Anda di halaman 1dari 24

Anamnesa Pada Ibu Bersalin

Hj. Wati M
Pertemuan I
Pendahuluan :
Anamnesa merupakan langkah awal sebelum melakukan
pertolongan persalinan.
Melalui anamnesa akan didapatkan data subjektif yang
akan menunjang dalam menentukan diagnosa, masalah
dan kebutuhan ibu bersalin.
Selain anamnesa, harus melakukan pemeriksaan fisik
sehingga akan didapatkan data objektif sebagai dasar
dalam merumuskan diagnosa pada ibu bersalin.
Pengertian
• Anamnesa/anamnesis merupakan suatu ilmu
pemeriksaan yang dilakukan dari suatu
percakapan antara seorang
dokter/perawat/bidan dengan pasien/kliennya
secara langsung atau dengan orang medis lain
yang mengetahui tentang kondisi pasien/klien
tersebut, untuk memperoleh data pasien/klien
beserta keluhan medisnya.
• Anamnesis merupakan suatu pertanyaan
terperinci yang ditujukan kepada pasien/klien,
untuk memperoleh data dari kondisi
pasien/klien dan faktor penyebab yang
dimilikinya.
Tujuan
1. Mendapatkan data atau informasi tentang
keluhan yang sedang dialami atau diderita oleh
pasien/klien. Anamnesa yang tepat dapat
membantu penegakan assesment dan diagnosa.
2. Membangun komunikasi yang baik antara
seorang petugas medis dengan pasien/kliennya.
Anamnesa yang tepat dapat membuka
hubungan dan kerjasama yang baik yang
bermanfaat untuk pemeriksaan selanjutnya.
Anamnesa dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Autoanamnesa, ialah anamnesa yang dilakukan
secara langsung kepada klien. Klien sendirilah yang
menjawab semua pertanyaan dan menceritakan
kondisinya.
2. Alloanamnesa, ialah anamnesa yang dilakukan
dengan orang lain seperti keluarga klien atau sahabat
klien guna memperoleh informasi yang tepat tentang
keadaan klien. Biasanya pada klien yang tidak
sadarkan diri, bayi, anak-anak. Pada anamnesa jenis
ini petugas medis harus memastikan bahwa sumber
informasi berasal dari orang yang tepat.
Persiapan Untuk Anamnesa
• Anamnesa yang baik dan benar hanya bisa dilakukan
apabila dokter atau tenaga medis yang melakukan
anamnesa tersebut menguasai dengan baik teori
atau pengetahuan medis.
• Seorang tenaga medis akan kebingungan atau
kehilangan akal apabila dalam melakukan anamnesis
tidak tahu atau tidak mempunyai gambaran penyakit
apa saja yang dapat menimbulkan keluhan atau
gejala tersebut, bagaimana hubungan antara
keluhan-keluhan klien dengan organ-organ tubuh
dan fungsinya.
• Umumnya setelah selesai melakukan anamnesis
seorang dokter atau tenaga medis sudah harus
mampu membuat kesimpulan perkiraan
diagnosis banding yang paling mungkin untuk
kasus yang dihadapinya.
• Kesimpulan ini hanya dapat dibuat bila seorang
dokter atau tenaga medis telah mempersiapkan
diri dan membekali diri dengan kemampuan
teori atau ilmu pengetahuan medis yang
memadai.
Pengertian Anamnesa Ibu Bersalin
Adalah suatu tindakan yang dilakukan pada ibu
bersalin berupa pemeriksaan seputar pertanyaan
dari identitas, riwayat penyakit, riwayat
kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu, riwayat
kehamilan sekarang maupu keluhan utama saat
kunjungan. Kunjungan ini terdiri dari peninjauan
dan pemeriksaan tentang ketidaknyamanan yang
dialami oleh ibu.
Tujuan Anamnesa Ibu Bersalin
Adalah mengumpulkan informasi tentanh riwayat
kesehatan, kehamilan dan persalinan yang lalu.
Informasi ini digunakan dalam proses membuat
keputusan klinik berupa menentukan diagnosa
danmengembangkan rencana asuhan atau
persalinan yang sesuai.
Persiapan Alat dan Bahan
1. Timbangan BB & Pengukur TB
2. Pengukur lingkar lengan atas (LILA)
3. Tensimeter
4. Stetoskop
5. Termometer
6. Penunjuk waktu
7. Sarung tangan bersih dalam kom terbuka
8. Penlight
9. Metline
NEXT…………………
10. Lenec
11. Reflek Hammer
12. Bengkok
13. Tisu kering dalam kom terbuka
14. Kapas DTT dalam kom tertutup
15. Alkohol 70%
16. Tempat sampah basah, kering, tajam
17. Larutan klorin 0,5% dalam kom
18. Buku catatan serta alat tulis
NEXT…………………
• Bahan:
• Panthom ibu bersalin
• Persiapan
1. Persiapan ruang dan tempat pemeriksaan bersih
dan terjaga privasinya
2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dan
disusun secara ergonomis
3. Lakukan informed consent kepada klien
Prosedur Pelaksanaan
1. Menyambut ibu dan keluarga dengan sopan
dan ramah
2. Memperkenalkan diri
3. Menanyakan identitas ibu
4. Mengkaji ulang/menanyakan mengenai usia
kehamilan
5. Mengkaji ulang/menanyakan riwayat
kehamilan terdahulu seperti :
NEXT………………
 Paritas
 Riwayat operasi sesar
 Riwayat bayi kembar
 Riwayat bayi besar
Masalah-masalah selama kehamilan dan
persalinan sebelumnya.
NEXT…………………
6. Mengkaji ulang/menanyakanmengenai masalah-
masalah dengan kehamilan yang sekarang
7. Menanyakan apa yang dirasakan oleh ibu
8. Menanyakan mengenai kontraksi
 Kapan mulai terasa
 Frekuensi
 Durasi
 Kekuatannya
NEXT………………..
9. Menanykan mengenai adanya cairan vagina
 Perdarahan vagina
 Lendir darah
 Aliran atau semburan cairan : kapan, warna, bau
10. Menanyakan mengenai gerakan janin
11. Menanyakan mengenai istirahat terakhir dan
kapan makan terakhir
12. Menanyakan terakhir buang air kecil dan besar
NEXT………………..
13. Catat semua temuan pada status klien
14. Meminta ibu untuk mengosongkan kandung
kemih, jika perlu periksa jumlah urin, protein,
aseton dalam urin
15. Mencuci tangan sebelum melakukan
pemeriksaan fisik
16. Nilai keadaan umum ibu dan tingkat nyeri
17. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital :
Tekanan darah, suhu tubuh, nadi, pernafasan.
19. Memeriksa adanya edema pada muka
20. Memeriksa adanya warna kuning pada sclera
21. Memeriksa pucat pada :
 Mata
 Mulut
22. Memeriksa ekstermitas :
 Refleks patella
 Edema
 Varises pada kaki
22. Melakukan pemeriksaan abdomen :
 Leopold untuk posisi janin
 Penurunan kepala janin
 Tinggi fundus uteri
 Frekuensi, durasi, kekuatan kontraksi
 Luka bekas operasi
23. Mendengarkan detak jantung janin setelah
kontraksi brakhir untuk memastikan DJJ dalam
batas normal (120-160 kali per menit)
24. Mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir dan mengeringkannya dengan
handuk kering dan pribadi
25. Menjelaskan prosedur tindakan kepada ibu
dan memberitahukan ketidaknyamanan
26. Gunakan sarung tangan DTT atau steril pada
kedua tangan
27. Membersihkan vulva dan perineum
menyekatnya dengan hati-hati dari depan ke
belakang dengan kapas atau kasa yang sudah
dibasahi air DTT
28. Melakukan pemeriksaan inspeksi genetalia
luar
29. Melakukan pemeriksaan dalam
NEXT……………..
30. Mendekontaminasi sarung tangan ke dalam
larutan klorin 0,5 % dan lepaskan secara
terbalik
31. Memberitahukan ibu dan keluarganya tentang
hasil pemeriksaan
32. Memberikan asuhan sayang ibu
33. Mencatat/mendokumentasikan hasil
pemeriksaan.

Anda mungkin juga menyukai