DAMPAK BIROKRASI PEMERINTAHAN

KELOMPOK 3
 NAMA KELOMPOK
I GEDE AGUS PUTRA ADITYA (P07120215048)

NI LUH PUTU PUSPA DEWI (P07120215049)

CHANDRA DEWI (P07120215050)

NI GUSTI AYU SANTIKA DEWI (P07120215051)

 KORUPSI
 Berasal dari bahasa “Corruptio” atau “Corruptus”
[Latin], “Corrumpere” [Latin kuno], “Corruption” atau
“corrupt” [Inggris], “Corruptie” [Perancis].
 Arti kata korupsi secara harfiah adalah kebusukan,
keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat
disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari
kesucian.
 BIROKRASI
 Terdiri dari biro yang artinya meja dan krasi yang artinya
kekuasaan.
 Birokrasi bersifat rigid atau kaku.
 Birokrasi juga disebut sebagai badan yang menyelenggarakan
pelayanan publik.
 Birokrasi terdiri dari orang-orang yang diangkat oleh
eksekutif, dan posisi mereka ini bergantung terhadap prestasi
dan produktivitas kerja mereka sendiri.
 KORUPSI DI SEKTOR PUBLIK
 Korupsi administratif

 Korupsi politik
 KORUPSI ADMINISTRATIF
 Merupakan korupsi yang bisa dilakukan “sesuai
dengan hukum”
 Juga merupakan korupsi yang “bertentangan
dengan hukum”
 Contoh korupsi administratif: Kartu Tanda
Penduduk (KTP), Surat Ijin Mengemudi (SIM),
akte lahir, dan paspor.
 KORUPSI POLITIK
 Jenis korupsi politik muncul dalam bentuk “uang
damai”.
 Misalnya, uang yang diberikan dalam kasus
pelanggaran lalu lintas agar si pelanggar tidak perlu
ke pengadilan
 Menurut HS. Dillon, birokrasi hanya dapat
digerakkan oleh politikus yang berkeahlian dalam
bidangnya. Bukan sekedar pejabat yang direkrut dari
kalangan profesi atau akademikus tanpa pengalaman
dan pemahaman tentang kerumitan birokrasi.
 DAMPAK KORUPSI TERHADAP
BIROKRASI PEMERINTAHAN
 korupsi mengganggu kinerja sistem politik yang berlaku
 publik cenderung meragukan citra dan kredibilitas suatu
lembaga yang diduga terkait dengan tindak korupsi
 lembaga politik diperalat untuk menopang terwujudnya
berbagai kepentingan pribadi dan kelompok
 Munculnya Kepemimpinan Korup
 Hilangnya Kepercayaan Publik pada Demokrasi
 Menguatnya Plutokrasi