WIBOWO, Skep.Ns.,M.Biomed
SIFAT SIFAT CESTODA
Klasifikasi
Echinococcus E. granulosus
E. multilocularis
Multiceps M. multiceps
Hymenolepididae Hymenolepis H. nana
H. diminuta
BENTUK:
SEPERTI SENDOK
ALAT ISAP :
SEPERTI CELAH 2 BH
Telur :
Mempunyai operculum (penutup/bungkus)
Sel-sel telur
Menetas dalam air korasidium
Memerlukan 2 hospes perantara
Hospes perantara I : Cyclops dan Diaptomus
Berisi larva PROCERCOID
Hospes Perantara II : ikan salem
Berisi larva PLEROCERCOID atau SPARGANUM
Daur hidup D. latum
TELUR Diphyllobothrium latum
TELUR :
• 45-70
• PUNYA OPERKULUM
• TAK ADA HEK EMBRIO
Morfologi D. latum
Rekapitulasi dari morfologi D. latum
Cara infeksi :
makan ikan mentah yang mengandung larva pleroserkoid
Pengobatan
Atabrin dalam keadaan perut kosong disertai pemberian Na-
bikarbonas.
Epidemiologi
tidak ditemukan di Indonesia.
Masak ikan dengan sempurna.
CACING PITA YG PENTING
DI INDONESIA
1. Taenia saginata (cacing pita sapi)
Hospes definitif : Manusia
Hospes Perantara : hewan Bovidae mis. sapi, kerbau dll.
Penyakit : taeniasis saginata
Penyebaran Geografis : kosmopolit.
Morfologi dan Siklus Hidup
Habitat : usus halus
Cacing dewasa :
Panjang 4 – 12 m, Σ proglotid 1000 - 2000 bh
Skoleks : 1 - 2 mm, 4 batil isap tanpa kait
Proglotid : imatur, matur dan gravid
Proglotid gravid : cabang uterus 15 -30 buah
Proglotid gravid : keluar sendiri satu per satu secara aktif atau bersama tinja.
Setiap hari proglotid lepas ± 9 buah proglotid
Satu buah proglotid gravid berisi 100.000 telur
Cara infeksi : makan daging sapi yg mengandung Cystisercus bovis yg tdk
dimasak sempurna.
Skoleks akan keluar dgn cara evaginasi & melekat pd mukosa usus halus
manusia, spt yeyenum.
Stadium Telur
30 – 40 x 20 - 30 µm
Dibungkus embriofor yang bergaris-garis radial
Isi onkosfer dengan 3 pasang kait-kait (embrio heksakan)
Dimakan hospes perantara >>> sapi
Larva yang keluar membentuk Cysticercus bovis dalam otot sapi: otot
maseter, paha belakang & punggung.
PROGLOTID Taenia saginata
PANJANG : 4 - 8 M
PG : MONOLATERAL
BERGANTIAN
CAB LAT
UTERUS:
15 - 30
Taenia saginata
SKOLEKS :
• GLOBULAR
• SUCKER, 4
• ROSTELUM
DNG KAIT
SCOLEKS Taenia solium
ROSTELUM DENGAN
KAIT-KAIT
PROGLOTID Taenia solium
PROGLOTID :
• 800 - 1000
MATURE • LEBAR < PJNG
• UTERUS, CAB
LATERAL 7 - 12
• PG, MONO LAT
• BERGANTIAN
PG
PROG IMMATURE
Taenia solium (cacing pita babi)
Patologi dan Gejala Klinis
Cacing dewasa
hanya satu ekor tidak menimbulkan gejala yang berarti (bila
ada hanya berupa nyeri hulu hati, mencret, mual, obstipasi &
sakit kepala).
Gejala klinik berat dapat timbul bila skoleks dengan kait-
kaitnya menembus dinding usus peritonitis
Larva : sistiserkosis
Tertelan telur atau regurgitasi isi usus sehingga telur tertelan
masuk usus.
Dapat menghinggapi jaringan subkutis, mata, jaringan otak,
otot, otot jantung, hati, paru dan rongga perut.
Pada otak atau medulla spinalis sistiserkus
jarang mengalami kalsifikasi reaksi jaringan
epilepsi, meningo-ensefalitis, gejala
tekanan intrakranial meninggi dan kadang-
kadang kelainan jiwa. Dapat terjadi
hidrosefalus internus.
Sistiserkus tunggal pada ventrikel IV †
Diagnosis
Prognosis
Taeniasis baik
Sistiserkosis tergantung berat ringannya infeksi dan
organ yang dihinggapi
Epidemiologi
Proglotid Keluar sendiri scr aktif Keluar bersama tinja 2-3 progl.
satu-satu
Matang Ovarium 2 lobus Ovarium trilobus
Gravid 15-30 cabang lateral 7-12 cabang lateral
∑ telur/proglotid 100.000 30.000-50.000
Larva Cystisercus bovis Cystisercus cellulose
Hospes perantara Sapi Babi dan manusia
Cara infeksi Makan daging sapi yg Makan daging babi yg
mengandung mengandung cystisercus
cystisercus bovis cellulose dan tertelan telur