Definisi
• Lanjut usia (lansia) : seseorang yang telah mencapai usia
60 ( enam puluh) tahun keatas (PP43 Th. 2004, Permenkes
79 Th 2014)
PT/OT
NURSING
PATIENT
DIETICIAN
DOCTOR
FAMILY &
CAREGIVERS
Masalah Potensial pada Lansia
• OA
• Nyeri, kelemahan otot, kekakuan otot
• Penyakit jantung
• CNS, stroke
• Gangguan visual
• Fraktur
• Masalah psikologis, depresi, demensia
• dsb
Dampak imobilitas
• Mempengaruhi sistem tubuh, seperti perubahan dalam
metabolisme tubuh, ketidakseimbangan cairan dan elektrolit,
gangguan dalam kebutuhan nutrisi, gangguan fungsi
gastrointestinal, perubahan sistem pernafasan, perubahan
kardiovaskuler, perubahan sistem muskuloskletal, perubahan
kulit dan perubahan perilaku (Hidayat, 2006).
• Menimbulkan :
– Jatuh ( cidera kepala, cidera jaringan lunak, fraktur ->
immobilisasi )
– Ketergantungan
– Morbiditas
Keseimbangan dan Jatuh
• Sistem sensorik
– Visus, pendengaran, fungsi vestibuler,dan proprioseptif.
– Vertigo tipe perifer sering terjadi pada lanjut usia, diduga
karena perubahan fungsi vestibuler akibat proses menua.
– Neuropati perifer dan penyakit degeneratif leher dapat
menganggu fungsi proprioseptif.
• TIM:
– Interprofesional tim bekerja sama untuk
merencanakan dan melaksanakan “single
treatment plan”
Efficiency of Assessment
Problem Screening measure Abnormal
area response
Mobility Note the time after asking the patient: ’RISE FROM THE Unable to task 15
CHAIR, WALK 20 FT, TURN , WALK BACK TO THE second
CHAIR AND SIT DOWN
Physical 1.Have you had any fall in last year? Yes to all six
disability
2.Do you have trouble with the activities of personal life Questions
like bath, dress, toilet or eat?
3.Do you have trouble with light house hold work like
cooking?
4. Do you have trouble with heavy house hold work like
washing cloths?
5.Are you able to go out for shopping or to see a family
friend?
6.Are you able to do strenuous activities such as cycling or
fast walking?
Efficiency of Assessment
Problem area Screening measure Abnormal
response
Vision Test each eye with Snellen eye chart, with glasses if Can’t read 20 /40
applicable
Hearing Whisper short sentences at 6-12 inches Unable to hear
Urinary Do you have problem with urine leaks? Yes to the
incontinence question
Nutrition, weight Have you lost weight ? If yes, how much? Loss of 5 per
loss cent
Weight /BMI BMI< 21
Memory Name 3 objects ask to recall in 5 min If remember <3
Depression Have you often been bothered by feeling sad or Yes to the
depressed? question
Pemeriksaan Fisik
• Tinggi badan, berat badan dan BMI
• Tekanan darah dan nadi
• Kulit
• LGS
• Kekuatan otot, sensoris
• Koordinasi, visus
• Adakah nyeri, bengkak, kekakuan otot dsb
Kemampuan Fungsional
• Basic self-care and personal hygienic activities of
daily living(BADLs) mandiri, ketergantungan
sebagian, ketergantungan penuh.
• Aktivitas yang komplek dalam masyarakat
• Balance Modified performance oriented mobility
assessment (poma) GAIT SCORE ?,
BALANCE SCORE ? Untuk mengetahui resiko
jatuh
• Pola jalan
Tujuan Fisioterapi
• Kemandirian fungsional adalah tujuan akhir.
• Mengurangi/menghilangkan rasa sakit/nyeri.
• Meningkatkan atau mempertahankan LGS sendi
• Meningkatkan atau mempertahankan kekuatan dan
daya tahan otot.
• Meningkatkan atau mempertahankan daya tahan
kardiovaskular
• Meningkatkan atau mempertahankan kemampuan
ambulasi.
Intervensi Fisioterapi
• ROM exercise (pasif dan aktif)
• Positioning
• Stretching execise
• Strengthening exercise
• Mobilization exercise
• Aerobic exercise
• Gait taining
ROM Exercise
• Latihan gerak/ROM Exercise
– Fleksibilitas menurun seiring bertambahnya usia
dan kekakuan sendi
– Perkembangan kontraktur, berkembang
dalam waktu 1 minggu tanpa aktivitas
• Latihan pasif :
– Untuk mempertahankan LGS
– Untuk mencegah komplikasi inaktivitas
seperti : kontraktur, degenerasi tulang
rawan, deep vein thrombsis, dll
• Latihan aktif
– Untuk mempertahankan fungsi sendi
– Untuk menjaga elastisitas fisiologis dan
kontraktilitas otot
– Untuk mempertahankan dan meningkatkan LGS
– Untuk relaksasi otot , mengurangi
nyeri, meningkatkan sirkulasi
– Untuk memberikan umpan balik sensorik dari
otot yang berkontraksi
– Untuk memberikan rangsangan bagi integritas
tulang dan jaringan sendi
– Untuk meningkatkan koordinasi neuromuskuler
Stretching Exercise
• Static stretching Peregangan statis
tendon otot, secara lambat, lembut ,
dipertahankan selama periode 20 - 60 detik.
• Manfaat :
– Untuk menstimulasi mechano receptors yang
dapat menghambat transmisi rangsangan
nosiseptif pada medulla spinalis dan brain steam
– Untuk pergerakan cairan sinovial, membawa
nutrisi ke ke kartilago.
Strengthening Exercise
• Suatu latihan dg menggunakan pembebanan (tahanan) yg
senantiasa ditingkatkan secara progresif
• Manfaat :
– Meningkatkan kekuatan otot
– Memperbaiki koordinasi neuromuskuler
– Memperbaiki stabilitas sendi
– Meningkatkan kepadatan mineral tulang
– Mengurangi pembebanan pada sendi sebagai akibat
proses
degeneratif pada lansia
• Intensitas latihan :
– Mulai dengan mengukur 1 RM
– Latihan prinsip progresive resisted exercise
• Frequency dan durasi :
– 2- 3 kali seminggu
– Satu sesi terdiri dari 3 set
– Beban dapat meningkat ketika 1 atau 2 set
dapat dilakukan dengan mudah
• Interval :
– Pasien harus beristirahat dari 1-2 menit antar
set
• Jenis gerakan :
– Dinamis, fungsional
Berapakah beban yg dibutuhkan?
1. Aerobic
exercise
2. Senam
pernafasan
3. Latihan di kursi
4. Latihan dalam
air
Gait Training
• Perubahan pola jalan lansia
– Adanya rigiditas pada anggota gerak
– Gerakan otomatis menurun, amplitudo dan
kecepatannya berkurang
– Hilangnya kemampuan memanfaatkan gravitasi sehingga
kerja otot meningkat
– Hilangnya ketepatan dan kecepatan otot
– Langkah pendek
– Penurunan perbandingan stance fase dan swing fase
– Penurunan rotasi badan, ayunan tungkai, irama jalan,
kecepatan jalan
Gait Training
Factors contributing the physical therapy intervention
altered gait of patient
1.difficulty in rising from place feet close to chair by flexing knees >90d,
sitting sitting bend forward in, push from chair,
strengthening of triceps & latissimus dorsi,
adaptation height of chair
2.Increased thoracic kyphosis correction in cervical spine position in sitting,
with flexion in lower cervical postural control training, visual feedback in
spine and extension in upper standing, Hold-Relax
cervical spine
3.Unequal weight distribution weight in all directions- forward, Backward, side
ways for equal distribution in standing,
decreasing the size of support, eg. alternately
raising on toes and heels, standing on balance
board,
-
Factors contributing the physical therapy intervention
altered gait of patient
4.Increased stiffness s suitable heat modality,
and/or tightness of soft joint mobilization with precaution in case of
tissues in trunk, hip, knee osteoporosis, Hold-Relax,
and ankle passive stretching or self stretching
5. Difficulty in maintaining rhythmic stabilization,
weight bearing postures standing on different types of surfaces like foam,
concrete to alter sensory input,
standing with eyes closed,
isometric contraction of the postural extensor muscles
in shortened range against resistance ,
assess foot wear , hard sole, well fitted , lace- up shoes
with thick, absorbent socks are preferred,
recommended walking aid according to deficits and
needs of patient
6. Foot clearance problems Electrical stimulation to ankle dorsi flexors,
hip hiking in parallel bar,
weight shifting to forwards and backwards,
ankle mobilization to increase DF
Factors contributing the physical therapy intervention
altered gait of patient
7.Difficulty with trunk rotation on mat,
reciprocal swing of legs trunk twisting in sitting and standing
4-point gait drills
8. Decrease strength of resisted exercise with therabands or weights, training on
muscles isokinetic device ,
PNF technique
9. Decrease administration of aerobic exercise in graded manner
cardiovascular endurance
10. Decrease push-off strengthening of planter flexors,
ankle mobilization to increase planter flexion, standing
on toes
Evaluasi
• Harus ada evaluasi yang
berkelanjutan saat menjalankan
program fisioterapi pada geriatri.