Anda di halaman 1dari 13

INTEGRASI NASIONAL

KELOMPOK 4 :
1. Tasya Febriyani P 9. Titin Surhatini
2. Siti Jasmini 10. Dewi Vatonah
3. Amelia Putry 11. Maryati
4. Adinda Mutiara S 12. Kartika Nur L
5. Eliza Mutia Marwah 13. Ria Vinola A
6. Ryan Nur Febriana 14. Hafni Yulfizar
7. Adhe Tri Putri
8. Zainal Arifin
Integrasi Nasional

Integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsur


suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya.
“Mengintegrasikan” berarti membuat untuk atau
menyempurnakan dengan jalan menyatukan unsur-unsur
yang semula terpisah-pisah.
Integrasi nasional dibagi menjadi dua kelompok besar,
yaitu:

1. Integrasi Nasional Dipandang Secara Politis


2. Integrasi Nasional Dipandang Secara Antropologis
Myron Weiner membedakan 5 (lima) tipe integrasi :
1. Integrasi nasional
2. Integrasi wilayah
3. Integrasi nilai
4. Integrasi elit-elit massa
5. Integrasi tingkah laku (tindakan integratif)
Howard Wriggins (1996) menyebut ada 5 (lima) pendekatan
atau cara bagaimana para pemimpin politik mengembangkan
integrase bangsa.
Faktor yang menentukan tingkat integrasi suatu negara
adalah:
1) adanya ancaman dari luar,
2) gaya politik kepemimpinan
3) kekuatan lembaga-lembaga politik,
4) ideologi nasional, dan
5) kesempatan pembangunan ekonomi
PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA
 Masyarakat indonesia merupakan masyarakat pluralis
atau masyarakat majemuk merupakan suatu hal yang
sudah sama-sama di mengerti.
 Menurut Clifford Geertz,masyarakat majemuk adalah
masyarakat yang terbagi-bagi ke dalam sub-sub
sistem yang kurang lebih berdiri sendiri-
sendiri,dalam mana masing-masing sub sistem
terkait ke dalam oleh ikatan-ikatan yang bersifat
primordial.
Karakteristik masyarakat majemuk menurut Pierre L.Van den Berghe
adalah:
1. Terjadinya sigmentasi ke dalam bentuk kelompok-kelompok yang
sering kali memiliki sub-kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
2. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga
yang bersifat non komplementer.
3. Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggotannya
terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar.
4. Secara relatif sering kali mengalami konflik di antara kelompok yang
satu dengan kelompok yang lain.
5. Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan(coercion) dan
saling ketergantungan dalam bidang ekonomi
6. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok-kelompok
yang lain.
Potensi Konflik dalam Masyarakat
Indonesia
Dalam kondisi masyarakat Indonesia yang diwarnai oleh
berbagai keanekaragaman,harus disadari bahwa masyarakat
indonesia menyimpan potensi konflik yang cukup besar yaitu:
1. Konflik vertikal
2. Konflik horizontal
Strategi Integrasi
A. Stategi Asilmilasi
Asimilasi adalah proses percampuran dua macam
kebudayaan atau lebih menjadi satu kebudayaan yang baru.
B. Strategi Akulturasi
Akulturasi adalah proses percampuran dua macam
kebudayaan atau lebih sehingga memunculkan kebudayaan
yang baru.
C. Strategi Pluralis
Paham pluralis merupakan paham yang menghargai
terdapatnya perbedaan dalam masyarakat.
Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut:

a. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan


seperjuangan.
b. Keinginan untuk bersatu
c. Rasa cinta tanah air dan rela berkorban
Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut:

a. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam).


b. Wilayah negara yang begitu luas.
c. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan baik yang
berasal dari dalam maupun luar negeri.
d. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan
pembangunan dan hasil-hasil pembangunan
Contoh wujud integrasi nasional, antara lain sebagai berikut:
a. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di
Jakarta oleh Pemerintah Republik Indonesia yang diresmikan
pada tahun 1976. Di kompleks Taman Mini Indonesia Indah
terdapat anjungan dari semua propinsi di Indonesia (waktu
itu ada 27 provinsi). Setiap anjungan menampilkan rumah
adat beserta aneka macam hasil budaya di provinsi itu,
misalnya adat, tarian daerah, alat musik khas daerah, dan
sebagainya.
b. Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun agama
kita berbeda dengan teman, tetangga atau saudara, kita
harus saling menghormati.
c. Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan
daerah lain, bahkan mau mempelajari budaya daerah lain.
Contoh-contoh pendorong integrasi nasional :
a. Adanya rasa keinginan untuk bersatu agar menjadi negara
yang lebih maju dan tangguh di masa yang akan datang.
b. Rasa cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia
c. Adanya rasa untuk tidak ingin terpecah belah, karena
untuk mencari kemerdekaan itu adalah hal yang sangat sulit.
d. Adanya sikap kedewasaan di sebagian pihak, sehingga saat
terjadi pertentangan pihak ini lebih baik mengalah agar tidak
terjadi perpecahan bangsa.
e. Adanya rasa senasib dan sepenanggungan
f. Adanya rasa dan keinginan untuk rela berkorban bagi
bangsa dan negara demi terciptanya kedamaian.

Anda mungkin juga menyukai