Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENTINGNYA VAKSINASI HPV SEJAK MASA REMAJA

KELOMPOK 1

Santi 11194861911016
Sarah Nabila 11194861911017
Yulanda Esteriani 11194861911025

UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN


FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM
STUDI SARJANA KEBIDANAN
TAHUN 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENTINGNYA VAKSINASI HPV SEJAK MASA REMAJA

A. Topik : Pentingnya vaksinasi HPV sejak masa remaja


B. Sub topic : Penyuluhan pentingnya vaksinasi HPV sejak masa remaja
C. Sasaran : Remaja kelas 12 SMA
D. Tujuan
1) Tujuan Intruksional  Umum
Setelah di lakukan penyuluhan, diharapkan peserta penyuluhan mampu mengetahui
dan memahami tentang pentingnya vaksinasi hpv sejak masa remaja
2) Tujuan Intruksional Khusus
a) Setelah dilakukan penyuluhan peserta mengerti tentang pengertian HPV
b) Setelah dilakukan penyuluhan peserta mengerti tentang jenis HPV
c) Setelah dilakukan penyuluhan peserta mengerti tentang pencegahan HPV
d) Setelah dilakukan penyuluhan peserta mengerti tentang cara pemberian vaksin
HPV
E. Materi (Terlampir)
1. Pengertian HPV
2. Jenis-jenis HPV
3. Pencegahan HPV
4. Cara pemberian vaksin HPV
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
G. Media
1. Leaflet
2. LCD
3. Laptop
H. Tempat
SMAN 7 Banjarmasin
Denah

Moderator Operator

Penyaji

Peserta

I. Waktu
Hari/tanggal : Jumat, 06 Desember 2019
Pukul : 09.15 WITA – 10.00 WITA
J. Kegiatan penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Penanggung Jawab
1. 7 menit   Pembukaan :
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
2. Melakukan kontrak waktu
Moderator
3. Menyebutkan materi yang akan di berikan
2. 28 menit  Pelaksanaan:
Menjelaskan materi tentang:
 Pengertian HPV
Penyaji
 Jenis-jenis HPV
 Pencegahan HPV
 Cara pemberian Vaksin HPV
3. 10 menit  Penutup:
1. Postest Moderator
2. Mengucapkan salam penutup

K. Evaluasi :
Pada sesi postest peserta penyuluhan dapat menjawab pertanyaan penyuluh dengan baik.
Pertanyaan yang diberikan meliputi:
1) Apa yang dimaksud HPV?
2) Apa saja jenis-jenis dari HPV?
3) Apa pencegahan yang dapat dilakukan untuk HPV?
4) Bagaimana cara pemberian vaksin HPV?
DAFTAR PUSTAKA
Burd, E. M. Human Papilomavirus and Cervical Cancer. Clinic Mikrobiology Reviews:

2003:16:1-17

Castellesague Xavier. Natural History History and Epidemiology of HPV Infection and

Cervical Cancer. Gynecologic Onkology: 2008:110:S4-S7

Depkes RI. 2010. Kesehatan Remaja: Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika.

Bobak, L. 2004. Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Parwiroharjo, Sarwono. 2008. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sumapraja, Sudraji. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta: Salemba Medika.

Mansjoer, Arif, dkk. 2009. Kapita Selekta Kedikteran, edisi 7. Jakarta: Media Aesculapsois

FK UI.
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian HPV
Human Papilomavirus (HPV) adalah virus yang paling sering dijumpai pada penyakit
menular seksual dan diduga berperan dalam proses terjadinya kanker yang menginfeksi
kulit (epidermis) dan membrane mukosa kulit, seperti mukosa oral, esophagus, laring,
trakea, konjungtiva, genital, dan anus. Masa inkubasi dimulai 2 minggu sampai 9 bulan
setelah pajanan atau lebih lama lagi.
HPV tidak hanya menular melalui pertukaran cairan tubuh (terutama melalui
hubungan seks, jarum suntik yang digunakan bersama-sama, dan lain-lain) tetapi juga
lewat penggunaan barang pribadi secara bersama, sentuhan (apabila ada kutil di badan),
melalui ciuman (bila HPV sudah menyebabkan gangguan pada mulut), serta kurangnya
menjaga kebersihan bagian tubuh terutama pada bagian alat kelamin.
Virus ini terutama ditularkan melalui hubungan seksual dan dapat menyebabkan kutil
atau pertumbuhan sel yang tidak normal (dysplasia) di dalam atau di sekitar rahim. Kutil-
kutil ini umumnya tumbuh di area yang lembab dan di area sekitar organ kelamin yang
dapat menyebabkan pertumbuhan kutil yaitu kutil kelamin. Sedangkan penuluran kutil
pada tangan atau kaki disebabkan bukan karena hubungan seksual melainkan oleh
sentuhan langsung dengan kutil atau penggunaan barang pribadi bersama-sama.
Virus HPV dapat menyerang laki-laki dan perempuan. Pada daerah kelamin, kanker
dapat terjadi pada leher rahim, vulva atau bibir vagina, vagina, dan penis, sedangkan
pada daerah non-kelamin, kanker juga dapat terjadi pada bagian mulut dan saluran napat
atas. Kanker leher rahim adalah kanker tersering yang disebabkan oleh virus HPV. Di
dunia, kanker leher rahim menduduki peringkat kedua penyebab kematian terbanyak
pada wanita setelah kanker payudara. Hal inilah yang semakin meningkatkan kebutuhan
masyarakat akan vaksinasi HPV.
Saat ini, pemberian vaksin HPV di Indonesia disarankan pada remaja perempuan
mulai dari usia 10 tahun ke atas sedangkan di luar negeri vaksinasi HPV juga disarankan
untuk remaja laki-laki.
Selama ini beberapa kaum masyarakat beranggapan bahwa vaksinasi HPV pada anak-
anak tidak perlu diberikan karena pada usia tersebut hubungan seksual belum dilakukan.
Namun, sebenarnya vaksin HPV justru harus diberikan sebelum seseorang berhubungan
seksual. Akan terlambat jika vaksin HPV baru diberikan saat seseorang sudah melakukan
hubungan seksual, karena bisa saja orang tersebut sudah terinfeksi HPV.
Selain belum aktif berhubungan seksual, pemberian vaksin HPV saat anak-anak
memiliki manfaat lain yaitu pemberian vaksin hanya membutuhkan 2 dosis untuk usia
10-13 tahun, sedangkan untuk usia 16-18 tahun atau remaja akhir pemberian vaksin
membutuhkan 3 dosis. Berdasarkan penelitian, pemberian vaksin HPV 2 dosis pada usia
10-13 tahun terbukti membentuk kadar antibodi yang tidak lebih rendah dibandingkan
dengan pemberian 3 dosis pada usia 16-18 tahun. Perlu diketahui harga vaksin HPV
masih cukup mahal sehingga pemberian 2 dosis merupakan suatu solusi yang efisien.
Melihat manfaat vaksin HPV dalam mencegah keganasan, amatlah berguna untuk
melakukan vaksin HPV pada remaja perempuan. Vaksin HPV dapat ditemukan di
klinik/RS terdekat, saat ini vaksin HPV belum tersedia di Puskesmas karena belum
termasuk program imunisasi nasional. Namun vaksin HPV telah diberikan pada anak
sekolah perempuan kelas 5 dan 6 di beberapa kota secara cuma-cuma.
B. Jenis-jenis HPV
Human Papilomavirus atau HPV memiliki beberapa jenis yaitu :
1. Kelompok Virus Resiko Tinggi (High Risk)
Papilloma virus resiko tinggi berhubungan erat dengan kejadian kanker serviks.
Perubahan yang ditemukan adalah berupa tahapan pra kanker (prekusor kanker) dan
kanker serviks. Ada kira-kira 15 jenis onkogenik HPV yang telah diketahui semua
tipe dapat menyebabkan terjadinya kanker serviks invasif. Untuk yang paling sering
ditemukan yaitu pada tipe 16, dan tipe 18

(HPV Tipe 16) (HPV Tipe 18)


C. Pencegahan HPV
Ada beberapa pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
1) Jangan Berganti Pasangan, dan Tetap Setia pada Pasangan
Penyebaran virus ini kebanyakn melalui hubungan seksual dengan tidak
menggunkan pengaman (kondom, dsb) dan sering bergonta-ganti pasangan karena
akan meningkatkan penularan pada pasangan satu sama lain
2) Selalu Menjaga Kebersihan Area Kelamin (Genital)
Untuk wanita
- Usahakan selalu mencuci bagian luar alat kelamin dengan air mengalir dan sabun.
Siramlah dengan air dengan arah depan ke belakang dan bukan sebaliknya. Hal
ini untuk mencegah masuknya kuman dari dubur ke vagina
- Minimal untuk mengganti pakaian dalam sebanyak 2 (dua) kali dalam sehari
untuk menjaga kebersihan area kelamin. Pilihlah celana dalam yang terbuat dari
bahan yang mudah menyerap keringat, karena jika tidak jamur dan bakteri akan
menempel di alat kelamin.
- Siramlah sebelum menggunakan toilet umum, hal ini untuk mencegah penularan
jika ada pengguna lainnya yang merupakan penderita penyakit kelamin. Gunakan
air yang mengalir untuk membersihkannya.
- Hindari mencabut bulu di daerah kemaluan dengan cara mencabut langsung
karena aka nada lubang pada bekas bulu kemaluan tersebut dan menjadi jalan
masuk bakteri. Disarankan menggunkan alat cukur khusus, sabun khusus dalam
pembersihan bulu.
- Tidak malas mengganti pembalut saat haid karena ketika menstruasi kuman-
kuman mudah masuk dan pembalut yang telah kotor dapat menjadi tempat
perkembangbiakan jamur dan bakteri. Usahakan untuk mengganti setiap 4 jam
sekali, dengan maksimal 2-3 kali dalam sehari. Jangan lupa membersihkan vagina
ketika mengganti pembalut.
Untuk pria
- Mengurangi keringat, keringat yang berlebih pada penis dan skrotum dapat
mengakibatkan berkembangnya menjadi infeksi dan bau. Sangat penting untuk
menjaga area kelamin tetap kering.
- Mencukur bulu di area kemaluan, karena dapat menjadi sarang berkembang biak
bakteri dan jamur
- Membersihkan kulit penis, bersihkan dengan sabun dan air yang mengalir. Sebab,
jika jarang membersihkan akan dapat menyebabkan infeksi, radang phimosis,
bahkan tumor
3) Jangan Berbagi Barang Pribadi dengan Orang Lain
4) Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
a) Banyak minum air putih,
Dengan banyak minum air, akan membantu tubuh untuk membuang toxin yang
ada di dalam tubuh. Kekurangan air hingga dehidrasi juga dapat menyebabkan
kelelahan, sakit kepala, migrain, dan cepat stres. Ketika kebutuhan cairan dalam
tubuh terpenuhi tentu akan meningkatkan kekebalan tubuh dalam melawan
berabagai bakteri dan virus
b) Makan makanan yang bergizi
Makanan yang paling baik dan menyehatkan tubuh adalah buah-buahan dan
sayuran segar. Sediakan selalu buah-buahan dan sayuran segar di rumah
sehingga dapat dikonsumsi setiap hari. Buah-buahan dan sayuran mengandung
antioksida yang penting yang melindungi tubuh terhadap penyakit
5) Pemeriksaan Pap Smear
Pap Smear adalah suatu test yang aman dan murah yang telah dipakai bertahun-tahun
lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang ada di sel-sel leher rahim. Test. Pap
Smear Test adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan
kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang
terjadi dari sel-sel tersebut. Perubahan-perubahan yang terdeteksi secara dini akan
menurunkan kejadian kanker serviks. Pap Smear dapat mendeteksi dini kanker serviks
dengan melihat penemuan perkembangan sel-sel abnormal serviks.
Manfaat Pap Smear dapat dijabarkan secara rinci sebagai berikut:
a. Diagnosis dini keganasan
Pap Smear berguna dalam mendeteksi kanker serviks, kanker korpus
endometrium, keganasan tuba fallopi, dan mungkin keganasan ovarium.
b. Perawatan ikutan dari keganasan
Pap Smear berguna sebagai perawatan ikutan setelah operasi dan setelah
mendapatkan kemoterapi dan radiasi.
c. Interpretasi hormonal wanita
Pap Smear bertujuan untuk mengikuti siklus menstruasi dengan ovulasi atau
tanpa ovulasi, menentukan maturitas kehamilan, dan menentukan kemungkinan
keguguran pada hamil muda.
d. Menentukan proses peradangan
Pap Smear berguna untuk menentukan proses peradangan pada berbagai infeksi
bakteri atau jamur
D. Cara pemberian vaksinasi HPV
Vaksinasi HPV mengurangi resiko kutil kelamin menjadi kanker rahim (serviks) sekitar
70-80%. Vaksinasi HPV merupakan pencegahan yang diharapkan menurunkan HPV
resiko tinggi, menurunkan karsinogenesis kanker serviks dan menurunkan gejala kanker
serviks uterus. Jenis sediaan vaksin HPV dipasarkan melalui uji klinis yakni Cervarik
dan Gardasil. Vaksin diberikan intra muskular 0,5 cc diulang tiga kali. Vaksin dikocokan
sebelum dipakai dan sebaiknya disuntikan di daerah lengan (otot deltoid).
- Vaksin HPV Cervarik, hanya diberikan pada wanita untuk mencegah kanker serviks,
diberikan bulan 0, 2, dan 6.
- Vaksin HPV Gardasil, dapat diberikan pada pria dan wanita, fungsinya untuk
mencegah kanker serviks, kanker vagina, kanker vulva pada wanita, dan kutil kelamin
pada pria maupun wanita, diberikan bulan ke 0, 2, dan 6.
Apabila ada jadwal pemberian vaksin yang terlewat karena sakit atau hal lain maka
pemberian vaksin tidak harus diulang dari awal, cukup dengan melengkapi dosis yang
tertinggal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai