Anda di halaman 1dari 18

TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID

TABLET
FORMULA TABLET :

1. ZAT AKTIF
2. ZAT TAMBAHAN
1) PENGISI
2) PENGIKAT
3) PENGHANCUR
4) PELICIN
CONTOH

 Bahan pengisi : laktosa, sukrosa, glukosa, dikalsium fosfat,


kalsium karbonat.
 Bahan pengikat : musilago p.g.a (10-20%), solutio gelatin (10-20%),
larutan gula (50-76%), gom, mucilago amili (10-15%). b/v
 Bahan penghancur : amilum kering (2-10%), mikrokristalin selulose
(> 25%), karboksimetil selulose (2-8%), tragakan, gom, agar (1-10%).
 Bahan pelicin :
 Glidan : memperbaiki sifat alir , contoh: amilum (5-10%), talk (1-5%).
 lubrikan : mengurangi gesekan antara tablet dan dinding die atau
dinding die dengan punch, contoh mg stearat (1-5%), wax (3-5%), asam
stearat ( = atau <1%).
 Antiadheren : mencegah melekatnya tablet pada punch dan dinding
die yang bukan karena efek gesekan, contoh: talk (1-5%) amilum (5-
10%), mg stearat (=1% atau < 1%).
Metode pembuatan tablet meliputi:

1. Kempa langsung (direct compression)


2. Granulasi kering (dry granulation)
3. Granulasi basah (wet granulation)

Sebelum menentukan metode pembuatan tablet di lihat dulu sifat


dari zat aktifnya, tahan terhadap panas dan kelembaban atau
tidak. Jika tahan terhadap kedua hal tersebut metode yang bagus
adalah garanulasi basah, karena kekuatan dan stabilitas tablet
lebih bagus(awet)
GRANULASI BASAH
yaitu dengan memproses campuran partikel zat aktif dan eksipient
menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan
pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang
dapat digranulasi. Metode ini biasanya digunakan apabila
1. zat aktif tahan terhadap lembab dan panas.
2. zat aktif yang sulit dicetak langsung, karena sifat aliran dan
kompresibilitasnya tidak baik.
Prinsip dari metode granulasi basah adalah membasahi massa tablet
dengan larutan pengikat tertentu sampai mendapat tingkat kebasahan
tertentu pula, kemudian massa basah tersebut digranulasi.
PRAKTEK 1

R/
Parasetamol 500 mg  Z.A
Amilum maydis 5 %  Z. Penghancur
Gelatin 10 %  Z. Pengikat
Mg. stearat 1%  Z. Pelicin
Talk 2%  Z. Pelicin
Laktosa ad 700 mg  Z.Pengisi
Cara kerja

1. Membuat mucilago gelatin (sisihkan) “Campuran 1”


2. Zat Aktif + Zat Penghancur + Zat Pengisi
“Campran 2”
3. Campuran 1 + Campuran 2 (Adonan Lembab)
4. Ayak dengan ayakan no.16
5. Keringkan di oven pada suhu 50-60 C, sampai granul
kering (cari literatur kadar air granul).
6. Setelah kering, ayak dengan ayakan no.18, “Timbang
hasil granul yang diperoleh”
7. Lakukan evaluasi
Evaluasi Granul
1. Kandungan Lembab
Diukur dengan pemanasan (gravimetri) menggunakan
alat “Moisture Balance”

% KB = W1/W x 100% (kandungan Bobot)


% KL = Wa/W1 (kandungan lembab)
Wa = W-W1

W = Bobot awal
W1 Bobot Setelah Pengeringan
2. Kecepatan alir
 Granul seberat 100 g dimasukkan ke dalam flowability
tester dan diratakan. Waktu yang dimasukkan seluruh
granul yang melewati corong dicatat. Kecepatan alir
dinyatakan sebagai waktu (detik) yang dibutuhkan untuk
mengalirkan 100 gram granul

(dikatakan memiliki sifat alir yang baik jika untuk 100gr granul
yang di uji mempunyai waktu alir kurang dari 10 detik.
(Achmad Fudholi, 2013))
Diameter corong yang digunakan = 128 – 132 mm
Dengan tinggi corong = 235 mm (terhitung dari
pangkal mulut corong)
3. Sudut diam
 Diameter dan tinggi kerucut yang terbentuk, diukur.
Kemudian sudut diam dihitung menggunakan
persamaan berikut:
Θ = tan -1 (h / r)
 Keterangan:
θ : sudut diam
h : tinggi kerucut
r : jari-jari kerucut
Tabel hubungan antar sudut diam
(Achmad Fudholi, 2013:83)
Alir Sudut
Diam (Θ °)
Sangat baik 25 – 30
Baik 31 – 35
Cukup 36 – 40
Cukup Buruk 41 – 45
Buruk 45 – 55
Sangat Buruk 56 – 65
Sangat Sangat Buruk > 66
4. Berat Jenis
a. Berat jenis sejati (picknometer gas beckman)
b. Berat jenis Nyata = b/v sebelum pengetapan
c. Berat Jenis Nyata setelah pengetapan =
b/v (setelah pengetapan)
5. % Kompresibilitas
Granul sejumlah 100 mL dimasukkan ke dalam gelas ukur (volume
bulk), kemudian diletakkan pada motorized tapping device, alat
dihidupkan selama 5 menit. Diukur volume granul akhir setelah
pengetapan, lalu ditimbang untuk mengetahui beratnya (b/v).
Persen kompresibilitas dihitung dengan persamaan berikut:
𝛒𝒃𝒖𝒍𝒌 − 𝛒 𝒕𝒂𝒑𝒑𝒆𝒅
% Kompresibilitas = x 100%
𝝆 𝒃𝒖𝒍𝒌

 Keterangan :
 𝜌tapped : 𝜌 setelah pengetapan
 𝜌bulk : 𝜌 sebelum pengetapan
 Serbuk (Granul) dikatakan dapat mengalir bebas bila serbuk
sejumlah 100ml yang dimasukan ke dalam gelas ukur, mengalami
perubahan volume sesudah pengetapan < 20% (semakin kecil
komprebilitasnya maka semakin bagus)
MACAM - MACAM perhitungan
1. PERHITUNGAN % ZAT TAMBAHAN DARI TOTAL
BERAT TABLET (PENGIKAT b/v)
Parasetamol 500 mg  Z.A
Amilum maydis 5% = 5/100 x 700 = 35 mg
Gelatin 10 % b/v = 10% X 20% = 2% x 700 = 14 mg
(14 mg dalam 0,14 ml air)
(standar 10-20% mucilago)
Mg. stearat 1% = 1/100 x 700 = 7 mg
Talk 2% = 2/100 x 700 = 14 mg
Laktosa ad 700 mg = 700 – (500+14+7+14) = 165 mg
CATATAN :
Pembuatan mucilago sebagai bahan pengikat. Beberapa referensi
menyebutkan % yang digunakan adalah persen b/v, bukan terhadap berat
tablet. Sehingga kebutuhan bahan pengikat dengan cara memperkirakan.
Mucilago biasanya dibutuhkan 20-33,3 % dari berat total tablet
2. PERHITUNGAN % ZAT TAMBAHAN DARI TOTAL
BERAT TABLET (PENGIKAT b/b)

Parasetamol 500 mg  Z.A


Amilum maydis 5 % = 5/100 x 700 = 35 mg
Gelatin 1 % = 1/100 x 700 = 7 mg (standar 1-3% ‘HB’)
Mg. stearat 1 % = 1/100 x 700 = 7 mg
Talk 2% = 2/100 x 700 = 14 mg
Laktosa ad 700 mg = 700 – (500+7+7+14) = 165 mg

Catatan =
Pelarut yang digunakan untuk melarutkan pengikat,
menyesuaikan sifat masing masing pengikat & kebutuhan untuk
membasahi total zat
Biasanya 1/3 berat tablet
3. PERHITUNGAN % ZAT TAMBAHAN DARI TOTAL
BERAT ZAT TAMBAHAN

BERAT TABLET YANG DIINGINKAN 700 mg


Tiap tablet mengandung = Parasetamol 500 mg
 700 mg – 500 mg = 200mg
Amilum maydis 5 % = 5/100 x 200 = 10 mg
Gelatin 1 % = 1/100 x 200 = 2 mg (standar 1-3% ‘HB’)
Mg. stearat 1 % = 1/100 x 200 = 2 mg
Talk 2 % = 2/100 x 200 = 4 mg
Laktosa = 200 – (10+2+2+4) = 182 mg
Catatan =
Pelarut yang digunakan untuk melarutkan pengikat,
menyesuaikan sifat masing masing pengikat & kebutuhan untuk
membasahi total zat
Biasanya 1/3 berat tablet
4. PERHITUNGAN FASE DALAM DAN FASE LUAR
TABLET YANG DIINGINKAN 700 mg
FASE DALAM 92 % = 92/100 x 700 = 644 mg
FASE LUAR 8 % = 8/100 x 700 = 56 mg

FASE DALAM =
Parasetamol = 500 mg
Amilum maydis 5 % (bobot total) = 5/100 x 700 = 35 mg
Mucilago Gelatin 1 0 % (1/3 FD) = 21,5 mg
( 1/3 x 644 = 215 x 10% = 21,5)
Laktosa = 644 – (500+35+21,5) = 87,5 mg

FASE LUAR =
Mg. stearat 1 % = 1/100 x 700 = 7 mg
Talk 2 % = 2/100 x 700 = 14 mg
Amilum kering 5 % = 5/100 x 700 = 35 mg
Pengikat Volume larutan granulasi yang dibutuhkan
(ml) untuk beberapa Pengisi (3000g Bahan
Pengisi)
Sukrosa Laktosa Dextrosa Manitol
10% Gelatin 200 290 500 560
50% Glukosa 300 325 500 585
2% Metilselulosa (400 290 400 835 570
cps)
Air 300 400 660 750
10% Akasia 220 400 685 675
10% Musilago Amili 285 460 660 810
50% Alkohol 460 700 1000 1000
10% PVP (dlm air) 260 340 470 525
10% PVP (dlm alkohol) 780 650 825 900
10% sorbitol (dlm air) 280 440 750 655

Anda mungkin juga menyukai