Presentasi Lapkas AF
Presentasi Lapkas AF
Oleh:
Ahmad Muttaqim
130611038
Pembimbing
dr. Hj. Sri Murdiati, Sp.JP(K)-FIHA
26/08/20FAKULTAS KEDOKTERAN
BAGIAN/ SMF KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULAR 1
19
UNIVERSITAS SYIAH KUALA RSUD Dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
PENDAHULUAN
26/08/20
2
19
Fibrilasi atrium (atrial fibrillation) adalah aritmia
supraventrikuler dengan karakteristik aktivasi atrium
yang tidak terkoordinasi, suatu aritmia yang ditandai
oleh gangguan koordinasi dari depolarisasi atrium.
26/08/20
3
19
Di Amerika Serikat diperkirakan 2,3 juta penduduk
mengalami AF dengan >10% berusia diatas 50 tahun
dan diperkirakan akan terus bertambah menjadi 4,78
juta pada tahun 2035
26/08/20
4
19
LAPORAN KASUS
26/08/20
5
19
Identitas Pasien
Identitas Pasien
Nama : MR.RZ
Umur : 47 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
No. CM : 1-19-61-73
Alamat : Aceh Jaya
Agama : Islam
Suku : Aceh
Status perkawinan : Menikah
Tgl. Masuk RS : 22 April 2019
26/08/20
6
19
Anamnesis
AutoAnamnesis
Keluhan Utama
Sesak nafas
Keluhan tambahan
Sesak nafas, jantung berdebar-
debarpusing, nyeri dada dan mudah lelah.
Alloanamnesis 04 Januari 2018
26/08/20
7
19
Riwayat Penyakit Sekarang
26/08/20
8
19
Lanjutan...
Pasien juga mengeluhkan cepat lelah saat ber
aktivitas, hal ini dirasakan pasien saat melakukan
kegiatan di rumah serta membaik dengan istirahat. Pasien
juga terkadang sering mengeluhkan nyeri dada kiri yang
dapat di lokalisir dan tidak menjalar ke punggung ataupun
lengan kiri, nyeri dirasakan seperti di timpa benda berat.
Pasien sangat sering mengeluhkan jantung berdebar-debar
yang dapat timbul kapan saja dan tanpa ada faktor
pencetus yang jelas. Serta saat berdebar-debar terasa
seperti mulai pitam dan hendak pingsan ataupun seperti
keseimbangan terganggu, berkeringat banyak serta suhu
badan terasa dingin dan sulit untuk bergerak atau
badannya terasa kaku. Pasien sering mengeluhkan pusing,
tetapi mual dan muntah di sangkal.
26/08/20
9
19
Riwayat Penyakit Dahulu
26/08/20
10
19
Riwayat Pemakaian Obat
Ator vastatin 1x20mg
Ramipril 1x2,5mg
Digoxin 1x0,25
Notisil 1x2mg
Spironolakton 1x25mg
Allopurinol 1x100mg
26/08/20
11
19
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Frekuensi nadi : 62 x/i irreguler
Frekuensi nafas : 28 x/i
Suhu : 36,8 ºC
26/08/20
12
19
Status Lokalis
MATA
KEPALA : Konjungtiva palp. Inf. Pucat
normocephali , warna (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
rambut hitam isokor, RCL/RCTL (+/+)
TELINGA : Normotia
Serumen (-/-) THORAKS : I : simetris
Sekret -/-), HIDUNG: (+/+), retraksi dinding
Sekret (-/-) dada (-), P: Stem Fremitus
normal. P: (sonor/ sonor).
LEHER: Pembesaran A: vesikuler (+/+) , ronkhi (-
KGB (-), TVJ (N). /-), wheezing(-/-).
Pembesaran Tiroid (-)
Darah rutin
Hematokrit 43 37-47 %
MCV 89 80-100 Fl
MCH 30 27-31 Pg
MCHC 34 32-36 %
Eosinofil 3 0-6 %
Basofil 0 0-2 %
Limfosit 26 20-40 %
Monosit 7 2-8 %
Kimia Klinik
Diabetes
Ginjal-Hipertensi
Elektrolit-serum
Hepatitis
26/08/20
15
19
Hbsag Negatif Negatif Mg/dl
EKG
Tanggal 22 April 2018
Intepretasi EKG :
Irama : Atrial Fibrilasi
Axis : normo axis
QRS rate : 45 x permenit
Gel p : Tidak dpt dinilai Kesan:
PR Int : Tidak dpt dinilai
Kompl QRS : 0,12 s Atrial fibrilasi SVR dengan ventricular
Q patologis : V1-V2
abberant 26/08/20
complex, iskemik inferior dan
ST Segment : isoelektrik
T Wave : T inversi : II-III-AVF VI-V3 anteroseptal. 19 16
ECHOCARDIOGRAPHY
Hasil echocardiogram
26/08/20
18
19
Diagnosa
CHF Fc NYHA II ec RHD
AR Severe + Sec LA
MR Severe
26/08/20
19
19
Tata Laksana
Non Farmakologis
Bed rest
Posisi semi fowler
26/08/20
20
19
• Farmakologis
• Atorvastatin 1x20mg
• Ramipril 1x2,5mg
• Spironolactone 1x25mg
• Digoxin 1x0,25mg
• Notisil 1x2mg
• Allopurinol 1x100mg
26/08/20
21
19
Prognosa
Quo Ad vitam : Dubia ad bonam
Quo Ad fungsionam : Dubia ad bonam
Quo Ad sanctionam : Dubia ad bonam
26/08/20
22
19
Follow Up
Tanggal S O A P
26/08/20
23
19
23/4/2019 -sesak napas TD: 120/60 mmHg 1. CHF Fc NYHA Th/ Bedrest
H+2 berkurang HR: 60 x/i II ec RHD Diet Jantung
- nyeri dada (-) RR: 22 x/i 2. AR Severe + Tre way
- kondisi stabil T : 36,5 oC SEC LA Atorvastatin 1x20mg
3. MR Severe Ramipril 1x2,5mg
Cor = S1>S2, mumur Spironolactone 1x25mg
holosistolik di Ekg : Atrial fibrilasi Digoxin 1x0,25mg
tricuspid dengan svr dengan Notisil 1x2mg
penjalaran ke mitral. kompleks Allopurinol 1x100mg
ventrikuler P/ Coroangiografi
abberant + iskemik
inferior dan
anteroseptal
24/4/2019 - Kondisi stabil TD: 100/80 mmHg 1. CHF Fc NYHA II- Th/ Bedrest
H+3 - nyeri post HR: 65 x/i III ec RHD Diet jantung
angiografi RR: 20 x/i 2.AR Severe + SEC Atorvastatin 1x20mg
T : 36,5 oC LA Ramipril 1x2,5mg
Cor = S1>S2, mumur 3.MR Severe Spironolactone 1x25mg
holosistolik di tricuspid Digoxin 1x0,25mg
dengan penjalaran ke Ekg : Atrial fibrilasi Notisil 1x2mg
mitral. svr dengan Allopurinol 1x100mg
kompleks P/ PBJ
Coroangiografi = ventrikuler
Normal koroner abberant + iskemik
inferior dan
26/08/20
24
19
anteroseptal
PEMBAHASAN
26/08/20
25
19
Seorang laki-laki usia 47 tahun datang ke Poli RSUZA dengan keluhan
jantung berdebar-debar dan sesak nafas sejak seminggu sebelum masuk
rumah sakit dan memberat sejak 3 bulan terakhir. Pasien juga mengeluhkan
cepat lelah saat ber aktivitas serta ada nyeri dada. Pasien rutin berobat
jalan setiap bulannya di rumah sakit kabupaten. Pada pemeriksaan fisik
auskultasi jantung S1>S2, Murmur holosistolik di tricuspid dengan penjalaran
ke mitral grade 5/6.
Pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan adanya kelainan. Pada
hasil EKG menunjukkan, Atrial fibrilasi SVR dengan ventricular abberant
complex, iskemik inferior dan anteroseptal.
26/08/20
26
19
Atrial fibrilasi (AF) adalah suatu aritmia yang ditandai oleh disorganisasi dari
depolarisasi atrium sehingga berakibat pada gangguan fungsi mekanik
atrium.2Atrial fibrilasi mempunyai karakteristik sebagai berikut:3
Interval RR tidak teratur, yaitu tidak ada pola repetitif pada elektrokardiografi (EKG)
Tidak ada gambaran gelombang P yang jelas pada EKG
Siklus atrial (jika terlihat) yaitu interval di antara dua aktivasi atrial sangat
bervariasi >300 kali per menit
Terdapat dua mekanisme yang memicu dan mempertahankan kejadian AF yaitu
adanya otomatisasi satu atau lebih focus depolarisasi dan adanya re-entry yang
menjadi suatu sirkuit agar AF dapat terus berlangsung. Hal ini menyebabkan
remodeling atrium yang ditandai dengan fibrosis yakni suatu penumpukan
kolagen yang abnormal dan berlebihan, infiltrasi lemak pada nodus sinoatrial,
perubahan molecular pada kanal ion dan perubahan pola depolarisasi dan
penggunaan energy sel serta apoptosis.5
26/08/20
27
19
Secara klinis, terdapat 5 tipe AF yang dapat dibedakan berdasarkan
presentasi dan durasi aritmia.
1. First diagnosed AF
2. Paroxysmal AF
3. Persistent AF
4. Long standing persistent AF
5. Permanent AF
26/08/20
28
19
Berdasarkan laju respon ventrikel, AF dibagi menjadi :
AF respon cepat (rapid response) dimana laju ventrikel >100 kali/menit
AF respon lambat (slow response) dimana laju ventrikel ±60 kali/menit
AF respon normal (normo response) dimana laju ventrikel antara 60-100 kali
permenit.
26/08/20
29
19
Tata laksana AF bertujuan untuk mengurangi gejala dan mencegah
komplikasi.
Pencegahan komplikasi AF diupayakan melalui terapi antitrombotik,
mengontrol laju ventrikel (rate control) dan terapi adekuat terhadap
penyakit jantung penyerta.
Terapi tersebut juga akan menghilangkan symptom, tetapi untuk
menghilangkan symptom sepenuhnya diperlukan terapi kontrol irama
(rhythm control) melalui kardioversi, terapi antiaritmia atau bahkan ablasi.
26/08/20
30
19
KESIMPULAN
26/08/20
31
19
Seorang laki-laki usia 47 tahun datang ke Poli RSUZA dengan keluhan
jantung berdebar-debar dan sesak nafas sejak seminggu sebelum masuk
rumah sakit dan memberat sejak 3 bulan terakhir. Pasien juga
mengeluhkan cepat lelah saat ber aktivitas serta ada nyeri dada. Pasien
rutin berobat jalan setiap bulannya di rumah sakit kabupaten. Pada
pemeriksaan fisik auskultasi jantung S1>S2, Murmur holosistolik di
tricuspid dengan penjalaran ke mitral grade 5/6. Pada pemeriksaan
laboratorium tidak ditemukan adanya kelainan. Pada hasil EKG
menunjukkan, Atrial fibrilasi SVR dengan ventricular abberant complex,
iskemik inferior dan anteroseptal.
Terapi yang diberikan pada pasien ini adalah Atorvastatin 1x20mg,
Ramipril 1x2,5mg, Spironolactone 1x25mg, Digoxin 1x0,25mg, Notisil
1x2mg, Allopurinol 1x100mg. dan dilakukan tindakan coroangiografi
dengan hasil normal coroner. 26/08/20
19
TERIMA KASIH