Anda di halaman 1dari 13

GAGAL JANTUNG AKUT

Nurlatifah Almaida A, S.Ked


Definisi

Gagal jantung akut (GJA) merupakan serangan cepat/ rapid


onset (dalam hitungan hari ataupun minggu, beberapa
berkembangan dalam hitungan jam sampai menit) atau adanya
perubahan mendadak gejala atau tanda akibat perburukan
pasien dengan riwayat gagal jantung, dimana ketidakmampuan
jantung untuk memompakan darah keseluruh jaringan tubuh
secara adekuat.
Etiologi

 Peninggian afterload pada pasien hipertensi


sistemik atau pada pasien hipertensi
pulmonal.
 Peninggian preload karena volume overload
atau retensi air.
 Gagal sirkulasi seperti pada keadaan high
output pada infeksi, anemia, atau
tirotoksikosis.
Faktor pencetus

Keadaan yang Keadaan yang menyebabkan


menyebabkan gagal gagal jantung yang tidak
terlalu cepat
jantung secara cepat
- Infeksi
- Takiaritmia atau - Eksaserbasi akut
bradikardia berat PPOK/asma
- Komplikasi mekanik dari - Iatrogenik (kortikosteroid,
sindrom koroner akut NSAID)
- Emboli pulmonal akut - Anemia, bradikardi dan
- Krisis hipertensi gangguan konduksi
- Tamponade jantung - Disfungsi ginjal
- Hipertensi tidak terkontrol
- Kardiomiopati
- Hipertiroid dan hipotiroid
peripartum - Penyalagunaan obat dan
alkohol
Klasifikasi Klinis

1. Perburukan atau gagal jantung kronik (GJK)


dekompensasi

- Adanya riwayat perburukan yang progresif


pada pasien yang sudah diketahui dan mendapat
terapi sebelumnya sebagai pasien GJK dan
dijumpai adanya kongesti sistemik dan kongesti
paru. Tekanan darah yang rendah pada saat
masuk RS, merupakan petanda prognosis buruk.
Klasifikasi Klinis

2. Edema paru

- Pasien dengan respiratory distress yang berat,


pernapasan yang cepat dan ortopnea dan ronki
pada seluruh lapangan paru. Saturasi O2 arterial
<90% pada suhu ruangan, sebelum mendapat
terapi oksigen.
Klasifikasi Klinis
3. Gagal jantung hipertensif

- Tekanan darah tinggi dan biasanya fungsi sistolik


jantung masih relatif cukup baik, juga terdapat
peninggian tonus simpatik dengan takikardia dan
vasokonstriksi. Umumnya memperlihatkan kongesti
paru tanpa tanda - tanda kongesti sistemik
Klasifikasi Klinis
4. Syok kardiogenik

- Adanya tanda – tanda hipoperfusi jaringan yang


disebabkan gagal jantung, tekanan darah sistolik
yang rendah <90 mmHg atau penurunan dari
tekanan arteriol rata – rata, dan tidak adanya
produksi urin. Gangguan irama jantung sering
ditemukan.
Klasifikasi Klinis
5. Gagal jantung kanan terisolasi

- Sindrome low cardiac output tanpa disertai kongesti


paru dengan peninggian tekanan vena jugularis
dengan/ tanpa hepatomegali dan pengisian ventrikel
kiri yang rendah
Klasifikasi Klinis
6. Sindrom koroner akut dan gagal jantung

- Episode gagal jantung akut, disertai atau


dipresipitasi oleh aritmia (bradikardia, AF, VT)
Pemeriksaan Penunjang
1. Elektrokardiogram (EKG)
2. Foto thorax
3. Echokardiografi
4. Natriuretic peptide
5. Laboratorium
6. Analisis gas darah
Penatalaksaan
Curiga gagal jantung akut

- Anamnesis/ pemeriksaan fisik (termasuk tekanan darah dan laju


nafas)
- X-ray dada - EKG
- Ekokardiografi - Analisis gas darah
- Natriuretic peptide - Laboratorium

Tidak Penyakit
Aritmia Tekanan
adekuat Sindroma vaskular
mengancam darah <
ventilasi/ Koroner berat/
jiwa/ 85 mmHg
oksigenasi akut penyebab
bradikardi atau syok
sistemaik mekanik akut

- Oksigen
- Ventilasi non - Inotrop/
- Reperfusi - Ekokardiografi
invasif - Kardioversi vasopressor
koroner - Pembedahan/
- ETT dan elektrik - Dukungan
- Terapi intervensi
ventilasi - Pacu jantung sirkulasi
antitrombotik perkutan
invasif mekanik

Anda mungkin juga menyukai