Anda di halaman 1dari 31

FARMAKOLOGI GERIATRI

outlines

 Farmakokinetik lansia
 Terapi obat dan farmakodinamik
 Interaksi obat dan penyakit
 Prinsip peresepan pada lansia
 Pedoman peresepan pada lansia
Peresepan pada lansia

Proses peresepan dapat menjadi sulit karena :

 Memutuskan apakah obat diperlukan?


 Memutuskan obat yang terbaik
 Menentukan dosis dan waktu pemberian yang
tepat sesuai fisiologis penderita
 Monitoring efektivitas dan toksisitas
 Edukasi pasien tentang efek samping dan
indikasi untuk melakukan konsultasi lebih lanjut
Pengobatan harus dilakukan dengan peringatan
khusus karena :
 Farmakokinetika yang berubah karena faktor
usia
 Farmakodinamika yang berubah
Farmakokinetika yang berubah
karena faktor usia
• Berkurangnya massa tubuh non-lemak 
mempengaruhi distribusi obat

• Berkurangnya kadar albumin plasma 


mempengaruhi distribusi obat

• Berkurangnya fungsi hati  mempengaruhi


fungsi hati

• Berkurangnya fungsi ginjal  mengurangi


eliminasi obat
Efek penuaan terhadap Volume
Distribusi(Vd)

Aging Effect Vd Effect Examples

 Cairan tubuh  Vd utk obat ethanol, lithium


hidrofilik
 Massa tubuh non  Vd untuk obat digoxin
lemak yang terikat pada
otot
 Cadangan lemak  Vd obat lipofilik diazepam, trazodone

 plasma protein  % obat bebas diazepam, valproic acid,


(albumin) (aktif) phenytoin, warfarin
 plasma protein  % obat bebas quinidine, propranolol,
(1-acid glycoprotein) (aktif) erythromycin, amitriptyline
Efek penuaan pada ginjal
 Penurunan ukuran ginjal
 Penurunan aliran darah ke ginjal
 Penurunan jumlah sel ginjal yang fungsional
 Berkurangnya sekresi tubulus

 Hasil:  glomerular filtration rate (GFR)


 Penurunan klirens beberapa obat misalnya :
atenolol, gabapentin, H2 blockers, digoxin,
allopurinol, quinolones
Pharmacodynamics (PD)

 Perubahan pada lansia :


  sensitivitas thd sedasi dan penurunan psikomotor
saat menggunakan benzodiazepines
  tingkat dan durasi pain relief saat menggunakan
narcotic agents
  drowsiness dan lateral sway dengan alcohol
  detak jantung dengan beta-blockers
  sensitivity terhadap anti-cholinergic agents
  sensitivitas terhadap digoxin
POLYPHARMACY

 Penggunaan beberapa macam obat, 5 to 10


Akibat :
 Efek samping obat
 Interaksi obat
 Duplikasi terapi
 Berkurangnya kualitas hidup
 Biaya  prescribing cascade
 Kepatuhan obat yang berkurang
Prescribing Cascade

Obat 1

ESO  diartikan sebagai


kondisi medis baru

Obat 2

ESO  diartikan sebagai


kondisi medis baru

Obat 3

Rochon PA, Gurwitz JH. Optimizing drug treatment in elderly people: the prescribing cascase. BMJ 1997;315:1097.
KASKADE PERESEPAN

 Penghambat kolinesterase
(eg, donepezil, rivastigmine,
and galantamine) pada penanganan
demensia

 Kaskade peresepan terjadi saat


penghambatan kolinesterase diikuti oleh
antikolinergik (eg, oxybutynin) untuk
mengatasi efek samping
Kriteria untuk menilai kualitas peresepan
pada lansia :Beers criteria

 Kriteria ini meliputi 50 obat yang dikelompokkan


menjadi 3 kategori :

1. Obat yang harus dihindari (eg,


barbiturates, chlorpropamide);

2. Obat yang tidak tepat digunakan pada lansia


dengan kondisi kesehatan tertentu

3. Obat yang dapat digunakan dengan peringatan


The Beers Criteria

High Potential for High Potential for


Severe ADE Less Severe ADE
amitriptyline antihistamines
chlorpropamide diphenhydramine
digoxin >0.125mg/d dipyridamole
disopyramide ergot mesyloids
GI antispasmodics indomethacin
meperidine muscle relaxants
methyldopa
pentazocine
ticlopidine
UNDER-PRESCRIBING

 Strategi peresepan yang membatasi


penggunaan obat pada pasien lansia
UNDER-PRESCRIBING

 Contoh kasus: pasien dengan infark miokard, riwayat diabetes,


hiperlipidemia.

 Pasien membutuhkan suatu beta-blocker, angiotensin-


converting enzyme (ACE) inhibitor, aspirin, statin, dan agen
antiperglikemia

 Pada kasus ini, dokter mungkin melakukan underprescribing


untuk meningkatkan kepatuhan, mengurangi interaksi obat
REAKSI OBAT YANG TAK DIINGINKAN :

Obat yang sering menimbulkan ROTD pada lansia

 Opioid analgesics
 NSAIDs
 Anticholinergics
 Benzodiazepines
 cardiovascular agents,
 CNS agents, and
 musculoskeletal agents
Interaksi Obat dengan
Penyakit

 Obesity merubah Vd obat lipofilik


 Asites merubah Vd of obat hidrofilik
 Dementia  sensitivity terhadap obat
dengan aktivitas CNS atau antikolinergik
 Kerusakan ginjal dan hati  memperburuk
metabolisme dan ekskresi obat
Common Drug-Disease
Interactions
Combination Risk
NSAIDs + CHF Fluid retention; CHF exacerbation
Thiazolidinediones + CHF
BPH + anticholinergics Urinary retention

CCB + constipation Exacerbation of constipation


Narcotics + constipation
Anticholinergics + constipation
Metformin + CHF Hypoxia; increased risk of lactic
acidosis

NSAIDs + gastropathy Increased ulcer and bleeding risk

NSAIDs + HTN Fluid retention; decreased


effectiveness of diuretics
Peresepan yang tidak tepat

 Ketidaksesuaian dalam jumlah yang


diresepkan
 Item yang sebenarnya sudah tidak diperlukan
 Petunjuk yang tidak memuaskan
 Frekuensi, interval atau kekuatan dosis yang
tidak tepat
 Duplikasi dalam terapi
 Interaksi obat-obat
Prinsip peresepan

 Hindari terapi obat yang tidak diperlukan


 Kualitas hidup
 Mengobati penyebab bukan sekedar gejala
 Riwayat pengobatan
 Titrasi dosis
 Penyakit medis yang bersamaan
 Pemilihan obat dan bentuk sediaan yang
tepat
Kepatuhan pasien

Faktor yang menjadi penyebab :


- Tidak memahami tujuan pengobatan
- Hanya memperoleh sedikit atau tidak
memperoleh manfaat dari terapi pengobatan
sebelumnya
- Kemungkinan efek samping tidak dijelaskan
dan sangat mengganggu bagi pasien
- Aturan dosis yang rumit
- Tidak memahami instruksi dosis
Meningkatkan kepatuhan
pasien
 Hindari obat baru atau mahal yang tidak
menunjukkan aktivitas yang lebih baik dari
obat generik
 Sederhanakan regimen
 Gunakan pill organizers atau drug calendars
 Edukasi pasien tujuan pengobatan, manfaat,
keamanan dan ROTD
A STEPWISE APPROACH TO
PRESCRIBING
 Review terapiobat terkini
 Hentikan pengobatan yang tidak perlu
 Pertimbangkan ROTD untuk gejala baru
 Pertimbangkan pendekatan non
farmakologi
 gunakan obat yang lebih aman
 Kurangi dosis
CONTOH ROTD PADA LANSIA
OBAT YANG MENIMBULKAN
GANGGUAN PENYERAPAN NUTRISI
UNTUK LANSIA
OBAT YANG MENIMBULKAN
RESIKO JATUH/PINGSAN UNTUK
LANSIA

Anda mungkin juga menyukai