Anda di halaman 1dari 10

Ikterik atau ikterus

Nama kelompok 3 :
Noor atiqah (15-007)
Mela angraini putri (15-008)
Maya risa alfina (15-009)

Dosen pembimbing:desnila wati.s.st


Ikterik atau ikterus
Ikterus adalah warna kuning pada kulit,konjungtiva dan selaput akibat penumpukan
bilirubin.Sedangkan hiperbilirubinemia adalah ikterus dengan konsentrasi bilirubin
serum yang menjurus ke arah terjadinya kernikterus atau ensefalopati bilirubin bila
kadar bilirubin yang tidak dikendalikan.Ikterus fisiologis adalah ikterus normal yang
dialami oleh bayi baru lahir,tidak mempunyai dasar patologis sehingga tidak
berpotensi menjadi kern ikterus.yang tanda-tandanya sebagai berikut :
1)Ikterus klinis terjadi pada 24 jam pertama kehidupan
2)Peningkatan kadar bilirubin serum sebanyak 5mg/dL atau lebih setiap 24 jam
3)Ikterus yang disertai proses hemolisis (inkompatabilitas darah, defisiensi G6PD,
atau sepsis)
4)Ikterus yang disertai oleh:
• Berat lahir <2000 gram
• Masa gestasi 36 minggu
• Asfiksia, hipoksia, sindrom gawat napas pada neonates (SGNN)
• Infeksi
• Trauma lahir pada kepala
• Hipoglikemia, hiperkarbia
• Hiperosmolaritas darah
5)Ikterus klinis yang menetap setelah bayi berusia >8 hari (pada NCB) atau >14 hari
(pada NKB)
B.Gejala dan tanda klinis
Gejala utamanya adalah kuning di kulit,konjungtiva dan mukosa.Disamping itu dapat
pula disertai dengan gejala-gejala:
1. Dehidrasi
Asupan kalori tidak adekuat (misalnya: kurang minum, muntah-muntah)
2. Pucat
Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis. Ketidakcocokan golongan darah
ABO, rhesus, defisiensi G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular.
3. Trauma lahir
Bruising, sefalhematom (peradarahn kepala), perdarahan tertutup lainnya.
4. Pletorik (penumpukan darah)
Polisitemia, yang dapat disebabkan oleh keterlambatan memotong tali pusat, bayi
KMK
5. Letargik dan gejala sepsis lainnya5
6. Petekiae (bintik merah di kulit)
Sering dikaitkan dengan infeksi congenital, sepsis atau eritroblastosis
7. Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)
Sering berkaitan dengan anemia hemolitik, infeksi kongenital, penyakit hati
8. Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)
9. Omfalitis (peradangan umbilikus)
10. Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)
11. Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)
12. Feses dempul disertai urin warna coklat Pikirkan ke arah ikterus obstruktif,
selanjutnya konsultasikan ke bagian hepatologi.

Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh bermacam-macam keadaan. Penyebab


yang tersering ditemukan disini adalah hemolisis yang timbul akibat inkompabilitas
golongan darah ABO atau defisiensi enzim G6PD. Hemolisis ini juga dapat timbul akibat
perdarahan tertutup (hematom cefal, perdarahan subaponeurotik) atau inkompabilitas
darah Rh

Gambaran klinis yang paling nyata terlihat pada perubahan warna kulit dan sklera
yang menjadi kuning.

Pada sebagian besar neonatus, ikterik akan ditemukan dalam minggu pertama
kehidupannya. Dikemukan bahwa angka kejadian iketrus terdapat pada 60 % bayi
cukup bulan dan 80 % bayi kurang bulan. Ikterus ini pada sebagian penderita dapat
berbentuk fisiologik dan sebagian lagi patologik yang dapat menimbulkan gangguan
yang menetap atau menyebabkan kematian.
C.Jenis-jenis ikterus neonatorum dan Penatalaksanaannya

1. Ikterus hemolitik
merupakan suatu golongan penyakit yang disebut eritroblastosis fetalis atau morbus
hemolitikus neonatorum.penyakit hemolitik ini biasanya disebabkan oleh
inkompatibilitas golongan darah ibu dan bayi.
a. Inkompatibilitas rhesus
gejala klinik yang dapat terlihat adalah ikterus yang timbul pada hari pertama,dan
semakin lama semakin berat disertai anemia yang berat pula.bila sebelum kelahiran
terdapat hemolisis berat maka bayi lahir dengan oedema umum disertai ikterus dan
pembesaran hepar dan lien(hidropsfoetalis).terapi yang ditujukan adalah dengan
memperbaiki anemia dan mengeluarkan bilirubin yang berlebih dalam serum agar tak
menjadi kern ikterus.
b. Inkompatibilitas ABO
Akibat hemolisis inkompatibilitas golongan darah ABO.ikterus dapat terjadi pada hari
pertama dan kedua dan bersifat ringan.bayi tidak tampak sakit,anemia ringan,hepar
dan lien tidak membesar.ikterus dapat menghilang dalam beberapa hari.kalau
hemolisisnya berat seringkali dilakukan transfusi tukar darah untuk mencegah kern
ikterus.pemeriksaan yang dilakukan ialah pemeriksaan kadar bilirubin serum sewaktu-
waktu.
c. Penyakit hemolitik karna kelainan eritrosit konginetal
Golongan penyakit ini dapat menimbulkan gamabaran klinik yang menyerupai
erotroblastosis fetalis akibat iso-imunisasi.pada penyakit ini bisanya coombs test
biasanya negatif.beberapa penyakit lain.
2.Ikterus obstruktiva
Obstruksi dalam penyaluran empedu dapat terjadi didalam hepar dan diluar
hepar.akibat obstruksi maka terjadi penumpukan bilirubun tidak langsung.bila
kadarnya melebihi 1mg% maka dicurigai menyebabkan obstruksi misalnya pada
sepsis,hepatitis neonatorum,pielonefritis,obstruksi saluran empedu.penyakit lain yang
dapat menyebabkan ikterus obstruktiva ialah atresia biliaris
a.Hepatitis neonatal
Penyakit hepar pada masa bayi baru lahir disebabkan olrh infeksi maupun bukan
infeksi.hepatitis neonatal yang idiopatis ini mencakup bayi-bayi yang menderita ikterus
obstrukitiva tanpa tanda dan gejala klinis hepatitis virus.
b.Hepatitis virus
Ibu hamil dapat diserang oleh virus hepatitis A,B atau non A dan non B.pada hepatitis
A transmisi transplasenta belum pernah dilaporkan dan hepatitis B atau non A dan non
B sering terjadi.transmisi ini terjadi pada akhir kehamilan.pada infeksi akut transmisi ini
terjadi pada postpartum bila ibu mendapat hepatitis B pada kehamilan,bayi dapat lahir
dengan HB sAg yang psitif.transmisi terjadi melalui sekresi vagina,tetapi bisa juga dari
ASI namun belum jelas.
3.Ikterus yang disebabkan oleh hal lain
Kadang kasus ini tidak dapat diterangkan dengan proses obstruksi.ikterus yang demikian
biasanya menetap sesudah minggu pertama kehidupan dan bilirubin yang meningkat ialah
bilirubin tidak langsung beberapa keadaan dapt pula menyebabkan ikterus neonatorum.
a. Pengaruh hormon atau obat yang mengurangi kesanggupan hepar untuk mengadakan
konjugasi untuk bilirubin,misalnya pada brestmilk jaundice pemakaian novobiosin
b. Hipoalbuminemia : bilirubin yang berbahaya ialah bilirubin yang tidak langsung tidak
terikat pada albumin.bila ada hipoalbiminemia yang sering terdapat adlah bayi prematur maka
bilirubin tidak langsung yang bebas meningkat
c. Adanya obat atau zat kimia yang mengurangi ikatan bilirubin tidak langsung pada albumin
misalnya: sulfafurazole,salisilat,heparin.obat-obatan mempunyai afinitas yang besar pada
bilirubin daripada bilirubun langsung.
d. Sindroma crigler-najjar ialah suatu penyakit herediter pada panyakitnya ini tidak terdapat
atau sangat kurang terdapat glukosa transferase dalam hepar.
e. Ikterus karna late feeding.penundaan pemberian makanan pada neonatus terutama pada
bayi prematur dapat menyebabkan intensitas ikterus fisiologik bertambah.
f. Asidosis metabolik apat menyebabkan naiknya kadar bilirubin tidak langsung ke\arna
mengurangi kesanggupan albumin mengikat bilirubin.
g. Pemakian vit.K misalnya dalam bentu menaphtone dapat meneyebabkan
hiperbilirubinemia kalau dosis melebihi 10 mg %
h. Ikterus yang berhubungan dengan hipotiroidismus.ikterus yang lama pada penyakit ini
mungkin disebabkan oleh belum sempurnanya pematangan hepar.
4. kern ikterus
Ensefalopatia oleh bilirubin merupakan suatu hal yang sangat ditakuti sebagai
komplikasi hiperbilirubinemia.gejala klinik kern ikterus adalah berupa ikterus yang
berat,letargia,tidak mau minum,muntah-muntah,sianosis,opistotonus dan
kejang.kadang gejala klinik ini ditemukan dan bayi biasanya meninggal karna
serangan apnea tetapi pada bedah mayat ditemukan kern ikterus.

D.Pencegahan dan penanganan hiperbilirubinemia


1.Mempercepat metabolisme dan pengeluaran bilirubin
a. Early feeding : pemberian makan dini neonatus dapat mengurangi terjadinya
Ikterus fisiologik pada neonatus,karna adnya dorongan gerakan usus dan mekonium
lebih cepat dikelurkan sehingga enterohepati bilirubin berkurang.
b. Pemberian agar-agar per os dapat mengurangi iktesu fisiologik.mekanismenya
ialah menghalangi atau mengurangi peredaran bilirubin enterohepati.
c. Pemberian fenobarbital dapat menurunkan kadar bilirubin tidak langsung dalam
serum bayi.khasiatnya mengadakan induksi enzim mikrosoma sehingga konjuasi
bilirubin berlangsung lebih cepat.baik diberikan sesudah anak lahir maupun
diberikan pada ibunya sebelum anak lahir dapat mencegah terjadinya ikterus
fisiologik.
2.Mengubah bilrubin menjadi bentuk yang tidak toksik dan dapat dikeluarkan melalui ginjal
dan usus misalnya dengan terapi sinar (phototerapy)
Dengan cahaya matahari tak langsung (solar therapy) bertujuan untuk memecah bilirubin
senyawa dipirol yang nontoksik dan dikeluarkan melalui urine dan feses.indikasinya adalah kadar
bilirubin darah lebih dari 10mg% setelah atau sebelum dilakukannya transfusi tukar darah.dapat
digunakan disamping pemberian makan dini dan pemberian plasma dan kalori yang cukup.

3. Mengeluarkan bilirubin dari peredaran darah yaitu dengan transfusi tukar darah.
Cara yang paling tepat untuk mengobati hiperbilirubinemia pada neonatus ialah transfusi darah.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai