Anda di halaman 1dari 25

SKENARIO 3

TRAGIS
Sebuah kecelakaan beruntun di jalan lintas Banda Aceh-Medan mengakibatkan
beberapa korban luka berat dan ringan, polisi dibantu oleh masyarakat setempat langsung
mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Satelit Indrapuri. Dr. Teja yang saat itu sedang
bertugas meletakkan para korban pada bed IGD yang tersedia.
Dr. Teja langsung melakukan primary survey untuk menilai pasien mana yang harus
diutamakan penanganannya. Ada 4 korban yang mengalami luka parah yaitu Tn. Beni (40
tahun) tampak vulnus laceratum pada kepala bagian kiri sebesar 10 cm, vulnus excoriatum
di sebagian besar pipi kiri. Tn. Sulaiman (38 tahun) tampak vulnus scissum di paha kanan
sebesar 8 cm dan vulnus laceratum di dahi kiri sebesar 6 cm dan tampak hematom pada
mata kiri. Ny. Ainul (33 tahun), tampak vulnus punctum di telapak kaki kanan dan vulnus
laceratum di paha kanan sebesar 5 cm serta tampak juga vulnus excoriatum di siku tangan
kanan. Adelia (4 tahun) mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya, tampak vulnus
laceratum di bagian tengah kepala dengan ukuran 5 cm, vulnus excoriatum di hidung, dagu,
pipi kanan dan lutut kanan.
Tidak lama berselang, polisi dari satuan Narkoba Polda Aceh membawa seorang
korban dengan trauma balistik di paha kanan. Hal ini dialami korban akibat terkena
terjangan timah panas polisi karena melarikan diri pada saat penggrebekkan transaksi
narkoba. Korban tampak meringis kesakitan dengan luka tembak di paha kanan dan kaki
kanan tidak dapat digerakkan.
sebagai mahasiswa kedokteran, bagaimana anda melakukan penanganan
terhadap para korban diatas?
TAHAP I
IDENTIFIKASI ISTILAH

1. Vulnus laceratum (luka robek) jenis luka yang disebabkan oleh karena benturan dengan
benda tumpul dengan ciri tepi luka tidak rata, perdarahan sedikit dan meningkatkan
resiko infeksi.
2. Vulnus excoriatum (luka lecet) yang disebabkan karena adanya gesekan tubuh pada
benda yang rata, hanya mengenai permukaan kulit dan menimbulkan nyeri yang luar
biasa.
3. Vulnus scissum/insisivum (luka sayat) jenis luka yang disebabkan karena sayatan
benda tajam.
4. Vulnus punctum (luka tusuk) jenis luka yang disebabkan oleh benda runcing. Luka
terbuka dari luar tampak kecil tetapi bagian dalam mungkin mengalami luka berat. Jika
masuk mengenai abdomen/thorax disebaut dengan vulnus penetrosum.
5. Trauma balistik adalah bagian dari biomekanik trauma yaitu trauma yang disebabkan
oleh peluru senja api.
TAHAP II
IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apa tujuan dr. Reza melakukan primary survey?


2. Bagaimana urutan prioritas pasien berdasarkan triase?
TAHAP III
ANALISA MASALAH

1. Untuk mengetahui prioritas pengelolaan korban trauma, untuk dengan cepat dan tepat
menentukan kebutuhan medik korban trauma, untuk resusitasi dan stabilisasi korban
trauma, mengorganisir tatalaksana medik dasar korban trauma di rumah sakit.
2. - Tn. Beni (40 tahun) : label kuning
- Tn. Sulaiman (36 tahun) : label kuning
- Adelia (4 tahun) : label merah
- Ny ainun (33 tahun) : label kuning
- Pasien trauma balistik : label hijau
Learning Objective
1. Definisi Manajemen Trauma (vulnus)
2. Etiologi & Faktor Resiko Manajemen Trauma (vulnus)
3. Tanda & Gejala Manajemen Trauma (vulnus)
4. Pemeriksaan Fisik & Pemeriksaan Penunjang Manajemen Trauma
(vulnus)
5. Penataklaksanaan Manajemen Trauma (vulnus)
6. Komplikasi Manajemen Trauma (vulnus)
7. Prognosis Manajemen Trauma (vulnus)
Definisi Tauma
Etiologi

Trauma Mekanik : Tumpul, tajam


Trauma Termis : Suhu panas, dingin
Sengatan Listrik : Arus searah, arus bolak balik
Disambar Petir : Langsung, samping, kontak,
langkah
Radiasi, Ionisasi : Elektromagnetik,
Gigitan Berbisa : Ular berbisa
Ledakan : Bomb
Trauma Khemis : Asam, basa
• Luka sayat
• Pinggir halus dan rata
• Akibat benda tajam
• Luka laserasi
• Pinggirnya compang –
camping, tidak rata
• Akibat benda tumpul
Vulnus Excoriatum

• Luka Lecet
• Lebih Nyeri
• Mengenai kulit
bagian atas
VULNUS PUNCTUM

• LUKA TUSUK
• PINGGIR RATA
• DALAM
• DISEBABKAN BENDA
TAJAM, RUNCING
• LUKA TEMBAK
• LUKA MASUK
• LUKA KELUAR ADA ATAU TIDAK ADA
• SALURAN BERONGGA DISEBABKAN
ENERGI DARI PELURU
• Luka gigitan
• Luka berbentuk gigi – gigi atau
luka robek
• Bahaya infeksi bisa ular;
rabies
• Disebabkan gigitan binatang
anjing;
ular berbisa
Vulnus Perforatum
Vulnus Amputatum

• Luka Potong oleh benda


tajam
• Membentuk lingkaran
sesuai organ yang
terpotong
• Perdarahan Hebat
• Resiko Infeksi
• Phantom Limb
Vulnus Contussum

• Luka Memar
• Akibat
Benturan/Pukulan
• Warna kulit merah-
kebiruan(gelap)
Pemeriksaan Fisik & Penunjang
1. Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi: kerusakan jaringan, perdarahan, edema, warna kulit.
• Palpasi : sensasi

2. Pemeriksaan Penunjang
• Radiologi ( rontgen ) : Kontur tulang
Penatalaksanaan
1. Primary survey : Survei ABCDE (Airway, Breathing, Circulation,
Disability, Exposure) yang harus selesai dilakukan dalam 2 - 5
menit.
2. Jika pasien lebih dari satu lakukan triase
3. Secondary Survey :
• Survei Sekunder hanya dilakukan bila ABC pasien sudah stabil
• Bila sewaktu survei sekunder kondisi pasien memburuk maka kita harus
kembali mengulangi PRIMARY SURVEY.
• Semua prosedur yang dilakukan harus dicatat dengan baik. Pemeriksaan dari
kepala sampai ke jari kaki (head-to-toe examination) dilakukan dengan
perhatian utama
TINDAKAN
PENCUCIAN LUKA
BEKERJA SECARA ANESTESI LOKAL ATAU DENGAN AIR,
A-SEPTIK UMUM
NaCl 0,9%

CAIRAN ANTISEPTIK,
LUKA DITUTUPI KAIN LUKA DIJAHIT PRIMER
DEBRIDEMAN KALAU
KASA STERIL DAN DI ATAU PRIIMER
PERLU, DISINFEKSI
BALUT TERTUNDA
SEKITAR LUKA
Rules of “A”

1. Around Wound 6. Aproximation


2. Ableeding 7. Atension
3. Anestesia 8. Antibiotika
4. Antiseptik/ Asepsis 9. Analgesia
5. ATS 10. Aff Hecting
Faktor yang mempengaruhi penyembuhan
1. Usia
2. Morfologi Luka
3. Sirkulasi dan Oksingenasi
4. Kedalaman
5. Infeksi
6. Kebersihan Luka
7. Cakupan Nutrisi
8. Gangguan sistemik & metabolik
Komplikasi
• Parut Hipertrofik
• Kompartemen syndrome merupakan komplikasi yang paling serius
• Infeksi : Sistem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan
• Shock : Terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatkannya
permeabilitas kapiler yang bisa menyebabkan menurunnya oksigenasi
Prognosis
Berdasarkan penatalaksaan, Umum nya baik.
Vulnus harus di kontrol kebersihannya dan pemakaian antibotik supaya
tidak terjadi infeksi yang akan menyebabkan lama penyembuhan luka
dan terjadi infeksi yang akan membuat prognosis menjadi buruk.

Anda mungkin juga menyukai