Anda di halaman 1dari 17

KONSEP

KEBIDANAN
KELOMPOK 3
Nur Atifah Istiqomah Ranti
Pila Kristiana Santi
Quratul Aen Sarah Nabila
A. KONSEP DASAR BIDAN DAN
KEBIDANAN

1. Definisi Bidan

Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan bahwa bidan


Indonesia adalah: seorang perempuan yang lulus dari
pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi
profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki
kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau
secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik
kebidanan.
2. Pelayanan Kebidanan

Merupakan seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab profesi


bidan dalam pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan
kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan
keluarga dan masyarakat.
3. Praktik Kebidanan

Penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan


pelayanan/asuhan kebidanan kepada klien dengan
pendekatan manajemen kebidanan
4. Paradigma Asuhan Kebidanan

a. Suatu cara pandang dalam memberikan pelayanan


kebidanan

b. Komponen paradigma asuhan kebidanan berupa


pandangan terhadap manusia/wanita, lingkungan,
layanan kesehatan dan kebidanan
B. SEJARAH PENDIDIKAN KEBIDANAN DI
DALAM DAN LUAR NEGERI
1. SEJARAH PENDIDIKAN KEBIDANAN DI DALAM NEGERI

• Tahun 1851 dokter militer Belanda (Dr. W. Bosch) Batavia.

• Tahun 1902 pendidikan bidan dibuka kembali dirumah sakit militer di


Batavia.

• Tahun 1904 pendidikan bidan di Makasar

• Tahun 1911/1912 dimulai pendidikan tenaga keperawatan diCBZ


(RSUP) Semarang dan Batavia

• Tahun 1914 diterima peserta didik wanita pertamadanbagi perawat


wanita yang lulus dapat meneruskan kependidikan kebidanan 2
tahun.

• Tahun 1935-1938 Mulai Pendidik bidan lulusan Mulo (Setingkat SLTP


bagian B)
Tahun 1950-1953 dibuka sekolah bidan dari lulusan SMP pendidikan
3 tahun, tahun 1976 ditutup.

Tahun 1953 dibuka Kursus Tambahan Bidan (KTB) di Yogyakarta, lama


kursus 7 sampai dengan 12 minggu.

Tahun 1960 KTB dipindahkan ke Jakarta untuk memperkenalkan KIA


kepada bidan sebelum bekerja.

Tahun 1967 KTB ditutup

Tahun 1954 dibuka pendidikan guru bidan dengan guru perawat dan
perawat kesehatan masyarakat di Bandung.

Tahun 1972 institusi pendidikan ini menjadi Sekolah Guru Perawat


(SGP).

Tahun 1970 dibuka program pendidikan bidan yang menerima lulusan


dari (SPR) + 2 thn pendidikanyang disebut (SPLJK).

Tahun 1974 Sekolah bidan ditutup dan dibuka Sekolah Perawat


Kesehatan (SPK) .
Tahun 1975 s/d 1984 institusi pendidikan bidan ditutup selama 10 tahun
tidak menghasilkan bidan.

Tahun 1981 dibuka pendidikan Diploma I Kesehatan Ibu dan Anak.

Tahun 1985 dibuka lagi program pendidikan bidan (PPB) yang menerima
lulusan SPR dan SPK.

Tahun 1989 dibuka crash program pendidikan bidan disebut


PPB/A lulusan langsung ditempatkan di desa sebagai anggota PNS Gol II.

Tahun 1993 dibuka PPB/B lama pendidikan 1 tahun. Berlangsung selama


2 angkatan (1995 dan 1996).

Tahun 1993 dibuka PPB/C menerima masukan dari lulusan SMP, dilakukan
di 11 provinsi pendidikan 6 semester.

Tahun 2000 ada tim pelatih (APN) yang dikoordinasikan oleh maternal
neonatal health (MNH).
2. SEJARAH PENDIDIKAN KEBIDANAN DI LUAR NEGERI

Amerika
Tahun 1765 pendidikan formal untuk bidan mulai dibuka. Akhir abad ke-18
banyak kalangan medis berpendapat secara emosi dan intelektual wanita tidak
dapat belajar dan menerapkan metode obstetric. Pendapat ini digunakan untuk
menjatuhkan profesi bidan, sehingga bidan tidak mempunyai pendukung, uang,
tidak teroganisir dan tidak dianggap professional.

Australia

Pendidikan kebidanan pertama kali dimulai Tahun 1862, Lulusannya dibekali


dengan pengetahuan teori dan praktek

Belanda

Tahun 1779 : Pendidikan kebidanan pertama di Maasticht.


Tahun 1818 : Pemerintah mengeluarkan panduan untuk legislasi bidan.
Tahun 1861 : Pendidikan kebidanan kedua di Amsterdam.
C. SEJARAH PELAYANAN KEBIDANAN DI
DALAM DAN LUAR NEGERI
1. SEJARAH PELAYANAN KEBIDANAN DI DALAM NEGERI

• Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, AKI dan anak sangat


tinggi. Tenaga penolong persalinan → dukun.

• Tahun 1807 → Dukun dilatih dalam pertolongan persalinan, dan


tidak berlangsung lama karena kurangnya pelatih

• Pelayanan kebidanan hanya → orang Belanda yang ada di


Indonesia.

• Tahun 1849 → pendidikan Dokter Jawa di Batavia (Di Rumah Sakit


Militer Belanda sekarang RSPAD Gatot Subroto).
Tahun 1851 → pendidikan bidan bagi wanita pribumidi
Batavia oleh seorang dokter militer Belanda (dr. W. Bosch).
Tenaga bidan dan dukun.

Tahun 1952 → pelatihan bidan secara formal agar dapat


meningkatkan kualitas pertolongan persalinan.

Pada tahun 1957 → PUSKESMAS didirikan.

Mulai tahun1990 → pelayanan kebidanan diberikan secara


merata penempatan bidan desa.

Titik tolak dari Konferensi Kependudukan Dunia di Kairo


pada tahun 1994 yang menekankan pada reproduktive health
(kesehatan reproduksi)
• Permenkes No. 5380/IX/1963 → terbatas pada
pertolongan persalinan normal secara mandiri,
didampingi tugas lain.
• Permenkes No. 363/IX/1980 →
623/1989 wewenang bidan dibagi menjadi dua
yaitu wewenang umum dan khusus, dengan
pengawasan dokter
Perubahan • Permenkes No. 572/VI/1996 → mengatur
Permenkes tentang registrasi dan praktek bidan. Bidan
Untuk dalam melaksanakan praktek nya diberi
Wewenang kewenangan yang mandiri.
Bidan • Kepmenkes No. 900/Menkes/SK/VII/2002 →
registrasi dan praktek bidan revisi dari
Permenkes No. 572/VI/1996. kolaborasi,
konsultasi dan merujuk sesuai dengan kondisi
pasien, kewenangan dan kemampuannya
• Kepmenkes
No.1464/Menkes/Per/X/2010 (wewenang bidan
program pemerintah dan praktik mandiri).
2. SEJARAH PELAYANAN KEBIDANAN DI LUAR NEGERI

William Smellie dari Scotlandia (1677-1673) mengembangkan forceps


dengan kurva pelvik seperti kurvas hepalik

Tahun 1824 →Jamess Blundell dari Inggris yang menjadi orang pertama
yang berhasil menangani perdarahan postpartum dengan menggunakan
transfusi darah.

Tahun 1843 → pertama yang yang melakukan test urine pada wanita hamil
untuk pemeriksaan dan menghubungkan kehadirannya dengan eklamsia

Adolf Pinard dari Prancis(1844-1934) pada tahun 1878, mengumumkan


kerjanya pada palpasi abdominal Carl Crededari Jerman (1819 -1892).

Tahun 1875 → menggambarkan lingkaran retraksi yang pasti muncul pada


pertemuan segment atas rahim dan segmen bawah rahim dalam persalinan
macet/sulit.
Tahun 1857 → memperkenalkan penggunan inkubator dalam perawatan
bayi prematur

Di Amerika, para bidan = dokter, berpengalaman tanpa pendidikan yang


spesifik, sampai pada awal abad ke 20 → bidan tidak diakui.

Tahun 1700 para ahli sejarah memprediksikan bahwa angka kematian ibu
di AS sebanyak 95%. Persalinan masih dengan sihir.

Tahun 1765 → pendidikan formal untuk bidan mulai dibuka pada akhir
abad ke 18 wanita tidak dapat belajar dan menerapkan metode obstetric
menjatuhkan profesi bidan

Pertengahan abad antara tahun 1770 dan 1820 → wanita golongan atas di
kota-kota di Amerika, mulai meminta bantuan para “bidan pria” atau para
dokter.
Sejak awal 1990 → setengah persalinan di AS ditangani oleh dokter,
bidan hanya menangani persalinan wanita yang tidak mampu
membayar dokter

Tahun 1915 → dokter Joseph de lee mengatakan bahwa kelahiran


bayi adalah proses patologis.

Tahun1900-1930 kematian ibu mencapai angka 600-700 kematian


per 100.000 kelahiran hidup, dan sebanyak 30-50% wanita
melahirkan dirumah sakit.

Tahun 1955 → American College of Nurse - Midwives (ACNM)


dibuka.

Tahun 1971 → seorang bidan di Tennesse mulai menolong


persalinan secara mandiri di institusi kesehatan.
Tahun 1979 → badan pengawasan obat Amerika mengatakan ibu
bersalin yang menerima anastesi dalam dosisi tinggi melahirkan
anak yang mengalami kemunduran perkembangan psikomotor

Pada era 1980-an → ACNM membuat pedoman alternatif lain


dalam homebirth.

Tahun 1982 → MANA (MidwiveAlliance Of North America) di


bentuk → meningkatkan komunikasi antar bidan serta membuat
peraturan sebagai dasar kompetensi untuk melindungi bidan.

Tahun 1994 → Angka SC dari 25% (1988) menjadi 21% (1995).


Penggunaan forcep menurundari 5,5% (1989) menjadi 3,8%
(1994)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai