DALAM PERJANJIAN
Sumber hukum perdata
2
PERIKATAN
PERIKATAN
PERJANJIAN
HUKUM / UU
HUKUM / UU DAN
PERBUATAN MNS
PERBUATAN ‘HALAL’
teori pernyataan
a. perjanjian lahir sejak para pihak mengeluarkan kehendaknya
secara lisan.
b.perjanjian lahir sejak para pihak mengeluarkan kehendaknya secara
lisan dan tertulis. Sepakat yang diperlukan untuk melahirkan
perjanjian dianggap telah tercapai, apabila pernyataan yang
dikeluarkan oleh suatu pihak diterima oleh pihak lain.
Teori Penawaran
bahwa perjanjian lahir pada detik diterimanya suatu penawaran
(offerte).
Apabila seseorang melakukan penawaran dan penawaran
diterima oleh orang lain secara tertulis maka perjanjian harus
dianggap lahir pada saat pihak yang melakukan penawaran
jawaban secara tertulis dari pihak lawannya.
Asas kepribadian suatu perjanjian diatur dalam pasal 1315
KUHPerdata, yang menjelaskan bahwa tidak ada seorang
pun dapat mengikatkan diri atas nama sendiri atau
meminta ditetapkannya suatu janji, melainkan untuk
dirinya sendiri.
Suatu perjanjian hanya meletakkan hak-hak dan
kewajiban-kewajiban antara para pihak yang
membuatnya dan tidak mengikat orang lain (pihak
ketiga).
PERJANJIAN/PERSETUJUAN 8
SYARAT SUBYEKTIF
CACAT KESEPAKATAN
1) KEKHILAFAN/KEKELIRUAN (ORANG :
ERROR INPERSONA DAN/ATAU BENDA
POKOK PERJANJIAN : ERROR
INSUBSTANTIA)
2) PAKSAAN
3) PENIPUAN
(2) CAKAP MEMBUAT PERJANJIAN 13
Hapusnya perjanjian;
1. Pembayaran.
2. Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan konsignasi atau
penitipan.
3. Novasi.
4. Kompensasi.
5. Percampuran Hutang.
6. Penghapusan Hutang.
7. Lenyapnya barang yang menjadi hutang.
8. Hapusnya perjanjian karena lapau waktu.
Ingkar janji (Wanprestasi)
1) Debitur sama sekali tidak penuhi
perikatan.
2) Debitur terlambat memenuhi.
3) Debitur keliru/tidak pantas memenuhi
perikatan
1. SOMASI
2. PENYELESAIANSENGKETA SECARA
LITIGASI (GUGATAN KE PENGADILAN)
ATAU NON-LITIGASI (DI LUAR
PENGADILAN)
PEMBELAAN DEBITUR YANG WANPRESTASI 23
1. Bagian Pembukaan
2. Ketentuan Pokok Kontrak
3. Ketentuan Penunjang
4. Ketentuan tentang aspek formalitas
5. Bagian Penutup
6. Lampiran
1. Bagian Pembukaan 26
Prinsip
Prinsip Prinsip Kebebasan
korelasi Ketegasan Pemutusan
tanggung tanggung Perjanjian
jawab para jawab Secara
pihak, pemborong, Sepihak.