KEDOKTERAN
RIZAL SANIF
PROFESI KEDOKTERAN
• SUMPAH HIPOKRATES :
– LARANGAN-LARANGAN
– KEWAJIBAN-KEWAJIBAN
(Hindari perbuatan amoral / non standar)
• UTAMAKAN
– KEBEBASAN PROFESI
– RAHASIA KEDOKTERAN
– ETIKA KEDOKTERAN
NORMA
DALAM PRAKTEK KEDOKTERAN
ATURAN PENERAPAN
KEILMUAN
KEDOKTERAN
DISIPLIN
ATURAN PENERAPAN
ETIKA
KEDOKTERAN(KODEKI) ATURAN HUKUM
KEDOKTERAN
ETIKA HUKUM
Praktek kedokteran
PIDANA
PERDATA
DISIPLIN
ETIK
PERSIDANGAN TUNTUTAN DOKTER
D1+2+3+4
KUHP : 267 ayat (1), (2) 1365, 1366, 1367 KUHPer
268, 347 ayat (1), 348, 349
359, 360 dan 361.
Pidana Perdata
4 kewajiban Dr
Etika Administratif
UU Pradok dkk
Perbuatan Melawan Hukum Permenkes,Perkonsil
Hk Prof.Medik
Hk Tort disiplin
Civil injury/wrong affecting private citizen Per IDI
Not based upon a breach of contract
“Risiko DR Diadili/diperiksa” ERA JKN
• BENEFICENCE :
mengutamakan kepentingan pasien
• AUTONOMY :
menghormati hak pasien dalam memutuskan
• NON MALEFICENCE :
tidak memperburuk keadaan pasien
• JUSTICE :
tidak mendiskriminasikan pasien, apapun dasarnya
MKEK
PUSAT MKDKI PROP
IDI MAKERSI
(eksekutif) Ketua KREDENSIAL RS
Keanggotaan DEWAN ETIK IDI
Organisasi MKEK
Selidik,saring Saran
& Monitor Penyelesaian
Sanksi/rehab. ADR
MEDIASI dll
Badan
Advokasi BHP2A
IDI
ALUR KOMPENDIUM MKEK
Pelanggaran Etika Kedokteran
• Sanksi = moral – administratif
- teguran
- penghentian tugas/kewenangan tertentu
untuk sementara
- pengalihan tugas
- re-edukasi
- pencabutan ijin praktik
KODEKI
LARANGAN :
• Pelaksanaan profesi • Prinsip : mengeluarkan/ttd
ditujukan untuk surat keterangan harus
memperoleh memeriksa pasien
keuntungan pribadi • Dokter harus bersikap
jujur,mengingatkan
• Melakukan upaya sejawatnya jika memiliki
diagnostik,pengobatan,ti kekurangan dlm menangani
ndakan medis tanpa pasien
indikasi
• Menerima imbalan jasa
untuk
merujuk/mengirim
KODEKI
• Dapat menerima
bantuan sponsor utk • Dokter harus menghormati
hak pasien,sejawat, tenaga
temu ilmiah
kesehatan lain
(pendaftaran,
• Harus ada informed consent
akomodasi, tranportasi sblm tindakan
sewajarnya) • Setiap dokter tidak boleh
mengambil alih pasien dari
teman sejawat, kecuali
dengan persetujuan atau
berdasarkan prosedur yang
etis
Kausa Penyimpangan Etik
VERIFIKASI
MASALAH
ETIKA,
DISIPLIN,
HUKUM
PENDAMPINGAN PANGGIL
PEMBELAAN TERLAPOR /
TERADU
ADMINISTRASI ( + ) PENASEHAT
HUKUM
PENDAMPINGAN MEDIASI
PEMBELAAN
MKDKI PN ( pidana / perdata )
MEDIASI
SANKSI PEMBINAAN SANKSI
PENDISIPLINAN DOKTER DAN DOKTER
GIGI DALAM UUPK
(NORMA FORMIL DISIPLIN)
MKDKI adalah lembaga yang berwenang untuk
menentukan ada tidaknya kesalahan yang
dilakukan dokter dan dokter gigi dalam penerapan
disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi, dan
menetapkan sanksi.
DISIPLIN
• Disiplin Profesional Dokter dan Dokter Gigi
adalah ketaatan terhadap aturan aturan
dan/atau ketentuan penerapan keilmuan
dalam pelaksanaan praktik kedokteran.
(Perkonsil no 4/2011)
Hasil Pemeriksaan Majelis
Kehormatan Disiplin Kedokteran
Indonesia
( Pasal 68 UU No. 29 Th 2004 )
Pasal 3
(1) Setiap Dokter dan Dokter Gigi dilarang
melakukan pelanggaran Disiplin Profesional
Dokter dan Dokter Gigi
(2) Pelanggaran Disiplin Profesional Dokter
dan Dokter Gigi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri dari 28 bentuk
Bentuk-bentuk pelanggaran disiplin (Perkonsil
no 4/2011)
KKI
• bertanggung jawab kepada mentri
• menerbitkan mencabut STR
• menyelidiki dan menangani masalah yang
berkaitan dengan pelanggaran disiplin profesi
• menetapkan dan memberikan sanksi disiplin
profesi
UU NO 36 TH 2014 Tentang tenaga kesehatan
Pasal 84
(1) Setiap Tenaga Kesehatan yang melakukan
kelalaian berat yang mengakibatkan Penerima
Pelayanan Kesehatan luka berat dipidana dengan
pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun.
(2) Jika kelalaian berat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mengakibatkan kematian, setiap
Tenaga Kesehatan dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun.
Lex spesialis KUHP pasal 359 & 360
Praktek tanpa STR/SIP
Pasal 85
(1) Setiap Tenaga Kesehatan yang dengan sengaja menjalankan praktik tanpa
memiliki STR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) dipidana dengan
pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
(2) (2) Setiap Tenaga Kesehatan warga negara asing yang dengan sengaja
memberikan pelayanan kesehatan tanpa memiliki STR Sementara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) dipidana dengan pidana denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Pasal 86
(1) Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik tanpa memiliki izin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) dipidana dengan pidana denda
paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
(2) (2) Setiap Tenaga Kesehatan warga negara asing yang dengan sengaja
memberikan pelayanan kesehatan tanpa memiliki SIP sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 55 ayat (1) dipidana dengan pidana denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Pernyataan 1
Dokter yang sangat mungkin dituntut adalah:
– Dokter yang sangat sibuk
– Dokter yang interpersonal-skillnya rendah
– Dokter yang meremehkan pasien, dan jarang
bicara dg pasien
– Dokter yang jarang meminta maaf
– Dokter yang termasuk “high risk speciality”,
misalnya obs-gin dan bedah-saraf
Pernyataan 2
• Pasien yang cenderung atau mungkin menuntut
dokternya adalah: