Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN

KONFLIK
Triana Dewi
Vidya Rahmawati
Vivi Alfionita
Yehezkiel Imanuel M
Yesi Fitrianingrum
Yulia Safitri
KONFLIK

 `Dalam interaksi dan interelasi sosial antar individu atau antar kelompok, konflik
sebenarnya merupakan hal alamiah. Dahulu konflik dianggap sebagai gejala atau
fenomena yang tidak wajar dan berakibat negatif, tetapi sekarang konflik dianggap
sebagai gejala yang wajar yang dapat berakibat negatif maupun positif tergantung
bagaimana cara mengelolanya.Konflik berasal dari kata kerja Latin “configure”
yang berarti saling memukul.
 1. Masalah Komunikasi
Salah pengertian yang berkenaan dengan kalimat, Bahasa yang sulit
dimengerti, atau informasi yang mendua dan tidak lengkap, serta gaya individu
manajer yang tidak konsisten.
 2. Hubungan Pribadi
Ketidak sesuaian tujuan atau nilai-nilai social pribadi karyawan dengan
perilaku yang diperankan pada jabatan mereka, dan perbedaan nilai-nilai dalam
persepsi.
 3. Struktur Organisasi
Pertarungan kekuasaan antar departemen dengan kepentingan-kepentingan
atau sistem penilaian yang bertentangan, persaingan untuk memperebutkan sumber
daya yang terbatas, atau saling ketergantungan dua atau lebih kelompok kegiatan
kerja untuk mencapai tujuan mereka.
FAKTOR-FAKTOR KONFLIK
Faktor Manusia Faktor Organisasi
 Ditimbulkan oleh atasan,  Persaingan dalam
terutama karena gaya menggunakan
kepemimpinannya.  Perbedaan tujuan antar unit-
 Personil unit.
yang mempertahankan peratu  Hambatan komunikasi.
ran-peraturan secara kaku  Perbedaan nilai dan
 Timbul karena ciri-ciri
kepriba-dian individual,
antara lain sikap
egoistis,temperamental, sikap
fanatik, dan sikap otoriter.
JENIS-JENIS KONFLIK
 Konflik dalam diri individu  Konflik antar kelompok
 Konflik antar Individu dalam organisasi yang sama
 Konflik antar individu  Konflik antar Organisasi
dengan Kelompok
TUJUAN MANAJEMEN KONFLIK
Konflik merupakan suatu fenomena yang sering kali tidak
bisa dihindari dan menghambat pencapaian tujuan
organisasi.Berikut tujuan manajemen konflik, yaitu :
 Mencegah gangguan kepada anggota organisasi untuk
memfokuskan diri pada visi,misi
 Tujuan strategis harus dicapai atau direalisasikan dengan cara
yang sistematis dan dalam suatu kurun waktu yang
direncanakan.
METODA PENGELOLAAN KONFLIK

Stimulasi konflik
Manajer dari kelompok seperti ini perlu merangsang
timbulnya persaingan konflik yang dapat mempunyai efek
penggemblengan. Metoda stimulasi konflik meliputi:
 Pemasukan atau penempatan orang luar kedalam kelompok

 Penyusunan kembali organisasi

 Penawaran bonus, pembayaran insentif dan penghargaan untuk


mendorong persaingan
 Pemilihan manajer –manajer yang tepat

 Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan


METODA PENGELOLAAN KONFLIK
 Pengurangan atau penekanan konflik
Jadi, metoda ini mengelola tingkat konflik melalui “
Pendinginan Suasana” tetapi tidak menangani masalah-masalah
yang semula menimbulkan konflik. Pendekatan efektif pertama
adalah mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan dengan
tujuan yang lebih bisa diterima kedua kelompok
METODA PENGELOLAAN KONFLIK
• PENYELESAIAN
KONFLIK
Kompromi
Dominasi dan Penekanan.  manajer mencoba menyelesaikan melalui
Dominasi dan penekanan dapat di lakukan
pencarian jalan tengah yang dapat
dengan beberapa cara, yaitu
diterima oleh pihak-pihak yang
bersangkutan.
 Kekerasan (forcing) yang bersifat
penekanan otokratik Bentuk –bentuk kompromi meliputi
 Penenangan (smoothing),merupakan cara  pemisahan (separation)
yang lebih diplomatis
 Penghindaran (avoidance) dimana  ;abritasi( perwasitan), dimana pihak
manajer menghindar umtuk mengambil ketiga(biasanya manajer)
posisi yang tegas.  penyuapan ( bribing),dimana salah satu
 Aturan mayoritas (majority rule )mencoba pihak menerima kompensasi dalam
untuk menyelesaikan konflik antar pertukaran untuk tercapainya penyelesain
kelompok dengan melakukan pemungutan konflik.namun tidak satupun metoda-
suara (voting) melalui prosedur yang adil. metoda tersebut yang dapat memuaskan
sepenunya pihak-pihak yang bertentangan.
PENYELESAIAN KONFLIK
Pemecehan masalah integratif.
Dengan metoda ini, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi
pemecahan masalah bersama yang dapat diselesaikan melalui teknik-
teknik pemecahan masalah.
Ada tiga jenis metoda penyelesaian konflik integratif :
 Konsensus, di mana pihak-pihak yang sedang bertentangan bertemu
bersama untuk mencari penyelesaian terbaik
 Konfrontasi, di mana pihak-pihak yang saling berhadapan menyatakan
pendapatnya secara langsung satu sama lain, dan dengan
kepemimpinan yang trampil dan kesediaan untuk menerima
penyelesaian.
 Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi ( superordinate goals )
dapat juga menjadi metoda penyelesaian konflik bila tujuan tersebut
disetujui bersama.

Anda mungkin juga menyukai