Anda di halaman 1dari 25

PEMBUKUAN MATA UANG

ASING

KELOMPOK 1 :
1. FUJI JUMATUL PUTRA (1610531027)
2. ARFENIA IKLIMAH DWI CAHYANI
(1610531032)
3. SARI MARDIANI (1610532035)
Penyelenggaraan pembukuan
a. Pada awal penyelenggaraan
Translasi mata uang (rupiah) neraca awal(akhir tahun lalu) ke dalam US
dihitung berdasarkan kurs konversi Bank Indonesia.
b. Selama tahun berjalan
• Translasi transaksi dalam negeri dihitung berdasarkan kurs konversi Bank
Indonesia pada saat pencatatan transaksi(pengakuan) penghasilan dan
(pembebanan) biaya.
• Trabslasi transaksi luar negeri dihitung berdasarkan kurs konversi Bank
Indonesia pada saat pembebanan rekening wajib pajak pada bank
relasinya.
• Translasi untuk keperluan pembayaran npajak(PPh Pasal 25,21,23,PPN dan
PPn BM) dihitung berdasarkan nilai tukar(triwulan) yang ditetapkan oleh
menteri keuangan.
c. Pada akhir tahun
Untuk keperluan penyampaian SPT Tahunan maka neraca dan perhitungan
laba-rugi disusun dalam bahasa inggris dan dalam mata uang US. Translasi ke
rupiah dilaksanakan berdasarkan kurs yang berlaku pada saat pelunasan
pajak (PPh Pasal 29 dan penyampaian SPT) menurut ketetapan meneteri
keuangan.
Ketentuan translasi menurut KMK:330/1999 adalah sbb:
a. Pada awal tahun buku/tahun pajak
Penyelenggaraan pembukuan dalam USD untuk pertama kali
dilakukan bertitik tolak dari neraca akhit tahun buku/tahun
pajak sebelumnya(rupiah) yang ditranslasikan ke USD berdasar
kurs yang berlaku pada akhir tahun buku/tahun pajak
sebelumnya. Kerugian fiskal dalam rupiah dari tahun-tahun
sebelumnya yang dapat dikompensasikan ke tahun pembukuan
dengan USD ditranslasi berdasar nilai tukar menurut keputusan
menteri keuangan.
b. Dalam tahun berjalan
1. Untuk transaksi dengan USD, pembukuan dicatat sesuai
dengan dokumen transaksi
2. Untuk transasksi dengn mata uang selain USD baik dalam
negeri(rupiah) atau luar (valas) ditranslasi menurut kurs yang
sebenarnya berlaku pada saat terjadinya transaski.
3. Bukti potong/pungut dan pembayaran pajak dalam rupiah
ditranslasi berdasar kurs yang ditetapkan menteri keuangan
pada tanggal pemotongan/pemungutan pajak.
c. Pada penyampaian SPT
SPT tahunan PPh badan dan lampirannya
disampaikan dalam mata uang rupiah
disandingkan dengan USD berdasar nilai
tukar yang berlaku pada akhir tahun
buku/tahun pajak yang ditetapkan dalam
keputusanmenteri keuangan.
d. Pembayaran PPh Pasal 25,29 dan PPh
final yang dibayar senderi wajib dilakukan
dalam USD.
Sesuai dengan PMK NOMOR 196/PMK.03/2007 ketentuannya
sebagai berikut :
Pada awal tahun buku :
• Penyelenggaraan pembukuan dengan menggunakan satuan
mata uang Dollar Amerika Serikat untuk pertama kali
dilakukan dengan bertitik tolak dari Neraca akhir tahun
buku sebelumnya (dalam satuan mata uang Rupiah) yang
dikonversikan ke satuan mata uang Dollar Amerika Serikat
dengan menggunakan kurs :
• untuk harga perolehan harta berwujud dan/atau harta tidak
berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1
(satu) tahun menggunakan kurs yang sebenarnya berlaku
pada saat perolehan harta tersebut;
• Untuk akumulasi penyusutan dan/atau amortisasi harta
sebagaimana dimaksud pada huruf a) menggunakan kurs
yang sebenarnya berlaku pada saat perolehan harta
tersebut.
• untuk harta lainnya dan kewajiban menggunakan kurs yang
sebenarnya berlaku pada akhir tahun buku sebelumnya,
berdasarkan sistem pembukuan yang dianut yang dilakukan
secara taat asas;
• apabila terjadi revaluasi aktiva tetap, disamping
menggunakan nilai historis, atas nilai selisih lebih dikonversi
ke dalam satuan mata uang Dollar Amerika Serikat dengan
menggunakan kurs yang sebenarnya berlaku pada saat
dilakukannya revaluasi;
• untuk laba ditahan atau sisa kerugian dalam satuan mata
uang Rupiah dari tahun-tahun sebelumnya, dikonversi ke
dalam satuan mata uang Dollar Amerika Serikat dengan
menggunakan kurs yang sebenarnya berlaku pada akhir
tahun buku sebelumnya, yakni kurs tengah Bank Indonesia,
berdasarkan sistem pembukuan yang dianut yang dilakukan
secara taat asas;
• untuk modal saham dan ekuitas lainnya menggunakan kurs
yang sebenarnya berlaku pada saat terjadinya transaksi;
• dalam hal terdapat selisih laba atau rugi sebagai akibat
konversi dari satuan mata uang Rupiah ke satuan mata uang
Dollar Amerika Serikat sebagaimana dimaksud pada huruf a),
huruf b), huruf c), huruf d), dan huruf e) maka selisih laba
atau rugi tersebut dibebankan pada rekening laba ditahan.
Dalam tahun berjalan :
• Untuk transaksi yang dilakukan dengan satuan mata
uang Dollar Amerika Serikat, pembukuannya dicatat
sesuai dengan dokumen transaksi yang bersangkutan
• Untuk transaksi, baik dalam negeri maupun luar negeri,
yang menggunakan satuan mata uang selain Dollar
Amerika Serikat, dikonversikan ke satuan mata uang
Dollar Amerika Serikat dengan menggunakan kurs yang
sebenarnya berlaku pada saat terjadinya transaksi, yaitu
sebagai berikut :
1. apabila dari dokumen transaksi diketahui kurs yang
berlaku, maka kurs yang dipakai adalah kurs yang
diketahui dari transaksi tersebut;
2. apabila dari dokumen transaksi tidak diketahui kurs
yang berlaku, maka kurs yang dipakai adalah kurs
tengah Bank Indonesia yang berlaku, berdasarkan
sistem pembukuan yang dianut yang dilakukan secara
taat asas.
Beberapa persyaratan
a) Wajib pajak dalam rangka penanaman modal asing berdasarkan
undang-undang No.1 tahun 1967 tentang penanaman modal
asing.
b) Wajib pajak dalam rangka kontrak karya sebgaimana dimaksud
undang-undang Nomor 11 tahun 1967 tentang ketentuan pokok
pertambangan.
c) Wajib pajak dalam rangka kontrak bagi hasil dengan pertamina
berdasar undang-undang nomor 8 tahun 1971 tentang perusahaan
pertambangan minyak dan gas bumi negara
d) Wajib pajak yang menjalankan kegiatan usaha di wilayah kerja
sama zona A celah Timor(dengan lepasnya timur-timur dari
wilayah yurisdiksi Indonesia maka ketentuan ini berdasar teori
kedaulatan tentu tidak berlaku lagi)
e) Bentuk usaha tetap (BUT) dan
f) Wajib pajak yang berafiliasi dengan pwrusahaan induk negeri.
persyaratan formal prodesural seperti:
a. Penyelenggaraan pembukuan harus terlebih dahulu
mendapat ijin tertulis dari menteri keuangan.
b. Permohonan izin harus diajukankepada dirjen pajak
selambat-lambatnya tiga bulan sebelum tahun buku
atau tiga bulan sejak penderian bagi WP baru
c. Dirjen pajak dalam waktu 30 hari sejak diterimanya
permohonan harus menerbitkan ijin penyelenggaraan
pembukuan. Apalagi lewat waktu,permohonan
dianggap diterima.
d. Untuk wajib pajak dalam rangka kontrak karya atau
kontrak bagi hasil,wajib memberitahukan secara
tertulis ke KPP tenpat WP terdaftar selambat-
lambatnya 1 minggu sebelum penyelenggaraan
pembukuan.
Enam penuntun praktik translasi
a. Translasi aktiva tetap,untuk depresiasi dan perhitungan keuntungan
karena pelepasan adalah nilai dolar tetap.hal ini akan memberikan
laba depresiasi rupiah yang lebih besar dan jumlah keuntungan
karena pelepasan yang cukup menarik bagi wajib pajak.
b. Translasi kompensasi kerugian(5,8 atau 10 tahun) maka nilai dolar
tetap.dengan demikian,kerugian rupiah total dapat lebih besar dari
jumlah rupiah kerugian semula.
c. Translasi modal saham dan unsur ekuitas yang lain memakai nilai
dolar tetap.kenaikan rupiahbtranslasi dari tahun ke tahun bukan
merup[akan penghasilan kena pajak.
d. Translasi kredit pajak memakai rupiah tetap sesuai dengan bukti
pembayaran pajak
e. Translasi restitusi pajak memakai rupiah historis setelah dikurangi
koreksi penghasilan dalam dolar
f. Pembelian aktiva dan barang dagangan diaktivir berdasrkan nilai
tukar dolar pada saat terjadinya pembelian.transaksi pembyaran
utang diangga[ terpisah dari transaksi pembelian.
Pembayaran Pajak dan Penyampaian
SPT

Sebagai wajib pajak, perusahaan


menyelenggarakan pembukuan dalam
bahasa dan mata uang asing harus
memenuhi kewajiban perpajakan sama
seperti wajib pajak yang lain.
Sanksi Tidak Dipatuhinya Syarat
Formal
Apabila telah mengajukan permohonan izin tapi
telah lewat waktu 30hari sejak diterimanya
permohonan dari wajib pajak, menteri
keuangan tidak menerbitkan keputusan.
Adakalanya wajib pajak yang mengajukan
permohonan diberika keputusan penolakan.
Sebaliknya karena berbagai alasan Wajib Pajak
membatalkan atau menunda
penyelenggarakan pembukuan dalam bahasa
inggris dan dengan mata uang USD yang
telah diberitahukan selambatnya tiga bulan
setelah tahun buku sebagaimana dimaksud
dalam keputusan Mentri Keuangan.
Terminasi Pembukuan

Berdasarkan Sirkuler Nomor SE-01/PJ/1993 tanggal


23 Januari 1993, apabila kepemilikan dalam
perusahaan oleh orang (badan) luar negri
menjadi kurang dari 50% maka dalam
pembukuan dalam bahasa dan mata uang asing
kurang memenuhi syarat lagi.
Dengan demikian, harus dilakukan pembukuan
dengan bahasa dan mata uang Indonesia. Untuk
itu, neraca dolar harus ditranslasikan menjadi
rupia menurut SPT (kalau terjadi pada awal
tahun) atau menurut kurs tengah Bank Indonesia
(kalau terjadi dalam tahun berjalan).
Ilustrasi Penyelenggaran Pembukuan
1. Translasi neraca rupiah ke dolar pada saat awal
penyelenggarakan pembukuan;
2. Translasi laporan keuangan yang dilampirkan dalam SPT
untuk wajib pajak penanaman modal asing;
3. Translasi laporan keuangan yang dilampirkan dalam SPT
untuk BUT;
4. Translasi kredit pajak
5. Translasi kompensasi kerugian;
6. Translasi untuk keperluan restitusi pajak;
7. Translasi aktiva tetap untuk penghitungan depresiasi dan
keuntungan/kerugian kapital;
8. Translasi modal saham;
9. Pembelian dalam mata uang selain dolar Amerika;
10. Translasi neraca dolar ke rupiah pada akhir penyelenggrakan
pembukuan.
Translasi Laporan Keuangan Awal
Tahun Penyelenggaraan
Laporan
Keuangan dan
SPT Akhir
Tahun Pajak
dengan
Translasi
Langsung
3. Laporan Keuangan Bentuk Usaha
Tetap
4. Kredit Pajak
5. Kompensasi Kerugian
6. Restitusi PPh
7. Aktiva Tetap
8. Modal Saham
9. Pembelian Kredit
10. Laporan Keuangan pada Akhir
Tahun Penyelenggaraan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai