Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 5

1. Neli Dwi Setianingrum (18.1480.S)


2. Nikmatul Azizah (18.1482.S)
3. Nola Adelia Radina (18.1484.S)
4. Noviana Sari (18.1485.S)
5. Nur Laila Hudayah (18.1486.S)
6. Nurlaela Syiami Agni (18.1489.S)
7. Pramesti Sindy Ariesty (18.1492.S)
8. Reza Hanif Maulana (18.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM
ETIKA
Apa itu etika?
• Etika adalah kajian ilmiah terkait dengan etiket atau moralitas.
• Etiket secara sederhana dapat diartikan sebagai aturan kesusilaan
atau sopan santun.
Meskipun kata etika dan moral memiliki kesamaan arti, dalam
pemakaian sehari-hari tetapi berbeda.
Moral atau moralitas digunakan untuk perbuatan yag sedang dinilai,
etika digunakan untuk mengkaji sistem nilai yang ada.
Aliran-aliran besar etika
• Etika deontologi,
Memandang bahwa tindakan dinilai baik atau buruk berdasarkan apakah
tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban.
• Etika teleologi
Pandangan etika teleologi berkebalikan dengan etika deontoligi, yaitu bahwa
baik buruk suatu tindakan dilihat berdasarkan tujuan atau akibat dari
perbuatan itu. etika teleologi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu egoisme
etis dan utilitarianisme
• Etika keutamaan
Etika ini tidak mempersoalkan akibat suatu tindakan, tidak juga mendasarkan
pada penilaian moral tetapi dibangun dengan cara meneladani perbuatan-
perbuatan baik yang dilakukan oleh para tokoh besar.
ETIKA PANCASILA
• Nilai yang pertama adalah ketuhan
Suatu perbuatan dikatakan baik apabila tidak bertentangan dengan
nilai, kaidah dan hukum tuhan.
• Nilai yang kedua adalah kemanusiaan
Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai-nilai
kemanusiaan.
• Nilai yang ketiga adalah persatuan
Suatu perbuatan yang dikatakan baik apabila dapat memperkuat
persatuan dan kesatuan.
• Nilai yang keempat adalah kerakyatan
Dalam kaitan dengan kerakyatan ini terkandung nilai lain yang sangat
penting yaitu nilai hikmat/kebijaksanaan dan permusawaratan.
• Nilai yang kelima adalah keadilan
Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan prinsip keadilan
masyarakat banyak.
PANCASILA SEBAGAI SOLUSI PERSOALAN
BANGSA DAN NEGARA
Studi kasus korupsi NKRI :
• Memprihatinkan, banyak masalah dalam bentuk krisis
multidimensional
• Hulunya krisis moral, yang tragisnya dilakukan oleh eksekutif,
legislatif, yudikatif
• Moralitas memegang kunci guna mengatasi krisis moral
• Indikator kemajuan bahasa Indonesia tak cukup di ukur hanya dari
kepandaian WNI kekayaan alam, dll tetapi yang mendasar adalah
bangsa tersebut memegang teguh moralitas
Moralitas dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Moralitas individu
2. Moralitas sosial
3. Moralitas mondial
Moralitas saat ini di Indonesia :
1. Barang sangat mahal (semakin langka orang yang bermoral)
2. Barang murah, banyak orang menggadaikan moralitas dengan
beberapa lembar uang.
Bagaimana membangun kesadaran moral anti
korupsi berdasarkan pancasila
• Eksternal
1. adanya unsur dari luar diri manusia yang berkekuatan
memaksa orang tak korupsi, seperti hukum yang kuat / hukuman
berat,penegak hukum yang bersih.
2. Terciptanya budaya dan watak masyarakat (orang malu korupsi,dll)
• Internal
1. Kekuatan yang muncul dari dalam diri manusia / individu dan
mendapat penguatan dari pendidikan dan pembiasaan
2. Pendidikan yang kuat dari keluarga, menanamkan jiwa anti
korupsi,kemudian diperkuat pendidikan formal dan non formal.
Penanaman nilai-nilai pancasila paling efektif
1. Melalui pendidikan
2. Melalui media (elektronik, cetak)

Anda mungkin juga menyukai