Efek analgetik dikatakan (+) jika tikus dapat menahan beban 2× beban kontrol
TABEL PENGAMATAN
Cara Waktu
No.
danKelompok 5’ 10’ 15’ 20’ 25’ 30’ 35’ 40’ 45’ 50’ 55’ 60’
Intraperitoneal
1. Kelpomok I + - - - - - + - - - + +
2. Kelompok II - - + + + + - - - - - -
3. Kelompok III + + + + + - - - - - - -
4. Kelompok IV + + + + + + + - - - - -
5. Kelompok V - - - - + + + + - - - -
6. Kelompok VI - - - - - + - - - - - -
Per Oral
1. Kelompok I - - - - - - - - - - + -
2. Kelompok II - - - - - - - + + - - -
3. Kelompok III - - - - - - - - + + + +
4. Kelompok IV - - - + + - - - - - - -
5. Kelompok V - - - + + + + + - - - -
6. Kelompok VI - + - - - + - - - - - -
DOSIS
a. Tikus I (Intraperitoneal) b. Tikus II (Per Oral)
• BB tikus = 168 g BB tikus = 130 g
• DosisobatAntrain = 50 mg/200 g BB DosisobatAntalgin = 50 mg/200 g BB
• Tersediasediaan = 1 g/2 ml Tersediasediaan = 25 mg/1 ml
• X/168 g = 50 mg/200 g 130 g/X = 200 g/50 mg
168×50 50×130
• X= X=
200 200
• X = 42 mg X = 32,5
• 1g/2 ml = 0,042 g/X 25 mg/1 ml = 32,5 mg/X
0,042×2 32,5×1
• X= X=
1 25
• X = 0,084 ml X = 1,3 ml
• BebanKontrol
• Tikus I Tikus II
• 25 + 28 + 30 = 83 : 3 = 28 g . 23 + 27 + 33 = 83 : 3 = 28 g
•
PEMBAHASAN
Dari hasil kelompok kami, menunjukan bahwa pembeian obat secara
intraperitoneal lebih cepat menunjukan efek dibndingkan dengan pemberian
obat secara per oral. Hal ini ditunjukan dengan adanya hasil positif pada
menit ke 45 untuk pemberian obat per oral dan memberikan hasil positif pada
menit ke 5 untuk pemberian intraperitoneal.
Berdasarkan hasil data pada pengamatan dari kelompok 1 sampai 6
menunjukan hasil yang berbeda-beda.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi bisa disebabkan karena ketidaktepatan
cara pemberian obat dan kondisi tikus yang stres juga dapat mempengaruhi
hasil pengamatan.
KESIMPULAN
Pada pemberian obat melalui intraperitorial, obat
lebih cepat bereaksi karena langsung masuk dalam
pembuluh darah, sedangkan pemberian obat
melalui per oral lebih lambat karena harus melewati
bebrapa sub membran.