Anda di halaman 1dari 30

STRESS DAN ADAPTASI

Ns.ISWENTI NOVERA M.Kep


DEFINISI

Stres adalah stimulus atau situasi yang


menimbulkan distres dan menciptakan tuntutan
fisik dan psikis pada seseorang,

Stres membutuhkan koping dan adaptasi.

8/31/2019
Stres menurut Hans Selye dalam buku Hawari
(2001) menyatakan bahwa stres adalah respon
tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap
tuntutan beban atasnya.

8/31/2019
Bila seseorang setelah mengalami stres mengalami
gangguan pada satu atau lebih organ tubuh
sehingga yang bersangkutan idak lagi dapat
menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik,

maka ia disebut mengalami distres

8/31/2019
STRESSOR adalah stimuli yang mengawali atau
mencetuskan perubahan.

Stressor menunjukkan suatu kebutuhan yang tidak


terpenuhi seperti kebutuhan fisiologis, psikologis,
sosial, lingkungan , perkembangan dan kebutuhan
cultural

8/31/2019
2. MACAM-MACAM STRESSOR
1. Stressor internal
Stressor berasal dari dalam diri seseorang
mis : demam, kehamilan atau menopause, atau suatu
keadaan emosi seperti rasa bersalah.
2. Stressor eksternal
berasal dari luar diri seseorang
mis : perubahan bermakna dalam suhu lingkungan,
perubahan dalam peran keluarga atau sosial, tekanan
dari pasangan.

8/31/2019
Bentuk Stressor
1.Fisik : temperatur, suara, beban, sinar, arus listrik
2. Kimiawi : asam basa, obat- obatan, zat racun,
hormon dan gas
3. Mikrobiologi : virus, bakteri, parasit
4. Fisiologis : gangguan struktur jaringan dan organ
5. Proses perkembangan : Pubertas, memasuki usila.
6. Psikis : Hubungan Sosial ( masyarakat, budaya,
atau keagamaan )

8/31/2019
Tahapan Stress
Tahap I ( Stress paling ringan )
Ciri-ciri : semangat meningkat, penglihatan tajam,
energi meningkat namun cadangan energinya
menurun, kemampuan menyelesaikan pelajaran
meningkat.

8/31/2019
Tahap II ( Mulai timbul keluhan )
Ciri-ciri : sering merasa letih tanpa sebab, kadang-
kadang terdapat gangguan sistem seperti pencernaan,
otot, perasaan tdk santai

Tahap III ( Keluhan dengan gejala-gejala )


Ciri-ciri : sakit perut, mules, otot-otot terasa tegang,
perasaan tegang, gangguan tidur, badan terasa ringan.

8/31/2019
Tahap IV ( Keadaan lebih buruk )
Ciri-ciri : sulit beraktivitas, gamgguan hubungan sosial,
sulit tidur, negativistik, penurunan konsentrasi, takut
tdk jelas.

Tahap V ( Semakin buruk )


Ciri-ciri : Keletihan meningkat, tidak mampu melakukan
pekerjaan sederhana, gangguan sistem meningkat,
perasaan takut meningkat.

8/31/2019
Reaksi Psikologis terhadap stress
a. Kecemasan
Respon yang paling umum Merupakan tanda
bahaya yang menyatakan diri dengan suatu
penghayatan yang khas, yang sukar digambarkan
Adalah emosi yang tidak menyenangkan à istilah
“kuatir,” “tegang,” “prihatin,” “takut”fisik jantung
berdebar, keluar keringat dingin, mulut kering,
tekanan darah tinggi dan susah tidur

8/31/2019
b. Kemarahan dan agresi
Adalah perasaan jengkel sebagai respon terhadap
kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman.
Agresi ialah kemarahan yang meluap-luap, dan orang
melakukan serangan secara kasar dengan jalan yang
tidak wajar.Kadang disertai perilaku kegilaan, tindak
sadis dan usaha membunuh orang
c. Depresi Keadaan yang ditandai dengan hilangnya
gairah dan semangat. Terkadang disertai rasa sedih

8/31/2019
RESPON FISIOLOGI TERHADAP
STRESS
Hans Selye (1956) Mengidentifikasi dua respon
fisiologis terhadapStress, yaitu :
Local Adaptation Syndrom (LAS)
- respons setempat terhadap stress.
- Seperti pembekuan darah dan penyembuhan
luka, akomodasi mata terhadap cahaya, dll.
- Responnya berjangka pendek.

8/31/2019
2. General Adaptation Syndrom (GAS)

a. Fase Alarm ( Waspada)


Melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan dari
tubuh dan pikiran untuk menghadapi stressor.
Reaksi psikologis “fight or flight” dan
reaksi fisiologis. Tanda fisik : curah jantung meningkat,
peredaran darah cepat, darah di perifer dan
gastrointestinal mengalir ke kepala dan ekstremitas.
Banyak organ tubuh terpengaruh, gejala stress
memengaruhi denyut nadi, ketegangan otot dan daya
tahan tubuh menurun

8/31/2019
b. Fase Resistance (Melawan)
- Individu mencoba berbagai macam mekanisme
penanggulangan psikologis dan pemecahan
masalah serta mengatur strategi.
-Tubuh berusaha menyeimbangkan
kondisifisiologis sebelumnya kepada keadaan
normal
- Bila teratasi à gejala stress menurun àtau
normal

8/31/2019
c. Fase Exhaustion (Kelelahan)
Merupakan fase perpanjangan stress yang belum
dapat tertanggulangi pada fase sebelumnya.
Energi penyesuaian terkuras.
Timbul gejala penyesuaian diri terhadap lingkungan
seperti sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri
koroner, dll.
Bila usaha melawan tidak dapat lagi diusahakan,
maka kelelahan dapat mengakibatkan kematian

8/31/2019
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
RESPON TERHADAP STRESSOR
1. INTENSITAS
tubuh atau jiwa manusia mempunyai ketahanan
atau kekuatan yang berasal dari dalam.
Tingkat kekuatan ini dinilai sebagai kunci
kepribadian dalam menghadapi stress. Kepribadian
ini memungkinkan seseorang untuk menjadikan
stressor sebagai suatu yang positif sehinggan
memberikanm respon yang positif pula terhadap
stressor tertentu.

8/31/2019
2. SIFAT
stressor yang bersifat positif dan yang lainnya
bersifat negatif.
3. DURASI
Lamanya atau jangka waktu berlangsungnya
pemaparan stressor atau kejasian dari stressor
sampai menjadikan seseorang mengalami stress

8/31/2019
4. JUMLAH
Stressor yang harus dihadapi dalam satu waktu.
Banyaknya perubahan-perubahan dan kejadian
yang dialami seseorang dalam suatu periode waktu
tertentu lebih sering menyebabkan
perkembangannya stress yang pada akhirnya dapat
menyebabkan kesakitan.

8/31/2019
5. PENGALAMAN
Pengalaman ini bisa di dapat dari diri sendiri maupun
dari pengalaman orang lain.

6. TINGKAT PERKEMBANGAN
Karena perkembangan cukup menentukan
kematangan seseorang dalam menghadapi
kematangan.

8/31/2019
ADAPTASI

Definisi
adaptasi adalah suatu upaya untuk
mempertahankan fungsi yang optimal. Adaptasi
melibatkan refleks, mekanisme otomatis untuk
perlindungan, mekanisme koping dan idealnya
dapat mengarah pada penyesuaian atau
penguasaan situasi
(Selye, 1976, ; Monsen, Floyd dan Brookman, 1992).

8/31/2019
Adaptasi
Adalah : Perubahan anatomi, fisiologis dan psikologis di
dalam diri seseorang sebagai reaksi terhadap stress

Adaptasi terhadap stress dapat berupa :


1. Adaptasi secara fisiologis
2. Adaptasi secara psikologis

8/31/2019
Adaptasi Fisiologis
adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan
keadaan relatif seimbang.
Kemampuan adaptif ini adalah bentuk dinamik dari
equilibrum lingkungan internal tubuh
Mekanisme adaptif secara kontinu berfungsi untuk
menyesuaikan diri terhadap perubahan ini dan
untuk mempertahankan ekulibrum, atau
Homeostatis

8/31/2019
b. ADAPTASI PSIKOLOGIS
Seseorang yang menghadapi stress akan
mengalami kondisi-kondisi yang tidak mengenakkan
secara psikis dan mengakibatkan konflik
konflik tersebut diekspresikan dalam bentuk
kemarahan atau ekspresi-ekspresi lain yang dapat
membuat orang tersebut merasa sedikit nyaman
atau terlepas dari stress yang dihadapinya

8/31/2019
G. MANAJEMEN STRESS.
Manajemen stress kemungkinan melihat promosi
kesehatan sebagai aktivitas atau intervasi atau
mengubah pertukaran rrespon terhadap penyakit.
Fokusnya tergantung pada tujuan dari intervensi
keperawatan berdasarkan keperluan pasien.
Perawat bertanggung jawab pada implemenetasi
pemikiran yang dikeluarkan pada beberapa daerah
perawatan.

8/31/2019
Manajemen stress
a. REGULER EXERCISE
Program olahraga teratur meningkatkan tonus otot
dan postur otot, mengontrol berat badan,
mengurangi ketegangan dan meningkatkan
relaksasi. Selain itu , olahraga juga mengurangi
risiko penyakit kardiovaskular dan meningkatkan
fungsi kardiovaskular

8/31/2019
b. DIET DAN NUTRISI
Makanan memberi bahan bakar untuk aktivitas
dan meningkatkan latihan, yang meningkatkan
sirkulasi dan pemberian nutrient ke jaringan tubuh.

8/31/2019
c. SUPPORT SISTEM
Peribahasa “ no man is an island” terutama penting
untuk penatalaksanaan stress. Sistem pendukung
seperti keluarga , teman atau rekan kerja yang akan
mendengarkan dan memberikan nasihat dan
dukungan emosional akan sangat bermamfaat bagi
seseorang yang mengalami stress.

8/31/2019
d. TIME MANAGEMENT
Seseorang yang menggunakan waktu secara efisien
biasanya mengalami lebih sedikit stress karena
mereka merasa lebih terkontrol dalam hidupnya.
Perawat yang bertindak dalam domain pengajaran-
pelatihan dapat membantu klien memprioritaskan
tugas jika mereka merasa kewalahan atau
imobilisasi

8/31/2019
Humor
Istirahat
Tekni relaksasi
spiritual

8/31/2019

Anda mungkin juga menyukai