Anda di halaman 1dari 32

REFERAT

Marthen Kause, S.Ked


(1508010030)

PEMBIMBING
dr. Eunike Cahyaningsih, Sp.M
dr. Komang Dian Lentari , Sp.M

SMF/BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA


RSUD PROF. dr. W.Z. JOHANNES KUPANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
1
2019
 Kelopak mata / palpebra : alat menutup mata yang
berguna untuk melindungi bola mata terhadap
trauma, trauma sinar dan pengeringan bola mata
 Palpebra superior dan inferior merupakan kulit yang
termodifikasi yang dapat bergerak menutup agar
dapat melindungi bagian depan bola mata
 Palpebra terbagi atas lima lapisan, yaitu : kulit, Otot
lurik (m.orbicularis oculi), jaringan areolar, jaringan
ikat (lempengan tarsal), dan membrane mukosa
(konjungtiva palpebra)(

2
Anatomi Palpebra
3
5 lapisan :
1. Kulit : sangat tipis, elastis, beberapa folikel
rambut
2. M. orbcularis oculi dan m. levator palpebrae
3. Jaringan areolar : jaringan ikat longgar
4. Lempengan tarsal : Jaringan fibrous padat
5. Konjungtiva palpebra : membran mukosa
yang terletak pada posterior palpebra

Vaskularisasi : arteri palpebra

4
 Asal jaringan : kulit, jaringan ikat, kelenjar,
pembuluh darah, saraf, maupun dari otot sekitar
palpebra.
 Klasifikasi : tumor Jinak dan tumor ganas
 Tumor Jinak : hemangioma, moluscum
contagiosum, nevus pigmentosum, veruka
vulgaris, dan xanthelasma
 Tumor ganas : Karsinoma sel basal, karsinoma
sel skuamosa, karsinoma sel sebasea, melanoma
palpebra malignan

5
 Tumor palpebra yang
paling sering
ditemukan pada anak
 Menyerang kulit pada
10% bayi dan lebih
sering pada bayi
prematur dan anak
kembar

6
 Klasifikasi :
1. Hemangioma kapiler
2. Hemangioma kavernosum
3. Hemangioma campuran

 Etiologi & patogenesis : belum jelas

 Pemeriksaan penunjang : MRI, USG Doppler,


Histopatologi
7
Tatalaksana :  Komplikasi :
1. Konservatif 1. Ambliopia
2. Kompresi 2. Distorsi kornea
3. Kortikosteroid 3. Astigmatisme
4. Perdarahan
4. Pembedahan
5. Ulkus

8
 Infeksi pada epidermis
kelopak mata oleh Poxvirus.
Masa inkubasi dari virus ini
adalah sekitar 2 minggu
 Pada awalnya menyerang
anak-anak < 15 tahun,
namun sekarang lebih sering
menyerang orang dewasa
dengan immunodefisiensi

9
 Gejala Klinis :
1. Papul berukuran 1-5 mm dengan umbilisasi di
bagian tengahnya
2. Pada pasien HIV, lesi cenderung lebih besar dan
agresif

 Diagnosis
- Histopatologis : degenerasi sel-sel epitel dan
badan inklusi intrasitoplasma

10
 Penatalaksanaan
1. Insisi
2. Kuretase
3. Krioterapi
4. Farmakologi : Topikal trichoroacetic acid
tretinoin, asam salisilat dan cantharidhin
juga telah digunakan

11
 Berasal dari lapisan basal epitel kulit atau dari lapisan
luar sel folikel rambut
 Kasus keganasan yang paling sering muncul
 90-95% dari seluruh tumor ganas di mata
 Letak :
- 50-60% : palpebra inferior
- 25-30% : kantus medial
- 15% : palpebra superior
- 5% : kantus lateral
 Bersifat invasif, lokal destruktif, residif, ulseratif
12
1. Ras
2. Riwayat terpapar sinar matahari yang lama
3. Riwayat merokok
4. Riwayat penyakit keluarga dengan basal cell
nevus syndrome atau xeroderma
pigmentosum

13
1. Karsinoma sel basal tipe nodular
2. Karsinoma sel basal tipe morphea
3. Karsinoma sel basal tipe ulseratif
4. Karsinoma sel basal tipe superfisial

14
 Penyebab utama : paparan Radiasi

Mekanisme :
1. Inisiasi dan prolong seluler proliferasi yang
menyebabkan kesalahan transkripsi
2. Pengrusakan replikasi DNA yang menyebabkan
mutasi sel dan deaktivasi gen supresor tumor

Sinar UV -> overekspresi p53

15
 Anamnesis
 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Penunjang -> Histopatologi.

16
1. Bedah
- eksisi dengan frozen section
- bedah mikrografi Mohs,
- bedah dengan laser CO2,
- eksisi tanpa frozen section.

2. Non bedah
- Radioterapi
- Kemoterapi
- Interferon

17
 Tumor ganas kelopak
mata tersering kedua
 Insidensi : 5%
 Lokasi : batas palpebra
sup + inf
 Klinis : 2 bentuk ->
luka batas tegas &
jamur atau polip
 Metastase : lymph node
preaurikular dan
submandibular
18
 Biopsi -> pemeriksaan histopatologis
 Terapi sama seperti karsinoma sel basal

19
 Bentuk keganasan pada sel-sel kelenjar Meibom,
kelenjar Zeis dan pada kelenjar sebasea alis mata
atau karunkulum
 Etiologi : Idiopatik
 Jarang muncul pada anak-anak, dengan
frekuensi tertinggi muncul pada orang dengan
umur 60-79 tahun
 Insidensi : 3,2 % diantara tumor ganas dan 0,8%
dari seluruh tumor palpebra

20
 Tidak spesifik
 Nodul kecil, keras dan
terlihat seperti
khalaizon
 Predileksi : palpebra
superior

21
 Biopsi -> pemeriksaan histopatologis
 Diagnosis banding :
1. Klinis : khalaizon dan blefarokonjungtivitis.
2. Histopatologis : karsinoma sel basal,
karsinoma mukoepidermoid dan
hemangioma

22
 Tujuan : mengangkat lesi yang ganas untuk
mencegah penyebaran lokal ataupun sistemik
 Terapi pilihan : Bedah
 Prognosis : Berdasarkan beberapa indikator :
1. Keterlibatan kelopak mata atas
2. Durasi gejala lebih dari 6 bulan,
3. Bentuk pertumbuhan yang infiltrative,
4. Ukuran lesi lebih dari 10 mm

23
 Tumor palpebra
berpigmen yang jarang
terjadi dan perlu
dibedakan dari karsinoma
sel basal
 Meloma hanya ditemukan
1% dari keseluruhan lesi
palpebra dan 3% dari
semua kanker kulit ->
penyebab 2/3 kematian
24
 Riwayat melanoma dalam keluarga
 Riwayat nevus diplastik dalam keluarga
 Riwayat xeroderma pigmentosa, pasien
dengan limfoma non- Hodgkin
 Pasien Immunodefisiensi seperti AIDS

25
 Pigmentasi variabel (lesi dengan tingkat warna
coklat, merah, putih, biru atau hitam gelap) batas
tidak tegas, ulserasi dan perdarahan
 Diagnosis -> biopsi eksisi

Tingkatan menurut Clark dan Breslow :


Tingkat 1 : hanya terbatas pada epidermis (in situ).
Tingkat 2 : menembus papiler dermis.
Tingkat 3 : mengisi papila dermis.
Tingkat 4 : meluas ke reticular dermis.
Tingkat 5 : tumor meluas ke dalam jaringan subkutan
26
 Pilihan terapi : Bedah eksisi -> alasan
kosmetik atau kecurigaan keganasan pada
lesi jinak berpigmen
 Terapi laser : resiko uveitis bilateral
 Prognosis : Tingkat 4 dan 5 memilik
prognosis buruk

27
 Tumor Palpebra : keadaan keganasan yang
terjadi pada struktur anatomis palpebra yang
terdiri atas tumor jinak dan tumor ganas
 Klasifikasi : Tumor Jinak dan Ganas.
 Lokasi : epitel, adnexa, dan sel pigmen
 Diagnosis : Biopsi -> histopatologis
 Terapi : Pembedahan dan non pembedahan
 Prognosis : Semakin tinggi tingkat
perkembangan tumor, prognosis makin buruk

28
 Mansur, AP. Karakteristik Penderita Tumor Mata di
RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Periode 2014-
2016.Skripsi. Universitas Hasanuddin. 2017
 Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu penyakit mata, edisi 5.
Jakarta:Badan PenerbitFakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.2015.
 Rizky F. Tumor Palpebra. Universitas Sumatera
Utara.2018
 Biswas A.Eyelid Tumors. Clinical Evaluation and
Reconstruction Techniques Chapter 1. India: Springer.
2014

29
 Eva PR dan Augsburger. General Opthalmology 19th Edition.
Cincinnati; McGraw-Hill Education, Inc.2018
 Padmanaban S et al. Congenital capillary hemangioma arising
from palpebral conjunctiva of neonate. Department of
Opthalmology, Coimbatore Medical College Hospital.2017
 Nafianti S.Hemangioma pada Anak. RSUP Haji Adam Malik
Medan. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU.J Sari Pediatri
2014;12(3):204-10.2014
 Serin S et al. Eyelid Molluscum Contagiosum Lesions in Two
Patients with Unilateral Chronic Conjunctivitis. Faculty of
Medicine, Department of Opthalmology, Selcuk University.2016.

30
 American Academy of Opthalmology.Orbital Anatomy, In: Orbit,
Eyelids, and Lacrimal System Revision 2015-2016. 2016.
 Hui et al. Characteristic of Malignant Eyelid Basal Cell Carcinoma
in Cicendo Eye Hospital Bandung from 2013 to 2015. Universitas
Padjajaran. Althea Medical J.2017;4(1). 2017
 Pe’er J.Pathology of eyelid tumors. Department of Opthalmology
Hebrew University Medical Centre.Indian J Opthalmol
2016;64:177-90. 2016
 Heistein J. Melanoma.http://www.emedicine.medscape.com.
2019
 Wong J et al. Management of conjunctival malignant melanoma: a
review and update. Expert Rev Opthalmol 9(3):185-204.2015

31
32

Anda mungkin juga menyukai