TETANUS
Pembimbing:
dr. Stanley Ketting Olivier, Sp.B
Disusun Oleh:
Adi Agung Ananta Kusuma Dewi
1161050141
Tetanus Sporadik
Clostridium tetani
Germinasi
TETANUS LOKAL
Mengalami spasme dan peningkatan tonus otot terbatas pada
otot-otot di sekitar tempat infeksi. Kontraksi dapat bertahan
selama beberapa minggu sebelum perlahan-lahan menghilang.
TETANUS SEFALIK
Timbul dalam 1-2 hari setelah cidera, yaitu fasial palsi, disfagia,
dan paralisis otot-otot ekstraokuler serta ptosis akibat paralisis
nervus III.
TETANUS GENERAL
Tanda khas adalah trismus (lockjaw).
Risus sardonikus, kaku kuduk, kaku leher, kaku
punggung/opistotonus “arc de cercle”, dinding perut keras
“papan”,demam,berkeringat,berdebar.
TETANUS NEONATORUM
Infeksi C. tetani yang masuk melalui tali pusat sewaktu proses
pertolongan persalinan.
Gejala awal ditandai dengan ketidakmampuan untuk menghisap
3-10 hari setelah lahir.
DIAGNOSIS
• Diagnosis tetanus :
Manifestasi klinis > pemeriksaan bakteriologis.
• Pemeriksaan fisik trismus, hipertonisitas
otot-otot, refleks tendon dalam yang
meningkat, kesadaran yang tidak terganggu,
demam, dan sistem saraf sensoris yang
normal.
• Pemeriksaan laboratorium leukositosis
Parameter Nilai
< 48 jam 5
2-5 hari 4
Masa inkubasi 6-10 hari 3
11-14 hari 2
> 14 hari 1
Tidak ada 10
Mungkin ada/ibu mendapatkan imunisasi (pada neonatus) 8
Status imunisasi > 10 tahun yang lalu 4
< 10 tahun yang lalu 2
Imunisasi lengkap 0
Grade II (sedang) Trismus sedang, rigiditas yang tampak, spasme ringan hingga
sedang dengan durasi pendek, takipnea ≥ 30 kali/menit,
disfagia ringan.
Grade III A (berat) Trismus berat, spastisitas menyeluruh, spasme spontan yang
memanjang, distres pernapasan dengan takipnea ≥ 40
kali/menit, apneic spell, disfagia berat, takikardia ≥ 120
kali/menit.
Grade III B (sangat Keadaan seperti pada grade III ditambah disfungsi otonom
berat) berat yang melibatkan sistem kardiovaskuler. Hipertensi berat
dan takikardia bergantian dengan hipotensi relatif dan
bradikardia, salah satunya dapat menjadi persisten.
Sistem skoring tetanus menurut Udwadia
Grade I (ringan) Trismus ringan hingga sedang, spastisitas general, tidak ada
distres pernapasan, tidak ada spasme dan disfagia.
Grade II (sedang) Trismus sedang, rigiditas yang tampak, spasme ringan hingga
sedang dengan durasi pendek, takipnea ≥ 30 kali/menit, disfagia
ringan.
Grade III (berat) Trismus berat, spastisitas menyeluruh, spasme spontan yang
memanjang, distres pernapasan dengan takipnea ≥ 40
kali/menit, apneic spell, disfagia berat, takikardia ≥ 120
kali/menit, keringat berlebih, dan peningkatan salivasi.
Grade IV (sangat Keadaan seperti pada grade III ditambah disfungsi otonom berat
berat) yang melibatkan sistem kardiovaskuler: hipertensi menetap (>
160/100 mmHg), hipotensi menetap (tekanan darah sistolik < 90
mmHg), atau hipertensi episodik yang sering diikuti hipotensi.
Sistem skoring Dakar untuk tetanus
Faktor prognostik Skor 1 Skor 0
Respirasi Apneu, hipoksia, gagal napas tipe I dan II, ARDS, komplikasi akibat ventilasi
mekanis jangka panjang (misalnya pneumonia), komplikasi trakeostomi.
1. Ismanoe G. Tetanus. Dalam: Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, (editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta: Pusat Penerbitan IPD FKUI; 2007. P: 1799–807.
2. Dian S. Tetanus. Infeksi Pada Sistem Saraf. Surabaya : Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair. 2011. P: 131–48.
3. Dian S. Tetanus. Kegawatdaruratan Neurologi. Bandung : Fakultas Kedokteran UNPAD, 2009. P : 21–40.
4. Dire DJ. Tetanus in Emergency Medicine. (Online). http://emedicine.medscape.com/article/786414-overview, diakses 22
Juni 2017.
5. Hinfey PB. Tetanus. (Online). http://emedicine.medscape.com/article/229594-overview, diakses 23 Juni 2017.
6. Ang J. 2003. Tetanus. (Online). www.chmkids.org/upload/docs/imed/TETANUS.pdf, diakses 22 Juni 2017.
7. Mardjono M, Sidharta P. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat. 2009. P: 323-4.
8. Cook T, Protheroe R, Handel J. Tetanus: a review of the literature. British Journal of Anaesthesia. 2001;87(3):477-87.
9. Cottle LE, Beeching NJ, Carrol ED, Parry CM. 2011. Tetanus. (Online)
https://online.epocrates.com/u/2944220/Tetanus+infection, diakses 23 Juni 2017.
10. Farrar JJ, Yen LM, Cook T, Fairweather N, Binh N, Parry J, et al. Neurological Aspects of Tropical Disease: Tetanus. J
Neurol Neurosurg Psychiatry. 2000;69:292–301.
11. Ogunrin O. Tetanus - A Review of Current Concepts in Management. Journal of Postgraduate Medicine. 2009;11(1):46-
61.
12. Sjamsuhidajat R, de Jong Wd. Tetanus. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC. 2011. P: 45-50.
13. Udwadia F, Sunavala J, Jain M, D'Costa R, Jain P, Lall A, et al. Haemodynamic Studies During the Management of Severe
Tetanus. Quarterly Journal of Medicine, New Series. 1992;83(302):449-60.
14. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Penatalaksanaan Tetanus. Health Technology Assesment Indonesian.