Anda di halaman 1dari 33

POLIS ASURANSI

Fanny Oktivia Denovis, SE, M.Si


Pengertian Umum
Untuk setiap perjanjian perlu dibuat bukti tertulis atau
surat perjanjian antara pihak-pihak yang mengadakan
perjanjian. Bukti tertulis untuk perjanjian asuransi disebut
polis.
• dibuat dengan iktikad baik dari kedua belah pihak yang
mengadakan perjanjian.
• dituliskan / disebutkan dengan tegas dan jelas mengenai
hal-hal yang diperjanjikan oleh kedua belah pihak, hak-hak
masing-masing pihak, sangsi atas pelanggaran perjanjian,
dan sebagainya.
• Redaksinya harus disusun sedemikian rupa sehingga
dengan mudah dapat ditangkap maksud dari perjanjian itu,
juga tidak memberi peluang untuk menyalahtafsirkannya.
Pengertian Otentik

Pertanggungan harus diadakan secara tertulis dengan


akta, yang dinamakan polis (pasal 255 KUHD).
Pembuatan persetujuan mewajibkan penanggung untuk
menandatangani polis dan menyerahkannya kepada
tertanggung dalam jangka waktu tertentu (pasal 257
KUHD).
Menurut pasal 257 KUHD, hanya penanggung yang
menandatangani polis, berarti semacam perjanjian
unilateral, tetapi mengikat kedua belah pihak yang
berkepentingan atas polis tersebut (penanggung dan
tertanggung).
Penyerahan Polis
Penanggung harus menyerahkan polis kepada
tertanggung dalam jangka waktu sebagai berikut :
• bila perjanjian dibuat seketika dan langsung antara
penanggung dan tertanggung atau yang dikuasakan
tertanggung, maka polis yang telah ditandatangani oleh
penanggung harus diserahkannya kepada tertanggung
ddalam tempo 24 jam (pasal 259 KUHD).
• jika pertanggungan dilakukan melalui makelar asuransi
(broker), maka polis yang telah ditandatangani oleh
penanggung harus diserahkan kepada tertanggung
paling lama dalam tempo 8 hari (pasal 260 KUHD).
Sekalipun secara otentik telah ditetapkan batas waktu
penyerahan polis oleh penanggung kepada
tertanggung, namun di dalam praktek asuransi,
penanggung baru mau menyerahkan polis kepada
tertanggung setelah dia memperoleh pembayaran
premi dari tertanggung.
Fungsi Umum Polis
• perjanjian pertanggungan (a contract of indemnity).
• sebagai bukti jaminan dari penanggung kepada
tertanggung untuk mengganti kerugian yang mungkin
akan dialami oleh tertanggung akibat peristiwa yang
tidak diduga sebelumnya, dengan prinsip :
• untuk mengembalikan tertanggung kepada kedudukannya
semula sebelum terjadi/mengalami kerugian.
• Untuk menghindarkan tertanggung dari kebangkrutan (total
collapse).
• bukti pembayaran premi asuransi oleh tertanggung
kepada penanggung sebagai balas jasa atas jaminan
penanggung.
Fungsi Polis bagi Tertanggung

• sebagai bukti tertulis atas jaminan penanggung


untuk mengganti kerugian yang mungkin akan
dideritanya yang ditanggung oleh polis.
• sebagai bukti (kwitansi) pembayaran premi kepada
penanggung.
• sebagai bukti otentik untuk menuntut penanggung
bila lalai atau tidak mematuhi jaminannya.
Fungsi Polis bagi Penanggung

• sebagi bukti (tanda terima) premi asuransi dari


tertanggung
• sebagai bukti tertulis atas jaminan yang
diberikannya kepada tertanggung untuk
membayar ganti rugi yang mungkin diderita
oleh tertanggung.
• sebagai bukti otentik untuk menolak tuntutan
ganti rugi (klaim) bila yang menyebabkan
kerugian tidak memenuhi syarat-syarat polis.
Macam-macam Polis

• Polis ditaksir
Polis ditaksir atau valued policy merupakan polis yang
jumlah harga pertanggungannya ditaksir. Di dalam polis
dicantumkan syarat valued at atau so valued. Polis ini dapat
berupa polis perjalanan atau polis waktu atau polis yang
lainnya.
Bila dialami total loss, maka ganti rugi Rp. 10.000.000,-
asalkan total loss diakibatkan oleh resiko (bahaya) yang
ditanggung oleh polis. Bila dialami partial loss, maka ganti
rugi sesuai dengan kerugian.
Macam-macam Polis

• Polis tidak ditaksir


Polis tidak ditaksir atau unvalued policy merupakan
kebalikan dari valued policy. Harga pertanggungan
yang dicantumkan dalam polis diperlukan sebagi
dasar untuk perhitungan premi asuransi dan batas
maksimal ganti rugi.
Bila harga pertanggungan Rp. 5 juta dan harga
realnya Rp. 6 juta. Bila dialami total loss, maka yang
diganti Rp 5 juta. Kelebihan yang Rp. 1 juta
dianggap tidak diasuransikan.
Macam-macam Polis

• Polis perjalanan
Polis perjalanan menjamin insurable interest selama
dalam perjalanan dari tempat pemberangkatan
sampai dengan ke tempat tujuan.
Polis perjalanan dapat digunakan untuk menanggung
barang dalam perjalanan maupun dalam alat
pengangkut. Polis perjalanan yang digunakan dalam
pengangkutan melalui laut disebut voyage policy.
Macam-macam Polis

• polis waktu
Polis waktu merupakan polis yang terikat dengan
jangka waktu, misalnya 6 bulan, 12 bulan atau
lebih dari 12 bulan. Yang lazim adalah 12 bulan.
Premi dibayar dimuka ketika polis dikeluarkan oleh
penanggung.
Pokok-Pokok Isi Polis

• Penyusun Isi Polis


Ditinjau dari jangka berlakunya polis, pada
hakekatnya hanya ada 2 macam polis, yaitu polis
perjalanan dan polis waktu. Polis asuransi jiwa
termasuk polis waktu (biasanya jangka panjang).
• Isi polis dan syarat-syarat pertanggungan pada umumnya
disusun sendiri oleh masing-masing penanggung
(perusahaan asuransi) sehingga di dalam praktek asuransi,
bisa saja didapat perbedaan isi dan syarat-syarat
pertanggungan aatara penanggung yang satu dengan
penanggung yang lain untuk jenis asuransi yang sama.

• Banyak penanggung yang menyesuaikan isi dan syarat


pertanggungan dengan berpedoman pada polis-polis
asuransi yang luas digunakan di dunia.

• Berbagai macam polis mempunyai isi sendiri-sendiri sesuai


dengan jenis polis itu. Isi polis asuransi tentu berbeda
dengan polis perjalanan, juga berbeda dengan polis
kerugian. Polis kebakaran, polis kendaraan bermotor, dan
lain-lain.
• Walaupun berbeda, semua bernama polis, berarti
pada polis-polis tersebut terdapat bagian-bagian yang
pada hakikatnya tetap sama, yaitu pokok-pokok
umum isi polis.
Pokok-pokok Umum Isi Polis
Pokok-pokok umum isi polis, dapat dogolongkan ke dalam
beberapa golongan. Dalam pembahasan ini digolongkan ke
dalam :

• mukaddimah
• syarat uraian
• syarat operatif
• kondisi-kondisi (conditions)
• pengecualian-pengecualian (exclusions)
• syarat tanda tangan
• program ikhtisar
• informasi lain-lain
Perjanjian Asuransi Berakir
Ada dua macam penyebab berakhirnya perjanjian
asuransi, yaitu
• perjanjian berakhir secara wajar karena masa
berlakunya perjanjian telah berakhir sebagaimana yang
telah dijanjikan semula.
• Perjanjian berakhir secara tidak wajar karena
dibatalakan oleh salah satu pihak walau masa
berlakunya perjanjian belum berakhir.

Segera setelah perjanjian berakhir, maka semua


kerugian yang diderita oleh tertanggung tidak lagi
mendapat ganti rugi dari penanggung.
Perjanjian Asuransi Batal

• menyimpang dari warranty


• tanpa insurable interest
• perdagangan tidak legal
• tidak mengindahkan iktikad baik
• perjanjian dibatalkan
• kapal melakukan deviasi (dalam asuransi
pengangkutan/perjalanan)
PREMI ASURANSI
Fanny Oktivia Denovis, SE, M.Si
Pengertian Premi

• Menurut pengertian umum,


Premi adalah sesuatu yang diberikan sebagai hadiah
atau derma, atau sesuatu yang dibayarkan ekstra
sebagai pendorong atau perancang, atau sesuatu
pembayaran tambahan di atas pembayaran normal.
skope (sudut pandang) asuransi
Dalam skope (sudut pandang) asuransi, premi
merupakan :
• imbalan jasa atas jaminan yang diberikan oleh
penanggung kepada tertanggung untuk mengganti
kerugian yang mungkin diderita oleh tertanggung
(asuransi kerugian).
• imbalan jasa atas jaminan perlindungan yang
diberikan oleh penanggung kepada tertanggung
dengan menyediakan sejumlah uang (benefit)
terhadap resiko hari tua maupun resiko kematian
(asuransi jiwa).
Premi Versus Klaim
Premi merupakan masalah pokok dalam asuransi. Bagi
penanggung, premi sangat penting karena dengan premi
yang dikumpulkannya dari banyak tertanggung dalam
waktu yang relative lama sehingga terkumpul dana besar,
maka penanggung akan mampu :
• mengembalikan tertanggung kepada posisinya semula
seperti halnya sebelum kerugian menimpanya; atau
• menghindarkan tertanggung dari kebangkrutan
sedemikian rupa sehingga ia mampu berdiri di tempat
semula seperti keadaan sebelum kerugian menimpanya.
Bagi tertanggung, premi juga sangat penting karena
merupakan biaya baginya. Tinggi rendahnya premi
pada umumnya menjadi pertimbangan pokok bagi
tertanggung apakah menutup asuransi atas
interestnya atau tidak.
Disamping pertimbangan pokok ini, juga
kesanggupan penanggung untuk menyelesaikan
klaim dan kemampuan membayar ganti rugi
dengan lancer menjadi pertimbangan penting
bagi tertanggung. Walaupun premi rendah, tetapi
bila penanggung tidak lancer menyelesaikan
klaim apalagi kurang mampu membayar ganti
rugi adalah sia-sia bagi tertanggung menutup
asuransi (menyelesaikan asuransi sampai akhir
periode).
Premi Dasar

Premi yang dibebankan kepada tertanggung


ketika pengeluaran polis adalah premi yang
dihitung berdasarkan :
• data dan keterangan yang diberitahukan oleh
tertanggung kepada penanggung ketika pertama
menutup asuransi.
• luasnya resiko yang dijamin oleh penanggung
sebagaimana yang dikehendaki oleh tertanggung.
Premi dasar inilah yang dicantumkan pada polis dan
pada umumnya tidak berubah selama ddata dan
keterangan dan luasnya jaminan tidak berubah. Tarif
premi berbanding lurus dengan tingginya resiko,
luasnya resiko, kemungkinan rusaknya barang,
ataupun semakin suatu barang berbahaya.
Premi Tambahan

Adakalanya data dan keterangan yang


disampaikan oleh tertanggung kepada
penanggung ketika menutup asuransi atas sesuatu
interest tidak selalu sama dengan keadaan yang
sebenarnya. Hal yang demikian mungkin karena
ketika asuransi ditutup tertanggung belum
memiliki data dan keterangan tambahan atas
interest tersebut. Mungkin juga tertanggung
menghendaki adanya perubahan atas resiko yang
dijamin. Hal yang demikian lazim terjadi,
khususnya pada polis perjalanan.
Untuk tambahan atau perubahan data dan keterangan
interest yang diasuransikan, demikian juga atas perubahan
atau penambahan resiko yang dijamin, dikenakan
tambahan premi (additional premiums, subcharge).
Dalam asuransi jiwa, jaminan adalah atas resiko hari tua
dan resiko kematian, tidak termasuk resiko kematian
karena kecelakaan atau bunuh diri atau dipidana mati oleh
hakim.
Namun dapat juga resiko kecelakaan dijamin dengan
membayar tambahan premi. Demikian juga kedalam
asuransi jiwa dapat ditambahkan resiko kematian karena
molesta (penganiayaan, huru-hara, kekerasan dalam
pemberontakan, pengacauan yang terjadi dalam keadaan
perang) dengan membayar tambahan premi.
Pembayaran Premi

KUHD tidak mengatur cara pembayaran premi. Di


dalam pasal 256 ayat 7 hanya disebutkan bahwa
premi harus dicantumkan di dalam polis. KUHD
memang memberi kebebasan kepada pihak yang
berkepentingan untuk mengadakan perjanjian,
asalkan perjanjian itu wajar dan pula dicantumkan
dengan tegas di dalam akta perjanjian (pasal 634).
Pembayaran Premi
Pembayaran premi pada dasarnya ada 2 metode :
• dibayar langsung
• sudah lazim bila premi dibayar ketika polis dikeluarkan oleh
penanggung. Pada umumnya penanggung tidak mau
mengeluarkan polis sebelum premi dibayar lunas. Penanggung
berhak menahan polis sebelum premi dibayar lunas.
• dibayar dengan cicilan

dalam perjanjian asuransi dengan menggunakan time policy


misalnya, adakalanya diadakan perjanjian dalam hal
pelunasan/pembayaran premi. Antara penanggung dan
tertanggung dapat mengadakan persetujuan dengan cara
mencicil premi. Bila ada persetujuan demikian, penanggung
mengeluarkan polis walaupun belum semua premi dibayarkan.
Pengembalian Premi/Restorno

Restorno berarti pengembalian. Dalam skope


asuransi, restorno adalah pengembalian premi dari
penanggung kepada tertanggung karena perjanjian
gugur sebelum penanggung menangguung bahaya
atau telah menanggung sebagian, premi dibayar lebih,
tanpa insurable interest, kondisi jaminan dipersempit,
dan sebagainya.
Pengembalian Premi/Restorno

Di dalam pasal 281 KUHD dijelaskan bahwa


:
• Dalam segala hal di mana persetujuan asuransi
tiddak berlaku untuk seluruhnya atau sebagiannya
atau menjadi gugur, asalkan tertanggung berbuat
dengan iktikad baik, penanggung harus
mengembalikan premi, baik seluruhnya maupun
sebagian yang tidak ditanggung bahayanya.
Pengembalian Premi/Restorno

Menurut pasal 281 ini, asalkan tertanggung


mempunyai iktikad baik maka bila persetujuan
asurasi gugur, penanggung harus mengembalikan
:
• semua premi yang telah dibayar oleh tertanggung
bila penanggung belum menanggung bahaya atas
interest yang diasuransikan
• sebagian dari premi yang telah dibayarkan oleh
tertanggung bila penanggung telah menanggung
sebagian bahaya atas interest yang diasuransikan.

Anda mungkin juga menyukai