Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 2

Nur Fandi
Moh. Irzam
Annisa Wulansari
Rini Rahayu
ANTI HIPERTENSI
HIPERTENSI
Hipertensi adalah meningkatnya
tekanan darah yang berhubungan
dengan pengerasan/penebalan
pembuluh darah dan juga gangguan
pada mekanisme regulasi tekanan
darah.
ETIOLOGI

-Hipertensi esensial
Hipertensi esensial, atau hipertensi primer
adalah hipertensi tanpa kelainan dasar patologi
yang jelas.

-Hipertensi sekunder
Termasuk dalam kelompok ini antara lain
hipertensi akibat penyakit ginjal (hipertensi
renal), hipertensi endokrin, kelainan saraf
pusat, obat-obatan dan lain-lain.
GEJALA HIPERTENSI

Setelah beberapa tahun ada kalanya pasien


menderita merasakan nyeri kepala pada
pagi hari sebelum bangun tidur, nyeri ini
biasanya hilang setelah bangun, dapat
dikenali dengan pengukuran tensi dan
biasanya melalui pemeriksaan tambahan
terhadap ginjal dan pembuluh darah.
MEKANISME KERJA

-Meningkatkan pengeluaran air dari


tubuh (diuretika)
-Memperlambat kerja jantung
(betablockers)
-Memperlebar pembuluh
-Menstimulasi SSP
-Mengurangi pengaruh SSO terhadap
jantung dan pembuluh
PENGGOLONGAN OBAT BERDASARKAN
FARMAKOLOGI

Diuretik bekerja meningkatkan ekskresi natrium, air dan


klorida sehingga menurunkan volume darah dan cairan
ekstraseluler. Beberapa diuretik juga menurunkan resistensi
perifer sehingga menambah efek hipotensinya.

GOLONGAN TIAZID
Hidroklorotiazid, bendroflumetiazid, klorotiazid dan diuretik lain
yang memiliki gugus aryl-sulfonamida. Obat golongan ini bekerja
dengan menghambat transport bersama (symport) na-Cl d
tubulus dista ginjal, sehingga ekskresi Na+ dan Cl- meningkat.
PENGGUNAAN Tiazid seringkali dikombinasikan dengan
antihipertensi lain karena:
Sampai sekarang tiazid merupakan obat 1.Dapat meningkatkan efektivitas
utama dalam terapi hipertensi. Berbagai antihipertensi lain dengan
penelitian besar membuktikan bahwa mekanismekerja yang berbeda
diuretik terbukti paling efektif dalam sehingga dosisnya dapat
menurunkan risiko kardiovaskular. dikurangi.

2.Tiazid mencegah retensi cairan


antihipertensi lain sehingga efek
obat-bat tersebut dapat bertahan.

Tiazid dapat digunakan sebagai obat


tunggal pada hipertensi ringan sampai
sedang,atau dalam kombinasi dengan EFEK SAMPING
antihipertensi lain bila TD tidak berhasil Tiazid, terutama dalam dosis tinggi dapat
diturunkan dengan diuretik saja. menyebabkan hipokalemia yang dapat
berbahaya pada pasien yang mendapat
digitalis.
DIURETIK KUAT (LOOP DIURETICS,
CEILING DIURETICS) DIURETIK LEMAH KALIUM
Diuretik kuat bekerja di Ansa Henle Diuretik lemah kalium dapat menimbulkan
Asenden bagian epitel tebal dengan cara hiperkalemia bila diberikan pada pasien
menghambat kontransport Na+, K+, Cl- dan dengan gagal ginjal, atau bila dikombinasi
menghambat resorpsi air dan elektrolit. dengan penghambat ACE, b-blocker, AINS
Mula kerjanya lebih cepat dan efek atau dengan suplemen kalium.
diuretiknya lebih kuat jarang digunakan Penggunaan harus dihindarkan bila
sebagai antihipertensi, kecuali pada pasien kreatininserum lebih dari 2,5 mg/dL.
dengan gangguan fungsi ginjal atau gagal
jantung. EFEK SAMPING
Spironolakton antara lain ginekomastia,
EFEK SAMPING mastodinia, gangguan menstruasi dan
Hampir sama dengan thiazid penurunan libido pada pria.
PENGHAMBAT SISTEM ADRENERGIK
Penghambat adrenoseptor beta (b-bloker)

Mekanisme kerja :
Penurunan frekuensi denyut
jantung dan kontraktilitas
miokard sehingga menurunkan
PENGGUNAAN
curah jantung
B-bloker digunakan
Hambatan sekresei renin di sel-
sebagai obat tahap
sel jukstaglomeruler ginjal EFEK SAMPING
pertama pada hiperteni
dengan akibat penurunan Dapat menyebabkan
ringan sampai sedang
produksi angiotensin II bradikardia,biokade AV,
terutama pada pasien
Efek sentral yang mempengaruhi hambatan nodus SA, dan
dengan penyakit jantung
aktivitas saraf simpatis, menurunkan kekuatan
koroner ( Khususnya
perubahan pada sensitivitas kontraksi miokard.
sesudah infark miokard
baroreseptor, perubahan aktivitas
akut ).
neuron adrenergik perifer dan
peningkatan biosintetis
prostasiklin.
PENGHAMBAT
ADRENOSEPTOR
ALFA (a-bloker)

MEKANISME KERJA
Alfa-bloker memiliki Hambatan reseptor a1 EFEK SAMPING
beberapa keunggulan menyebabkan vasodilatasi Gejalanya berupa pusing
antara lain efek positif di arteriol dan venula sampai sinkop.
terhadap lipid darah ( sehingga menurunkan Penggunaan obat
menurunkan LDL, dan resistensi perifer. dimulai dengan dosis
trigliserida dan Menyebabkan aliran balik kecil dan diberikan
meningkatkan HDL ) vena berkurang yang sebelim tidur. Efek
dan mengurangi selanjutnya menurunkan samping lain juga
resistensi insulin, curah jantung. menimbulkan antara
sehingga ccok untuk lain sakit kepala,
pasien hipertensi dengan palpitasi, edema perifer,
dislipidemia dan/atau hidung tersumbat, mual
diabetes melitus. dan lain-lain.
ADRENOLITIK SENTRAL

Metildopa
Kloinidin
Guanfasin
Guanabenz
Moksinidin
. Rimedin
.
VASODILATOR

 Hidralazi
 Minoksidil
 Diakzoksid
 Natrium
Nitroprusid
HIDRALAZIN
Mekanisme kerja
Hidralazin bekerja langsung merelaksasi otot polos arteriol dengan mekanisme
yang belum dapat dipastikan

Penggunaan
Hidralazin tidak digunakan sebagai obat tunggal karena takifilaksis akibat
retensi cairan dan reflek simpatis akan mengurangi efek anti hipertensinya.
Obat ini biasa digunakan sebagai obat kedua atau ketiga setelah diuretik atau
betabloker.

Efek samping
Hidralazin dapat menimbulkan sakit kepala, mual, flushing, hipotensi,
takikardia, palpitasi, angina pectoris
HIDRALIZIN
Obat ini dengan membuka kanal kalium sensitif ATP
(ATP-dependent potassium channel) dengan akibat terjadinya sffluks kalium
dan hiperpolarisasi membran yang diikuti oleh relaksasi otot polos pembuluh
darah dan vasodilatasi.

Penggunaan : obat ini efektif pada hampir semua pasien, dan berguna untuk
terapi jangka panjang hipertensi berat yang refakter terhadap kombinasi tiga
obat yang terdiri dari diuretik, penghambat adrenergik, dan vasodilator lain.

Efek samping : tiga efek samping utama minoksidil yaitu retensi cairan dan
garam, efek samping kardiovaskular karena refleks simpatis dan hipertrikosis.
DIAZOKSID
Obat ini merupakan derifat benzot tiadiazid dengan struktur mirip tiazid tapi
tidak memiliki efek diuresis mekanisme kerja farmakodinamik dan efek
samping diazoksid mirip dengan minoksidil.

Penggunaan : walaupun diabsorbsi dengan baik melalui oral doazoksid hanya


diberikan secara intravena untuk mengatasi hipertensi darurat, hipertensi
maligna, hipertensi ensefalopati, hipertensi berat pada glumerulonefritis akut
dan kronis

Efek samping : retensi cairan dan hiperglikemia merupakan efek samping


yang paling sering terjadi pada pemberian diazoksid
NATRIUM NITROPRUSID
Mekanisme kerja : natrium nitroprusid merupakan donor NO yang bekerja
dengan mengaktifkan guanilat siklase dan meningkatkan konversi GTP
menjadi GMP – siklik pada otot polos pembuluh darah.

Pengunaan: nitroprusid merupakan obat yang kerjanya paling cepat dan


efektif dalam mengatasi hipertensi darurat, apapun penyebabnya.

Efek samping : efek samping akut karena hipotensi berlebihan dapat dicegah
dengan pemantauan tekanan darah secara ketat dan pemerian dengan pompa
infus yang kecepatannya dapat diatur.
PENGHAMBAT SISTEM RENIN-ANGIOTENSIN

SISTEM RENIN-ANGIOTENSIN-ALDOSTERPON
(SRAA)

SRAA berperan dalam pengaturan tekanan darah dan volume cairan tubuh.

Renin adalah enzim proteolitik yang disintesis oleh sel-sel jukstaglomeruler di


ginjal dan merupakan penentu
(rate limiting step) aktivitas SRAA.

Angiotensinogen adalah suatu alfa globulin yang disentesis dala hati dan
beredar dalam darah.

Mekanisme kerja Angiotensis II : Angiotensis II adalah suatu oktapeptida yang


merupakan komponen aktif dalam SRA dan bekerja pada sistem kardiovaskular
dan neuro-endokrin.
PENGHAMBAT ANGIOTENSIS-CONVERTING ENZYME
(ACE-INHIBITOR)

Kaptopril merupakan ACE-inhibitor yang pertama ditemukan


dan banyak digunakan di klinik untuk pengobatan hiprtensi dan
gagal jantung.

ACE-inhibitor menhambat perubahan Al menjadi AII sehingga


terjadi vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron.

Efek samping : Hipotensi, pemberian harus berhati-hati pada


pasien dengan deplesi cairan dan natrium, gagal jantung atau
yang mendapat kombinasi beberapa antihipertensi.
ANTAGONIS RESEPTOR ANGIOTENSIN II
(Angiotensin receptor blocker, ARB)
Reseptor Angll terdiri dari dua kelompok besar
yaitu reseptor AT1 dan AT2.
PENGOBATAN NON FARMAKOLOGI

1. Menguruskan badan
2. mengurangi garam dalam diet
3. membatasi kolestrol
4. Berhenti merokok
5. Membatasi minum kopi
6. Membatasi minum alkohol
7. Cukup istirahat dan tidur
8. olahraga

Anda mungkin juga menyukai