Job desk:
1. Menjadi role model dalam pembuatan
SBAR
2. Menuntun dan mengarahkan teman
yang kurang paham dalam pembuatan
SBAR
3. Membuat evaluasi dan pelaporan bulanan
tentang pembuatan SBAR diruangan
masing-masing
Cara Audit SBAR
1. Dilakukan setiap bulan
2. pengambilan sampling 30% dari
kapasitas ruangan
3. hasil Audit diserahkan kepada CI paling
lambat tanggal satu
4. Lakukan action pada perawat yang
bersangkutan atau pada yang lain
bila pada saat Audit menemukan kurang
validnya SBAR
CONTOH TABEL EVALUASI SBAR
Evaluasi SBAR HAND OVER/TILPHON
bulan….th…
Lantai…..
NOMOR REKAM MEDIK
INDIKA
NO
TOR
0403 0457 0569 0789
1 S √ √ √ √
2 B √ X √ X
3 A √ √ √ X
4 R √ √ √ √
TOTAL 4 0 4 0
Situation Background
Assessment Recommendation
(SBAR)
Kegagalan komunikasi menyebabkan
kesalahan dalam pelayanan kepada pasien
(Leonard, 2004)
SBAR ADALAH ALAT KOMUNIKASI DALAM
MELAKUKAN IDENTIFIKASI TERHADAP PASIEN
SEHINGGA MAMPU MENINGKATKAN KEMAMPUAN
KOMUNIKASI ANTARA PERAWAT DAN DOKTER
Dokter
lebih memperhatikan karena informasi
yang ringkas
Perawat bekerja lebih cepat
Mengkomunikasikan masalah dengan jelas
Memberi kesempatan
menyampaikan saran kolaborasi
S – Situation : Apa yang terjadi dengan
pasien ?
B – Background: Hal-hal apa yang
melatarbelakangi kondisi klinis pasien ?
A – Assessment: Saya pikir apakah
problemnya ?
R – Recommendation: apa yang akan
saya lakukan untuk memperbaiki
kondisi itu ?
Gunakan kata kunci bahwa kita semua paham .
misal :
“kita mempunyai masalah yang serius “
“ kita berada disituasi kritis “
Kata kunci yang lain
“saya akan perhatian“,“saya tidak nyaman
“ini tidak aman”, “saya cemas”
“saya membutuhkan beberapa penjelasan”
Apa yang di bahas SBAR ?
Situation : memberikan pikiran pokok
utama dalam 5-10 detik
Background : menghubungkan data yang obyektif
dengan kondisi pasient yang spesifik pada saat ini
Asessment : perawat memberikan penilaian dari
situasi terkini dengan benar
Recommendation : ditujukan kepada
“ apakah kita perlu melakukan “
pendekatan kolaborasi
KEUNTUNGAN SBAR
1. Kekuatan perawat berkomunikasi secara
efektif
2. Dokter percaya pada analisa perawat
karena menunjukkan perawat paham
akan kondisi pasien
3. Memperbaiki komunikasi = memperbaiki
keamanan pasien
Contoh :
Situation
Selamat pagi Dokter , saya Zr.angel perawat lantai 2 baru
Melaporkan pasien nama ny. Astutik kamar 216 c
Sebutkan kondisi pasien yang paling spesifik:
- drainage dari tempat incisi……….or
- selang dada ……………..or
- penurunan pengeluaran urine……or
- pasien gelisah ,…….,…….
- tanda-tanda vital mengalami penurunan
atau peningkatan
- trombocit….,or Hb….
Back ground
Diagnosa masuk…….. Tgl. Masuk……
tindakan yang dilakukan……..
Obat-obatan yang baru diberikan…….
Allergies
O2 ____l/min _____% dalam berapa jam pemberian
T __ P ___ RR __ B/P ___ O2 sat ___ (check
adanya perubahan).
Hasil
Lab. – masukkan tgl. Dan waktu pemeriksaan,
bandingkan dengan hasil sebelumnya
LATIHAN 4:
Pasien dengan CKD terpasang CAPD dirawat Dr.
Chandra
Tanam dialisat 2000 cc keluar 1500 cc
LATIHAN 5;
Pasien datang ke maternity dengan
GIP0 kehamilan 24 minggu ,dirawat Dr. Suhartono
DS. mengalami perdarahan sejak tadi pagi , darah
keluar flek-flek warna kecoklatan
LATIHAN 6:
pasien post ET infertiliti 5 tahun dirawat Dr. Aucky
Hinting,masuk ruangan jam 08.00, pesanan dari
poli infertility beri posisi trendelenberg s/d. jam
14.00,px. bedrest
LATIHAN 7:
Pasien dengan post SC. Hari ke-1 dirawat Dr.
Santoso KW. Mengalami nyeri daerah op.
LATIHAN
Pasien datang dari front office dengan GIIPI
Dr. Santoso KW
Tensi 200/110 mmhg. , nadi 96 x/menit.
Suhu 37.5˚c
LATIHAN 8.
Pasien dengan post. Op. CWL . Dr. Ario kentjono,
Terpasang tampon dikedua hidung, mengantuk , 4
jam kemudian pindah ruangan
Latihan 9
Pasien dengan post. Op. ORIF ( fr. Humerus kanan)
Dr. Erwin ramawan pindah ruangan 4jam kemudian
Latihan 10
Pasien dengan post. Op. TUR .P. Dr. Adi santosa
Latihan 11
PASIEN datang dari AE . Dirawat Dr. bambang H.
Dengan Acut lung Oedema, px. Sesak, perfusi
perifer dingin, tensi 80/70mmhg, nadi 120 x/menit,
DLL
Latihan 12
Pasien dengan post . Op.
choleduchoyeyunoyeyunostomi hari I dirawat Dr.
Abdus syukur, kondisi stabil, nyeri daerah op. skala
3, terpasang
T. drain dan Drain sub hepatal
Latihan 13
Pasien dengan ARDS Dr. Edward terpasang
respirator, pasien sesak,
SPO2 88%, TTV . Dalam batas normal,
Respirator alarm
Latihan 14
Pasien datang dari front office dengan CMV. Umur 2
tahun Dirawat Dr. Erni
Keluarga mengatakan anaknya mengalami
keterlambatan perkembangan
Belum bisa berjalan , bicara belum bisa
TTV. Dalam batas normal
Latihan 15
Pasien dengan diare dirawat dr. Ester
Sudah tidak diare , bab 1x lembek, bak 3x buang
pampers
Diagnosa keperawatan
sulfa
Sudah diconsulkan ke Dr. Bambang Herwanto dapat
Karakteristik
Palpitasi,fatigue,napas pendek/dyspnea,anxiety
Tachycardi, bradycardi
Distensi vena jugularis, edema, peningkatan atau penurunan CVP
Dingin, kulit pucat, perubahan warna dari membran mucosa/cyanosis, CRT
> 2 detik, penurunan / peningkatan tekanan darah
Crackles, cough, penurunan ejection fraction, nyeri dada
Mandiri
Pantau tanda-tanda vital
Evaluasi status mental
Catat warna kulit dan kualitas denyut nadi
Auskultasi bunyi napas dan bunyi jantung
Pertahankan tirah baring
Hindari mengejan / aktifitas yang menimbulkan tenaga
Pantau dan catat efek /kerugian respon obat yang telah diberikan
Intoleransi aktifitas (defisit perawatan diri)
suatu keadaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi
fisiologis atau psykologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau
aktifitas sehari-hari yang diinginkan
Karakteristik
Ketidaknyamanan atau dyspnea yang membutuhkan pengerahan
tenaga/pasien merasa letih/lemah
Denyut jantung atau tekanan darah tidak normal sebagai respon terhadap
aktifitas
Perubahan EKG selama aktifitas yang menunjukkan aritmia/iskemia
Mandiri
kaji respon pasien terhadap aktifitas
ajarkan pasien tentang tehnik penghematan energi
Berikan dorongan untuk melakukan aktifitas/perawatan diri bertahap jika
mampu ditoleransi
Berikan bantuan sesuai kebutuhan
TERIMA KASIH