Anda di halaman 1dari 15

Persalinan dengan Vakum Extraksi

Nama Kelompok :
1. Brenda Panjaitan (1751019)
2. Cia Silaban (1751043)
3. Riyanti Vianica (1751031)
4. Theofany Sirait (1751001)
Definisi
• Ekstraksi Vakum adalah metode pelahiran dengan
memasang sebuah mangkuk ( Cup ) vakum di kepala janin
dan tekanan negatif. (Bobak, Ledwig, Jensen, 2005, hal
799).
• Ekstraksi vakum adalah suatu persalinan buatan, janin
dilahirkan dengan ekstraksi tenaga negatif (vakum) di
kepalanya. (Kapita selekta Kedokteran : 33)
• Ekstraksi Vacum ialah persalinan janin dimana janin
dilahirkan dengan ekstraksi tekanan negative pada
kepalanya dengan menggunakan ekstraktor vakum
(ventouse) dari malstrom.
Alat yang umumnya digunakan ialah vacum
ekstraktor dari malmstrom. Prinsip dari cara ini
ialah bahwa kita mengadakan suatu vacum
(tekanan negatif) melalui suatu cup pada kepala
bayi. Dengan demikian akan timbul kaput secara
artivisiil dan cup akan menempel dekat pada kepala
bayi.

Pengaturan tekanan harus di turunkan secara


perlahan-lahan untuk menghindarkan kerusakan
pada kulit kepala, mencegah timbulnya perdarahan
pada otak bayi dan supaya timbul caput
succedaneum.
Indikasi
• Ibu : memperpendek persalinan kala II,
penyakit jantung kompensata, penyakit paru
fibrotik, kelelahan ibu.
• Janin : adanya gawat janin, memerlukan
persalinan segera.
• Waktu : persalinan kala II lama.
Kontra Indikasi
• Ruptur uteri membakat, ibu tidak boleh mengejan,
panggul sempit.
• Bukan presentasi belakang kepala, presentasi muka
atau dahi.
• Kepala belum masuk pintu atas panggul.
• Pembukaan serviks tidak lengkap.
• Bukti klinis adanya CPD.
• Kontraindikasi – Relatif.
• Preterm atau TBJ </>
• Penurunan kepala di panggul tengah.
• Tidak kooperatif.
Jenis Persalinan Dangan Ekstraksi Forsep
1. Forsep ‘outlet ’
• Kepala terlihat di introitus tanpa harus membuka labia.
• Kepala janin telah berada di dasar panggul.
• Sutura segitalis berada pada: Diameter AP atau osisi oksiput
kanan/kiri anterior atau posterior.
• Kapala janin berada pada atau di atas perineum.

2. Forsep Rendah
• Bagian terendah kepala ada pada station +2 atau lebih
(Hodge 3-4), dua jenis :
• Rotasi 45 derajat atau kurang.
• Rotasi lebih dari 45 derajat.
3. Forsep Tengah

• Kepala sudah masuk pintu atas panggul.


• Bagian terendah kepala di atas station +1.
• Plihan lain untuk forsep tengah adalah seksio
sesarea – akses untuk melakukan seksio
sesarea sangat penting saat melakukan
persalinan dengan forsep.
Faktor Pencetus
• Kelelahan pada ibu : terkurasnya tenaga ibu pada ketika
melahirkan alasannya ialah kelelahan fisik pada ibu
(Prawirohardjo, 2005).

• Partus tak maju : His yang tidak normal dalam kekuatan atau
sifatnya mengakibatkan bahwa rintangan pada jalan lahir yang
lazim terdapat pada setiap persalinan, tidak sanggup diatasi
sehingga persalinan mengalami kendala atau janjkematian
(Prawirohardjo, 2005).

• Gawat janin : Denyut Jantung Janin Abnormal ditandai


dengan: Denyut Jantung Janin irreguler dalam persalinan
sangat bereaksi dan sanggup kembali beberapa waktu. Bila
Denyut Jantung Janin tidak kembali normal sesudah kontraksi,
hal ini menimbulkan adanya hipoksia.
Diagonsa dan Intervensi Keperawatan
Dx : Gangguan pemenuhan ADL b.d kelemahan fisik
Intervensi :
1. Bimbing pasien melaksanakan ROM pasif sebelum
melaksanakan ROM aktif dua kali sehari;
2. Ajarkan anggota keluarga cara-cara untuk membantu
dalam ADL;
3. Ajarkan pasien atau keluarga untuk merencanakan atau
melaksanakan ADL;
4. Berikan umpan balik nyata untuk pencapaian hal-hal kecil
dalam perawatan diri;
5. Identifikasi sumber-sumber dalam sistem dukungan sosial
pasien, dan pada masyarakat yang lebih luas, yang
sanggup membantu dalam memenuhi ADL diluar batas
kemampuan pasien.
Dx : Nyeri akut b.d terputusnya kontinuitas jaringan
Intervensi :
1. Berikan gosip ihwal banyak sekali taktik untuk
menambah penurunan rasa nyeri ( relaksasi, petunjuk
imageri );
2. Ajarkan atau awasi pasien menggunakan taktik yang
dipilih untuk menambah penurunan rasa nyeri;
3. Ajarkan pasien untuk menggunakan daftar harian dari
nyeri dan aktifitas untuk menentukan apa yang
mencetuskan atau mengurangi rasa nyeri;
4. Memberikan perhatian terhadap penggunaan bahasa
untuk menggambarkan rasa nyeri dan kedalamannya.
Dx : Resti abuh b.d luka jahitan perineum
Intervensi :
1. Ajarkan pasien untum menentukan makanan
yang tinggi kalori, tinggi protein, tinggi vitamin.
Makanan tersebut sanggup meningkatkan
penyembuhan dan regenerasi selularserta
memproduksi limfosit;
2. Ikuti langkah-langkah untuk pencegahan
gangguan integritas kulit;
3. Cuci tangan selalu sebelum kontak dengan
pasien;
4. Ganti balutan luka 2 kali sehari.
Video ^_^
Ada pertanyaan ???
Thank You 

Anda mungkin juga menyukai