Anda di halaman 1dari 33

Presentasi KASUS

dr. Warenda Wisnu A R


RSI Yogyakarta PDHI
2019
Identitas Pasien
Nama : An. A
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 12 tahun
Alamat : Prambanan
Pekerjaan : Pelajar
No. RM : 1614xx
Masuk RS : 04 Desember
2018
Keluhan Utama : Benjolan
perut bagian bawah

RPS
RPD

RPK
Pemeriksaan tanda vital
◦ Saat datang
 Tekanan darah : 100/80mmHg
 Suhu tubuh :37,8˚C per aksila
 Frekuensi denyut nadi :70x/menit teraba kuat
 Frekuensi nafas :20x/menit

KEADAAN UMUM :
 Kesadaran : Compos mentis
 Status Gizi : Baik (TB: 155 cm BB: 35
kg)
Pemeriksaan Fisik

KEPALA
• Kepala : LEHER
normocephal • Pemeriksaan
• Mata kelenjar tiroid :
:
konjungtiva anemis • Deviasi trakea (-),
(-/-) , Sklera ikterik kelenjar tiroid tidak
(-/-) membesar,
• Hidung : napas kelenjar limfonodi
tidak teraba
cuping hidung (-)
membesar,
• Mulut : bibir
Thorax
Bentuk Thoraks : Normochest,
Jantung:
· Inspeksi: ictus cordis tidak tampak
· Palpasi: ictus cordis teraba tidak kuat
angkat di SIC V LMC Sin
· Perkusi: batas jantung atas : SIC II LMC
Sin
 batas jantung kanan : SIC V LPS Dex
 batas jantung kiri: SIC V LAA Sin
· Auskultasi: bunyi jantung S1,S2 reguler,
bising (-), gallop (-)
Thorax
Paru:
· Inspeksi: Simetris kanan = kiri,
retraksi intercostal (-),
· Palpasi: ketinggalan gerak napas (-)
· Perkusi: Sonor pada kedua lapang
paru, Vocal fremitus kanan = kiri
· Auskultasi: SD vesikuler, Ronkhi
basah t (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen
Inspeksi: distensi (-),Jejas (+) regio hipogastric
Auskultasi: peristaltik (+) 15x/menit
Palpasi: supel (+), nyeri tekan seluruh regio
(Hipogastric) (-), hepar tak teraba, lien tak teraba
Undulasi test (-)
Perkusi: Timpani
pada semua regio
Dilakukan Valsava
Manuever (+)
Ekstremitas
Akral teraba dingin,
pitting edema (-),
CRT <2”
Hasil Pemeriksaan Penunjang
04/12
Hb 12.8
AL 15.31
AT 270
HCT 38.1%
Ureum 87.70
Kreatinin 1.60
HBsAg Non reaktif
Hasil Pemeriksaan Penunjang

Hasil USG Abdomen


◦ Hepar, lien dan renal Dex et Sin
dalam batas normal
◦ Cairan bebas tidak ditemukan
◦ Vesica Urinaria dalam batas normal
Diagnosis
Obs Trauma Abdomen dengan susp.
Hernia Inguinalis Media (Hernia
Traumatica), DD hernia Inguinalis
Lateralis
Tindakan Terapi
Posisi Trendelenberg
Infus Nacl 0.9% 12 tpm
Injeksi Ceftriaxone 1gr/12jam
Konsul Spesialis Bedah untuk
direncanakan Herniorepair
Follow up
04/12/2018
S : Nyeri perut (-), BAK (+), BAB (+)
O : S: 37,4 0C, peristaltik 15
x/menit , Benjolan (-)
A : Hernia Traumatica
P : Disiapkan Operasi besok pagi
Follow up
05/12/2018
S : Nyeri perut (-), BAK (+), BAB (+)
O : S: 36 0C, peristaltik 15 x/menit ,
Benjolan (-)
A : Hernia Traumatica
P : Rencana Operasi hari ini dengan
premedikasi injeksi Ceftriaxone 1gr
Follow up
06/12/2018
S : Nyeri luka post operasi (+)
berkurang, BAK (+), BAB (-),Flatus
(+), demam (-)
O : S: 35.6 0C, peristaltik 15 x/menit ,
Luka : rembes (-), NT (+)
A : Post herniorepair ai Hernia
traumatica DPH 1
P : Injeksi Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Injeksi Ketorolac 20 mg/8 jam
Follow up
07/12/2018
S : Nyeri luka post operasi (-), BAK
(+), BAB (+), demam (-)
O : S: 36.6 0C, peristaltik12x/menit ,
Luka : rembes (-), NT (+)
A : Post herniorepair ai Hernia
traumatica DPH 11
P : Injeksi Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Injeksi Ketorolac 20 mg/8 jam
Follow up
08/12/2018
S : Nyeri luka post operasi (-), BAK
(+), BAB (+), demam (-)
O : S: 36.6 0C, peristaltik10x/menit ,
Luka : rembes (-), NT (+)
A : Post herniorepair ai Hernia
traumatica DPH 111
P : BLPL
Ciprofloxacin 2x500mg PO
Paracetamol 3x500mg PO
PEMBAHASA
N
Apa itu Hernia ???????
Secara umum Hernia merupakan proskusi
atau penonjolan isi suatu rongga dari
berbagai organ internal melalui pembukaan
abnormal atau kelemahan pada otot yang
mengelilinginya dan kelemahan pada
jaringan ikat suatu organ tersebut (Griffith).
Hernia adalah menonjolnya suatu organ
atau struktur organ dari tempatnya yang
normal melalui sebuah defek kongengital
atau di dapat. (Long)
Apa itu Hernia ???????
Macam Hernia
◦ Menurut Letak
◦ Menurut Sifat
 Reponbilis
D
 Ireponbilis
I
 Incaserata
 Strangulata
Menurut Proses
Terjadinya
-Hernia Diafragmatica
-Hernia Umbilikus
Etiologi
Hernia Kongenital (bawaan)
◦ Prosesus Vaginalis Peritoneum yang persisten
yang membuat testis tidak turun sehingga
prosesus tetap terbuka
◦ Paling banyak kanan -> descencus kiri
dahulu
◦ Dapat timbul pada anak atau dewasa
Hernia Akuisita (didapat)
◦ Kelemahan struktur aponeurosis dan fascia
transversa
 Degeneraif
 Peningkatan tek intra abdomen
Patofsiologi
Patofsiologi
Tanda dan Gejala
Pemeriksaan
Valsava Manuever (posisi supine ,
berdiri)
Zieman Test
Finger tip Test
Tumb Test
Penatalaksanaan
Konservatif / non operatif
◦ Pengguanaan alat penyangga
bersifat sementara seperti
pemakaian sabuk/korset pada
hernia ventralis.
◦ Dilakukan reposisi postural
trendelenberg terutama pada
pasien hernia incaserata yang
tidak ada gejala sistemik
Operatif
◦ Herniorepair
Komplikasi
Pre Operatif
◦ Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan
kantong hernia
◦ Terjadi penekanan pada cincin hernia,
akibatnya makin banyak usus yang masuk.
◦ timbul edema sehingga terjadi penekanan
pembuluh darah dan terjadi nekrosis.
Post Operatif
◦ Pendarahan yang berlebihan/infeksi luka bedah
◦ Hernia berulang
◦ Komplikasi lama merupakan atropi testis
karena lesi.
Prognosis
Dubia et bonam

Anda mungkin juga menyukai