Anda di halaman 1dari 32

Patofisiologi, Gejala dan Tatalaksana

Peningkatan Tekanan Intrakranial


Preseptor: DR. dr. Mayetti, Sp.A(K)
Ilmu Kesehatan Anak
RSUP DR. M. Djamil, Padang
2019
DAFTAR ISI
01 Pendahuluan

02 Tinjauan Pustaka

03 Daftar Pustaka
PENDAHULUAN
Latar Belakang
TEKANAN INTRAKRANIAL
• Bervariasi sesuai usia Masalah
• Disebabkan oleh
peningkatan volume otak, Merupakan emergensi
darah, lesi intra ruang dan neurologis
cairan serebrospinal
Menyebabkan iskemia otak
hingga kematian
PEMANTAUAN TEKANAN
INTRAKRANIAL
• Teknik invasif: intraventrikular,
intraparenkimal,
subarakhnoid/subdural, dan
epidural
• Teknik non invasif: neuroimaging
dan neurosonology (Trancranial
Doppler Ultrasonography/TCD).
Rumusan
Masalah

Refarat ini membahas


definisi, patofisiologi, gejala,
diagnosis, dan tatalaksana
dari peningkatan tekanan
intrakranial.
Tujuan
Penulisan
Laporan kasus ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman tentang peningkatan
tekanan intrakranial.
Metode
Penulisan

Laporan kasus ini ditulis dengan


merujuk kepada berbagai literatur.
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Otak
Anatomi Ventrikel
Otak
Anatomi Ventrikel
Otak
Peningkatan Tekanan Intrakranial
Hipotesis Monroe-Kellie
• Jumlah volume intrakranial adalah otak (80%), darah (10%), dan LCS
(10%)
• Peningkatan volume dari masing-masing komponen = pengurangan
volume dari komponen lain karena otak merupakan suatu kontainer
yang dianggap tertutup dan punya volume yang tetap

• darah dan LCS yang paling mudah beradaptasi untuk menjaga volume
intrakranial
• Mekanisme gagal: peningkatan tekanan intrakranial

Dewasa Anak Neonatus


< 10-15 mmHg < 3-7 mmHg < 1,5-6 mmHg
Etiologi Peningkatan TIK
Patofisiologi

A Edema otak —> CSS pindah ke ventrikel dan rongga


subaraknoid melalui foramen magnum

B Darah ikut berkompensasi dengan alirkan darah ke sinus


venosus dura

Saat CSS dan vena tidak dapat kompensasi lagi —>


C peningakatan tekanan intrakranial
Patofisiologi : Penurunan Reabsorbsi CSF

Aliran normal drainase vena intrakranial dari sinus sagital


A superior (SSS) ke pertemuan sinus (CS) ke dalam sinus
transversus (TS) dan melalui sinus sigmoid (SS) ke vena
jugularis interna (IJ)

Stenosis sinus vena transversal / sigmoid bilateral, yang


B menghasilkan peningkatan gradien transstenotik (tekanan
diferensial antara sinus sigmoid distal dan segmen
transversal sinus proksimal) dan pada gilirannya
menyebabkan obstruksi aliran keluar vena dan hipertensi
vena

Stenting unilateral dari daerah stenosis, yang dalam teori


C mengembalikan aliran vena normal, sehingga
menormalkan gradien transenotik dan ICP
Sutura dan Sutura dan
fontanel pada Penurunan berat
fontanel yang
kepala yang belum badan bila
menutup ditandai
menutup, kepala penyebab
mual, muntah,
akan membesar peningkatan TIK
sakit kepala, dan
berupa tumor
irritabilitas

GEJALA
Kelumpuhan N.VI Kelumpuhan N.III Papil Edema
Gejala diplopia Gangguan pada Gejala paling
PENINGKATAN
reflex pupil terakhir muncul -> TIK
terhadap cahaya berukurangnya
lapangan pandang
anak
DIAGNOSIS
01 Anamnesis

02 Pemeriksaan fisik

03 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang

Rontgen kepala
Kelainan craniosynostosis, hidrosefalus
1.
obstruksi dan hypophosphatasia : Copper
beaten appearance pada anak

CT Scan kepala
2. Dapat menunjukkan peningkatan tekanan
intrakranial : edema serebral, pergeseran
midline shift, hilangnya sistem basal dan
diferensiasi grey white matter menghilang.
MRI
Mengkonfirmasi penyebab peningkatan
3.
tekanan intrakranial dan menilai berapa besar
tingkat kerusak pada sistem saraf pusat.
Metode non invasif
pemantauan PIK
1 Ultrasonografi Doppler Transkranial

2 Timpani membrane displacemen (TMD)

3 Optic never sheath diameter


Pemantauan TIK
TIK harus dipantau pada semua
cedera kepala berat (Glasgow Coma
Scale/GCS 3-8 setelah resusitasi) dan
hasil CT scan kepala abnormal
(menunjukkan hematoma, kontusio,
pembengkakan, herniasi, dan/atau
penekanan sisterna basalis)

Indikasi Kontraindikasi

1. Koagulapati
2. Trombosit ˂ 100.000/mm
3. Jika pasien menggunakan anti
platelet
Komplikasi dan
Metode PIK
Komplikasi

• Infeksi intrakranial
• Perdarahan intraserebral
• Kebocoran udara masuk ke ventrikel
• Overdrainage CSF menyebabkan ventrikel
kolaps dan herniasi

Metode

• Metode invasif
• Metode non invasif
Penatalaksanaan Peningkatan TIK
ABC Osmoterapi
Merupakan point awal yang - Mannitol
01 04
penting dalam tatalaksan - Saline Hipertonik
peningkatan TIK

Positioning Agen lainnya


Elevasi kepala ringan 15-30° telah - Asetazolamid
02 05
terbukti mengurangi TIK tanpa - Steroid
efek merugikan yang signifikan - Sedasi dan Analgesia
pada CPP atau CBF

Hiperventilasi Minimalisasi Stimulasi


Hiperventilasi bekerja dengan Diperlukan upaya lain yang
03 06
penyempitan pembuluh darah otak dilakukan untuk mengurangi
dan menurunkan CBF intervensi yang cenderung
menyakitkan atau yang
memberikan stimulasi berlebihan
Target Terapi
Cairan Gula Darah Pengaturan
Untuk menjaga euvolemia, Harus Temperatur Terapi
normoglikemia dan mencegah 07 dipertahankan 08 09 dirancang untuk
Pengaturan
hiponatremia antara 80-120 mempertahankan CPP
normotermia
mg/dL pada anak (pada anak-anak >50-60
penting untuk
yang mengalami mmHg, bayi/
mencegah
peningkatan balita >40-50 mmHg)
komplikasi dari
tekanan fluktuasi suhu
intrakranial
13

Pencagahan dan Terapi Anemia Terapi Bedah


Kejang Anemia akan - Cerebrospinal
Kejang akan meningkatkan 10 meningkatan aliran 11 Fluid Drainage 12
aliran darah otak dan volume darah otak dan - Resection of Mass
darah otak yang mengarah ke secara sekunder Lesions
peningkatan tekanan akan meningkatkan
intrakranial tekanan
intrakranial
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai