Anda di halaman 1dari 26

HEMOPOESIS

Yang berhubungan dengan asal usul,


pembentukan dan perkembangan sel
darah
Hemopoesis:
• Menurut waktu:
A. Hem. Prenatal: 1. Std. mesoblastik: - di yolk sac, pada janin 2– 10 mgg
– eritroblas primitive terbanyak
– terjadi proses hemoglobinisasi

2. Std. Hepatik : - hati (janin8mgg-lahir),limpa(janin


10mgg – lahir), mielopoesis bln 5.
Eritropoesis ↓ bln 5, limfopoesis
Seumur hidup

3. Std. myeloid : - janin 5 bln – seumur hidup


– hemopoesis intra meduler

B. Hem. Postnatal: granulopoesis, eritropoesis dan trombopoesis di


Sumsum tulang
Limfopoesis di limpa, kel. Limfe dan tymus
• Menurut tempat:
A. Hem. Intra meduler
B. Hem. Ekstra meduler: pembentukan sel darah diluar sumsum tulang.
Organ2 yg ikut berperan pada hemopesis:
1. Sumsum tulang merah: anak2 : tulang panjang dan tulang pipih
dewasa : tulang pipih
2. Hati : prenatal : membentuk sel darah
Postnatal : membentuk sel darah→ Hem.
Ekstrameduler, cadangan besi, fagositosis
Dan pembekuan darah
3. Kel. Limfe : membentuk limfosit dan imunoglobin (Ig)
4. R.E.S : membentuk sel darah dan fagositosis
5. Gaster : mengasilkan HCL dan factor intrinsic (Castle)
6. Limpa : prenatal : membentuk sel darah
: Postnatal: memb.plasma,limfosit,cadanganbesi
destruksi sel darah dan fagositosis
Faktor yg berperan pada hemopoesis:

1. Hormone: hipofisis, tiroid, korteks adrenal, testis dan


ovarium
2. Neurogenik
3. Eritropoetin
4. Gizi
Pembentukan sel darah
Sel Induk pluripotensial

Sel Induk mieloid


multipotensial
Sel Induk Limfoid

Megakarisitopoesis Granulopoesis Eritropoesis


Limfopoesis

Trombosit Monosit Granulosit Eroitrosit


Limfosit B Limfosit T
Faktor2 pertumbuhan hemopoesis:
1. Bekerja pada sel stroma: IL-1 dan TNF (Tumor nekrosis factor)

2. Bekerja pd sel induk pluripoten limfoid dan myeloid dini: stem cel factor
dan ligan Fit

3. Bekerja pada sel progenitor multipotensial: IL-3, IL-6, Granulosit-makrofag


coloni-stimulating factor (GM-CSF), Granulosit colonistimulating factor
(GCSF) dan Trombopoetin.

4. Bekerja pada sel progenitor terikat: G-CSF, Makrofag coloni stimulating


factor (M-CSF), IL-5 (eosinofil CSF), Eritropetin dan Trombopoetin.

Hormon glikoprotein: mengatur proliferasi dan differensiasi hemopoetik


Mengatur fungsi sel2 matur

Eritopoesis diatur eritropoetin yg terdapat: 90% di peritubuler ginjal


10% di hati
Eritropoetin (erythropoetic stimulating factor):
1. Hormon yg langsung mempengaruhi aktivitas sumsum tulang
2. Peka terhadap perubahan O2 pada jaringan

Hipoksia jaringan ginjal→ginjal mensekresi enzim eritrogenin + eritropoetinogen→


eritropoetin aktif

Mis:
1. Hb rendah
2. Gangguan pertukaran O2 di pernafasan
3. Hambatan aliran darah

Fungsi Eritropoetin:
1. Mempercepat produksi eritrosit pd semua stadia
2. Mempermudah penyerapan besi ke dlm sel
3. Mempercepat maturasi
4. Memperpendek waktu masuknya sel ke dlm sirkulasi darah
Hormon lain
1. Androgen
2. Laktogen plasenta
3. Prolaktin

Hormon yg menghambat eritropoesis : Estrogen


Sel seri eritrosit

Rubriblast→Prorubrisit→Rubrisit→Metarubrisit→Retikulosit→Eritrosit
Retikulosit (eritrosit polikrom):
1. Pewarnaan dgn supravital
2. (N) : 0,5 – 1,5%
3. Beredar sebagai retikulosit 1 – 2 hari→eritrosit matang 120 hari
Jenis2 Hemoglobin:
Embrional : Hb Gowers-1, Gowers-2 dan Portland (rantai epsilon
dan rantai zeta)

Dewasa (N): berubah 3 – 6 bln setelah lahir

HbA: 2α 2β (96 – 98%) terbesar pada orang dewasa

HbF: 2 rantai alfa dan 2 rantai gama, terbesar pada janin dan neonatus
(50 – 85%)
Sebelum usia 2 thn jumlah dalam darah < 1%

Hb A2 : 2rantai alfa dan 2 rantai delta, sedikit pd orang dewasa normal


(1,5 – 3,5%)
Rantai alfa dan zeta pada kromosom 16, rantai delta dan beta pada kromosom 11.
Organ sumsum tulang merah pada anak2:
tuberositas tibia dan sternum

Tempat terjadinya hemopoesis:


Janin 0 – 2 bln → Yolk sac
2 - 7 bln → hati, limpa
5 – 9 bln → sumsum tulang

Bayi sumsum tulang

Dewasa vertebra, iga, sternum, tengkorak


Sacrum, pelvis dan ujung proksimal femur
Eritrosit

Ciri – cirinya
1. (N) Berbentuk cakram bikonkav, yg diameter 7 – 8 µm dan tebal 1,5 –
2,5 µm
2. Bagian tengah > tipis dari tepi
3. Warna eritrosit kemerah – merahan karena mengandung hemoglobin
4. Sangat lentur dan mudah berubah bentuk
5. Umur 120 hari
Poikilositosis : eritrosit yg berbagai bentuk
Anisositosis : eritrosit yg berbagai ukuran terdapat pada retikulositosis
Eritrosit yg bagian tengah lebih pucat dan lebar →ertrosit hipokrom
Eritrosit yg normal→eritrosit normokrom
Hemoglobin: (N): Pria dewasa 14 – 16 g/dl, wanita dewasa 12 – 14g/dl

Bentuk molekul:
1. Oksihemoglobin
2. Deoksihemoglobin
3. Methemoglobin
4. Karboksihemoglobin
Hitung eritrosit:
1. Cara manual
2. Cara automatic
(N): Pria dewasa: 4,5 – 5,5 juta/µl
Wanita dewasa: 4 – 4,5 juta/µl
Bentuk eritrosit Abnormal:
A. sferosit→bulat penuh tidak bikonkav: pd sperositosis herediter
B. leptosit→sel sasaran→talasemia
C. skistosit
D. ovalosit: bentuk eritrosit lonjong
Eritrosit trdr: lipid 2 lapis: 40%, Protein 50% utk pertahankan bentuk
K.H 10%
Destruksi RBC: keutuhan membran terganggu, destruksi rbc muda
Seblum dilepas dari sumsumtulang →eritropoesis inefektif
Destruksi matang sblum akhir kehidupan(120 hari): →hemolisis
Mekanisme destruksi RBC
1.Fragmentasi: kehilangan beberapa bagian membran
mis: trauma fisik, panas,tekanan pada mikro sirkulasi: A. hemolitik traumatik
Pd sediaan apus bentuk rbc btk segitiga, btk helm
2. Lisis osmotik: kelainan metabolik atau struktur rbc
3. Eritrofagositosis: rbc ditelan sel fagosit: monosit,netrufil,makrofag yg dilapisi antibodi
Mis: A. hemolitik autoimun
4. Sitolisis dgn bantuan komplemen:Ab +Ag→komplemen:Ag/Ab terletak pd permukaan Rbc
(komplemennya adalah C5,C6,C7,C8 danC9. Mis: Paroxysmal Nocturnal hemoglobimuria/PNH
5. Denaturasi hemoglobin:hemoglobin denaturasi mengendap(Heinz bodies) +Rbc→dides
truksi limpa, disamping itu Heinz bodies melekat pd membran rbc me↑permeabilitas→
lisis osmotik
Hematologi
Hematologi
Mempelajari struktur, fungsi, kadar komponen seluler darah dan volume
darah.

Darah : 6 – 8 % BB,pria lbh besar dari wanita


45 – 60 % darah terdiri dari sel2 darah : Eritrosit, lekosit dan trombosit.

Fungsi darah : media transfortasi


mengatur suhu
mempertahankan keseimbangan asam basa dan cairan
transfortasi hormone dan bahan2 metabolit
berperan pada pembekuan darah
mempertahankan tubuh terhadap infeksi
mengangkut O2 dari paru ke jaringan dan CO2 dari jaringan ke paru:
mengangkut sisa metabolism ke ginjal, paru dan kulit utk
dibuang

Bila darah membeku akan terbentuk: 1.Bekuan darah: sel2 darah dan fibrin
2. Serum : tanpa fibrin
Cara memperoleh darah lengkap: Vena dan kapiler

Darah vena: orang dewasa: V.antecubiti, V.cephalica, V.bacilica mediana,


V.pergelangan tangan, V.ponggung tangan
V.pergelangan kaki (usaha terakhir)

Perlu diperhatikan pengambilan darah:


asepsis dan sterilitas alat
vena cukup besar
jangan terjadi hemolisis: lepas jarum
alat harus kering

jangan terjadi hemokonsentrasi: bendungan tdk lama


bendungan tdk keras
jangan terjadi bekuan

Darah kapiler: dewasa: ujung jari tangan 2, 3, 4 atau daun telinga


Bayi/anak kecil: ibu jari kaki atau tumit

Diperhatikan: asepsis dan sterilitas alat


alat penusuk hrs tajam
tusukan hrs tegak lurus
Eritrosit : mengandung hemoglobin utk mengangkut O2 tanpa
meninggalkan pembuluh darah

( N ) : 4,5 juta – 5,5 juta/ul. Umurnya : 120 hari


Hemoglobin (N) : pria : 14 – 16 g/dl
Wanita : 12 – 14 g/dl

Jenis2 Hb :1. oksiHb, deoksiHb, MetHb dan karboksiHb.

Lekosit : didalam jaringan, (N): 5000 – 10000/µl, umurnya 90 hari

Ada 2 : granulosit : Basofil, Eosinofil ( ↑ jam 10 s/d malam, ↓ tengah malam


s/d pagi
Neutrofil batang, dan N. segmen
Kadar besi serum ↑ pagi hari dan ↓sore hari
agranulosit: Limfosit dan Monosit
Antikoagulan: zat mencegah pembekuan darah:

1. EDTA (Ethylene Diamine Tetraacetic Acid)


bekerja mengikat ion kalsium: hasil yg baik utk sediaan apus
mencegah perlekatan trombosit
utk Hb, Ht, Rt, LED

2. Natrium sitrat: bekeja dgn mengikat ion kalsium, utk pemeriksaan LED Westergreen

3. Heparin: bekerja menghambat thrombin (utk resistensi osmotik)


tidak dipakai utk hitung lekosit karena menggumpal

4. Oksalat seimbang: bekerja mengikat ion kalsium


tidak dipakai utk sediaan apus karena eritrosit berkerut
granulosit vakuolisasi

5. Natrium fluoride: bekerja mengikat kalsium, dipakai utk pemeriksaan glukosa darah

6. Natrium oksalat
Acid Citrat Dextrose (ACD), Citrate phosphate dextrose (CPD) atau larutan Alsever→
digunakan utk mengawetkan eritritrosit pada transfuse darah
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN

I. Penetapan kadar Hb
1.Cara fisika: membandingkan bj darah dengan bj larutan CuSo4
2. Cara kimia: mengukur kadar besi Hb cara langsung
3.Cara kolorimetrik:
A.cara visual (Sahli) pembetukan hematin
Asam disbanding dengan warna standar,
Kesalahan 10%
B. cara fotoelektrik (cyanmetHb): pembentukan
sianmetHb
Rq : Drabkin 2%
II. Penetapan jenis Hb
1. Elektroforesis Hb
Prinsip: protein dilarutkan dlm buffer dan ditempatkan diantara 2 elektrode
akan terpisah mis: terlihat fraksi HbS, HbD, HbE dan HbC

2. Denaturasi alkali (cara Singer): pemeriksaan HbF yg tahan alkali disbanding Hb lain

3. Elusi cara asam (cara Kleihauer)

4. Fenomena sikling: pemeriksaan HbS, berdasarkan sifat eritrosit yg mengandung HbS bila
kekurangan O2 akan berbentuk bulan sabit

III.Pemeriksaan pigmen Hb
1. Cara spektrofotometri
2. Cara spektroskopi

Rujukan Hb: Pria dewasa : 14 – 16 g/dl


Wanita dewasa: 12 – 14 g/dl
Wanita hamil : 10 – 12 g/dl
HITUNG RETIKULOSIT

Retikulosit : eritrosit muda yg tdk mempunyai


inti, masih mengandung struktur reticulum

Untuk menghitung:
Pewarnaan supravital:1. Brillian cresyl blue
2. New methylen blue
Laporan:
(N): 0,5 – 1,5% relative
25.000 -75.000/µl

Rt ↓ : anemia aplastik
anemia def.asam folat/vit.B12
lekemia, penyakit ginjal, penyakit hati
Rt ↑: anemia hemolitik
anemia pasca perdarahan akut
masa regenerasi anemia
Faktor2 yg mengganggu respon Rt:
Penyakit sumsum tulang: hipoplasia, infiltrasi Ca,limfoma,lek. Akut,TBC
Def. Fe,vit B12, as. Folat
Tdk ada eritropoetin mis. Peny. Ginjal. Berkurangnya konsumsi O2 jaringan
Talasemia mayor, radang kronik, keganasan
Laju Endap Darah (LED):
Kecepatan mengendapnya eritrosit
Perbandingan eritrosit dengan plasma
3 fase : pembentukan rouleaux (15menit)
pengendapan (30menit)
Pemadatan (15menit)
Penetapan : Wintrobe (N) : pria : 0 – 10 mm/jam
Wanita : 0 – 15 mm/jam
Westergreen : pria : 0 – 15 mm/jam
Wanita : 0 – 20 mm/jam

LED ↑ : infeksi akut, kronik ,tumor ganas, infark, hipoalbuminemia,


anemia, hamil
LED melambat : anemia sel sabit, polisitemia, waldenstrom

Hematokrrit : Volume ertrosit dlm 100 ml darah dinyatakan dlm %


Bahan: darah vena dan darah kapiler
Penetapan : makrometode ( Wintrobe) : Ht, Buffy coat dan indeks
icterus

Mikrometode (pipet kapiler dilapisi heparin) : Ht


( N ) : pria : 40 – 48 %
Wanita : 37 – 43 %
Nilai eritrosit rata-rata : menyatakan ukuran eritrosit rata2 dan banyaknya
Hb dalam eritrosit.

*Volume eritrosit rata2(VER) : Ht x 10 : E


( N ) : 82 – 92 fl

*Hemoglobin eritrosit rata2 (HER) : Hb x 10 : E


( N ) : 27 = 31 pg

*Konsentrasi hemoglobin eritrosit rata2 (KHER) :


Hb x 100 : Ht
( N ) : 32 – 37 %

Contoh:
Hb = 9 g/dl, Ht = 27 %, E = 3 juta/µl
VER = 27 x 10 : 3 = 90 fl, HER = 9 x 10 : 3 = 30 pg
KHER = 9 x 100 : 27 = 33,3 %
--- Eritrosit Normositik Normokrom
Destruksi eritrosit
Mekanisme:
1. Fragmentasi: kehilangan beberapa bagian membrane eritrosit dan isi sel(Hb)
2. Penyebab: trauma fisik, panas dan tkanan pd mikrosirkulasi (eritrosi tua)
Mis: anemia emolitik traumatic. Sed. darah tepi eritrosit btk segi 3
3. Lisis osmotic: uji ketahanan osmotic eritrosit ( NaCl)
4. Eritrofagositosis: eritrosit ditelan fagosit: monosit, neutrofil dan makrofag
5. Sitolisis dgn bantuan komplemen: interaksi antibody dan antigen
6. Denaturasi hemoglobin: sering karena defisisensi G6PD
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai