Anda di halaman 1dari 8

PINTU MASUK SETAN

Suatu ketika salah seorang sahabat ditanya, “Apakah setan itu tidur?” Lalu sang
sahabat menjawab, “Andaikan dia tidur, kita akan beristirahat dengan tenang.”

Begitulah, setan akan selalu ada untuk menyesatkan manusia dan menjauhkannya
dari jalan kebenaran. Membawanya lepas dari kehambaannya dan kedekatannya dengan
Sang Kholiq. Bahkan, mulai dari kita bayi, setan sudah mengganggu kita dengan
menusuk kita. Apalagi ketika kita sudah mulai beranjak dewasa, setan tidak akan berhenti
menggoda kita dengan berbagai jurus jitunya sampai nanti ruh kita lepas dari jasad kita.

Dan setan, punya berbagai pintu masuk untuk menyerang manusia. Dari pintu-
pintu itu, jika sudah berhasil dibuka, maka setan akan lebih leluasa untuk menguasai
manusia dan menjauhkannya dari Tuhannya. Maka, sangat penting bagi kita untuk
mengetahui apa saja pintu masuk yang digunakan setan untuk menguasai kita dan
mengambil alih peran menjadi tuan atas diri dan nafsu kita, sehingga malah membuat kita
semakin jauh dari Tuhan kita??

Dalam kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam al-Ghazali, beliau menyebutkan


kira-kira ada 9 pintu masuk yang digunakan setan untuk menguasai diri manusia. Jika
pintu itu berhasil dibuka, yaitu dengan kita lengah pada kondisi-kondisi tersebut, maka
akan sangat mudah bagi setan untuk mengambil setir pada hati dan akal manusia.

1. Amarah dan Syahwat

Ketahuilah, sesungguhnya amarah merupakan perkara yang paling dibenci


ALLAH juga rasulNya. Sampai-sampai, ketika rasul ditanya oleh salah seorang
sahabat tentang hal apa yang bisa membuat kita dibenci ALLAH, rasul malah
memerintahkan untuk tidak marah. Dan sesungguhnya orang yang paling bisa
menguasai dirinya adalah orang yang paling bisa mengendalikan amarahnya.
Disebutkan bahwa amarah itu merupakan nyala api-api yang membara dalam diri
manusia, dan api ini sangat cocok dengan setan, karena sesungguhnya ia diciptakan
dari api. Maka, ketika manusia sudah dipengaruhi oleh amarahnya dan ia tidak bisa
mengendalikan dirinya, sesungguhnya setan sudah mulai memasuki dirinya dan setan
akan dengan sangat mudah menjadi tuan atas diri manusia tersebut.

Sebuah cerita menyebutkan, bahwa suatu saat ada seorang waliyullah yang
mengajak setan berdialog. Waliyullah ini bertanya kepada setan, “Bagaimana caramu
masuk dan menguasai bani adam?”

Si setan menjawab, “Aku menguasainya ketika ia dalam keadaan marah dan


mengikuti hawa nafsunya.”

Maka, kita sebagai manusia harus berhati-hati, jangan sampai diri kita tertarik
dengan emosi sehingga kita kehilangan kendali. Jangan biarkan setan berhasil
membuka pintu untuk masuk ke dalam diri kita dengan membiarkan kita larut dalam
emosi dan hawa nafsu kita.

2. Iri dengki

Dulu, ketika ALLAH memerintahkan para malaikat dan iblis untuk bersujud
kepada Nabi Adam AS, iblis menolak. Apa yang menyebabkan iblis menolak perintah
ALLAH? hanya karena ia iri dan cemburu dengan diciptakannya Nabi Adam AS. Dan
rasa iri inilah yang akhirnya menyebabkan iblis diusir dari surga dan akhirnya ia
memusuhi adam dan keturunannya dan berjanji untuk tidak berhenti untuk
menyesatkan bani adam sampai hari akhir nanti.

Maka dari itu iri juga merupakan salah satu akses setan untuk memasuki manusia,
karena degan iri itu jugalah ia harus diusir oleh ALLAH dari surga.

Sebagaimana iri telah berhasil mengeluarkan setan dari surga, iri juga yang
menyebabkan anak adam membunuh saudaranya sendiri. Inilah peristiwa
pembunuhan pertama di muka bumi, dan itu bermula dari hasad atau rasa iri dengki
kepada yang lain.
Iri merupakan buah dari amarah. Barangsiapa yang sudah tidak bisa
mengendalikan amarah, ketika ia melihat saudaranya yang lain mendapat nikmat akan
timbul dalam dirinya perasaan iri dengki, dan kalau sudah tercampur dengan amarah,
yang terjadi hanyalh permusuhan dan perpecahan antara kaum muslimin.

ALLAH berfirman dalam surat al-Syûrâ ayat 14:

‫نونماً تنننفلرقهوُا إعلل عممن بننمععد نماً نجاًءنهههم المععملهم بننمغييَاً بننميَننْننههمم‬

Dan mereka (ahli kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka
ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara
sesama mereka.

3. Berlebihan dalam makan

Perut bani adam oleh nabi diumpamakan sebagai wadah paling buruk yang diisi
oleh dirinya sendiri. Bahkan nabi menganjurkan untuk makan hanya jika merasa lapar
dan berhenti sebelum merasa kenyang. Kenapa seperti itu?

Jawabannya adalah, karena dengan banyak makan, memenuhi syahwat/kebutuhan


perut dengan berlebihan akan memperkuat hawa nafsu. Dan hawa nafsu itu adalah
senjata setan yang paling ampuh untuk menyerang manusia. Maka hendaknya kita
benar-benar memperhatikan dalam makan. Mengikuti pesan nabi, makan ketika lapar
dan berhenti sebelum merasa kenyang.

Ketika makan berlebihan, tubuh akan menjadi berat dan malas untuk beraktivitas.
Waktu yang semestinya digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat jadi terlewati
begitu saja karena kekuatan tubuh yang tidak mendukung disebabkan makan
makanan yang berlebihan.

Makan, jika dalam kadar yang wajar, akan mensehatkan badan dan melindungi
dari penyakit. Dan jika diniatkan untuk memperkuat diri dalam beribadah dan
menuntut ilmu, malah akan memberi pahala besar bagi kita. Dan makan yang dilarang
di sini adalah makan yang berlebihan, yang malah akan menyebabkan kuatnya nafsu
dan kecintaan pada hal-hal yang bersifat duniawi seperti harta, dll.

4. Suka berhias dalam perabot rumah tangga, pakaian, dan rumah

Kebiasaan berhias dalam segala hal, memperindah dengan berlebih-lebihan


dengan niat pamer dan menyombongkan diri, merupakan kebiasaan buruk yang
menyebabkan kecintaan berlebihan pada harta dan dunia. Kalau sudah tertanam
dalam hati manusi perasaan cinta kepada harta dan dunia, setan akan dengan mudah
masuk ke dalam hati manusia dan menguasainya.

Seperti yang kita ketahui bahwa cinta itu membutakan. Apalagi kecintaan pada
hal-hal yang berbau duniawi. Akan sangat mudah bagi setan memperbudak manusia
yang dalam hatinya sudah tertanam subur cinta akan dunia dan isinya, termasuk
berhias yang berlebihan.

Hendaknya kita selalu ingat firman ALLAH yang artinya, “Kehidupan dunia
hanyalah kesenangan yang memperdaya.” QS Ali Imron:185. Maka jangan sampai
kita terperdaya oleh indahnya segala sesuatu yang bersifat duniawi, sehingga setan
tidak bisa masuk ke dalam hati kita untuk menjalankan misiny menjauhkan kita dari
jalan untuk mendekat kepadaNya.

5. Tamak/rakus

Perasaan tamak atau rakus melebihi perasaan iri dengki terhadap orang lain.
Karena perasaan tamak adalah keinginan kita terhadap apa saja yang ada pada tangan
orang lain. Dengan perasaan tamak ini bukan tidak mungkin akhirnya menyebabkan
sesorang tidak segan lagi mengambil apa yang bukan haknya.

Rasa tamak dengan apa yang dimilki orang lain, tidak lepas dari perasaan cinta
harta dan dunia. Karena dengan kecintaan pada dunia, menyebabkan seseorang jadi
ingin memiliki semua yang ada, termasuk apa yang dimiliki orang lain tapi tidak dia
miliki. Setan akan mudah masuk ke diri orang tersebut dan merayunya untuk
melakukan kegiatan keji yang dibenci ALLAH, yaitu mencuri atau mengambil milik
orang lain. Na’udzubillah.

Maka, jauhkanlah hati dari ketamakan pada segala hal yang berbau duniawi.
Sesungguhnya dengan tamak itu kita malah memudahkan setan untuk masuk ke
dalam diri kita dan menjadikan diri kita sebagai budaknya. Wal’iyadz billah.

6. Tergesa-gesa dan tidak berhati-hati dalam mengerjakan sesuatu

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tergesa-gesa itu datangnya dari setan dan
berhati-hati itu datangnya dari ALLAH.” Kalau seseorang sudah melakukan sesuatu
dengan terburu-buru atau tergesa-gesa, sebenarnya setan sedang mendekatkannya
pada kejelekan dari arah yang tidak dia ketahui. Dengan tergesa-gesa segala sesuatu
yang dilakukan hasilnya tidak akan baik.

Nabi sendiri sudah menjelaskan bahwa sikap tergesa-gesa itu datangnya dari setan
bukan dari ALLAH. Maka, hendaknya kita tidak mengambil sikap tergesa-gesa yang
jelas-jelas dikatakan oleh Nabi bahwa sumbernya dari setan, dan orang-orang yang
mengambil sesuatu dari setan sesungguhnya dia sudah menjadi kawan setan, dan
kawan setan tempatnya adalah neraka jahannam. Na’udzubillah.

7. Bakhil

Disebutkan dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad saw bersabda bahwa ada dua
hal yang tidak bisa berkumpul dalam diri orang yang beriman, yaitu sifat bakhil dan
akhlaq yang buruk. Pelit kepada sesama merupakan salah satu pintu masuk bagi setan
ke dalam diri manusia. Dengan tertanamnya sifat pelit kepada yang lain, di waktu
yang sama juga menumbuhkan keicntaan pada harta dan dunia. Karena enggannya
kita membagi apa yang kita punya, dikarenakan cinta kita kepadanya yang
berlebihan.
Tidak ada orang yang suka dengan orang pelit. Dengan pelit, setan bisa
menyebabkan perpecahan antar sesama muslim juga. Hilangnya toleransi antar
sesama, yang menyebabkan pudarnya kasih dan sayang pada hati muslim. Padahal
ALLAH begitu menganjurkan hambaNya untuk saling tolong menolong dalam
kebaikan. Jadi, dengan adanya sifat pelit pada hati seseorang, bisa membuatnya jauh
dari apa yang diperintahkan ALLAH.

8. Menanamkan fanatik pada satu aliran

Dengan menanamkan rasa fanatik dalam diri sendiri atau diri orang-orang awam,
akan menimbulkan perpecahan karena dengan fanatik, sama saja menyempitkan
pndangan pd satu titik dn menolak pendapat lainnya. Dan kalau ini sudah tertanam
dalam diri tiap muslim, akan terjadi penolakan terhadap madzhab lain dan bisa
sampai tingkat mengkafirkan muslim lain yang tidak satu aliran/madzhab dengannya.

Fanatik pada satu aliran yang menyebabkan kesenggangan dan perpecahan antara
sesama muslim menjadi senjata setan untuk menjauhkan manusia dari Tuhannya.
Karena mereka disibukkan dengan kefanatikkan mereka dan akhirnya lupa dengan
hakikat islam sebenarnya yang merupakan agama yang fleksibel dan perbedaan-
perbedaan yang ada di dalamnya pada dasarnya merupaka rahmat dariNya.

Ya, terkadang kita sibuk dengan hal-hal yang sebenarnya datangnya dari setan,
yang memang ia tanamkan dalam diri kita untuk melalaikan kita dari tugas dan
kewajiban-kewajiban kita sesungguhnya.

9. Berburuk sangka terhadap sesam muslim.

ALLAH SWT berfirman dalam surat al Hujuraat ayat 12:

‫ع ع ع‬ ‫ع‬
‫ض الظلنن إعمثث‬
‫نيِاً أنيِنينهاً الذيِنن آنمنْهوُا امجتننْبهوُا نكثييا منن الظلنن إعلن بننمع ن‬
Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya
sebgian prasangka itu dosa…

Dalam hal berprasangka ini, ALLAH langsung yang memerintahkan orang-orang


mu’min untuk menjauhi suudzon.

Suudzon ini merupakan ghibah, yaitu ghibah dengan hati. Dan dari suuzon, akan
menimbulkan penyakit-penyakit hati lainnya yang kemudian akan menyebabkan
penyakit lisan, seperti tajassus, yaitu mencari-cari kesalahan-kesalahan orang yang
kita suudzon. Karena hati kita tidak akan pernah merasa puas jika hanya berprasangka
tanpa tahu kebenarannya, dan jadilah orang yang suudzon akan mencari-cari tahu
kebenaran akan dzonnya tersebut.

Dengan suudzon terhadap sesama muslim, juga menyebabkan perpecahan,


timbulnya kebencian, dan tidak suka terhadap saudara, dll. Yang pasti, ketika
seseorang suka berprasangka terhadap orang lain, sesungguhnya ia membuka lebar-
lebar pintu masuk ke dalam dirinya untuk setan.

Itulah 9 pintu masuk yang digunakan setan untuk menguasai hati manusia supaya
jauh dari jalan yang benar dan jatuh pada jalan yang menyesatkan. Setelah
mengetahuinya, hendaknya kita berhati-hati dan jangan sampai keadaan-keadaan di atas-
yang merupakan kunci awal setan dalam menguasai kita- menguasai dan melalaikan kita.
Teruslah berdzikir, menguatkan kembali benteng pertahanan kita. Jangan sampai setan
tersenyum menang karena telah berhasil masuk ke dalam diri kita dan menjadikan kita
sebagai kawannya.

Ingat selalu firman ALLAH yang jelas-jelas mengabarkan kepada kita bahwa
setan itu adalah musuh bagi kita, maka hendaknya kita benar-benar memusuhi mereka
dan jangan sampai mengikuti apa-apa yang berasal dari mereka. allah swt berfirman
dalam surat Faathir ayat 6:

‫ب اللسعععي‬
‫صحاً ع‬ ‫ع‬ ‫ع ع‬ ‫لع‬
‫إعلن اللشميَنطاًنن لنهكمم نعهدو نفاًتهذوهه نعهدووا إعلنناً يِنمدهعوُ حمزبنهه ليَنهكوُنهوُا ممن أن م ن‬
“Sesungguhnya setan bagi kamu merupakan musuh, maka perlakukanlah ia sebagai
musuh. Sesungguhnya setan itu mengajak hizb (golongan) nya agar mereka menjadi
penghuni neraka.”

Wallahu a’lam,

Semoga bermanfaat

*BalqisAziziy

Maraji’:

 Kitab ‘Mukaasyafatul Qulub’ karya Imam AlGhazali


 Kitab ‘Mukhtashor Minhajul Qoshidin’ karya Imam Ibn Qudamah
 Kitab ‘Tazkiyatul Anfus’ karya Sa’eed Hawa

Anda mungkin juga menyukai