Anda di halaman 1dari 40

ANALISIS

MASALAH GIZI

Razali
SIKLUS PEMECAHAN MASALAH (Problem
Solving Cycle)
Analisis
Situasi Identifikasi
Evaluasi Masalah

Pengawasan & Prioritas


Pengendalian Masalah
Problem
Solving
Tujuan
Pemantauan Cycle

Pelaksanaan & Alternatif


Penggerakkan Pemecahan
Rencana Masalah
Operasional
Problem Solving Cycle
• Pendekatan integral dan komprehensif
dalam penyusunan rencana dan program
• Membantu memberikan pemahaman
situasi dan masalah yang dihadapi
• Terdiri atas berbagai teknik dan metode
kerja
• Road-map pengembangan program
Analisis Situasi
• Kegiatan mengumpulkan dan memahami
informasi tentang suatu situasi yang
berguna untuk menetapkan masalah.
Tujuan analisis situasi
• Memahami masalah kesehatan secara
jelas dan spesifik
• Mempermudah penentuan prioritas
• Mempermudah penentuan alternative
pemecahan masalah
Kerangka konsep
• Strategi pemecahan masalah kesehatan ada dua yaitu :
• Secara langsung dengan melakukan tindakan untuk
mengurangi masalah tersebut
• Secara tidak langsung : dengan intervensi terhadap
faktor – faktor yang diperkirakan mempengaruhi masalah
tersebut
Cara Analisis
• Menggunakan informasi dari sistem
informasi yang sudah ada. Mis. Laporan-
laporan kegiatan dari program-program
kesehatan yang ada, Survailans
epidemiologi atau pemantauan
penyebaran penyakit.
• Memanfaatkan data-data diperkirakan
sudah cukup representatif untuk suatu
daerah;
• Menggunakan berbagai Pendekatan dan
Model: sistem, supply-demand, HL Blum,
Milton Roemer, dll.
• Memperhatikan berbagai faktor yg
mempengaruhi kesehatan
Penentuan prioritas masalah
• Penentuan prioritas masalah dilakukan
secara kualitatif dan kuantitatif
• Penentuan prioritas masalah kesehatan
adalah suatu proses yang dilakukan oleh
sekelompok orang dengan menggunakan
metode tertentu untuk menentukan urutan
masalah dari yang paling penting sampai
yang kurang penting
Penentuan Prioritas Masalah
• Dalam menetapkan prioritas masalah ada
beberapa pertimbangan yang harus
diperhatikan, yakni:
1. Besarnya masalah yang terjadi
2. Pertimbangan politik
3. Persepsi masyarakat
4. Bisa tidaknya masalah tersebut
diselesaikan
Penentuan Prioritas Masalah
• Cara pemilihan prioritas masalah banyak
macamnya. Secara sederhana dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu
• Scoring Technique (Metode Penskoran)
Mis: metode delbeg, metode hanlon,
metode delphi, metode USG , metode
pembobotan dan metode dengan
rumus
• Non Scoring Technique.
Scoring Technique
• Pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score
(nilai) untuk pelbagai parameter tertentu yang telah
ditetapkan.
• Parameter yg dimaksud adalah :
• Besarnya masalah
• Berat ringannya akibat yang ditimbulkan
• Kenaikan prevalensi masalah
• Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah
tersebut
• Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah
tersebut terselesaikan.
• Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah
• Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan
untuk mengatasi masalah
Scoring Technique
• Cara Bryant : Cara ini telah dipergunakan di beberapa
negara yaitu di Afrika dan Thailand. Cara ini
menggunakan 4 macam kriteria :
• Community Concern, yakni sejauh mana masyarakat
menganggap masalah tersebut penting.
• Prevalensi, yakni berapa banyak penduduk yang
terkena penyakit tersebut.
• Seriousness, yakni sejauh mana dampak yang
ditimbulkan penyakit tersebut
• Manageability, yakni sejauh mana kita memiliki
kemampuan untuk mengatasinya.
Cara Bryant
• Menurut cara ini masing-masing kriteria
tersebut diberi scoring, kemudian masing-
masing skor dikalikan. Hasil perkalian ini
dibandingkan antara masalah-masalah
yang dinilai.Masalah-masalah dengan skor
tertinggi, akan mendapat prioritas yang
Tinggi pula.
Cara Ekonometrik
• Kriteria yang dipakai adalah :
• Magnitude (M), yakni kriteria yang menunjukkan
besarnya masalah.
• Importance (I), yakni ditentukan oleh jenis kelompok
penduduk yang terkena masalah.
• Vulnerability (V), yaitu ada tidaknya metode atau cara
penanggulangan yang efektif.
• Cost (C) , yaitu biaya yang diperlukan untuk
penanggulangan masalah tersebut
Cara Ekonometrik
• Hubungan keempat kriteria dalam
menentukan prioritas masalah (P) adalah
sebagai berikut:
P = M.I.V.C
Metode Hanlon
• Kriteria besarnya masalah
• Kriteria tingkat kegawatan masalah
• Kriteria penanggulangan masalah
Menetapkan kriteria I
besarnya masalah
• Besarnya prosentase penduduk yang
menderita langsung karena penyakit
tersebut
• Besarnya pengeluaran biaya yang
diperlukan untuk mengatasi masalah
tersebut
• Besarnya kerugian lain yang diderita
Menentukan kriteria II
kegawatan masalah
• Tingkat urgensinya
• Kecenderungannya
• Tingkat keganasanya
Menentukan kriteria III
kemudahan penanggulangan
• Amat sulit : (1)
• Sulit (2)
• Cukup sulit (3)
• Mudah (4)
• Sangat mudah (5)
Menetapkan pembobotan
• Kriteria yang sudah ditetapkan dikaji
sehingga validitas kriteria
• Masing –masing anggota memberi bobot
pada kriteria (mis 1 – 5)
• Bobot 5 - 1 : sangat penting – tidak
penting
Contoh soal

• Puskesmas A
S = 1000
K = 800
D = 600
N = 100
• Puskesmas B
S = 1000
K = 600
D = 400
N = 300
LANJUTAN
Menetapkan pembobotan
kriteria A B C D

I 4 4 3 11

II 4 5 3 12

III 5 5 4 14
Menetapkan pembobotan
kriteria Bobot nilai rata-rata

I 3,6

II 4

III 4,5
Non Scoring Technique
• Memilih prioritas masalah dengan
mempergunakan berbagai parameter,
dilakukan bila tersedia data yang lengkap
• Bila tidak tersedia data, maka cara
menetapkan prioritas masalah yang
lazim digunakan adalah :
• Delphin Technique
• Delbech Technique
Delphin Technique
• penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui
kesepakatan sekelompok orang yang sama keahliannya.
Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui
pertemuan khusus. Setiap peserta yang sama
keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa
masalah pokok, masalah yang paling banyak
dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari
a. Teknik survei kepada para peserta yang relatif
homogen baik pendidikan, keahlian dan
pengalaman serta masing-masing peserta
mempunyai data yang cukup.
b. Daftar pertanyaan (kuesioner) dikirimkan
beberapa kali kepada peserta:
Kuesioner pertama: pertanyaan-pertanyaan umum
Kuesioner kedua: lebih khusus
Kuesioner ketiga: Khusus
c. Kosensus peserta dapat dipercepat dengan
pengambilan suara
d. Diperlukan kecermatan dan kesabaran pihak
pemberi kuesioner
2. Metode Diskusi atau Brainstorming
Technique
a. Pemimpin diskusi adalah fasilitator.
b. Diperlukan fasilitator yang handal dan
menguasai masalah.
c. Peserta diskusi ditantang untuk
mengemukakan pendapat sebanyak-
banyaknya tetapi menghindari saling kritik.
d. Peserta memiliki keahlian atau
kemampuan dan pengalaman yang relatif
sama.
e. Waktu efektif 1 jam dan peserta maksimal
10-12 orang.
3. Metode Brainwriting

a. Peserta 6-8 orang dengan keahlian dan latar


belakang pendidikan dan pengalaman yang
relatif sama atau setara.
b. Pimpinan diskusi mengajukan masalah pada
secarik kertas dan diletakkan di atas kertas.
c. Semua peserta membacanya kemudian
menuliskan pendapatnya pada pada kertas-kertas
yang ada. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai
lengkap.
d. Kertas-kertas dibagikan lagi, kemudian peserta
menambah atau mengurangi pendapatnya.
e. Semua pendapat ditulis di kertas atau di papan
tulis kemudian didiskusikan untuk dicari pendapat
yang terbanyak.
Delbech Technique
• Penetapan prioritas masalah dilakukan
melalui kesepakatan sekelompok orang
yang tidak sama keahliannya. Sehingga
diperlukan penjelasan terlebih dahulu
untuk meningkatkan pengertian dan
pemahaman peserta tanpa mempengaruhi
peserta. Lalu diminta untuk
mengemukakan beberapa masalah.
Masalah yang banyak dikemukakan
adalah prioritas
3. Metode Delbeq

• Pada metode ini diprioritaskan masalah


dilakukan dengan memberikan bobot
(yang merupakan nilai maksimum dan
berkisar antara 0 sampai 100 dengan
kriteria:
a. Besar masalah yaitu % atau jumlah atau
kelompok penduduk yang ada
kemungkinan terkena masalah serta
keterlibatan masyarakat dan instansi
terkait.
b. Kegawatan masalah yaitu tingginya angka
morbiditas dan mortalitas, kecenderungannya
dari waktu ke waktu.
c. Biaya/dana yaitu besar atau jumlah dana
yang diperlukan untuk mengatasi masalah
baik dari segi instansi yang bertanggung
jawab terhadap penyelesaian masalah atau
dari masyarakat yang terkena masalah.
d. Kemudahan yaitu tersediannya tenaga,
sarana/peralatan, waktu serta cara atau
metode dan teknologi penyelesaian masalah
seperti tersediannya kebijakan/peraturan,
petunjuk pelaksanaan (juklak), petunjuk
teknis (juknis) dan sebagainnya.
• Langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai
berikut:
a. Tentukan dahulu bobot masing-masing kriteria
(nilai 0-10)
b. Isi setiap kolom dengan hasil perkalian antara
bobot dengan skor masing-masing masalah.
Besarnya skor tidak boleh melebihi bobot yang
telah disepakati. Bila ada perbedaan pendapat
dalam menentukan besarnya bobot dan skor yang
dipilih reratanya.
• c. Jumlahkan nilai masing-masing kolom dan
tentukan prioritasnya berdasarkan jumlah skor
yang tertinggi sampai terendah.
Alternatif Pemecahan masalah
• Alternatif pemecahan masalah kesehatan :
bisa berupa fisik ataupun non fisik.
• Poin alternatif pemecahan masalah untuk
setiap masalah kesehatan di masyarakat
baiknya di rapatkan/diskusikan di tingkat
desa/kelurahan beserta masyarakat.
PENYUSUNAN POA
• Pendahuluan
• Analisa situasi
• Tujuan dan masalah
• Kebijaksanaan pelaksanaan dan
pokok kegiatan
• Organisasi dan penggerakan
pelaksanaan
• Sumber daya yang dimanfaatkan
• Perkiraan faktor penunjang dan faktor
penghambat
• Pengawasan pengendalian dan
peniaian
• penutup
Monitoring dan Evaluasi
• Monitoring : kegiatan untuk memantau
proses/jalannya suatuprogram/kegiatan.
• Evaluasi : Kegiatan untuk menilai hasil suatu
program atau kegiatan.
• Monitoring dilakukan sejalan dengan
evaluasi:agar kegiatan2 yg dilakukan dalam
rangka mencapai 7an program sesuai
perencanaan baik waktunya maupun jenis
kegiatannya.
Jenis evaluasi
• Evaluasi Formatif : dilakukan pada proses program
(program masih berjalan).
• Evaluasi Sumatif : dilakukan pada waktu program telah
selesai.
Langkah-langkah kegiatan evaluasi

1. Menetapkan tujuan evaluasi.


2. Menetapkan kriteria yang akan digunakan.
3. Menetapkan cara/metode evaluasi yg akan digunakan.
4. Melaksanakan evaluasi,mengolah dan menganalisis
data atau hasil pelaksanaan evaluasi tersebut.
5. Menentukan keberhasilan program yg dievaluasi
berdasarkan kriteria yg telah ditetapkan.
6. Menyusun rekomendasi atau saran-saran.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai