dan
Maknanya
Kita semua pasti
menginginkan hidup kita
bahagia, penuh dengan
rahmat dan karunia TUHAN
dalam berbagai jenisnya.
Namun demikian, dalam
kenyataannya, kita justru
seringkali mengalami kesedihan;
kegagalan, penderitaan atau
ketidaknyamanan dalam hidup.
Keluarga kita bermasalah.
akan datang.
Kita tidak mengetahui secara
pasti tentang hari esok kita.
Kita gamang karena kita
belum tahu secara persis
bagaimana cara berubah itu.
Kalau kita memang benar-benar
ingin berubah menjadi lebih
baik dan lebih bahagia, maka
satu-satunya cara adalah
MEMPEDOMANI AL-QURAN
Sebab, kesedihan-kesedihan, atau
penderitaan-penderitaan, atau
kegagalan-kegagalan yang kita alami itu
sebenarnya disebabkan oleh sikap dan
perbuatan kita yang bertentangan
malah mendendam.
(QS An Nur 24 : 22)
24. An Nuur
22. Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan
kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan
memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang
miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan
hendaklah mereka mema'afkan dan berlapang dada. Apakah
kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang[1032],
[1032]. Ayat ini berhubungan dengan sumpah Abu Bakar r.a. bahwa
dia tidak akan memberi apa-apa kepada kerabatnya ataupun orang
lain yang terlibat dalam menyiarkan berita bohong tentang diri
'Aisyah. Maka turunlah ayat ini melarang beliau melaksanakan
sumpahnya itu dan menyuruh mema'afkan dan berlapang dada
terhadap mereka sesudah mendapat hukuman atas perbuatan mereka
itu.
Al-Quran melarang
marah, kita malah
mudah tersinggung
(QS Al Anbiya’ 21 : 87)
21. Al Anbiyaa'
87. Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus),
ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia
menyangka bahwa Kami tidak akan memper-
sempitnya (menyulitkannya), maka ia
menyeru dalam keadaan yang sangat gelap[967]:
"Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha
Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah
termasuk orang-orang yang zalim."
ٌ سنَ ة ٌ
َ َ َ َّللا أ
ح ة و س
ْ ُ ِ سو ِل ه ُ ان لَ ُك ْم ِفي َر
َ لَقَ ْد َك
ِ َّللا َو ْاليَ ْو َم
اآلخ َر َ ان يَ ْر ُجو ه َ ِل َم ْن َك
َو َذ َك َر َه
ً َّللا َكثِيرا
21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah
itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.
Al-Quran menyuruh kita
menegakkan salat,
kita malah
melalaikannya
(QS Al Isra’ 17 : 78); QS Al Baqoroh 2 : 45-46
Al-Quran menyuruh kita bangun
malam dan salat tahajjud, kita
malah memperbanyak tidur;
sehingga bukan hanya tahajjud
yang ditinggalkan, salat Subuh
pun menjadi terlewatkan.
(QS Al Isra’ 17 : 79)
Al-Quran menyuruh kita banyak
berdzikir pada waktu
pagi dan petang, kita malah
berleha-leha dengan hal-hal
yang tidak berguna.
ْ م
َخ َرجا ُُُ ل لَه
ْ َج َع َ َن يَ هتق ه
ْ َّللا ي ْ َوم
menegaskan bahwa
di dalamnya.
(QS Al Baqoroh 2 : 2)
Oleh karena itu, bacalah al-Quran itu
benar-benar sebagai Buku Petunjuk,
benar-benar sebagai Kitab Suci dari
Dzat Yang Maha Mengetahui dan
Maha Penyayang; bukan sebagai
buku sejarah
Dan pastikan dalam hati dan pikiran kita
bahwa apa pun atau siapa pun
yang keluar dari petunjuk pasti
gagal, rusak dan binasa; dan
sebaliknya, orang-orang yang selamat
dan bahagia hanyalah orang-orang
yang MENGIKUTI PETUNJUK.
Maka, tidak mengherankan apabila ‘Umar
bin Khattab’ yang terkenal pemberani,
keras dan tegas, ketika mendengar atau
membaca ayat al-Quran, ia sering menangis
tersedu-sedu dan menjadi lemah.
kepada kita.
Sebab, ALLAH itu maha ghaib,