Anda di halaman 1dari 35

Kelompok 5

1. Aril Furqan Aswar (H031 17 1318)


2. 0xana Arung Rante Langi’ (H031 17 1310)
3. Ramlawati (H031 17 1014)
4. Mirnawati M. (H311 12 282)
5. Yosua Tanzil (H031 17 1302)
Kesalahan ialah suatu perbedaan numerik antara suatu
harga terukur dan harga sesungguhnya atau dengan kata
lain kesalahan ialah selisih nilai pengamatan dan nilai
sebenarnya (true value) pada setiap analisis kimia yang
dihubungkan dengan persamaan.
E = ( O-T )

Dimana:

E = Kesalahan mutlak
O = Nilai pengamatan
T = Nilai sebenarnya
1. Kesalahan taktentu
2. Kesalahan tetap
3. Kesalahan proporsional
4. Kesalahan tentu / pasti
1) Kesalahan taktentu
Kesalahan-kesalahan acak yang akan dijumpai oleh seorang peneliti
meskipun ia cukup teliti.
2) Kesalahan tetap
Arti kesalahan tetap, biasanya berkurang apabila jumlah contoh
bertambah banyak, karena kita biasanya tidak demikian menganggap
penting harga absolut suatu kesalahan dibanding harga relatifnya
terhadap besarnya jumlah yang diukur.
3) Kesalahan proporsional
Suatu zat yang mengganggu dalam suatu cara analisa, dapat
menyebabkan kesalahan demikian jika ada di dalam contoh.
4) Kesalahan tertentu/pasti
Kesalahan yang sedikit pada dasarnya, dapat dianggap disebabkan oleh
sebab-sebab tertentu, disebut kesalahan tertentu/pasti atau sistematik.
Kesalahan tertentu seringkali dapat dibuat tiruannya dan dalam banyak
hal dapat diramalkan oleh orang yang sepenuhnya mengerti semua segi
dari pengukuran.
Kesalahan-Kesalahan Metodologis yang Sering
dibuat

1) kesalahan perencanaan (planningerror),


2) kesalahan pengambilan data (collection error),
3) kesalahan analisa(analytical error) dan
4) kesalahan pelaporan (reporting error).
1) Kesalahan Perencanaan (planning error)
Kesalahan perencanaan terjadi terutama disebabkan oleh
adanya ketidak jelasan perumusan masalah Kesalahan
dalam merumuskan masalah menyebabkan kesalahan
dalam menentukan tujuan penelitian Secara metodologis
fomulasi masalah dalam penelitian harus ada karena pada
dasarnya penelitian yang dilakukan adalah untuk menjawab
masalah tersebut. Jika formulasi masalah tidak jelas, maka
tujuan penelitian menjadi tidak terarah.
2) Kesalahan Cara Pengumpulan Data (collection error)
Kesalahan cara mengumpulkan data dapat terjadi
diakibatkan adanya kecerobohan peneliti pada tahap
perencanaan penelitian.Berkaitan dengan perumusan
masalah, data yang dikumpulkan harus mempunyai kualitas
yang dapat digunakan untuk menjawab masalah yang
diteliti.
3) KesalahanAnalisa (analytical error)
Salah satu sebab utama terjadinya kesalahan analisa ialah
karena peneliti salah dalammenggunakan teknik analisa. Teknik
analisa dalam penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif berbeda dengan penelitian yang menggunakan
pendekatan kualitatif.

4) Kesalahan Pelaporan (reporting error)


Kesalahan pelaporan terjadi disebabkan peneliti salah dalam
melakukan interpretasi hasil penelitiannya. Kesalahan tersebut
terjadi pada saat dia menginterpretasi hubungan dan angka-
angka yang sudah diketemukan.
Prinsip dari pengendapan adalah:

“Mengubah bentuk komponen-komponen


yang diinginkan menjadi
bentuk yang sukar larut.”
Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran
berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Metode
gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya
pengotor pada konstiven dapat diuju dan bila perlu faktor-
faktor koreksi dapat digunakan.
Reaksinya : aA + rR → AaRr

Bentuk ini kemudian harus dapat dipisahkan secara sempurna,


dicuci, dikeringkan dan ditimbang.

Contoh :
Kalsium dapat ditetapkan secara gravimetri dengan cara
pengendapan sebagai kalsium oksalat. Selanjutnya dilakukan
pemanggangan hingga kalsium oksalat tersebut menjadi kalsium
oksida.
Ca2+ aq) + C2O42-(aq) → CaC2O4 (s)
CaC2O4 (s) → CaO(s) + CO2 (g) + CO(g)
1. Kelarutannya harus rendah
2. Endapan yang terbentuk mudah disaring dan dicuci
3. Endapan harus mudah di ubah menjadi bentuk
4. Senyawa yang dapat ditimbang
Cara gravimetri

1) Gravimetri cara penguapan, Analit diuapkan,


ditimbang dan bagian yang hilang ditentukan.
misalnya untuk menentukan kadar air, (air kristal atau
air yang ada dalam suatu spesies).
2) Gravimetri elektrolisa, zat yang dianalisa di
tempatkan di dalam sel elektrolisa. sehingga logam
yang mengendap pada katoda dapat ditimbang.
3) Gravimetri metode pengendapan menggunakan
pereaksi yang akan menghasilkan endapan dengan zat
yang dianalisa sehingga mudah di pisahkan dengan
cara penyaringan.
1. Kelarutan zat yang dibuat endapannya itu harus
kecil sehingga zat yang harus dipisahkan
mengendap secara kuantitatif.
2. Endapan harus dipisahkan dengan cara
penyaringan.
3. Komponen yang diinginkan harus dapat dirubah
menjadi senyawa murni dengan susunan kimia
yang tepat.
1. Persiapan larutan sampel
2. Pengendapan
3. Digest (menumbuhkan kristal-kristal
endapan)
4. Penyaringan
5. Pencucian
6. Pengeringan atau Pemijaran
7. Penimbangan
8. Perhitungan
1. Penambahan Pereaksi Pengendap.
2. Pembentukan Endapan.
3. Kontaminasi Endapan.
4. Menyaring dan Mencuci Endapan.
5. Pengeringan dan Pemanasan Endapan
1) Penambahan Pereaksi Pengendap

Sebagai pereaksi pengendap dapat digunakan


senyawa anorganik atau senyawa organik tetapi dipilih
yang spesifik dan mudah menguap.

Contoh, untuk mengendapkan ion :

1. Fe3+ lebih baik digunakan pereaksi NH4OH dari pada


KOH atau NaOH.
2. Ba2+ lebih baik digunakan pereaksi H2SO4 dari pada
Na2SO4 atau K2SO4.
3. Ag+ lebih baik digunakan pereaksi HCl dari pada KCl
atau NaCl.
2. Pembentukan Endapan
Yang utama dalam analisis gravimetri adalah
pembentukan endapan yang murni dan mudah disaring.
Tahap Pembentukan Endapan

kluster partikel partikel


ion
nukleasi Koloid endapan
10-8 cm
10-8-10-7cm 10-7-10-4cm > 10-4 cm

 Terjadi pengelompokkan ion,


 Pembentukan partikel yang sangat kecil, yang disebut nukleus.
 Karena ada ion-ion yang bergerak, maka pada permukaan nukleus
akan menempel.
 ion-ion yang berlawanan muatannya. tumbuh koloid kemudian
terjadi endapan yang besar.
Peptisasi

Proses melarutnya endapan menjadi koloid. Pada


waktu endapan dicuci, akan ada endapan yang larut
sehingga endapan akan kembali menjadi koloid. Akibatnya
pada waktu disaring ada endapan yang lolos dari kertas
saring.

Pencegahan :
Pada saat pencucian, endapan dicuci dengan elektrolit.
Contoh : BaSO4 Ba2+ + SO42-
Pada pencucian ditambahkan H2SO4, sehingga reaksi akan
bergerak ke kiri.
Pengotoran Endapan

a. Kopresipitasi
Oklusi
Pengotor yang terkurung di antara butir-butir endapan yang
menggumpal menjadi satu. Jika proses pertumbuhan
kristal lambat, zat pengotor akan larut lagi dan partikel
akan tumbuh menjadi partikel besar dan murni.
Sebaliknya jika pertumbuhan cepat maka zat pengotor
masuk ke dalam kisi-kisi kristal.
Pencegahan :
Penambahan pereaksi sedikit-sedikit, dan dipanaskan
sambil diaduk perlahan-lahan.
Adsorpsi permukaan :
Terjadi pada permukaan lapisan induk. Jumlah zat
yang diadsorpsi akan lebih banyak dengan
bertambah besarnya nukleus.

b. Pospresipitasi
Terjadinya endapan ke-2 setelah pengendapan ke-1.
Ini disebabkan karena ada garam yang sukar larut.
Contoh : Cu2+ diendapkan sebagai CuS dengan
adanya Zn2+ , ZnS juga akan mengendap.
Penyaringan endapan

Penyaringan endapan dapat dilakukan dengan :


1. Kertas saring yang digunakan adalah kertas saring yang
sangat rendah kadar abunya (Kertas Saring Bebas Abu).
Ada tiga tekstur kertas saring, yaitu :
a. untuk endapan halus
b. untuk endapan sedang (medium)
c. untuk endapan mirip gelatin dan endapan kasar.

Karakteristik Kertas Pertikel Pertikel Pertikel


kertas saring Saring kasar sedang halus
Whatman
Nomor 541 540 542
Abu 0,08 0,08 0,09
2. Penyaring asbes (cawan Gooch)
3. Penyaring lempeng berpori, terbuat dari kaca Pyrex
(penyaring kaca masir), silika (penyaringvitreosil)

Mencuci endapan

Cairan pencuci harus memenuhi syarat sebagai berikut ;


 Tidak melarutkan endapan
 Tidak mendispersikan endapan
 Tidak membentuk hasil yang atsiri ataupun tak dapat larut
dengan endapan
 Mudah menguap pada temperatur pengeringan
 Tidak mengandung zat yang mengganggu untuk penetapan
berikutnya terhadap filtrat.
1) Pencucian endapan Fe(OH)3 menggunakan larutan elektrolit
asam-nitrat, harus bebas ion Cl-, dipijarkan pada suhu 600
0C.
2) Pencucian endapan BaSO4 harus bebas ion sulfat, tidak
dipijarkan untuk menghindari reduksi endapan oleh karbon
menjadi BaS
3) Pencucian endapan Cu(OH)2 harus bebas ion sulfat.
4) Endapan Ni-DMG disaring dalam kaca masir, tidak dipijarkan
karena mengandung zat organik
Pengeringan dan pemijaran

Endapan yang telah dicuci, dikeringkan, diabukan, dan


dipijarkan sampai beratnya konstan
1) Tujuan pengeringan : menghilangkan air dan zat yang
mudah menguap.
2) Tujuan pemijaran : merubah endapan itu ke dalam suatu
senyawa kimia yang rumusnya diketahui dengan pasti
1. Dalam analisis gravimetri endapan yang
dihasilkan ditimbang dan dibandingkan dengan
berat sampel.
2. Prosentase berat analit A terhadap sampel
dinyatakan dengan persamaan :
3. Untuk menetapkan berat analit dari berat endapan
sering dihitung melalui faktor gravimetri.

4. Faktor gravimetri didefinisikan sebagai jumlah berat


analit dalam 1 gram berat endapan.

5. Hasil kali dari endapan P dengan faktor sama dengan


berat analit.
%A= Berat endapan P x faktor gravimetri x 100 %
Berat sampel

Faktor gravimetri dapat dihitung bila rumus kimia analit dari


endapan diketahui dengan tepat.
2 hal yang perlu diingat pada penentuan faktor gravimetri
yaitu:
1) Berat molekuler atau berat atom analit yang ditetapkan
merupakan pembilang, berat zat atau endapan
yang ditimbang merupakan penyebut.
2) Jumlah molekul atau atom dalam pembilang dan penyebut harus
ekivale
“jumlah gram analit dalam 1 gram
endapan“.
Kesalahan dlm analisis Gravimetri

1) Kesalahan yang sering terjadi pada metode analisis gravimetri


adalah pembentukan endapan, pemurnian (pencucian),
pemanasan atau pemijaran dan penimbangan.
2) Pada pembentukan endapan kadang dalam contoh mengandung
zat lain yang juga membentuk endapan dengan pereaksi yang
digunakan, sehingga diperoleh hasil yang lebih besar dari yang
sebenarnya. Kesalahan ini kadang dimbangi dengan kelarutan zat
dalam pelarut yang digunakan.
3) Pada proses pemurnian (pencucian endapan), dengan melakukan
pencucian bukan hanya zat pengotor saja yang larut tetapi juga zat
yang dianalisis juga ikut larut, meskipun kelarutannya jauh lebih
kecil. Dengan demikan penggunaan pencuci harus sedemikan
kecil supaya kehilangan zat yang dianalisis masih dapat diabaikan,
artinya masih lebih kecil dari pada sensitivitas timbangan yang
digunakan.
4) Pada proses pembakaran atau pemijaran kadang terjadi
pelepasan air yang tidak sempurna atau sifat zat yang
diendapkan yang mudah menguap (volatil).
5) Hal yang penting juga adalah adanya beberapa endapan
yang mudah tereduksi oleh karbon bila disaring dengan
kertas saring seperti perak klorida, sehingga harus disaring
dengan menggunakan cawan penyaring (berpori) dapat
juga terjadi kelebihan pemijaran sehingga terjadi
dekomposisi sehingga komposisi zat tidak tentu.
6) Kesalahan juga terjadi dari suatu endapan yang telah
dipijarkan akan mengalami penyerapan air atau gas
karbondioksida selama pendinginan sehingga hasil
penimbangan menjadi lebih besar dari yang seharusnya,
ini dihindari dengan alat penggunaan penutup cawan yang
rapat dan desikator yang cukup baik selama pendinginan,
Contoh soal 1:

0,6025 gram sampel garam klorida dilarutkan


dalam air dan kloridanya diendapkan dengan
menambahkan perak nitrat berlebih. Endapan
perak klorida disaring, dicuci, dikeringkan dan
ditimbang. Ternyata beratnya 0,7134 gram.
Hitunglah persentase klorida dalam sampel.
(Ar Cl =35,5; Ar Ag = 108)
APLIKASI ANALISIS GRAVIMETRI
Analisis gravimetri dapat diterapkan hampir pada setiap unsur.
Penentuan Kadar Besi

Besi diendapkan sebagai besi (III) hidroksida, kemudian di


pijarkan pada suhu tinggi menjadi Fe2O3. Contoh untuk
analisis batuan dimana besi dipisahkan dahulu dari unsur-
unsur yang mengganggu. Bijih besi biasanya dilarutkan
dalam asam klorida, dan asam nitrat digunakan untuk
mengoksidasi besi ke keadaan oksidasi +3.
Jadi larutan yang mengandung besi (III) ditambahkan
larutan amonia yang sedikit berlebih untuk
mengendapkan Fe(OH)3 (sebenarnya disebut oksida
berair, Fe2O3.XH2O).
Fe3+ + 3NH3 + 3H2O Fe(OH)3 + 3NH4+

Anda mungkin juga menyukai