Anda di halaman 1dari 14

Disusun oleh :

Apipah Maryam
Elijah Muhammad Roem
Jessica Indras P
Irfan Syaifuddin
Kelenjar Adrenal
Kelenjar ini terletak di superior ginjal.
Gangguan Kelenjar Adrenal
 Sindrom cushing
 Hiper Aldosteronisme, syndrom Conn’s
 Adreno Genital Sindrom : Hirsutisme
 Hipo Adrenal : penyakit Addison
 Feokromositoma
Tiga kelompok Hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar adrenal :
1. mineralokortikoid, yaitu aldosteron.
Efek aldosteron adalah meningkatkan jumlah natrium
(retensi Na) dan menurunkan jumlah kalium dalam cairan
ekstraseluler, selama proses pembentukan urine.

2. glukokortikoid, yaitu kortisol.


Peran kortisol:
a. Mengontrol metabolisme karbohidrat, protein,
dan lemak.
b. Membantu menolak efek destruktif dari stres
mental dan fisik.
3. hormon seks adrenal (androgen dan estrogen) yang
identik dengan yang dihasilkan gonad.
androgen dan estrogen adrenal menimbulkan
efek maskulinitas dan feminitas.
FUNGSI KELENJAR ADRENAL
 Mensekresikan berbagai hormon yang sangat peting untuk
menjaga keseimbang tubuh.
 Mengatur kadar natrium dan keseimbangan cairan tubuh
melalui hormon mineralokortikoid
 Meningkatkan glukosa dalam darah dan mengurangi
inflamasi melalui hormon glukokortikoid
 Turut membantu perkembangan organ seksual dan
pembentukan ciri seksual melalui hormon
gonadokortikoid
 Mengatur denyut jantung, lajur pernapasan, ukuran pupil,
tekanan darah dan beberapa hal lain yang berhubungan
dengan saraf simpatis melalui hormon epinefrin dan
norepinefrin
STRUKTUR KELENJAR ADRENAL
• Korteks Adrenal
Korteks adrenal merupakan bagian luar dari kelenjar
ini. Bagian korteks merupakan penyusun terbesar
kelenjar adrenal, 90% massa kelenjar disusun oleh
pagian korteks. Korteks adrenal dapat dibagi menjadi
3 zona dan setiap zona menghasilkan hormone yang
berbeda-beda.
 Medula Adrenal
Medula Adrenal merupakan bagian dalam yang
bentuknya tidak beraturan, berhubungan erat dengan
pembuluh darah dan pembuluh saraf. Ada dua jenis
sel sekretori utama pada bagian medula adrenal, yaitu
sel yang mensekresikan hormon epinefrin (Adrenalin)
dan sel yang mensekresikan norepinefrin
(noradrenalin).
Beberapa kelainan terkait dengan meningkatnya androgen
adrenal.

a. Maskulinitas pada wanita dewasa, tanda-tanda:


1) Hirsutisme yaitu mengalami pola pertumbuhan rambut
tubuh pria.
2) Suara berat
3) Otot lengan dan tungkai berkembang
4) Payudara mengecil
5) Menstruasi mungkin terhenti
b. Pseudohermafroditisme pada bayi perempuan yang
ditandai dengan pertumbuhan genetalia eksternal
pria.
c. Pubertas prekoks pada anak laki-laki pra-pubertas.
 Sekresi androgen adrenal tidak disertai dengan
pembentukan sperma atau aktivitas gonad karena
testis masih berada dalam status pra-pubertas non-
fungsional.
 Gejala pubertas prekoks, antara lain:
1) Suara menjadi berat
2) Tumbuh jenggot
3) Penis membesar
PENYAKIT ADDISON ( HIPOADRENALISME )
Penyebab :
• Pada 30% penderita, kelenjar adrenal mengalami
kerusakan akibat kanker, amiloidosis, infeksi
(misalnya tuberkulosis), dan penyakit lainnya. Pada
70% penderita lainnya, penyebabnya tidak diketahui
tetapi para ahli menduga bahwa kelenjar adrenal
mengalami kerusakan akibat reaksi autoimun.
• Penekanan kelenjar adrenal juga terjadi pada orang-
orang yang mengkonsumsi kortikosteroid
(misalnya prednison).
• Untuk mengkompensasi kekurangan
kortikosteroid, kelenjar hipofisa menghasilkan lebih
banyak kortikotropin (hormon yang dalam keadaan
normal merangsang kelenjar adrenal).

Karena kortikotropin juga mempengaruhi


pembentukan melanin, maka kulit dan lapisan mulut
penderita Penyakit Addison seringkali menjadi lebih
gelap. Pigmentasi yang berlebihan ini biasanya
terdapat dalam bentuk bercak-bercak.
Bercak kulit pada addison
Gejala penyakit Addison
• Segera setelah terjadinya Penyakit Addison penderita akan merasakan
lemah, lesu, dan pusing jika bangkit dari duduk atau berbaring.
• Kulit menjadi lebih gelap; bintik-bintik hitam bisa timbul di kening,
wajah dan bahu; pewarnaan hitam kebiruan bias muncul disekitar ,
bibir, mulut, rektum, kantung zakar atau vagina.
• mengalami penurunan berat badan, mengalami dehidrasi, nafsu
makan hilang, sakit otot, mual, muntah dan diare.
• Banyak penderita yang menjadi tidak tahan cuaca dingin. Jika
penyakitnya tidak terlalu berat, gejalanya cenderung timbul hanya
pada saat penderita mengalami stres.
Jika penyakit ini tidak diobati bisa terjadi nyeri perut yang hebat,
kelemahan yang luar biasa, tekanan darah yang sangat rendah, gagal
ginjal, dan syok terutama jika penderita mengalami stres (cedera,
pembedahan, atau infeksi berat).
Sindrom Cushing
Sindrom Cushing terjadi ketika tubuh kelebihan hormon
kortisol dalam waktu lama. Kondisi ini lebih sering
menyerang wanita dan mereka yang berusia 25-40 tahun.
Gejala sindrom Cushing antara lain adalah berat badan
naik, wajah membulat dan kemerahan, timbulnya bantalan
lemak di punggung atas atau pangkal leher, berjerawat,
lengan dan kaki kurus, tubuh terasa sangat lelah, otot
melemah, tekanan darah dan kadar gula darah tinggi,
mengalami gangguan tidur, merasa depresi dan cemas,
menstruasi tidak teratur, kulit mudah memar, tulang
melemah, dan lain-lain. Jika menyerang anak-anak,
sindrom Cushing dapat menyebabkan obesitas dan
pertumbuhan terhambat.

Anda mungkin juga menyukai