Anda di halaman 1dari 23

KINETIKA REAKSI

LAJU REAKSI
Kecepatan/Laju Reaksi,merupakan kecepatan reaksi ber(-)nya konsentrasi reaktan
atau ber(+)nya konsentrasi produk per satuan waktu.
Reaktan dan produk
Zn + S → ZnS
Zat (S) di sebelah kiri panah dalam persamaan kimia disebut reaktan. Sebuah
reaktan adalah zat yang hadir pada awal reaksi kimia.
Zat (S) di sebelah kanan panah disebut produk. Sebuah produk adalah zat yang
hadir pada akhir reaksi kimia.
Pada persamaan di atas, seng dan sulfur adalah reaktan yang secara kimiawi
bergabung untuk membentuk produk seng sulfid
ORDE REAKSI
Orde/Tingkat Reaksi,merupakan tingkatan dari laju reaksi penguraian yakni:Orde
0, Orde 1, Orde 2 atauber(+)nya konsentrasi produkper satuan waktu.
Hal-hal seperti: Reaksi Penguraian, Laju Reaksi dan Orde Reaksinya inilah yang
disebut kinetika stabilitas obat.
ORDE NOL
Reaksi penguraian dikatakan Mengikuti Orde 0, bila terjadi pada kecepatan
yang konstan dan tidak tergantung pada konsentrasi produk urai
Biasanya terjadi pada sediaan tablet atau “suspensi” (Orde 0 semu)
𝑑𝐶𝑡
− =𝑘
𝑑𝑡
C𝑡 = 𝐶𝑜 − 𝑘𝑡

Dimana
dCt/dt = Laju reaksi penguraian (mg/ml/jam)
K = Konstanta laju reaksi (mg/ml/jam)
C0 = Konsentrasi awal (mg/ml)
Ct = Konsentrasi pada waktu t (mg/ml)
T = Waktu terjadinya penguraian (jam)
ORDE SATU
Misal reaksi A  B + C
Bila kecepatan reaksi penguraiannya dipengaruhi oleh konsentrasi reaktan
(konsentrasi A)
Biasanya terjadi pada sediaan larutan Dimana
𝑑𝐶𝑡 𝐾
− = 𝐾. 𝐶𝑜 logCt = Co − 𝑡 ln Ct = LnCo − Kt
𝑑𝑡 2,303

Dimana
dc/dt = Laju reaksi penguraian (mg/ml/jam)
K = Konstanta laju reaksi (jam-1)
C0 = Konsentrasi awal (mg/ml)
Ct = Konsentrasi pada waktu t (mg/ml)
T = Waktu terjadinya penguraian (jam)
ORDE DUA
Reaksi di mana terdapat dua reaktan yang berpengaruh dalam reaksi.
ReaksiA + B  C + D
PERSAMAAN
ORDE
METODE PENENTUAN ORDE REAKSI
Cara menentukan Orde Reaksi Penguraian suatu obat :
1. Metoda Grafik
Menentukan nilai yang menjadi sumbu “x” dan “y” (tersebut•Dengan membuat grafik
hubungan antara konsentrasi yang diperoleh terhadap t)
Mencari persamaan regresi liniernya (y = a + bx)
Grafik orde nol : c vs t
Grafik orde-satu : Log c vs t atau Ln C vs t
Grafik orde-dua : 1/c vs t

2. Metoda Substitusi
Memasukkan nilai persamaan regresi linier yang diperoleh ke dalam rumus orde reaksi.
Apabila diperoleh harga k yang relatif konstan berarti reaksi berjalan pada orde tersebut
Kesimpulan :

Semakin tinggi orde/ tingkat reaksi penguraian suatu obat :


 Semakin tinggi Laju Reaksi Penguraiannya
 Semakin tinggi konsentrasi obat yang terurai
Penting ! Untuk menentukan orde reaksi terlebih dahulu dari
suatu obat, karena :
Salah menentukan Orde Reaksi  Salah menetapkan waktu
kadaluarsa
T ½ (WAKTU PARUH)
STABILITAS DIPERCEPAT
Uji ini dilakukan pada suhu yang lebih tinggi dari suhu ruangan (apabila tidak
dinyatakan lain umumnya 40𝑜 , 50𝑜 dan 60𝑜 )
Berguna dalam tahap pengembangan formula untuk mencari Ea (Energi aktivasi)
Untuk memperkirakan waktu kadaluarsa
Harus dibandingkan dengan sampel per tinggal (retained sample) yang disimpan
pada kondisi normal/ sesuai etiket.
Untuk mempersingkat waktu dalam menguji stabilitas obat
Umumnya waktu kadaluarsa obat adalah saat obat tersisa 90% (apabila tidak
dinyatakan lain)
LATIHAN SOAL !
K Ln K 1/T
14,5584 2.6782 0,002874
16,1596 2.7825 0,002755

Anda mungkin juga menyukai