat ini yakni hipertensi (Triyanto, 2014).
Prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk
umur ≥18 tahun menurut provinsi tahun 2013 Kalimantan Selatan yaitu
sebesar 30,8%. Sedangkan prevalensi hipertensi terbatas pada
kelompok umur 15-24 tahun di Kalimantan Selatan sebesar 10,8%
(Balitbangkes, 2013). Selanjutnya angka tersebut meningkat data
menunjukkan prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada
penduduk umur ≥18 tahun menurut provinsi tahun 2018 Kalimantan
Selatan yaitu sebesar 44,1%. Sedangkan prevalensi hipertensi di
Indonesia hanya sebesar 34,1%. (Balitbangkes, 2018).
Lanjutan…
Bersadarkan data dari dinas Kabupaten Banjar penderita sebanyak 22.822
penderita, (Dinkes Kalimantan Selatan, 2017). Data tersebut mengalami
peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan data dari Dinas
Kesehatan Kalimantan Selatan pada tahun 2016 yang menunjukkan
penderita hipertensi di Kabupaten Banjar sebanyak 10.352 penderita
(Dinkes Kalimantan Selatan, 2016).
Tujuan Khusus:
1) Mengidentifikasi gambaran frekuensi makanan
ringan tinggi natrium pada remaja di SMA Negeri 1
Martapura tahun 2019.
2) Mengidentifikasi gambaran tekanan darah pada
remaja di SMA Negeri 1 Martapura tahun 2019.
Manfaat Penelitian
Bagi Responden
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk
menambah wawasan tentang kesehatan dengan tujuan meningkatnya
kualitas hidup dan atau untuk mencegah terjadinya penyakit hipertensi.
Bagi Sekolah
Bahan masukan dan informasi bagi sekolah agar lebih memperhatikan lagi
penyebab dan dampak hipertensi dalam upaya peningkatan kualitas
kesehatan yang ada di sekolah.
Populasi:
Seluruh siswa kelas kelas X dan XI saja sebanyak 591
orang.
n= N
1+N(d)2
Sampel:
Total sampel yang akan diteliti berjumlah
Keterangan :
N : Besar populasi 85 orang.
n : Besar sampel
d : Tingkat
kepercayaan/ketepatan
yang diinginkan (d= 10%
= 0,1)
Variabel Penelitian
Pengolahan data:
a. Frekuensi Konsumsi Makanan Ringan Tinggi Natrium
b. Tekanan darah
Analisis data:
Data frekuensi konsumsi makanan ringan tinggi natrium
dan tekanan darah dianalisis secara univariat.
Hasil Penelitian
Gambaran Responden
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa Di SMA
Jenis Kelamin
Negeri 1 Martapura N %
Laki-laki 21 24,7
Perempuan 64 75,3
Total 85 100
Berdasarkan hasil analisa data jenis kelamin yang lebih dominan adalah perempuan sebanyak
75,3%.
Dari hasil pengukuran tekanan darah diperoleh rata-rata tekanan darah responden yang
berjenis kelamin perempuan sebesar 115,78 mmHg dan laki-laki sebesar 120,9 mmHg.
Tekanan darah dipengaruhi oleh jenis kelamin. Sejak usia remaja, rata-rata tekanan darah
pada laki-laki cenderung lebih tinggi dibandingkan pada perempuan.
Lanjutan….
Menurut penelitian Katona et al (2011) menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik maupun
diastolik pada laki-laki signifikan lebih tinggi daripada perempuan. Adanya perbedaan yang
signifikan tersebut disebabkan oleh factor hormonal. Hormon androgen seperti testosteron
diduga berperan dalam mengatur tekanan darah terkait dengan adanya perbedaan pada kedua
jenis kelamin tersebut
Frekuensi konsumsi makanan ringan tinggi natrium
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi konsumsi makanan ringan tinggi natrium pada remaja di SMA Negeri 1
Martapura
No. Konsumsi Makanan Ringan Tinggi N %
Natrium
Didapatkan hasil bahwa remaja mengatakan sering mengkonsumsi makanan ringan tinggi
natrium sebanyak 54,1%
Lanjutan… rata-rata asupan natrium remaja di SMA Negeri 1 Martapura sebesar 657,71 mg (43,84%)
dari anjuran sehari. Dimana terdapat asupan natrium yang paling tinggi sebesar 1692 mg
(112,8%).
rata-rata asupan natrium pada remaja yang mengatakan sering mengkonsumsi makanan
ringan tinggi natrium sebesar 859,58 mg (57,3%) dan rata-rata asupan natrium pada remaja
yang mengatakan tidak sering sebesar 419,58 mg (27,97%).
Mengkonsumsi makanan asin mempunyai risiko 0,98 kali terkena hipertensi sedangkan
mengkonsumsi makanan yang diawetkan mempunyai risiko 0,73 kai terkena hipertensi
(Nuryati, 2009).
Tekanan darah
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi tekanan darah pada remaja di SMA Negeri 1 Martapura
No. Tekanan Darah N %
1. Normal 69 81,2
2. Prahipertensi 12 14,1
3. Hipertensi 4 4,7
Total 85 100
Berdasarkan hasil analisa tekanan darah yang lebih dominan adalah normal yaitu sebanyak
81,2%, prahipertensi yaitu sebanyak 14,1% dan hipertensi yaitu sebanyak 4,7%.
Riwayat tekanan darah pada masa anak-anak akan berpengaruh terhadap tekanan darah pada
saat dewasa. Anak-anak prahipertensi memiliki risiko 2-3 kali lebih tinggi terkena hipertensi
pada usia dewasa muda. Remaja prahipertensi memiliki risiko lebih tinggi terkena hipertensi
pada usia dewasa dengan perkiraan laju perkembangan antara prahipertensi menjadi hipertensi
adalah 7% per tahun (Wuri Wulandari, 2016).
Dari hasil penelitian juga di dapatkan sebanyak 44,92% yang tekanan darahnya normal
Lanjutan… mengatakan sering mengkonsumsi makanan ringan tinggi natrium, sebanyak 91,66% yang
mengalami prahipertensi mengatakan sering mengkonsumsi makanan ringan tinggi natrium dan
semua yang mengalami hipertensi mengatakan sering mengkonsumsi makanan ringan tinggi
natrium.
Pola konsumsi makanan yang tidak seimbang dan tinggi natrium dapat meningkatkan
kejadian prahipertensi. Meskipun belum menjadi hipertensi, namun individu yang mengalami
prahipertensi dapat berkembang menjadi hipertensi apabila tidak segera mendapatkan perhatian
dan penanganan dengan mengubah gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah (Wuri
Wulandari, 2016).
KESIMPULAN
1. Hasil analisa data jenis kelamin yang lebih dominan adalah perempuan dengan jumlah
75,3%.
3. Tekanan darah yang lebih dominan adalah normal yaitu sebanyak 81,2%, prahipertensi
yaitu sebanyak 14,1% dan hipertensi yaitu sebanyak 4,7%.
SARAN
Responden
Pihak sekolah
Peneliti selanjutnya
TERIMA KASIH