Anda di halaman 1dari 60

Keperawatan Keluarga dengan

pasangan baru

Kelompok 1 :
1. Pramesti Anggita Putri (1130016044)
2. Winda Haryantik (1130016049)
3. Susvina Diyah Elberta (1130016095)
4. Wiwik Atun Adawiyah (1130016140)
Asuhan Keperawatan Kasus
1. Pengkajian
a. Mengidentifikasi Data Keluarga
Nama keluarga : 1. Ny. F (istri)
2. Tn. A (suami)
Alamat : Sidoarjo
Telp : 08122923xxxx
Komposisi Anggota Keluarga
No. Nama L/P Umur Hub. Dgn Pend. Pekerjaan Status
KK Kesehatan
1. Tn. A L 25 Tahun Kepala S1 Pelaut Pelayaran Sehat
Keluarga

2. Ny. F P 25 Tahun Istri S1 Guru Sehat


Pendidikan
Guru
PEMERIKSAAN FISIK
Nama Ny. F
Umur 25 tahun
Jenis Kelamin Perempuan
Kesadaran Penuh
TTV S : 36.5 C, nadi : 80x/mnt, TD: 120/80 mmhg, RR: 20x/mnt
BB/TB 60kg/156cm
Kepala : Normal
1. Kulit Normal tidak ada lesi, berwarna sawo matang,
2. Muka Terlihat lelah dan sedikit pucat (5)
3. Mata Konjungtiva, Sclera, Pupil, Palpebra, Lensa, Visus semuanya normal
4. Hidung Hidung normal
5. Mulut Mulut normal tidak berbau dan memiliki gigi yang normal
6. Bibir Normal, tidak terlihat kering
7. Telinga Normal, mampu mendengarkan dengan baik saat di ajak berbicara, simetris
antara telinga kanan dan kiri, lerlihat bersih

Leher Normal
Tenggorokan Normal tidak mengalami nyeri telan
Dada Normal simetris
Abdomen Normal, auskultasi peristaltik 15x/menit
Genetalia Normal
Rectum Normal
Ekstermitas atas Aktif ka/ki

Ekstermitas bawah Aktif ka/ki


Imunisasi yang pernah dilakukan
ANGGOTA
NO JENIS IMUNISASI WAKTU PEMBERIAN KELUARGA KET.
SUAMI ISTRI
1. Hepatitis B 0 bulan   -

2. Polio 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan   -

3. BCG 2 bulan   -
DPT 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan,
4.   -
dan 18 bulan.
Hib 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan,
5.   -
dan 18 bulan.
6. PCV 7-12 bulan   -
Rotavirus D1:6-14minggu, D2:4-10
7.   -
minggu, D3 : <32 minggu
8. Influenza 6 bulan dan tiap tahun   -

9. Campak 9 bulan dan 24 bulan   -

10. MMR 15 bulan, 5 tahun   -

11. Tifoid Setiap 2 tahun   -

12. Hepatitis A 2 tahun (6-12 bulan)   -

13. Varisela 12 bulan   -

14. HPV 10 tahun   -

15. Japanese enchepalitis 2-12 bulan   -

16. Dengue 9-16 tahun   -


Keterangan
= laki-laki = kembar
= perempuan
= meninggal = pasien
= menikah = serumah
4) Tipe Keluarga :
Klien masuk dalam tipe keluarga Dual Carrier yaitu dimana suaminya dan istri
(pasien) atau keduanya berkarier dan tanpa mempunyai anak.

5) Latar belakang kebudayaan (Etnik) :


budaya keluarga istri berasal dari suku madura, sedangkan keluarga suami dari suku jawa.
Klien dalam lingkungan sehari-harinya tidak menggunakan bahasa inggris tetapi
menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa jawa. klien tidak pernah berimigrasi dan sudah
dari generasi pertama tinggal di Indonesia dan bertempat tinggal dalam lingkungan yang
baik. Dalam kesehariannya Klien tidak pernah mengikuti kegiatan keagamaan, sosial,
kebudayaan, rekreasi dikarenakan sibuk bekerja. Klien mengatakan bahwa dirinya tidak
begitu suka bergaul dengan tetangganya karena sibuk bekerja dan lebih baik dirumah (3)
namun tetangga sebelah kirinya masih termasuk anggota keluarganya jadi klien biasanya
main kerumah saudaranya.
klien tidak pernah melakukan diet dan selalu berpakaian sesuai dengan lingkungan
yang ada disekitar. Rumah klien didekorasi biasa saja tanpa ada pengaruh
kebudayaan apapun dan menggunakan struktur kekuasaan keluarga modern dimana
klien dan suami memiliki peran dan kekuasaan yang sama. Didalam porsi komunitas
etnik istri lebih banyak dilingkungan rumah dibandingkan dengan etnik suami.
Dalam kehidupan sehari-hari klien tidak menggunakan praktisi ataupun terlibat
dalam perawatan kesehatan tradisonal maupun isu kesehatan disekitar daerah
lingkungannya.
6) Identifikasi Religius :
Klien dan Anggota keluarga berada dalam keyakinan yang sama yaitu agama islam, Klien
terlihat tidak pernah mengikuti kegiatan di masjid sehingga tidak pernah mengikuti praktik
keagamaan apapun baik pengajian,tasyakuran,jamaiyah, dan sebagainya.

7) Status Kelas Sosial :


Suami klien memiliki pendidikan sebagai sarjana pelaut dan bekerja sebagai pelaut yang
memiliki pendapatan sebesar Rp.10.000.000,- perbulan, sedangkan klien memiliki pendidikan
sebagai sarjana pendidikan sastra china dan bekerja disebuah sekolah menegah kejuruan
sebagai guru mandarin didaerah sidoarjo yang memiliki pendapatan sebesar Rp.2.000.000,-
perbulan sehingga ekonomi dalam kehidupan sehari-hari klien sangat berkecukupan. Suami
dan Klien sama-sama pencari nafkah sehingga tidak pernah menerima bantuan atau dana dari
manapu karena pendapatan klien memadai, serta mampu mengelola keuangan sesuai dengan
kebutuhan.
8) Mobilitas Kelas Sosial
Klien bekerja sebagai seorang guru bahasa mandarin di sekolah menengah kejuruan didaerah
sidoarjo dan pekerjaan yang dilakukan klien dilakukan sejak awal klien lulus sebagai sarjana
sehingga tidak pernah berpindah-pindah pekerjaan apapun dalam lingkungan pekerjaanya klien
mampu memiliki hubungan yang baik dan rukun dengan lingkungan ditempatnya bekerja dan
orangtua klien bukan seorang pensiunan.

b. Tahap Perkembangan dan Riwayat Keluarga


9) Tahap perkembangan keluarga saat ini:
No. Tugas Keluarga Sudah Belum
Tercapai Tercapai
1. Menciptakan sebuah perkawinan yang saling 
memuaskan
2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara 
harmonis
3. Merencanakan keluarga 
Klien mengatakan puas akan hubungan seksual yang dilakukan tetapi klien hanya melakukan
hubungan seksual sebanyak 3x dalam satu minggu karena satu minggu setelah pernikahan suami
pergi bekerja. Klien mengatakan sangat baik dalam berhubungan dengan kerabat dekatnya. klien
sudah siap mempunyai anak karena klien menganggap usianya sudah cukup untuk memiliki anak
tetapi klien hanya merencanakan memiliki 2 anak saja sebelum menikah, setelah menikah belum
merencanakannya dengan suami.

10) Klien mengatakan belum memenuhi tugas perkembangan tersebut karena pekerjaan suami
yang jauh dan butuh waktu lama untuk saling bertemu.
11) Klien mengatakan belum pernah mengalami perceraian,kehilangan,dan kematian.
12) Klien mengatakan tidak mengetahui masa silam dari orang tuanya

Riwayat Keluarga
Di dalam keluarga klien tidak memiliki riwayat penyakit apapun seperti DM, Hipertensi,
Jantung Hepatitis dan lain-lain.
Kriteria Tingkat Kemandirian
Tingkat Kriteria Krit Kriter Kriter Kriter Kriter Kriter
Kemandiri 1 eria ia 3 ia 4 ia 5 ia 6 ia 7
an 2
Tingkat I  

Tingkat 2     

Tingkat 3      

Tingkat 4
c. Data Lingkungan
13) Karakteristik Rumah

Klien mengatakan rumah yang sekarang dihuni adalah pemberian orang tuanya, kondisi dan
perabotan dalam rumah nya dalam keadaan baik dan cukup, berupa kamar mandi 1 didalamnya
ada bak mandi, wc, perlengkapan mandi, dapur 1 didalamnya memiliki rak piring, kompor, gas
elpiji, dan perabotan masak lainnya, tempat tidur 3 ruang berisi kasur, guling, bantal, lemari
baju, gantungan baju, perlengkapan pribadi, hingga penggunakan sarung bantal dan sprei
diganti setiap 1 minggu sekali, meja makan 1, ruang tamu 1 yang berisi televisi, kursi, meja.
serta penerangan,ventilasi, dan pemanas yang memadai sudah cukup. Lantai menggunakan
keramik yang terlihat bersih tetapi rumah klien tidak mempunyai tangga dan pagar. Suplai air
tercukupi,sanitasi kebersihan lingkungan rumah bersih, terlihat tidak ada sampah berserakan di
sekiar rumah, didalam rumah rapi dan bersih. Terlihat didalam kamar mandi sanitasi air terlihat
bersih, tidak lumut, tidak ada jentik-jentik, ada sabun dan handuk dan beberapa alat kebersihan
kamar mandi, dan pemakaian handuk perorang memiliki handuk masing-masing.
klien merasa tidurnya cukup mulai tidur jam 10.00 malam sampai jam 04.00 subuh.
Klien tidak memiliki hewan peliharaan sehingga tidak ada kotoran hewan didalam
rumah namun terkadang ada serbuan serangga-serangga kecil seperti semut.
Didalam rumah klien tidak ada pengelupasan cat dikarenakan sebelum menikah
klien dan keluarga sudah melakukan cat ulang. Sehari-hari Klien mengatakan
merasa nyaman dengan menggunakan sumber ataupun pelayanan yang ada disekitar
lingkungannya. Masalah-masalah yang selalu terjadi pada klien tidak pernah sampai
tersebar luas dilingkungannya karena klien selalu menjaga privasi keluarganya.
Sejauh ini dilingkungan tempat tinggal klien tidak ada bahaya keamanan seperti
pencuri dan lain-lain karena terlihat sepi (2). pembuangan sampah di tempat tinggal
klien dilakukan dengan cara dibakar. Klien merasa puas dengan penataan rumah
sesuai dengan penghasilan keluarga.
Keterangan :
1. Kamar tidur 6. Kulkas
2. Kamar tidur 7. Dapur
3. Kamar tidur 8. Kamar mandi
4. Ruang tamu 9. Jalan desa
5. Lemari 10. Halaman

Klien tidak mengaetahui ukuran setiap


kamar dan setiap ruangan, hanya
mengetahui ukuran keseluruhan dari
rumahnya saja.
14) Karakteristik lingkungan dan komunitas yang lebih besar

karakter fisik dari lingkungan tempat tinggal termasuk desa, kondisi jalan terpelihara
kebersihan jalan terlihat bersih, terkadang terjadi ada kemacetan dijalan rel kereta api,
tidak ada pabrik sekitar lingkungan sehingga tidak ada polusi udara namun lingkungan
dekat kereta api sehingga terdengar suara kereta api. Klien termasuk kelas menengah ke
atas, klien tidak memiliki aktivitas lain di dalam komunitas atau lingkungan selain
mengajar sebagai guru. Rumah klien dekat dengan pasar, apotek dan tempat beribadah
seperti masjid, dan sekitar 10 menit menuju rumah sakit. Rumah klien dekat dengan
sekolah sehingga tidak menggunakan transportasi apapun selain jalan kaki dan tidak ada
masalah integrasi yang mempengaruhi keluarga. Tidak ada fasilitas rekreasi yang dekat
dengan rumah klien tetapi ada tempat rekreasi yang lumayan jauh dengan tempat tinggal
keluarga kurang lebih 1 jam perjalanan untuk menuju tempatnya. Klien dapat ke tempet
rekreasi tersebut dengan menggunakan sepeda motor dengan jarak waktu tempuh kurang
lebih 1 jam perjalanan. Pernah ada insiden kejahatan tetapi untuk saat ini lingkungan klien
masih terlihat aman.
15) Mobilitas geografis keluarga
klien tinggal dilingkungan tersebut sejak lahir dan tidak pernah berpindah-pindah tempat
karena sejak lahir sudah tinggal didaerah tersebut.

16) asosiasi transaksi keluarga dengan komunitas


klien tidak pernah mengikuti pelayanan komunitas sehingga klien tidak pernah menggunakan
pelayanan komunitas karena lingkungan klien bukan wilayah yang sering dikunjungi orang-
orang. Klien bepergian menggunakan angkutan umum sebagai transportasi untuk pergi
mengajar setiap harinya karena klien tidak bisa menggunakan sepeda motor. Klien tidak
pernah menerima bantuan dari organisasi lain.
d. Struktur Keluarga
17) Pola komunikasi
klien berkomunikasi baik dengan suami setiap hari melalui telepon seperti telfon dan video call,
namun respon dari suami klien lambat dikarenakan suami yang berlayar dan tidak selalu
memegang gadgetnya untuk komunikasi timbal baliknya suami merespon apa yang dibicarakan
istri dan memberikan nasehat kepadanya tetapi suami tidak memberikan tindakan langsung
hanya dengan ucapan saja karena terhalang oleh jarak. Dalam menyampaikan pesan klien
menyampaikannya secara baik-baik dan tidak pernah emosi jika ada masalah. komunikasi yang
dibicarakan sesuai dengan usia perkembangannya sperti menanyakan kabar, kondisi dan
memberi nasihat-nasihat. setiap instruksi yang disampaikan klien maupun sebaliknya sesuai
dan dilaksanakan dengan baik sehingga Tidak ada masalah yang muncul mungkin hanya saat
berkomunikasi responnya lama dari suami . Tidak ada isu-isu yang ditutupi antara suami dan
klien karena suami dan klien saling terbuka satu sama lain. Factor yang mempengaruhi pola
komunikasi keluarga klien adalah situasi dimana suami dan istri memiliki jaraak yang jauh
sehingga komunikasi terbatas.
18) Struktur Kekuasaan
Hasil akhir kekuasaan
Tergantung apa yang diperdebatkan dan tergantung pendapat yang terbaik sehingga pendapat
yang baik yang dipilih. Suami dan istri sama-sama memiliki kekuasaan untuk menganggarkan
dan membayar rekening serta memutuskan bagaimana mengelola uang mereka. Mereka sama-
sama memiliki keputusan bersama entah itu menghabiskan waktu luang mengunjungi teman
dekat atau kerabat.
Proses pengambilan keputusan
Suami klien dan klien saling bergantian menelepon untuk memberitahukan masalah yang
terjadi setelah suami tahu masalah yang terjadi mendiskusikan dan menentukan pendapat
mana yang terbaik atas dasar diskusi bersama sehingga mana yang baik argumennya itu yang
diambil.
Variabel yang mempengaruhi kekuasaan keluarga

Klien merupakan tipe keluarga dual carir dimana keputusan dirundingkan hanya untuk 2 orang
saja dan memiliki kekuasaan dari atas ke bawah. Pembentukan koalisi dari keluarga ini dengan
memberikan tugas kepada istri hanya untuk pekerja sebagai guru dan menjaga rumah saja
karena masih belom memiliki anak sedangkan tugas suami mencari nafkah. Keluarga sama-
sama berusia 25 tahun sehingga sudah memiliki pemikiran yang bersifat dewasa dan dapat
mengambil keputusan keduanya juga memiliki sifat pribadi yang tidak pemarah. Didalam
keluarga klien tidak ada perbedaan gender berdasarkan kekuasaan karena menurutnya memiliki
kekuasaan yang sama. Tidak ada perbedaan etnik, agama, kebudayaan karena didalam
keluarganya memiliki agama yang sama. klien merupakan kelompok yang memliki gaya hidup
yang sederhana jarang berinteraksi dengan orang lain. Dalam keluarga klien tidak ada yang
merasa dominan karena dua-duanya sama-sama memiliki kekuasaan yang sama yaitu
mempunyai keputusan yang sama. Tidak ada yang menang dalam argumen semua tergantung
masalah yang dihadapinya, serta mengambil argumen yang baik sehingga keluarga merasa
puasa dengan keputusan yang diambil secara bersama.
19) Struktur Peran
Struktur peran formal
Klien mengatakan bahwa dirinya masih belum bisa memenuhi perannya sebagai seorang
istri secara maksimal karena belum memiliki anak dan jauh dari suami (2) sehingga klien
hanya melakukan tugasnya dirumah seperti membersihkan rumah, bekerja, dll. peran klien
didalam keluarga sebagai istri diterima dengan baik sehingga tidak ada konflik. sejauh ini
peran suami dan istri sama-sama mencari nafkah. klien baru saja menikah sehingga klien
masih belum sepenuhnya beradaptasi.

Struktur peran informal


Klien memiliki keluarga disamping rumahnya sehingga klien dapat menghabiskan waktu
dengan mereka. Keponakan klien juga terkadang bermain dirumah klien sehingga klien
tidak merasa kesepian dan terhibur dengan adanya keponakannya.
Analisis model peran
orang tua masing-masing memberikan peran model seperti nilai-nilai pertumbuhan,
pengalaman baru, teknik komunikasi dan lain-lain. Klien mendapatkan gambaran
pernikahan dari orang tua klien ataupun orang tua dari suami. Tidak ada yang
menjalankan peran informal disfungisonal di dalam generasi sebelumnya.

variabel yang mempengaruhi peran


orang tua klien memiliki latar belakang yang cukup dari dulu sehingga
mempengaruhi peran formal dan informal didalam keluarganya. Setiap anggota
memiliki peran masing-masing seperti klien sebagai ibu rumah tangga sedangkan
yang laki-laki sebagai pencari nafkah sehingga Peran anggota keluarga saat ini
sesuai dengan tahap perkembangan. Klien mengatakan saat ini belum ada masalah
kesehatan yang mempengaruhi peran keluarga.
.
20) Nilai keluarga
Klien mengatakan belum ada ketetapan keluarga karena klien masih pasangan baru dan belum
mendiskusikannya dengan suami. keluarga tidak memiliki kesesuaian terhadap nilai komunitas
karena keluarga jarang bergaul dengan komunitas.

e. Fungsi keluargaa
21) Fungsi Afektif
Saling asuh, keakraban dan identifikasi
klien mengatakan seluruh anggota keluarganya selalu mendukung apapun tindakan ataupun
kegiatan yang dilakukan oleh klien dan suaminya. klien mengatakan ia dan suaminya sudah
merasa akrab sejak mereka sebelum menikah, karena anggota keluarga lainnya tinggal
bersebelahan, selain itu juga sering diadakan kegiatan-kegiatan kecil seperti rujakan. klien
mengatakan bahwa semua anggota keluarganya sering berkumpul di rumahnya untuk
membahas hal-hal kecil seperti mengasuh keponakannya yang masih kecil.
Keterpisahan dan keterkaitan
Klien mengatakan selalu menjaga komunikasi disetiap anggota keluarga. Klien mengatakan
tidak merasakan kebutuhan individu lain dikarenakan klien tinggal sendiri.
22) Fungsi Sosialisasi
Dalam tahap fungsi sosialisasi ini belum melakukannya karena klien belum memiliki anak.

23) Fungsi reproduksi


menurut klien umur 25 tahun harusnya sudah memiliki anak dan klien menginginkan anak
pada usia pernikahan sebelum satu tahun tetapi suami klien sibuk bekerja. Tujuan klien
memiliki keturunan agar memiliki penerus untuk kehidupannya dan supaya tidak merasa
kesepian. Klien mengatakan ingin mempunyai 2 anak saja namun sampai sekarang klien
masih belum ada tanda-tanda hamil. Klien mengatakan setelah menikah melakukan hubungan
seksual 3x seminggu sebelum ditinggal berlayar dan klien tidak mengetahui cara melakukan
seksual secara benar sehingga menurut klien saat melakukan hubungan seksual yang
dirasakan sakit dan perih. klien mencoba cara lain tetapi yang dirasakan hanya biasa saja
karena berhubungan seksual hanya sekedar melakukan saja tetapi klien sudah puas selama
melakukan hubungan seksual.
24) Fungsi Perawatan
1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
24.1 Definisi dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat-sakit
klien mengatakan bahwa menurutnya sehat itu dapat melakukan aktifitas apapun
tanpa gangguan, sedangkan sakit menurutnya tidak dapat melakukan aktifitas secara
baik, tanda-tanda yang diberikan berupa tidak bisa melakukan aktifitas fisik secara
baik dan yang memutuskan adalah klien sendiri namun keluarga belum bisa
mengamati secara akurat mengenai gejala penyakit sehingga klien memperoleh
informasi maupun sumber dari teman dekatnya, media elektronik.

24.2 Riwayat kesehatan keluarga


klien mengatakan bahwa keluarganya dalam keadaan sehat tidak ada masalah
kesehatan maupun riwayat penyakit apapun selama 3 generasi dikeluarganya.
2. Mampu membuat keputusan masalah kesehatan keluarga
24.3 Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa
klien mengatakan belum bisa mengkaji status kesehatannya saat ini karena klien belum
melakukan periksa apapun setelah menikah serta menurut klien dirinya tidak memiliki
masalah kesehatan yang membuat beresiko.

24.4 Peran keluarga dalam praktik perawatan diri


Klien mengatakan memperbaiki status kesehatannya dengan menjaga pola makan dan
istirahat yang cukup serta menjaga kebersihan rumah agar terhindar dari penyakit karena
klien sendiri yang memutuskan kesehatannya. Klien mengatakan apabila sakit klien
membeli obat di warung terdekat namun jika sakitnya tidak kunjung sembuh maka klien
akan pergi kerumah sakit terdekat. Klien mengatakan hanya bisa melakukan perawatan
sederhana dirumah saat sakit seperti mengompres dahinya saat demam karena klien
yakin bahwa dengan tindakan tersebut dapat menurunkan demam.
3. Mampu merawat masalah kesehatan keluarga
24.5 Praktik aktivitas fisik dan rekreasi
Klien menyadari bahwa rekreasi aktif dan olahraga secara teratur sangat penting untuk
kesehatan. Tetapi klien tidak bisa pergi berekreasi atau berolahraga karena sibuk bekerja dari
jam 07.00 pagi sampai jam 17.00 sore setiap harinya (5) sehingga menurut klien bersih-
bersih rumah, mencuci baju, memasak dan lain-lain termasuk olahraga yang klien kerjakan
sendirian dirumah (5). Setelah menikah klien belum pernah rekreasi bersama suaminya.

24.6 Praktik penggunaan obat teraupetik dan penenang, alcohol serta tembakau di keluarga
Dalam keluarga klien klien tidak ada yang mengonsumsi alkohol, tembakau, obat penenang
dan sejenisnya. Klien mengatakan ketika sakit dibuat untuk beristirahat namun jika
keesokannya belum sembuh klien mengonsumsi obat yang terjual bebas di warung terdekat
(4) karena klien tidak tahu sakitnya itu sakit parah atau tidak sehingga minum obat yang
dirasakan saja (4) dan langsung diminumnya tanpa disimpan dalam periode lama dan tidak
dikonsumsi kembali.
24.7 Tindakan pencegahan secara medis
Klien mengatakan senang saat kondisi badannya dalam keadaan sehat karena mampu bekerja
dalam keadaan fit dan semangat. Klien mengatakan pada tanggal 1 maret 2019 melakukan
pemeriksaan pada telinganya tetapi mendapatka hasil normal. Klien mengatakan bahwa
sudah melakukan imunisasi lengkap. Klien tidak menggunakan air yang diberi florida. Klien
mengatakan menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur dan tidak melakukan
perawatan gigi lainnya. Klien mengonsumsi asupan gula dan tepung sesuai dengan
kebutuhan.

4. Mampu mengkondisikan lingkungan


24.8 Praktik diet keluarga
Klien mengatakan tidak mengetahui apapun tentang piramida pedoman makanan, klien
sehari-hari hanya menyiapkan makanannya sendiri dan klien sangat suka mengkonsumsi
makanan kudapan sehingga klien tidak melakukan diet apapun. klien makan 3x sehari
beserta cemilannya. Klien mengatakan kebutuhan ekonomi dalam rumah tangganya sudah
tercukupi sehingga tidak membutuhkan kupon makan. Klien tidak memiliki fungsi tertentu
saat makan karena klien tinggal sendiri dirumah dan klien makan saat dirinya merasa lapar
sehingga tidak ada jam tertentu untuk makan.
24.9 Kebiasaan tidur dan istirahat
Klien memiliki kebiasaan tidur mendengkur disaat lelah (5) karena klien tidak
pernah istirahat siang saat malam pun klien sering mengkoreksi tugas muridnya
(5). menurut klien kebutuhan tidurnya sesuai. Klien mulai tidur apabila dirinya
merasa ngantuk dan lelah sehingga bangun pada saat sholat shubuh (5). Klien
mengatakan jika klien kerja tidak pernah bisa melakukan istirahat siang, kecuali
saat libur bekerja maka klien istirahat siang.

5. Memanfaatkan pelayanan kesehatan atau fasilitas kesehatan


24.10 Keyakinan, nilai, dan perilaku kesehatan
Klien mengatakan tidak ada nilai yang dianut keluarga dalam kesehatan karena
klien kurang menegtahui tentang promosi/peningkatan kesehatan
24.11 Terapi komplementer dan alternative
Klien mengatakan bahwa menggunakan jasa pijat hanya saat lelah karena klien percaya
pijat mampu menghilangkan rasa lelah. Klien mengatakan menggunakan jasa pijat hanya
karena keinginannya sendiri tanpa koordinasi medis atau dokter.

24.12 Layanan perawatan kesehatan yang diterima


Klien mengatakan bahwa tidak menerima layanan kesehatan apapun karena sejauh ini
belum ada masalah kesehatan pada keluargannya.

24.13 Perasaan dan persepsi mengenai pelayanan kesehatan


Klien mengatakan dengan adanya pelayanan kesehatan mampu berobat dipelayanan
tersebut. Klien mengatakan sejauh ini pelayanan kesehatan didekat rumah klien
pelayanan sudah baik dan puas dengan pelayanannya sehingga harapannya perawat
mampu meningkatkan pelayanan kesehatan menjadi lebih baik.
24.14 Pelayanan kesehatan darurat
Klien mengatakan tidak pernah menerima pelayanan kesehatan darurat karena sejauh ini
klien belum mengalami masalah kesehatan yang darurat.

24.15 Sumber pembayaran


Klien mengatakan membayar pelayanan kesehatan secara umum karena belum memiliki
asuransi kesehatan dan klien berencana mengurus asuransi kesehatan kedepannya sehingga
Tidak ada efek dalam pembayaran pelayanan kesehatan.

24.16 Logistic untuk mendapatkan perawatan


Jarak rumah sakit dari rumah klien membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 10 menit
sehingga dapat ditempuh dengan menggunakan becak.
25 Fungsi Ekonomi
Klien dan suami saling mencari nafkah sehingga klien mendapatkan penghasilan dari dirinya
sendiri dan kiriman dari suaminya. Pengeluaran klien per harinya kurang lebih 50.000 dari
sisa pengeluaran yang dikeluarkan klien masih bisa untuk menabung. Kebutuhan sehari –
hari klien lebih banyak digunakan untuk makan dan transportasi saja dan klien mengatakan
membagi penghasilan sesuai dengan kebutuhan klien sehari – hari sehingga ada sisa
penghasilan dari setiap pengeluaran yang telah dikeluarkan dan klien tidak menanggung
keuangan siapapun
26 Stres, koping dan adaptasi keluarga
klien hanya memikirkan tentang suaminya yang jauh dari rumah dan jarang pulang, sehingga
klien menanti kapan kepulangan dari suami. Klien hanya saat merasa kesepian sehingga
kangen dan kepikiran suaminya. klien mampu mengatasi stressor yang dilakukan karena
klien memiliki kesibukan mengajar sebagai guru dan sering membersihkan rumahnya untuk
menghilangkan rasa jenuhnya. Klien juga melakukan ibadah dan do’a agar merasa lebih
tenang sehingga klien berharap dengan kepulangan suami, namun pemikiran yang di lalui
oleh klien mampu diatasi.
Strategi koping keluarga
klien mengatasi stressor yang di alami dengan beribadah dan berdo’a yang dilakukannya
setiap hari dan dukungan keluarga yang disamping rumahnya, serta melakukan komunikasi
dengan suami untuk menghilangkan rasa kangen dan khawatirnya pada suami. Klien
menggunakan bertukar pikiran dengan suami melalui telfon atau video call untuk mengatasi
rasa khawatir dan rindu. Klien tidak menggunakan koping disfungsional untuk mengatasi
masalah stressornya.
Adaptasi keluarga
klien dapat mengatasi stres yang dialami sehingga tidak ada dampak yang terjadi sehingga
keluarga tidak berada dalam keadaan krisis dan ketidakmampuan kronik.
melacak stressor, koping, adaptasi sepanjang waktu
klien tidak ada masalah
27 Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan
Ny. F berharap komunikasi dengan suaminya tetap berjalan lancar meskipun suaminya jauh,
ny. F juga berharap bisa terus merasa sehat tidak terkena penyakit apapun. Keluarga sangat
senang ada kunjungan dari mahasiswa karena merasa terbantu dengan memberikan
pengetahuan tentang kesehatan.
Keluarga Sejahtera
Keluarga Prasejahtera
No. Indikator Mampu Tidak Mampu
1. Melaksanakan ibadah menurut agama yang 
dianut masing-masing
2. Makan 2x sehari/ lebih 

3. Memiliki pakaian yang berbeda untuk 

berbagai keperluan
4. memiliki rumah yang sebagian besar lantainya 

bukan dari tanah


5. Memiliki anggota keluarga yang sakit ke 

pelayanan kesehatan, termasuk bila keluarga


adalah PUS yang ingin menjadi akseptor KB
Keluarga Sejahtera I
No. Indikator Mampu Tidak Mampu

1. Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur 


menurut agama yang dianut masing-masing
2. Makan daging/ikan/telur sebagai lauk paling kurang 

sekali dalam seminggu


3. Memperoleh pakaian baru dalam 1 tahun terakhir 

4. Luas lantai tiap penghuni rumah 8m2 

5. Anggota keluarga sehat dalam 3 bulan terakhir, 

sehingga dapat melaksanaakan fungsi masing-masing

6. Paling kurang 1 anggota keluarga yang berumur 15 

tahun keatas mempunyai penghasilan tetap


7. Bisa baca tulis latin bagi seluruh anggota keluarga 

yang berumur 10-60 tahun


8. Anak usia sekolah (7-15 tahun) 

9. Anak hidup 2 atau lebih, keluarga yang masih PUS saat 

ini memakai kontrasepsi


Keluarga Sejahtera II

No. Indikator Mampu Tidak mampu


1. Upaya keluarga untuk meningkatkan atau 
menambah pengetahuan agama
2. Keluarga mempunyai tabungan 

3. Makan bersama paling kurang sekali sehari 

4. Ikut serta kegiatan masyarakat 

5. Rekreasi bersama paling kurang 1x sebulan 

6. Memperoleh berita dari surat kabar,radio, TV, 

majalah.
7. Anggota keluarga mampu menggunakan 

transportasi
Keluarga Sejahtera III

No. Indikator Mampu Tidak mampu

1. Memberikan sumbangan secara 


teratur (dalam waktu tertentu)
secara sukarela dalam bentuk
materi kepada masyarakat

2. Aktif sebagai pengurus 


yayasan/institusi dalam kegiatan
kemasyarakatan
Analisa Data
DATA DIAGNOSA

DS : Domain 8. Seksualitas

- Ny. F mengatakan bahwa saat berhubungan tidak mengetahui bagaimana cara Kelas 2. Fungsi seksual
berhubungan seksual secara benar
00059 Disfungsi seksual keluarga Tn A. khususnya Ny F
- Ny. F mengatakan saat melakukan hubungan seksual yang dirasakan sakit dan perih.
- Ny. F mengatakan pernah mencoba cara lain, tetapi yang dirasakan hanya biasa saja
- Ny. F mengatakan berhubungan seksual hanya sekedar melakukan saja
- Ny. F mengatakan bahwa selama seminggu setelah menikah hanya melakukan
hubungan sebanyak 3 kali saja
- Ny. F mengatakan seminggu setelah pernikahan suaminya pergi untuk bekerja dan
belum pulang sampai sekarang
DO :
- TD : 120/80 mmHg
S : 36,5o
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
- klien terlihat masih belum hamil semenjak ditinggal oleh suaminya
DATA DIAGNOSA
DS : Domain 7. Hubungan peran
- Ny. F mengatakan belum memenuhi tugas sebagai seorang istri yang baik karena Kelas 3. Penampilan peran
belum bisa memberikan perhatian yang seharusnya sebagai seorang istri karena
00055 ketidakefektifan perform peran keluarga Tn A.
keadaan suami yang jauh darinya khususnya Ny F
- Ny. F mengatakan setelah menikah belum merencanakan berapa jumlah anak yang
diinginkan namun sebelum menikah klien sudah merencanakan bahwa hanya ingin
memiliki 2 orang anak saja.
- Ny. F mengatakan bahwa ingin segera memiliki anak diusia pernikahannya sebelum
satu tahun atau secepatnya
DO :
- TD : 120/80 mmHg
S : 36,5o
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
- terlihat rumah Ny. F sepi hanya tinggal sendirian saja karena suami yang sibuk
bekerja sebagai seorang pelaut sehingga jarang bertemu
- Ny. F juga belum mempunyai anak
DATA DIAGNOSA

DS : Domain 7 Hubungan Peran


- Ny. F mengatakan tidak suka bergaul dengan tetangga
karena sibuk bekerja dan menurutnya lebih baik Kelas 3 Penampilan Peran
dirumah
DO :
00052 Hambatan Interaksi Sosial keluarga Tn A. khususnya
- Ny. F tidak pernah mengikuti kegiatan keagamaan
Ny F.
seperti pengajian, tasyakuran dan lain-lain.
- Ny. F tidak pernah keluar rumah kecuali ada keperluan
yang penting
DATA DIAGNOSA

DS : Domain 5. Persepsi/kognisi
- Ny. F mengatakan kurang melakukan tindakan saat sakit karena
menganggap sakit itu hal yang biasa Kelas 4 Kognisi
- Ny. F ketika sakit hanya beristirahat dan meminum obat warung
- Ny. F mengatakan tidak mengetahui tentang masalah kesehatan 00126 Defisien Pengetahuan
DO : keluarga Tn A khususnya Ny.F
- TD : 120/80 mmHg
S : 36,5o
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
DS : Domain 4 Aktivitas/Istirahat
- Ny. F mengatakan bahwa dirinya bekerja dari pagi jam 07.00 Kelas 3. Keseimbangan energi
sampai jam 17.00 setiap harinya 00093 Keletihan keluarga Tn A
- Ny. F mengatakan dirinya mengerjakan pekerjaan rumah khususnya Ny.F
sendirian seperti mencuci, mengepel atau membersihkan rumah
karena Ny.F tinggal sendirian
- Ny. F juga mengatakan kalau sering mengkoreksi soal – soal
muridnya dirumah
- Ny F mengatakan jika merasa letih langsung beristirahat
- Ny. F mengatakan saat tidur mendengkur
DO :
- Terlihat Ny.F tampak letih saat pengkajian
- Ny.F juga merupakan seorang pekerja yang setiap hari
berangkat pergi mengajar
Menetapkan Prioritas Masalah (maglaya, 2009)
1. Dx. 1 Disfungsi seksual terhadap keluarga Tn. A khususnya Ny. F: Suatu kondisi ketika individu mengalami
suatu perubahan fungsi seksual selama fase respon seksual berupa, hasrat, terangsang, dan atau orgasme, yang
dipandang tidak memuaskan, tidak bermakna atau tidak adekuat.
NO Kriteria Skor Bobot Nilai Rasional
1. Sifat masalah Ny. F tidak mengetahui
Skala : 3 1/3 x 1 = 1/3 bagaimana cara
Wellness 3 1 berhubungan seksual
Aktual 2 secara benar.
Resiko 1
Potensial

2. Kemungkinan Ny. F mengatakan


masalah dapat pernah mencoba cara
diubah lain, tetapi yang
Skala : Mudah 2 2 ½x2 dirasakan hanya biasa
Sebagian 1 =1 saja
Tidak dapat 0
3 Potensi masalah Potensi maslah dicegah
untuk dicegah rendah karena tidak
Skala : Tinggi 3 1 1/3 x 1 menimbulkan masalah
Cukup 2 = 1/3 yang serius
Rendah 1

4 Menonjolnya Karena Ny. F tidak merasa


masalah sesksualitas adalah hal
Skala : Segera 1 0/2 x 1 yang penting dalam
2
Tidak perlu =0 keluarganya.
1
Tidak dirasakan 0

Total 12/3
Dx. 2 ketidakefektifan perform peran terhadap keluarga Tn A. khususnya Ny F : suatu pola
perilaku dan ekspresi diri yang tidak sesuai dengan harapan, norma, dan konteks lingkungan.
No Kriteria Skor Bobot Nilai Rasional
1. Sifat masalah Istri sudah mengerti
Skala : Wellness 3 2/3 x 1 = perannya tetapi belum
Aktual 3 1 2/3 bisa menjalankannya,
Resiko 2 sehingga menjadi
Potensial 1 resiko masalah
dikeluarga
Kemungkinan
2. masalah dapat diubah
Skala : Mudah 2 2 Karena bisa dirubah
Sebagian 1 ½x2=1 sebagian jika ada
Tidak dapat 0 suaminya
3. Potensi masalah Potensi masalah dicegah
untuk dicegah tinggi karena suami juga
Skala : Tinggi 3 jarang ada dirumah, saat
Cukup 2 1 3/3 x 1 = 1 dirumah juga istri sibuk
Rendah 1 dengan kerjanya
Karena jika ditangani
tetap menunggu suami
pulang

4. Menonjolnya
masalah Tidak perlu karena
Skala : Segera 2 penanganan dilakukan
Tidak perlu 1 1 1/2 x 1= ½ saat ada faktor penunjang
Tidak dirasakan 0

Total 3 1/6
Dx. 3 Hambatan Interaksi Sosial terhadap Tn A. khususnya Ny F : Kurang atau kelebihan
kuantitas, atau tidak efektif kualitas pertukaran sosialnya.

No Kriteria Skor Bobot Nilai Rasional

1. Sifat masalah Karena Ny. F tidak suka bergaul


Skala : Wellness 3 dan lebih senang dirumah
Aktual 3 1 3/3 x 1
Resiko 2 = 3/3
Potensial 1

2. Kemungkinan Karena Ny. F sibuk bekerja dan


masalah dapat senang berada dirumah
diubah ½x2
Skala : Mudah 2 2 =1
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensi masalah Karena Ny. F lebih
untuk dicegah nyaman bermain dengan
Skala : Tinggi 3 keponakannya
Cukup 2 1 1/3 x 1
Rendah 1 = 1/3

4. Menonjolnya
masalah Karena Ny. F mengatakan
Skala : Segera 2 bermain dengan saudara
Tidak perlu 1 1 0/2 x 1 dan keponakannya sudah
Tidak dirasakan 0 =0 lebih baik

Total 2 1/3
Dx. 4 Defisit pengetahuan keluarga terhadap Tn. A khususnya Ny. F : Ketiadaan atau defisien
informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu, atau kemarahan.
No Kriteria Skor Bobot Nilai Rasional

1. Sifat masalah 3 1 2/3 x 1 Karena Ny. F hanya


Skala : Wellness 3 = 2/3 menganggap sakit
Aktual 2 itu hal biasa
Resiko 1
Potensial

2. Kemungkinan Masalah dapat


masalah dapat diubah sebagian
diubah karena Ny.F tidak
Skala : Mudah 2 ½x2 tahu tentang
Sebagian 1 2 =1 pengetahuan
Tidak dapat 0 masalah kesehatan
3. Potensi masalah
untuk dicegah Karena Ny. F lebih nyaman
Skala : Tinggi 3 bermain dengan
Cukup 2 2/3 x 1 keponakannya
Rendah 1 1 = 2/3

4. Menonjolnya
Karena Ny. F mengatakan
masalah
bermain dengan saudara
Skala : Segera 2
2/2 x 1 dan keponakannya sudah
Tidak perlu 1
1 =1 lebih baik
Tidak dirasakan 0

Total 3 1/3
Dx 5. Keletihan keluarga terhadap Tn. A khususnya Ny. F : Keletihan terus menerus dan
penurunan kapasitas kerja fisik dsn mental pada tingkat yang lazim.

No Kriteria Skor Bobot Nilai Rasional

1. Sifat masalah Ny. F mengatakan bahwa dirinya


Skala : Wellness 3 2/3 x 1 bekerja dari pagi jam 07.00 sampai
Aktual 3 1 = 2/3 jam 17.00 setiap harinya
Resiko 2
Potensial 1

2. Kemungkinan masalah
dapat diubah Ny. F mengatakan dirinya
Skala : Mudah 2 2 ½x2 mengerjakan pekerjaan rumah
Sebagian 1 =1 sendirian seperti mencuci,
Tidak dapat 0 mengepel atau membersihkan
rumah karena Ny. F tinggal
sendirian
3. Potensi masalah Ny. F mengatakan jika
untuk dicegah merasa letih langsung
Skala : Tinggi 3 beristirahat
Cukup 2 1 2/3 x 1
Rendah 1 = 2/3

4. Menonjolnya
masalah Ny. F mengatakan jika
Skala : Segera 2 merasa letih langsung
1 1 ½x2 beristirahat
Tidak perlu
0 =1
Tidak dirasakan

Total 2 5/6
Prioritas Masalah

No. Diagnosa Jumlah


Skoring
1. Defisiensi Pengetahuan terhadap keluarga Tn. A khususnya 3 1/3
Ny. F
2. Ketidakefektifan Performa Peran terhadap keluarga Tn. A 3 1/6
khususnya Ny. F

3. Keletihan terhadap keluarga Tn. A khususnya Ny. F 2 5/6


4. Hambatan Interaksi sosial terhadap keluarga Tn. A khususnya 2 1/3
Ny. F
5. Disfungsi Seksual terhadap keluarga Tn. A khusunya Ny. F 1 2/3
Intervensi
NOC (Nursing Outcome Criteria) NIC (Nursing Intervention Criteria)

1. Keluarga mampu menegnal masalah kesehatan 1. Keluarga mampu menegnal masalah kesehatan
Domain IV Domain IV
Pengetahuan tentang Kesehatan dan Perilaku Keamanan
Kelas S : Pengetahuan tentang Kesehatan Kelas V: Manajemen Resiko
Hasil : (6520) Skrining Kesehatan
(1805) pengetahuan : Perilaku Kesehatan Intervensi :
Indikator : 1. Jadwalkan pertemuan untuk meningkatkan efisiensi dan perawatan
1. Tehnik skrining sendiri individual
(1823) pengetahuan : Promosi Kesehatan 2. Berikan informasi pemeriksaan diri yang tepat selama skrining
Indikator : Domain III
1. Latihan rutin yang efektif Perilaku
Kelas O : Terapi Perilaku
(4360) Modifikasi Perilaku
Intervensi :
1. Dukung untuk mengganti kebiasaan yang tidak diinginkan dengan
kebiasaan yang tidak diinginkan dengan kebiasaan yang diinginkan

Evidence based : Penggunaan leaflet terhadap peningkatan pengetahuan dan


sikap keluarga baru.
1. Mampu membuat keputusan masalah kesehatan 1. Mampu membuat keputusan masalah kesehatan keluarga
keluarga Domain III
Domain IV Perilaku
Pengetahuan tentang Kesehatan dan Perilaku Kelas R: Bantuan Koping
Kelas S : Pengetahuan tentang Kesehatan (5250) dukungan pengambilan keputusan
Hasil : Intervensi :
(1823) pengetahuan : Promosi Kesehatan 1. Bantu pasien mengidentifikasi keuntungan dan kerugian dari setiap
Indikator : alternatif pilihan
1. Perilaku yang meningkatkan kesehatan 2. Informasikan pada pasien kepada pasien mengenai pandangan –
pandangan atau solusi alternatif dengan cara yang jelas dan mendukung

1. Mampu merawat masalah kesehatan keluarga 1. Mampu merawat masalah kesehatan keluarga
Domain IV Domain III
Pengetahuan tentang Kesehatan dan Perilaku Perilaku
Kelas S : Pengetahuan tentang Kesehatan Kelas S: pendidikan pasien
Hasil : (5616) Pengajaran : Peresepan obat- obatan
(1805) pengetahuan : Perilaku Kesehatan Intervensi :
Indikator : 1. Informasikan pada pasien peruabahan dalam tampilan atau dosis ketika
1. Pemakaian yang aman dari obat – obatan yang membeli obat generik dari obat yang diresepkan
diresepkan 2. Instruksikan pasien untuk menegnali karakteristik khusus dari obat –
2. Pemakaian yang aman dari obat –obatan yang obatan sesuai kebutuhan
tidak diresepkan
1. Mampu mengkondisikan lingkungan 1. Mampu mengkondisikan lingkungan
Domain IV Domain IV
Pengetahuan tentang Kesehatan dan Perilaku Keamanan
Kelas S : Pengetahuan tentang Kesehatan Kelas V : Manajemen resiko
Hasil : (6486) Manajemen Lingkungan : Keselamatan
(1805) pengetahuan : Perilaku Kesehatan Intervensi :
Indikator : 1. Identifikasi hal – hal yang membahayakan
1. Strategi untuk menghindari paparan lingkungan misalnya bahya fisik, biologi dan
bahaya lingkungan kimiawi
Domain I
Fisiologi : Dasar
Kelas B : Peningkatan Kenyamanan Fisik
(6482) manajemen Lingkungan : Kenyamanan
Intervensi :
1. Ciptakan lingkungan yang tenang dan
mendukung
2. Sediakan lingkunga yang aman dan bersih
1. Memanfaatkan pelayanan kesehatan atau 1. Memanfaatkan pelayanan kesehatan atau fasilitas
fasilitas kesehatan kesehatan
Domain IV Domain VI
Pengetahuan tentang Kesehatan dan Perilaku Sistem Kesehatan
Kelas S : Pengetahuan tentang Kesehatan Kelas Y : Mediasi Sistem Sehat
Hasil : (7400) Panduan sistem pelayanan kesehatan
(1805) pengetahuan : Perilaku Kesehatan Intervensi :
Indikator : 1. Bantu pasien atau keluarga memilih propesional
1. Layanan peningkatan kesehatan perawtan kesehatan yang tepat
2. Layanan perlindungan kesehatan 2. Anjurkan pasien pasien mengenai jenis layanan yang
bisa d harapkan dari setiap jenis penyedia layanan
kesehatan misalnya : perawat spesialis, ahli gizi
berlisensi, perawat berlisensi, perawat praktisi
berlisensi, terapi fisik, ahli jantung, internis, dokter
mata dan psikolog
3. Informaikan pasien cara mengakses layanan
emergensi melalui telepon dan layanan kendaraan
dengan tepat

Anda mungkin juga menyukai