Anda di halaman 1dari 16

Jelaskan apa yang dimaksud immunodeficiency apa

saja dan ada berapa ?


• Primer /congenital
• Merupakan defek genetic yg meningkatkan kerentanan terhadap infeksi yg sering
sudah bermanifestasi pada bayi dan anak ,tetapi kadang secara klinik baru ditemukan
pada usia lebih lanjut .
• Co.
• Def sel B :infeksi bakteri rekuren
• Def sel T : infeksi virus ,jamur dan peotozoa berat
• Def sel fagosit :penyakit granuloma kronik
• Def komplemen :infeksi bakteri rekuren
• Sekunder / didapat
• Timbul akibat malnutrisi ,kanker yg menyebar,pengobatan dengan imunosupresan
infeksi sel system imunyang Nampak jelas pada infeksi virus HIV yg merupakan sebab
AIDS .
Abbas, Abdul K. 2016. Imunologi Dasar Abbas. Edisi 5. Jakarta :
Elsevier.
Gejala umum immunodeficiency
• Menurut WHO seseorang dicurigai menderita AIDS jika paling sedikit
mempunyai 2 gejala mayor dan 1 gejala minor. Dan hendaknya dilakukan
pemeriksaan darah dengan tes ELISA sebagai tes penyaring dan pastikan dengan
tes Western-Blot sebagai tes penentu
• Gejala mayor :
• penurunan BB atau pertumbuhan lambat yang abnormal
• diare kronik > 1 bulan
• demam > 1 bulan
• Gejala minor
• limfadenopati umum
• kandidiasis orofaring
• infeksi umum yang rekuren (otitis, faringitis)
• Batuk – batuk yang persisten
• Dermatitis umum
• Infeksi HIV yang maternal

R.S. Siregar. 2015. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit edisi 3.


Jakarta: EGC
Apa saja yang termasuk penyakit
Defisiensi Imun non Spesifik
immunodeficiency
Defisiensi Imun spesifik
• Defisiensi Komplemen • Defisiensi kongenital atau primer
• Defisiensi komplemen kongenital Defisiensi komplemen biasanya
mengakibatkan infeksi berulang atau kompleks imun seperti SLE dan • Defisiensi imun spesifik kongenital sangat jarang
glomeronefritis. terjadi.
• Defisiensi komplemen fisiologik
• Defisiensi komplemen fisiologik biasanya terdapat hanya pada neonatus • Defisiensi imun fisiologik
yang disebabkan karena kadar C3, C5, dan faktor B yang masih rendah. • Kehamilan
• Defisiensi komplemen didapat
• Defisiensi komplemen didapat disebabkan oleh depresi sintesis, misalnya • Keadaan ini mungkin diperlukan untuk kelangsungan
pada sirosis hati dan malnutrisi protein/ kalori. hidup fetus yang merupakan allograft dengan antigen
paternal. Hal tersebut antara lain disebabkan karena
• Defisiensi interferon dan lisosim terjadinya peningkatan aktivitas sel Ts atau efek
• Defisiensi interferon kongenital, Defisiensi interferon kongenital dapat supresif faktor humoral yang dibentuk trofoblas.
menimbulkan infeksi mononukleosis yang fatal. Wanita hamil memproduksi Ig yang meningkat atas
• Defisiensi interferon dan lisozim didapat, Defisiensi interferon dan lisozim pengaruh estrogen.
dapaat ditemukan pada malnutrisi protein / kalori.
• usia tahun pertama
• Defisiensi sel NK
• Sistem imun pada anak usia satu tahun pertama
• Defisisensi kongenital sampai usia 5 tahun masih belum matang. Bayi masih
• Defisiensi didapat memperoleh IgG dari ibu pada bulan – bulan pertama.
• Defisiensi sel Nk didapat terjadi akibat imunosupresi atau radiasi. Sehiungga tidak memberikan respons yang adekuat
terhadap antigen.
• Defisiensi sistem fagosit
• Defisiensi kualitatif • usia lanjut
• Defisiensi kualitatif dapat mengenai fungsi fagosit seperti kemotaksis, • Hal ini disebabkan karena atrosi timus dengan fungsi
menelan/memakan dan membunuh mikroba intraselular. yang menurun.
• Defisiensi kuantitatif
• Disebabkan karena penurunan produksi atau peningkatan detruksi.
Penurunan ini bisa disebabkan karena pemberian depresan sumsum tulang
(kemoterapi pada kanker).
Defisiensi didapat atau sekunder
• Malnutrisi
• Cth: Def.Besi depresi sistem imun terutama pada imunitas selular. Bisa menimbulkan atrofi timus.
• Def.Zincmenurunkan imunitas selular, terutama sekresi sitokin Th1.
• Infeksi
• Pada beberapa keadaan, infeksi dapat menekan sistem imun.
• obat, trauma, tindakan kateterisasi dan bedah
• obat menimbulkan def. Imun sekunder
• kateterisasimenimbulkan imuno-kompromais
• trauma (luka bakar atau tindakan bedah besar)kurang mampu menghadapai patogen
• radiasi
• Penyinarn dosis tinggi menekan seluruh jaringa limfoid, sedang dosis rendah dapat menekan aktifitas sel Ts
secara selektif.
• penyakit berat
• berbagai penyakit yang menyerang jaringan limfoid, seperti Hodgkin, MM, leukimia, dan limfosarkoma.
• kehilangan Ig/leukosit
• terjadi karena tubuh kehilangan protein berlebihan seperti pada penyuakit ginjal dan diare.
• Stress
• Akibat stres yang lamaBBjumlah leptindefisiensi imun.
• Agamaglobulinemia dengan timoma
• Agamaglobulinemia dengan tinoma disertai dengan menghilangnya sel B total dari sirkulasi.
Gejala umum immunodeficiency

Menurut WHO seseorang dicurigai menderita AIDS jika paling sedikit mempunyai 2 gejala
mayor dan 1 gejala minor. Dan hendaknya dilakukan pemeriksaan darah dengan tes ELISA
sebagai tes penyaring dan pastikan dengan tes Western-Blot sebagai tes penentu
• Gejala mayor :
• penurunan BB atau pertumbuhan lambat yang abnormal
• diare kronik > 1 bulan
• demam > 1 bulan
• Gejala minor
• limfadenopati umum
• kandidiasis orofaring
• infeksi umum yang rekuren (otitis, faringitis)
• Batuk – batuk yang persisten
• Dermatitis umum
• Infeksi HIV yang maternal
Apa saja yang termasuk penyakit
immunodeficiency
Immunodeficiency primer ( konginetal )
Diakibatkan dari defek genetic yang mengakibatjan hambatan maturasi atau fungsi berbagai komponen system
imun yang berbeda
• Defisiensi sel B
• Berkurangnya jumlah folikel dan pusat germinal di organ limfoid
• Infeksi bakteri piogenik
• Defisiensi sel T
• Mungkin berkurangnya zona T pada limfoid
• Berkurangnya adhesi DTH terhadap antigen umum
• Gangguan respons proliferasi sel T terhadap mitogen in vitro
• Contohnya pada pneumocystis jiroveci
• Defisinsi imunitas alami
• Dari bakteri piogenik
• Immunodeficiency sekunder ( didapat )
Deficiency system imun seringkali berkembang karena abnormalitas yang bersifat non genetic namun didapat
selama hidup. Abnormalitas yang paling sering didapatkan adalah HIV
Penularan dan masuknya virus HIV
• HIV dapat diisolasi dari darah, cairan serebrospinal, semen, air mata,
sekresi vagina atau serviks, urine, ASI, dan air liur
• Penularan paling efisien melalui darah dan semen
• HIV juga dapat ditularkan melalui air susu dan skresi vagina atau
serviks. Tiga cara utama penularan adalah kontak dengan darah dan
kontak seksual dan kontak ibu-bayi. Stelah virus ditularkan akan
terjadi serangkaian proses yang menyebabkan infeksi
Sylvia Anderson Price, Lorraine McCarty Wilson; alih bahasa,
Brahm U. 2005. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses
penyakit Edisi 6.Jakarta : EGC,2005. Halaman 298
Patofisiologi, terapi, dd, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang

• Virion HIV matang memiliki bentuk


hamper bulat, selubung luarnya atau
kapsul viral terdiri dari lemak-lapis ganda
yang mengandung banyak tonjolan
protein. Duri duri ini ada dua glikoprotein
gp120 dan gp41. gp mengacu
glikopreotein sedangkan nomor mengacu
pada massa protein dalam atom Dalton.
Gp120 adalah selubung permukaan
eksternal duri, dan gp41 adalah bagian
transmembran
Sylvia Anderson Price, Lorraine McCarty Wilson; alih bahasa,
Brahm U. 2005. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses
penyakit Edisi 6.Jakarta : EGC,2005. Halaman 298
Patofisiologi
• HIV menginfeksi sel dengan mengikat permukaan sel sasaran yang
memiliki molekul reseptor membrane CD4. Sejauh ini, sasaran yang
disukai oleh HIV adalah limfosit T penolong positif CD4 atau sel T4 (
limfosit CD4+). Gp120 HIV berikatan dengan kuat dengan limfosit
CD4+ sehingga gp 41 dapat memperantarai fusi membrane virus ke
membrane sel
terapi

Sylvia Anderson Price, Lorraine McCarty Wilson; alih bahasa,


Brahm U. 2005. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses
penyakit Edisi 6.Jakarta : EGC,2005. Halaman 298
Pemeriksaan penunjang
• Yang pertama dengan enzyme linked immunosorbent assay ( ELISA ),
bereaksi terhadap adanya antibody dalam serum dengan
memeprlihatkan warna yang lebih jelas apabila terdeteksi antibody
virus dalam jumlah yang besar.
• Apabila + akan diuji dengan uji spesifik yang dinakan westernblot,
menggunakan PCR
Stadium atau fase pada HIV
• ● ELISA à bereaksi terhadap adanya antibodi dalam serum dengan memperlihatkan warna yang
Pemeriksaan laboratorium lebih jelas apabila terdeteksi antibodi virus dalam jumlah besar.
Umumnya ada 3 kelompok : • ● Western blood à dikonfirmasi dua kali.
• 1. Pembuktian adanya antibodi (Ab) atau antigen (Ag) HIV • ● Prosedur-prosedur lain: biakan virus,pengukuran antigen p24,dan pengukuran DNA dan RNA
HIV yang menggunakan reaksi berantai polimerase (PCR) dan RNA HIV-1 plasma.
• 2. Pemeriksaan status imunitas
• Pemeriksaan pembantu diagnosis
• 3. Pemeriksaan terhadap infeksi oportunistik dan keganasan
• ● Pemeriksaan darah:
• Pembuktian adanya Ag dan Ab HIV
• - LED meningkat
• Tes untuk pembuktian ini ada berbagai macam cara :
• - Leukopenia
• ● Tes untuk menguji Ab HIV contohnya :ELISA,Western blot,RIPA,dan IFA
• - Limfopenia
• ● Tes untuk menguji Ag HIV contohnya :pembiakan virus,antigen P 24,dan PCR
• - Trombositepenia

• - Rasio sel T CD4 dan sel T CD8 terbalik
• Laboratorium:

● Pemeriksaan serologi:
• - Deteksi Ag virus
• - Deteksi asam nukleat virus
• - Identifikasi Ab protein virus
• - Isolasi virus dengan kultur

(Patofisiologi Sylvia A.Price dan Lorraine M.Wilson.Volume 1.Ed


6 tahun 2006)
Stadium atau fase pada HIV

Petunjuk Teknis Program Pengendalian HIV AIDS dan PIMS


Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. 2016. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit
Bagaimana siklus kehidupan HIV
1. Perlekatan
2. Fusi dan masuknya virus dalam sel
3. Terbentuknya selubung nukleokapsid dan bekerjanya
reverse transcriptase pada RNA untuk menghasilkan
DNA salinan (cDNA)
4. DNA untai-ganda bermigrasi ke dalam inti sel
5. Integrasi ke dalam DNA penjamu menghasilkan suatu
provirus dan memicu transkripsi membentuk mRNA
6. mRNA virus ditranslasikan menjadi enzim enzim dan
protein structural virus ditranslasikan menjadi enzim
dan protein structural virus di sitoplasma
7. RNA genom virus dibebaskan ke dalam sitoplasma
8. 8. RNA virus bergabung dengan protein protein inti
dan membentuk tunas virus melalui membrane sel
9. Virion HIV baru dibebaskan dari limfosit T CD 4+ yang
terinfeksi
Video
Sylvia Anderson Price, Lorraine McCarty Wilson; alih bahasa,
Brahm U. 2005. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses
penyakit Edisi 6.Jakarta : EGC,2005.
‫• َوقَ ْرنَ فِي بُيُوتِ ُك َّن َو ََل تَبَ َّر ْجنَ تَبَ ُّر َج ْال َجا ِه ِليَّ ِة ا ْْلُولَى‬
“Hendaklah kalian (para wanita) tetap di rumah kalian dan janganlah kalian
bertabarruj dan seperti tabarruj orang-orang Jahiliyah yang dahulu…” (QS. Al-
Ahzab: 33)
• Al-Qurthubi menjelaskan makna at-tabarruj secara bahasa, beliau mengatakan,
‫ي ََل َحائِ َل دُونَ َها‬ ْ َ ‫ أ‬،‫اء َو ْاْل َ ْس َو ِار‬
ِ ‫س َم‬ َّ ‫ َوبُ ُرو ُج ال‬.ٌ ‫شيَّ َدة‬ ِ ُ‫ور ِل ْلعُي‬
َ ‫ بُ ُرو ٌج ُم‬:ُ‫ َو ِم ْنه‬،‫ون‬ ُّ ‫ف َو‬
ُ ‫الظ ُه‬ ُّ ‫ الت َّ َك‬:‫• َوالتَّبَ ُّر ُج‬
ُ ‫ش‬
‫يَ ْست ُ ُر َها‬
Tabarruj artinya menyingkap dan menampakkan diri sehingga terlihat pandangan
mata. Contohnya kata: ’buruj musyayyadah’ (benteng tinggi yang kokoh), atau kata:
’buruj sama’ (bintang langit), artinya tidak penghalang apapun di bawahnya yang
menutupinya. (Tafsir al-Qurthubi, 12/309).

Anda mungkin juga menyukai