Karakteristik kunci dari penyakit hati kronis adalah sirosis, hipertensi portal, dan gejala-gejala lainnya
yang terkait.
Gagal hati akut (yang termasuk gagal hati fulminan) ditandai dengan koagulopati,
ensefalopati, hipoglikemia , dan asidosis metabolik.
Anak-anak dengan penyakit hati secara fisiologis rentan pada saat menjalani anestesi.
Tujuan utama prosedur anestesi adalah untuk menjaga stabilitas hemodinamik, mendukung
tercapainya target koagulasi, dan pemeliharaan cermat elektrolit dan kadar glukosa.
Transplantasi hepar seringkali merupakan terapi yang sangat bermanfaat untuk penyakit hati
stadium akhir.
PENDAHULUAN
Efek mekanis
Ascites
• splinting diafragma
• kapasitas residual fungsional (-), obstruksi saluran udara yang
berukuran kecil, dan peningkatan kerja pernapasan-> hipoksemia
• Faktor risiko peritonitis bakteri spontan->sepsis derajat berat +
pembentukan adhesi peritoneum
PENYAKIT HATI KRONIS
Splenomegali
• pansitopenia; trombositopenia
Varises
Koagulopati
Metabolisme obat
• Sulit ditentukan
• Pergeseran volume kompartemen cairan dan perubahan kadar albumin dan protein plasma
lainnya dapat memengaruhi volume distribusi dan fraksi tak terikat yang tak terduga
• Reaksi fase 1 bervariasi tergantung pada derajat penurunan fungsi hepatoseluler
• Reaksi konjugasi terganggu(variative)
MANIFESTASI EKSTRA-HEPATAL DARI
PENYAKIT HATI KRONIS
Efek hemodinamik Sistem pernapasan
• Endoskopi, insersi jalur vena sentral • Permukaan tubuh ekstraperitoneal • Prosedur operatif intraperitoneal
• Penilaian pra operasi : gangguan (perbaikan hernia) • Pemantauan invasif
pernapasan secara signifikan terjadi • Intubasi trakea • Optimalisasi hemodinamik
akibat adanya asites, organomegali, • Pertahankan normotermia • Pemantauan status koagulasi (
atau efusi pleura. dan normovolemia protrombin/INR
• Harus mendapat cairan IV pra- • Pemantauan status volume secara dan thromboelastography (TEG atau
operasi untuk mencegah dehidrasi akurat, analisis gas darah vena yang ROTEM)), faktor pembekuan,
atau hipoglikemia teratur, dan juga pengambilan • Perawatan intensif pasca operasi
• Anak diposisikan dalam posisi head- sampel untuk pemantauan koagulasi
up moderat untuk meminimalkan
penggunaan bidai diafragma, dan
untuk mengurangi risiko aspirasi
• Jalan nafas diamankan dengan
tabung trakea
ANESTESI UNTUK PROSEDUR
HEPATOBILIER SPESIFIK
• Tidak didapatkan adanya saluran empedu intra dan ekstra-hepatik ->kolestasis, fibrosis
hati, dan sirosis
• Gejala: kolestasis ( tinja pucat , gagal tumbuh, malabsorpsi,
dan hiperbilirubinemia terkonjugasi ) muncul segera setelah lahir.
• Prosedur: Perienterostomi Kasai
• Tantangan anestesi:
• Kehilangan cairan,
• Gangguan drainase vena intermiten melalui vena cava inferior dengan retraksi
pembedahan
• Pemberian analgesia pasca operasi yang inadekuat.
ANESTESI UNTUK PROSEDUR
HEPATOBILIER SPESIFIK
Kista Choledochal
Kolelithiasis
Epidemiologi
Gejala
• massa perut yang jelas, letargi, dan pucat. Fungsi hati biasanya normal.
Terapi:
Tantangan perioperatif :
• perdarahan
• embolus udara
• insufisiensi hati pasca reseksi
TUMOR HATI
Prosedur:
Hati yang ditransplantasi hanya perlu dicocokkan dengan golongan darah resipien
• melibatkan skeletonisasi • dimulai ketika vena porta • Terjadi melalui vena porta
eksplan dan persiapan dan arteri hepatic dijepit • Masalah:
pembuluh hati dan didiseksi ketidakstabilan hemodinami
• Masalah utama :perdarahan • Masalah:
• Peningkatan defisit basa
dan laktat dan penurunan
kadar kalsium dan glukosa
yang terionisasi
TRANSPLANTASI HEPAR
Manajemen anestesi :