Anda di halaman 1dari 99

Kebijakan kesehatan I

Ati surya M
mahasiswa mampu memahami
konsep kebijakan kesehatan

Pertemuan I
Tepat dalam mengaplikasikan konsep
dalam study kasus
SETELAH MENGIKUTI KEGIATAN
PEMBELAJARAN MATA KULIAH
KEBIJAKAN KESEHATAN MAHASISWA
MAMPU MEMAHAMI KONSEP
KEBIJAKAN KESEHATAN
( C4A3P3)
• Konsep kebijakan umum
• Konsep kebujakan publik dan non publik
• Tujuan kebijakan
• Ruang lingkup kebijakan
KONSEP DASAR
KEBIJAKAN
Kebijakan vs Kebijaksanaan

Kebijakan Kebijaksanaan
Kebijakan
= policy, # wisdom
Ealau dan Prewitt, kebijakan adalah sebuah ketetapan yang
berlaku yang dicirikan oleh perilaku yang konsisten dan
berulang, baik dari yang membuatnya maupun yang
mentaatinya (yang terkena kebijakan itu).
Kamus Webster memberi pengertian kebijakan sebagai
prinsip atau cara bertindak yang dipilih untuk mengarahkan
pengambilan keputusan
 Titmuss mendefinisikan kebijakan sebagai prinsip-prinsip
yang mengatur tindakan yang diarahkan kepada tujuan-
tujuan tertentu problem-oriented & action-oriented
 Jones :“…behavioral consistency and repeatitiveness
associated with efforts in and through government to
resolve public problems”
 H. Hugh Heglo: “a course of action intended to
accomplish some end,” (suatu tindakan yang bermaksud
untuk mencapai tujuan tertentu).
Pengertian Kebijakan mempunyai
beberapa implikasi:
1. Bahwa kebijaksanaan Negara itu dalam bentuk
perdananya berupa penetapan tindakan-tindakan dari
pemerintah
2. bahwa kebijaksanaan Negara itu tidak cukup hanya
dinyatakan, tetapi dilaksanana dalam bentuk yang
nyata
3. bahwa kebijaksanaan Negara itu, baik untuk
melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu, itu
mempunyai dan dilandasi dengan maksud dan tujuan
tertentu
4. bahwa kebijaksanaan itu harus senantiasa ditujukan
bagi kepentingan seluruh anggota masyarakat
Sebuah kebijakan
merupakan produk
dari sebuah
keputusan.
Tujuan Kebijakan
1. untuk menjamin kepentingan umum semaksimal
mungkin
2. ditetapkan berdasarkan prosedur yang
berlaku
3. didorong oleh keinginan untuk menghindari
pertentangan yang destruktif
Kategorisasi Kebijakan:
1. Kebijakan regulatory
tentang pengenaan pembatasan atau larangan-larangan perbuatan atau
tindakan-tindakan perilaku bagi seseorang atau sekelompok orang
2. Kebijakan self-regulatory
tentang pembatasan-pembatasan atau pengawasan perbuatan pada
masalah-masalah tertentu bagi seklompok orang
3. Kebijakan distributive
tentang pemberian pelayanan dan berbagai
keuntungan bagi sejumlah khusus penduduk, individu,
kelompok, perusahaan dan masyarakat tertentu.
4. Kebijakan redistributive
kebijakan yang sengaja dikeluarkan pemerintah untuk
memindahkan pengelolaan kekayaan, pendpatan,
pemilikan atau hak milik di antara kelas-kelas dan
kelompok penduduk. Ex: Kebijakan pengentasan
masyarakat miskin
5. Kebijakan substantive
Yaitu kebijakan-kebijakan tentang apa yang akan atau ingin
dilakukan oleh pemerintah, penekanannya terletak pada subject-
matternya
6. Kebijakan procedural
Adalah kebijakan-kebijakan tentang siapa atau pihak mana saja
yang terlibat dalam perumusan kebijakan, serta cara bagaimana
perumusan kebijakan dilaksanakan
7. Kebijakan material
Merupakan kebijakan tentang pengalokasian atau
penyediaan sumber-sumber material yang nyata atau
kekuasaan yang hakiki bagi para penerimanya atau
pengenaan beban bagi yang harus mengalokasikannya
8. Kebijakan simbolik
Adalah kebijakan-kebijakan yang memaksa, karena
kebijakan tersebut akan memberikan keuntungan atau
kerugian yang hanya relative kecil bagi masyarakat
9. Collective goods policies
 Yaitu kebijakan-kebijakan tentang penyediaan barang-
barang dan pelayanan keperluan orang banyak
10. Private goods policies
 Adalah kebijakan tentang penyediaan barang-barang
atau pelayanan bagi kepentingan orang tertentu atau
untuk kepentingan orang tertentu atau untuk kepentingan
perseorangan yang tersedia di pasaran bebas dan orang
yang memerlukannya harus membayar dengan biaya
tertentu
11. Liberal policies
Adalah jenis kebijakan yang menganjurkan
pemerintah untuk mengadakan perubahan-perubahan
social, terutama yang diarahkan untuk memperbesar
hak-hak persamaan
12. Conservatives policies
Adalah lawan dari kebijakan liberal, jadi kebijakan ini
menganggap bahwa yang ada sudah merupakan hal
yang cukup baik, sehingga tidak perlu adanya
perubahan social atau kalau perubahan social
diperlukan harus diperlambat dan berjalan alamiah
13. Capitalizations policies
 Kebijakan ini terutama dikeluarkan untuk meningkatkan
kapasitas produksi, untuk kemudian didistribusikan kepada
masyarakat. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
pemberian bantuan kepada petani untuk meningkatkan
industri pertanian, pemberia subsidi pada perusahaan
untuk mengekplorasi dan memproduksi usaha serta
pemberian subsidi pinjaman
14. Ethical policies
 Bahwa kebijakan dapat diterapkan pada upaya
mewujudkan isu-isu moral yang berada dalam masyarakat.
Dengan kata lain, perhatian terhadap isu-isu yang
berkembang untuk dapat diwujudkan dalam kenyataan.
sebuah kebijakan akan
selalu mempunyai
arahan atau sasaran
tertentu, berkaitan
dengan tujuan dari
kebijakan yang
dikeluarkan.
3 aktivitas utama yang penting dalam
implementasi kebijakan

• Merupakan pembentukan atau penataan


Organisasi kembali sumber daya, unit-unit serta metode
untuk menjadikan program berjalan

• Menafsirkan agar program menjadi rencana


Interpretasi dan pengarahan yang tepat dan dapat
diterima serta dilaksanakan

• Kebutuhan rutin dari pelayanan pembayaran


Penerapan atau lainnya, yang disesuaikan dengan tujuan
atau perlengkapan program
Proses Kebijakan
PENYUSUNAN
AGENDA
PERUMUSAN PERUMUSAN
MASALAH USULAN
KEBIJAKAN KEBIJAKAN

PENILAIAN PENGESAHAN
KEBIJAKAN KEBIJAKAN

PELAKSANAAN
KEBIJAKAN
Tahapan formulasi kebijakan:
1. Identifikasi dalam pemahaman masalah
2. Penyusunan agenda  Formulasi masalah
kebijakan
3. Mendesain kebijakan
4. Adopsi kebijakan
perumusan masalah
adalah proses
memberikan
pengetahuan yang
relevan dengan kebijakan
dengan mempersoalkan
asumsi yang mendasari
definisi masalah dan
memasuki proses
pembuatan kebijakan
melalui penyusunan
agenda
agenda setting, actor
kebijakan melakukan kegiatan
mempersepsi masalah,
mendefinisikan masalah,
memobilisasi dukungan
termasuk agenda problem.
desain kebijakan seharusnya
mencerminkan antara
kebutuhan dan keinginan
warga Negara dan
diaplikasikan berdasarkan
saran ahli dan skill teknikal
dalam memenuhi aspirasi
masyarakat.
adopsi kebijakan melalui rekomendasi. Rekomendasi
membuahkan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan
tentang manfaat atau biaya dari berbagai alternative yang
akibatnya di masa mendatang telah diestimasikan melalui
peramalan seperti: tingkat risiko dan ketidakpastian, mengenali
eksternalitas dan akibat ganda, menentukan criteria dalam
pembuatan pilihan dan menentukan tanggung jawab
administrative dalam implementasi kebijakan
Analisis Kebijakan
• usaha terencana yang berkaitan dengan
pemberian penjelasan (explanation) dan
preskripsi atau rekomendasi (prescription or
recommendation) terhadap konsekuensi-
konsekuensi kebijakan sosial yang telah
diterapkan.
• Multidisiplin
Penelaahan terhadap kebijakan sosial
1. Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan
untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang
dilakukan.
2. Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau
kriteria untuk menilai kebijakan tersebut
berdasarkan nilai benar dan salah.
3. Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan
landasan untuk menjamin keamanan dan
stabilitas.
Aspek Kebijakan Penelitian dan Orientasi Pertimbangan
Rasionalitas Nilai Politik

Pernyataan masalah √ √ √

Pernyataan mengenai cara √ √ √


atau metode penerapan
kebijakan
Konsekuensi-konsekuensi √ √ √
kebijakan
Hirarki Peraturan
1. Undang-undang Dasar Negara
Perundangan
Republik Indonesia tahun 1945
(UUD 1945)
2. Undang-undang/Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-
undang
3. Peraturan Pemerintah
4. Peraturan Presiden
5. Peraturan Daerah

UU No.10 tahun 2004 tentang


Pembentukan Peraturan Perundangan
pasal 7
KEBIJAKAN PUBLIK DAN NON
PUBLIK
• Kenapa pemerintah “mendukung”
perusahaan rokok tetapi menyarankan
orang untuk tidak merokok ?
• Kenapa pemerintah tidak memiliki sistem
asuransi terpadu ?
• Kenapa kebijakan keamanan dan
pendidikan dipegang oleh pemerintah
pusat bukan pemerintah lokal ?
• Kenapa ? Kenapa ? Kenapa ?
Kenapa Belajar kebijakan
publik ? Karena
kebijakan publik berguna
untuk menyelesaikan
masalah.
KEBIJAKAN PUBLIK
Kuliah ke 2
Kerangka Analisis Kebijakan Publik
1. Pengantar
2. Batasan dan Ruang Lingkup Kebijakan Publik
3. Arti Penting Studi Kebijakan Publik
4. Kerangka Kerja Kebijakan Publik
5. Public Policy dan Ilmu Politik
Bahan Bacaan
Yeremias: 58, Toha: 103, Pasolong: 38, Tilaar&Nugroho: 183, Agustino: 1,
Wahab (2008): 1, 50, 53, Wahab (1997): 1, Nugroho (2003): 49, Suharto:
44, Nugroho (2003): 21, Winarno: 14, Subarsono: 1, Widodo: 9, Nugroho
(2008): 1-99, Parson: 1, 2
Pengantar

Kebijakan Publik adalah bagian


dari studi Ilmu Administrasi
Negara bersifat multi disipliner
karena banyak meminjam teori,
teknik dan metode dari ilmu
sosial, ekonomi, politik dan
psikologi.
Batasan dan Ruang Lingkup KP
Istilah “Kebijakan” dan “Kebijaksanaan”
Perlu dibedakan.
Yang pertama menunjukkan adanya
serangkaian alternatif yang siap dipilih
berdasarkan prinsip-prinsip tertentu,
sedangkan yang kedua berkenaan dengan
suatu keputusan yang memperbolehkan
sesuatu yang sebenarnya dilarang atau
sebaliknya berdasarkan alasan-alasan
tertentu seperti pertimbangan kemanusiaan,
keadaan darurat dsb.
What is Policy ?

What is Public ?
Kebijakan dapat dipandang dari segi filosofis, produk,
proses dan Kerangka Kerja (Donovan dan Jackson,
1991: 14),
sebagai konsep filosofis, kebijakan dipandang sebagai
serangkaian prinsip-prinsip atau kondisi yang
diinginkan,
sebagai produk kebijakan diartikan sebagai serangkaian
kesimpulan dan rekomendasi,
sebagai suatu proses kebijakan menunjukkan pada cara
dimana melalui cara tersebut suatu organisasi dapat
mengetahui apa yang diharapkan dari program dan
mekanismenya dalan mencapai produknya,
dan sebagai kerangka kerja kebijakan merupakan suatu
proses tawar menawar dan negosiasi untuk
merumuskan isu-isu dan metode implementasinya.
• Kebijakan diartikan sebagai label bagi suatu
bidang kegiatan seperti kebijakan
ekonomi….(Hogwood dan Gun dalam
Turner&Hulme, 1997:59)
• Kebijakan merupakan suatu keputusan
(Shafritz dan Russel, 1997)
• Kebijakan konteksnya dengan politik.
• Mengapa ? Karena kebijakan merupakan proses politik.
• Lasswell dan Kaplan : “suatu program pencapaian tujuan, nilai-nilai dan
tindakan yang terarah”.
• Friedrich : “kebijakan adalah serangkaian tindakan yang diusulkan
seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu
dengan menunjukkan kesulitan2 dan kemungkinan2 usulan kebijakan
tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu”.
• Anderson : “serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang
diikuti dan dilaksanakan oleh seorang pelaku guna memecahkan suatu
masalah tertentu”
WHAT IS PUBLIC ?
• Public Opinion : Pendapat Umum,
• Public Relations : Hubungan Masyarakat,
• Public Hospital : Rumah Sakit Umum,
• Public Administration : Administrasi Negara.

• Jadi, public dapat diartikan sebagai “umum,


masyarakat dan negara”
What Is Public Policy ?
• Public Policy is: “Whatever governments
choose to do or not to do (apapun yang dipilih
untuk dilakukan atau tidak dilakukan oleh
pemerintah) (Dye, 1975).
• “…jalan atau cara bagi lembaga yang berperan
sebagai pemegang kewenangan publik (dalam
hal ini pemerintah) untuk mengatasi suatu
permasalahan atau sekelompok permasalahan
yang saling berhubungan” (Pal, 1992).
• A purposive course of action followed by an actor or set
of actors in dealing with a problem or matter of concern
(serangkaian tindakan yang dipilih secara sengaja oleh
seorang aktor atau sekelompok aktor yang dimaksudkan
untuk mengatasi suatu masalah) (Anderson, 1984).
• Adalah cara dan tindakan pemerintah untuk mengatasi
masalah pembangunan tertentu atau untuk mencapai
tujuan pembangunan tertentu dengan mengeluarkan
keputusan, strategi, perencanaan, maupun
implementasinya dengan menggunakan instrumen
tertentu (World Agroforestry, 2003).
• Menurut kamus Administrasi Publik (Chandler
and Plano, 1988: 107)
• Public Policy adalah pemanfaatan yang strategis
terhadap sumber daya-sumber daya yang ada
untuk memecahkan masalah-masalah publik
atau pemerintah
• Chandler and Plano (Keban, 2008: 60)
menjelaskan bahwa kebijakan publik merupakan
suatu bentuk intervensi yang kontinum oleh
pemerintah demi kepentingan orang-orang yang
tidak berdaya dalam masyarakat agar mereka
dapat hidup dan ikut berpartisipasi dalam
pemerintah
• Shafritz dan Russell (dalam Keban, 2008: 60)
memberikan definisi kebijakan publik yaitu
whatever a government decides to do or not to do
• William N Dunn (1999;110) mengatakan bahwa
kebijakan publik adalah pola ketergantungan yang
kompleks dari pilihan-pilihan kolektif yang saling
tergantung, termasuk keputusan-keputusan
untuk tidak bertindak, yang dibuat oleh badan
atau kantor pemerintah.
• Subarsono (2005:2) mendefinisikan
kebijakan publik sebagai pilihan kebijakan
yang dibuat oleh pejabat atau badan
pemerintah dalam bidang tertentu
• kebijakan publik adalah arah tindakan
yang diambil oleh pemerintah (aktor-aktor
yang terlibat) melalui serangkaian proses
kegiatan yang sistematis, teratur dengan
berorientasi pada tujuan dan sasaran yang
jelas dalam rangka memecahkan
masalah-masalah publik.
• Meskipun setiap hari masyarakat dihadapkan pada berbagai isu
kebijakan publik akan tetapi tidak ada pemahan yang sama apa yang
dimaksud sebagai kebijakan (Hogwood and Gunn, 1986: 13-19).
1. Policy as a label for field of activity (Kebijakan Sebagai label bagi suatu
bidang Kegiatan)
2. Policy as an expression of general purpose or desired state of affairs (
kebijakan sebagai suatu pernyataan mengenai tujuan umum atau
keadaan tertentu yang dikehendaki)
3. Policy as specific proposals (kebijakan sebagai usulan-usulan khusus)
4. Policy as decision of government (kebijakan sebagai keputusan-keputusan
pemerintah)
5. Policy as formal authorization ( kebijakan sebagai bentuk otorisasi atau
pengesahan formal)
6. Policy as a programme (kebijakan sebagai program)
7. Policy as output (kebijakan sebagai keluaran)
8. Policy as outcome (kebijakan sebagai hasil akhir)
9. Policy as a theory or model (kebijakan sebagai teori atau model)
10.Policy as process (kebijakan sebagai Proses)
Batasan Public policy in politics
• Tindakan yang berorientasi pada maksud/tujuan
dan perilaku yang tidak terjadi begitu saja.
• Kebijakan merupakan arah/pola tindakan yang
dilakukan pejabat pemerintah, bukan keputusan
perseorangan
• Kebijakan adalah apa yang sebenarnya
dilakukan oleh pemerintah, bukan apa yang
ingin dilakukan oleh pemerintah.
• Kebijakan publik mungkin dalam bentuknya
bersifat positif (bertindak) atau negatif (tidak
melakukan sesuatu).
• Kebijakan publik didasarkan pada UU dan
bersifat otoritatif.
Public Policy and Political
• Sciencebahwa Ilmuan
Thomas R. Dye mengatakan
Politik tertarik mempelajari Kebijakan publik hal
ini mencakup deskripsi tentang
• substansi kebijakan non-publik,
• penilaian terhadap dampak kekuatan-kekuatan
lingkungan pada substansi kebijakan,
• suatu analisis terhadap efek dari bermacam-
macam aturan lembaga,
• suatu penyelidikan terhadap terhadap konsekuensi-
konsekuensi dari berbagai kebijakan publik bagi
sistem politik, dan
• suatu evaluasi terhadap dampak-dampak kebijakan
publik pada masyarakat yang menyangkut dampak
yang diinginkan dan dampak yang tidak diinginkan
contoh substansi dari kebijakan
• Apa sebenarnya
pemberantasan korupsi ?
• Apakah dampak kebijakan
debirokratisasi dan deregulasi terhadap
ekspor nonmigas Indonesia ?
• Bagaimana Organisasi DPR membantu
dalam membuat Kebijakan pertanian ?
• Apakah pemilihan umum
mempengaruhi arah kebijakan publik?
• Pertanyaan di atas pada dasarnya
mengapa ilmuan politik mempunyai
perhatian yang besar terhadap studi
kebijakan publik!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
PEMBUATAN KEPUTUSAN or PEMBUATAN
KEBIJAKAN
• Seorang pemimpin perusahaan memecat
seorang karyawannya.

• Seorang pimpinan mengetahui bahwa


banyak karyawannya melanggar disiplin
kerja. Ia ingin memecatnya. Lalu
dipelajarinya peraturan perburuhan
dengan cermat. Setelah mantap ia
mengambil keputusan untuk memecat.
PEMBUATAN KEBIJAKAN
• 1. mempelajari peraturan buruh,
• 2. memecat buruh
• 3. memberi pesangon,
• 4. mencari karyawan baru
• 5. menerapkan disiplin kerja.

• Pembuatan keputusan hanya kegiatan


memilih alternatif 1 kali, sedangkan
pembuatan kebijakan merupakan pilihan
alternatif berulang.

Cakupan kebijakan publik
NASPAA (National Association of Schools of Public
Affairs and Administration)
– Suatu proses menformulasikan, melaksanakan dan
mengevaluasi policy
– Suatu strategi untuk mengoptimalkan dan memilih
alternatif-alternatif
– Suatu atribut yang jelas untuk membedakan antara
kebijakan yang masih bersifat relatif ke kebijakan yang
jelas bidang-bidang fungsional tertentu seperti kesehatan
dan transportasi
– Memerlukan kecakapan untuk analisis sosio ekonomi,
diagnosa politik, identifikasi isu dan evaluasi program
– Mempunyai pengetahuan dan komitmen terhadap nilai
kepentingan masyrakat umum
Alasan Ilmuan Politik Mempelajari Public Policy
Politic is art of the possibility ( seni membuat
sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin)

Alasan Ilmiah,
Alasan
Profesional dan
Alasan Politik
• Alasan Ilmiah
kebijakan publik dapat dipelajari untuk memperoleh pengetahuan
tentang asal -muasalnya, proses-proses perkembangannya dan
konsekuensi-konsekuensi bagi masyarakat.
Kebijakan publik dapat dipandang sebagai variabel terikat maupun
sebgai variabel bebas. Jika dipandang sebagai variabel terikat
maka perhatian kita tertuju kepada faktor-faktor politik dan
lingkungan yang membantu menentukan substansi kebijakan.
Bagaimana kebijakan mempengaruhi dukungan bagi sistem
politik ?,
sebagai Variabel bebas maka fokus perhatian tertuju kepada dampak
kebijakan terhadap sistem politik dan lingkungan
• Alasan Profesional
– Public policy dapat digunakan untuk membantu
menyelesaikan masalah-masalah praktis secara
profesional dan tidak semata-mata mengandalkan
teori yang utopis
– Seorang ilmuan politik memiliki pengetahuan dan
memberikan saran-saran kepada pemerintah
pemegang otoritas pembuat kebijakan agar
kebijakan yang dihasilkan mampu memecahkan
persoalan dengan baik
• Alasan Politik
– Kebijakan publik dipelajari untuk memberikan arah
kepada pemerintah apakah pemerintah telah mengambil
kebijakan yang pantas untuk mencapai tujuan-tujuan.
– Ilmuan ilmu politik ingin memperbaiki kualitas kebijakan
publik meskipun dalam masyarakat terdapat perbedaan
yang substansial mengenai apa yang merupakan
kebijakan yang “benar” dan yang “tepat” itu
– Diskusi-diskusi politik dan memajukan tingkat kesadaran
berpolitik
RUANG LINGKUP KEBIJAKAN
Lingkup Kebijakan Publik sangat Luas
karena mencakup berbagai sektor
atau bidang pembangunan, seperti
kebijakan pendidikan, ekonomi dll
Dilihat dari hirarkinya kebijakan
publik dapat bersifat nasional,
regional maupun lokal, seperti UU,
PP, Perda Prov, Perda Kab/Kota, Kep
BuP/Kep Wa dll
• Ruang Lingkup Studi KP (Gerald Caiden)
– Adanya Partisipasi Masyarakat
– Adanya kerangka kerja Policy
– Adanya strategi-strategi policy
– Adanya kejelasan tentang kepentingan masyarakat
– Adanya pelembagaan lebih lanjut
– Adanya isi policy dan evaluasinya
Arti Penting Studi KP
Tiga manfaat penting:
1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan
KP sebagai dependent variable dan KP sebagai
independent variable
2. Membantu Praktisi memecahkan masalah-
masalah publik (membuat kebijakan publik yang
baik dan memperkecil kegagalan)
3. Berguna untuk tujuan politik (dibuat dengan
proses yang benar dengan dukungan teori yang
kuat sehingga memiliki posisi yang kuat terhadap
kritik dari lawan-lawan politik)
Kerangka Kerja KP
Kerangka Kerja ditentukan beberapa variabel:
1. Tujuan Yang Ingin Dicapai
2. Preferensi nilai seperti apa yang harus
diperhitungkan dalam membuat kebijakan
publik
3. Sumber daya yang mendukung kebijakan
4. Kemampuan aktor yang terlibat dalam
pembuatan kebijakan
5. Lingkungan yang mencakup lingkungan sosial,
ekonomi, politik dan sebagainya
6. Strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan
Tugas Individu
• Buatlah sebuah • Tugas diketik dalam
topik/permasalahan, yang kertas A4, 300-500
menurut saudara menjadi kata, dikumpul pada
masalah publik di
pertemuan 3 (25
nagari/kelurahan saudara.
Februari 2014)
• Jelaskan secara detail
masalah publik tersebut
dengan memperhatikan aktor-
aktor politik yang mungkin
terlibat dalam masalah
tersebut.
Class Debates Memo
• Debate Instructions
• Pada pertemuan yang sudah ditentukan, dua kelompok mahasiswa akan bertugas untuk
mendebatkan pertanyaan kebijakan tertentu yang relevan dengan topik yang dibahas
pada minggu tersebut.
• Mahasiswa boleh membagi tanggung jawab diantara kelompoknya, tapi nilai adalah
milik team.
• Argumentasi setuju atau menentang kebijakan diambil dari argumentasi
empirik/normatif yang disampaikan. Anda akan dinilai berdasarkan efektivitas
argumentasi, dan terutama kesiapan dokumen yang saudara buat.
• Untuk setiap tim, presentasi akan terdiri dari 10-15 menit, dan dipresentasikan dengan
menggunakan powerpoint. Setiap mahasiswa diwajibkan membuat ringkasan 1-2
halaman argumentasi, yang harus menyantumkan sumber referensi dokumennya.
• Kelompok yang tidak presentasi pada minggu tersebut, harus bersiap untuk diskusi
pleno setelah presentasi.
• Nilai keaktifan kelas akan berdasar pada kualitas presentasi dan partisipasi anda
sebagai audiens. Materi presentasi kelompok akan digunakan dalam ujian akhir.
Sesi diskusi kelas kelompok
ISU KEBIJAKAN KELOMPOK
PUBLIC
POLICY
Kebijakan Publik
• Kebijakan Publik adalah keputusan
pemerintah untuk mengatur berbagai
bidang kehidupan dalam negara
• Analisis kebijakan publik adalah proses
formulasi berbagai alternatif kebijakan
publik dan keputusan pemilihan alternatif
yang terbaik
Studi Kebijakan Publik
• Kebijakan Publik dipelajari oleh berbagai disiplin
ilmu seperti ilmu politik, ilmu administrasi, ilmu
ekonomi dan sebagainya
• “Public policy is whatever governments choose
to do or not to do” (Dye in Anderson, 1978:2)
• “what governments do, why they do it, and
what difference it makes.” (Dye, 1992)
Demokrasi dan Kebijakan Publik
• Dalam negara yang demokratis kebijakan
publik yang dibuat mencerminkan aspirasi
masyarakat
• Sedangkan di negara yang belum
demokratis, terjadi distorsi yang
menghambat penyaluran aspirasi
masyarakat kepada pembuat kebijakan.
Beberapa Teori Kebijakan Publik
1. Elite Theory
2. Institutionalism
3. Group Theory
4. Political System Theory
Elite Theory
• Adalah teori yang menganggap kebijakan
publik di suatu negara atau daerah dibuat oleh
ruling elite.
• Berdasarkan nilai dan preferensi mereka,
rakyat banyak (massa) tidak mempunyai akses
dalam formulasi maupun implementasi
kebijakan.
Elite Theory
• Elite theory berdasarkan pada asumsi bahwa
dalam negara yang bersangkutan, sistem
pemerintahannya belum didukung oleh budaya
politik yang demokratis. Secara formal mungkin
sistem pemerintahannya adalah demokratis
tetapi dalam realitas belum berfungsi dengan
efektif
• Thomas Dye dan Harmon Ziegler (1970)
mengatakan sebagai berikut:
1. Masyarakat terbagi dalam sekelompok kecil yang sangat
berkuasa dan sekelompok lain yang tidak berdaya yang
tergantung pada kemauan kelompok kecil sebagai
ruling elite tersebut
2. Kelompok elit yang berkuasa ini berasal dari golongan
menengah ke atas
3. Perpindahan dari kelompok non elit ke dalam kelompok
elit sangat terbatas untuk menjaga stabilitas dan
kelangsungan hidupnya. Hanya mereka yang sudah
menerima basic elite consensus yang dapat diterima
4. Kebijakan publik dibuat untuk kepentingan ruling elite,
dan tidak mencerminkan kebutuhan dan keinginan
massa
5. Perubahan kebijakan publik hanya bersifat inkremental
dan tidak revolusioner
6. Kelompok elit lebih banyak mempengaruhi massa, dari
pada sebaliknya
Institusionalisme (1)
• Adalah studi kebijakan berdasarkan pendekatan
formal terhadap peranan institusi pemerintahan
yang terkait dalam formulasi dan implementasi
suatu kebijakan. Misalnya, dewan perwakilan
rakyat, eksekutif, badan peradilan dan partai-
partai politik. Aspek-aspek formal dari institusi-
institusi tersebut mencakup: kewenangan
hukum, peraturan prosedural, fungsi-fungsi dan
kegiatan-kegiatannya.
Institusionalisme (2)
• Institutional Economics melihat kebijakan ekonomi
menurut peranan pemerintah dalam mengatur
kehidupan perekonomian untuk mengoreksi kelemahan
mekanisme pasar.
• Seperti pengendalian perbankan agar tidak melakukan
penyaluran kredit secara berlebihan kepada masyarakat
sehingga menimbulkan gejala bubble economy karena
penyaluran kredit tersebut hanya berdasarkan
permintaan semu. Contoh bahaya bubble economy
adalah kegagalan subprime mortgage di Amerika Serikat
yang menyulut krisis keuangan global
Group Theory
• Adalah teori yang menganggap kebijakan
publik sebagai produk dari perjuangan
kelompok. Kebijakan publik merupakan
titik equilibrium dalam suatu perjuangan
antar kelompok. Penekanan pada
bagaimana peranan political interests
group dalam proses formulasi dan
implementasi kebijakan.
Pemerintahan yang Demokratis
• Berdasarkan prinsip of the people, by the people, and
for the people
• Dalam masyarakat modern prinsip tersebut tidak
dapat diterapkan secara langsung karena besarnya
ruang lingkup, fungsi dan tugas pemerintahan
• Khususnya prinsip by the people tidak dapat
dilaksankan secara langsung, tetapi melalui
pemilihan dan penunjukan (elected officials dan
appointed officials) serta para career officials atau
birokrat
Political System Theory
• Adalah teori yang menganggap kebijakan publik
sebagai respons sistem politik terhadap permintaan
yang muncul dalam masyarakat lingkungannya.
Input dari lingkungan berupa permintaan
(demands) dan dukungan (supports). Dukungan ini
dapat dalam bentuk kepatuhan terhagap hukum,
membayar pajak, memilih dalam pemilu, dan
sebagainya. Selanjutnya, kebijakan (policy) dapat
mempengaruhi masyarakat dan pada gilirannya
akan mempengaruhi permintaan baru terhadap
para pembuat kebijakan.
Lingkungan Dalam Natural Resources Lingkungan Luar
Topography

Outputs
Iklim
Ormas
POLICY
MAKING
Struktur
Sosial
dll

LSM
Kebudayaan
Politik
Hubungan
Internasional
Public Problem
Tidak masuk dalam

Poli
Public Demand Policy Agenda

Policy Agenda Leave it alone

cy Policy Formulation:
Tidak ada keputusan
kebijakan

Proc
Policy Analysis

Policy Decision

ess (keputusan
kebijakan)
Policy Statement
Positive Action

Policy
Implementation
Policy Output

Policy Evaluation

Feedback a) Those who initiate and


maintain process
b) Effect on state of society
Jenis Kebijakan Publik
• DISTRIBUTIF
• Yaitu kebijakan publik yang bertujuan untuk
memberi fasilitas dan pelayanan bagi golongan
penduduk tertentu
• PENGATURAN (Regulatory)
• Yaitu kebijakan publik yang bertujuan mengatur
kehidupan masyarakat melalui pembatasan
kebebasan bertindak dari subject (golongan
penduduk) untuk mengurangi pertentangan
diantara golongan yang bersaingan
• Contoh: Anti Trust Legislation, Perlindungan
Lingkungan Hidup
Jenis Kebijakan Publik
• REDISTRIBUSI
• Yaitu kebijakan publik yang bertujuan untuk
merubah alokasi kemakmuran, pendapatan dan hak
diantara berbagai kelompok dan kelas dalam
masyarakat
• Contoh: Perpajakan yang progresif, Jaminan Sosial
• SELF-REGULATORY
• Yaitu kebijakan yang diusahakan dan didukung oleh
kelompok kepentingan untuk memajukan dan
melindungi kepentingan mereka
• Contoh: Izin Praktek oleh Asosiasi Professional,
seperti IDI
Delapan Kriteria Dalam Menilai Usulan
Kebijakan
1. Efisiensi
2. Efektivitas
3. Equity
4. Equality
5. Public Participation
6. Freedom
7. Predictability
8. Procedural Fairness
• EFISIENSI yaitu tentang sampai seberapa jauh
suatu kebijakan publik menghasilkan sejumlah
besar output untuk sejumlah kecil input
Efisiensi = O/I = Benefits/Costs
• EFEKTIVITAS yaitu tentang sampai seberapa jauh
suatu kebijakan publik mencapai tujuan yang
diinginkan
• EQUITY yaitu tentang sampai seberapa jauh
penyebaran benefits dan costs diantara berbagai
kelompok, daerah/wilayah ditinjau dari segi
proporsi jumlah penduduk, kebutuhan, dsb.
• EQUALITY yaitu sampai seberapa jauh penyebaran
benefits dan costs diantara berbagai kelompok dan
daerah/wilayah sehingga masing-masing
memperoleh bagian manfaat dan biaya yang sama
• PUBLIC PARTICIPATION yaitu sampai seberapa
jauh mayoritas penduduk yang berkepentingan
mempunyai pengaruh terhadap formulasi dan
implementasi kebijakan publik. Sebaliknya, sampai
seberapa jauh pandangan minoritas diberi
kesempatan mempengaruhi pihak mayoritas
• FREEDOM sampai seberapa jauh kebebasan hidup
dan berusaha dijamin
• PREDICTABILITY yaitu sampai seberapa jauh
kebijakan publik dilaksanakan secara objektif dan
anggota masyarakat yang berkepentingan dapat
mengetahui sebelumnya apa cakupan dan arah
kebijakan tersebut
• PROCEDURAL FAIRNESS yaitu sampai seberapa
jauh orang yang terkena dampak kebijakan publik
dapat mempertahankan dirinya dari perlakuan
sebagai orang yang tidak perlu ditolong. Misalnya,
kasus welfare policy.
Bagaimana Cara Mengukur
Peningkatan Kemakmuran
Masyarakat
• PARETO OPTIMALITY
• Kemakmuran masyarakat meningkat apabila paling sedikit
satu orang bertambah makmur (better off) dengan tidak
menyebabkan orang lain bertambah miskin (worse off).
• KALDOR-HICKS CRITERION
• Kemakmuran masyarakat meningkat apabila orang yang
memperoleh manfaat dari kebijakan publik/pembangunan
(who gain) membantu orang lain yang dirugikan (who lose)
sehingga tidak ada orang lain yang bertambah miskin
apabila ada orang yang bertambah kaya.
Administrasi dan
Kebijakan Publik
The Classical Hierarchical Model
• MAX WEBER
• Birokrasi yang ideal adalah yang sangat rasional,
wewenang dan struktur berdasarkan hukum,
dikendalikan dari atas oleh sekelompok kecil pembuat
keputusan kebijakan. Implementasi kebijakan dilakukan
oleh bawahan (subordinate administrator).
• WOODROW WILSON
• Kebijakan publik dibuat oleh politikus. Administrasi
(publik) yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip
manajemen ilmiah bersifat netral dan profesional,
berfungsi sebagai implementor kebijakan.
Classical Hierarchical Model
1. Formulasi kebijakan dan implementasi kebijakan
adalah kegiatan yang terpisah dan berurutan
2. Formulasi kebijakan dan implementasi kebijakan
terpisah karena:
- Adanya pembagian pekerjaan
3. A. Pembuat kebijakan mampu memulai proses
kebijakan karena mereka dapat menyetujui
prioritas antara tujuan-tujuan yang berbeda
B. Pelaksana (implementers) mempunyai
kemampuan teknis, kepatuhan dan kemauan
untuk melaksanakan kebijakan
4. Keputusan dalam tahap implementasi kebijakan
adalah bersifat teknis dan non politis
5. Proses kebijakan bersifat satu arah yaitu top-
down hierarchical activities
Classical Hierarchical Model
Policy Formulation: Politics
(Choose and Instruct)

Policy Implementation:
Administrative (Deliver)

POLICY OUTPUT
ASUMSI:
• The ends or goals of administrative action were fixed by statue or by
directive of a responsible political official
• The administrator’s discretion extended only to decision on means
New Model: The Policy Process
As a System
ENVIRONMENT I Linkages ENVIRONMENT III
Policy Formulation Policy Evaluation

ARENA AND ACTORS ARENA AND ACTORS

Linkages Linkages
ENVIRONMENT II
Policy Implementation

ARENA AND ACTORS


New Model: The Policy Process As a System
1. Proses kebijakan publik bersifat kompleks, tahap-tahap formulasi,
implementasi, dan evaluasi kebijakan adalah saling tergantung
(interdependent)
2. Proses kebijakan publik tidak bersifat mutually exclusive, seorang pelaku
(actor) dapat terlibat dalam berbagai tahap kebijakan
3. Tiap tahap kebijakan mempunyai lingkungan yang berbeda
Linkages
ENVIRONMENT I ENVIRONMENT III
Policy Formulation Policy Evaluation

ARENA AND ACTORS ARENA AND ACTORS

Linkages Linkages
ENVIRONMENT II
Policy Implementation

ARENA AND ACTORS


ENVIRONMENT I:
Policy Formulation
• Lingkungan ini dianggap paling formally structured
• Terpusat pada mekanisme resmi pembuatan
keputusan kebijakan
• Aktor/pelaku utama adalah para pembuat keputusan
kebijakan yang menduduki posisi penting dalam
pemerintahan yang mempunyai kewenangan dalam
penentuan prioritas dan alokasi sumber daya
– Anggota DPR - Aktor/pelaku lain dari luar
– Pejabat Tinggi pemerintahan yang mewakili
– Menteri - Special Interest
– Kepala Daerah - Other Constituency Groups,
– Presiden misalnya LSM
Programmed Adaptive
Implementation Implementation

• Tujuan-tujuan yang ingin


dicapai dirumuskan • Tujuan-tujuan
secara detail dirumuskan secara
• Garis wewenang dan umum
tanggung jawab • Semua pihak diberi
diperjelas kesempatan untuk
• Prosedur operasional di berpartisipasi aktif
standarisasikan • Pejabat pelaksana diberi
diskresi yang cukup
Kriteria Perumusan Tujuan
Programmed Implementation: SMART
• Specific
• Measurable
• Attainable
• Reality Based
• Time Bound
Paling sedikit (minimum) pada tahap formulasi
(policy formulation/formation), para pelaku (aktor)
harus mengidentifikasikan

1. General Policy Goals


a) The Problem Area
b) The Priority Area
c) A Population to be benefited
2. General Means to Achieve Policy Goals
a) Suggested approach by which goals are to be
achieved
b) The key actors who will carry out the policy
c) Resources to be expanded in carrying out the policy
d) Possibly, suggest some indicators for measuring
benefits
Implementasi Kebijakan
• Hasil penelitian menunjukan bahwa pada tahap
implementasi kebijakan tekanan politik ternyata
sangat kuat, dinamis dan kompleks
• Berbagai pelaku/aktor yang terlibat: -
– Policy Makers
– Formal Implementers - Mass Media
– Lobbyists - Interested Group
– Penerima/sasaran kebijakan - Evaluator
• Karena implementasi kebijakan biasanya tidak
dilakukan secara paksaan, maka para pelaku resmi
harus melakukan persuasi, negosiasi dan kompromi
dengan pelaku lain yang berkepentingan
• struktur organisasi dan norma-norma birokrasi
berpengaruh terhadap implementasi kebijakan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai