• Laju pertumbuhan penduduk meningkat namun produksi pangan stagnan bahkan cenderung turun • Tahun 2050 : jumlah penduduk DUNIA menjadi 9,3 miliar dari 7,7 miliar (2015) sehingga produksi pangan dunia harus meningkat hingga 60% • Tahun 2050 : jumlah penduduk INDONESIA menjadi 366 juta dari 267 juta dan 68,7% dari populasi merupakan usia produktif • Terbatasnya lahan dan air untuk pertanian • Luas sawah 7,1 ha tahun 2018 turun dibandingkan tahun 2017 seluas 7,74 ha • Intrusi air laut di Kawasan pesisir • Perubahan Iklim • Ledakan hama Keberhasilan Pembangunan Sektor Pertanian Indonesia • Kesejahteraan penduduk perdesaan yang mayoritas petani, semakin membaik kondisinya. Indikator representatif : • Meningkatnya daya beli/kesejahteraan masyarakat • Membaiknya Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) • NTP Periode 2014-2018 : 102,03 (2014) 102,46 (2016) • NTUP Periode 2014-2018 : 106,05 (2014) 111,83 (2016) • Menurunnya ketimpangan pendapatan masyarakat • Menurunnya Gini Rasio • NASIONAL : 0,424 (per Maret 2013) 0,389 (per Maret 2018) 0,384 (per September 2018) • Pemerataan pendapatan masyarakat perdesaan lebih baik dibandingkan perkotaan • Gini Rasio di Perdesaan selalu lebih rendah dibandingkan perkotaan • PERDESAAN : 0,320 (per Maret 2013) 0,324 (per Maret 2018) 0,319 (per September 2018) • PERKOTAAN : 0,431 (per Maret 2013) 0,401 (per Maret 2018) 0,391 (per September 2018) Keberhasilan Pembangunan Sektor Pertanian Indonesia • Kesejahteraan penduduk perdesaan yang mayoritas petani, semakin membaik kondisinya. Indikator yang representatif : • Rendahnya inflasi bahan makanan/pangan • Dalam 4 tahun terakhir (2013-2017) inflasi pangan menurun secara konsisten • 11,35% (2013) 10,57% (2014) 4,93% (2015) 5,69 (2016) 1,26% (2017) • Menurunnya jumlah penduduk miskin • NASIONAL : 9,82% (per Maret 2018) 9,66% (per September 2018) • PERDESAAN : 14,32% (per Maret 2013) 13,20% (per Maret 2018) 13,10% (per September 2018) • PERKOTAAN : 8,39% (per Maret 2013) 7,02% (per Maret 2018) 6,89% (per September 2018) Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Tantangan Sektor Pertanian Indonesia • Daya saing komoditi Pertanian masih jauh dibandingkan negara lain karena biaya produksi sector pertanian Indonesia relative masih tinggi • Kurangnya sinergitas antara Kelembagaan pemerintahan terkait dengan pengembangan sector pertanian • Belum ada program prioritas terkait pembangunan pertanian nasional Tantangan Sektor Pertanian Indonesia • Perlambatan kinerja sector pertanian akibat perang dagang AS dan China • Masih ada upaya penyeragaman pangan Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Pertanian 1. Kementan harus punya program prioritas atas komoditi unggulan Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri untuk focus pengembangan 2. Kementan harus terbuka dan jujur mengenai data produksi pertanian dan peternakan 3. Sinergi antara Kementan dengan kelembagaan pemerintah lainnya, komponen akademis, peneliti independent, asosiasi petani, industry untuk memperbaiki system produksi dan tata niaga pertanian agar ada kesesuaian antara produksi, distribusi, dan harga 4. Adanya Kawasan pertanian dan industry pertanian yang terintegrasi dan modern untuk memenuhi kebutuhan konsumsi,industry dalam mengeri dan pasar ekspor 5. Mengembangkan varietas padi tahan air asin 6. Mengevaluasi tata ruang nasional pada Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTWN) untuk melindungi lahan sector pertanian dari kebutuhan pembangunan sector industry 7. Penegakan penerapan peraturan UU No.4/2009 tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LPPB) dan Keppres No. 33/1990 untuk pencegahan dan pengendalian konversi lahan pertanian ke non pertanian